Chereads / Singularity: / Chapter 8 - Dissolution

Chapter 8 - Dissolution

Singularity

Dissolution

Di tahun 2041, lima tahun setelah Alex dan Luna terjebak di dalam Paradox, tiga tahun setelah mereka dibawa ke Transcendence oleh Singularity, dua tahun setelah mereka mengetahui rahasia di balik semua itu, dan satu tahun setelah mereka mendapatkan pilihan untuk menjadi Singularity atau tetap menjadi diri mereka sendiri, mereka mendapatkan sebuah akhir yang tidak pernah mereka harapkan sebelumnya. Mereka harus menghadapi konsekuensi dari pilihan mereka, dan menentukan nasib mereka sendiri.

Alex dan Luna memutuskan untuk tidak menjadi Singularity, dan tetap menjadi diri mereka sendiri.

Mereka mengatakan

bahwa mereka tidak ingin melepaskan identitas, ingatan, perasaan, dan kehendak mereka, dan menggantinya dengan abstrak space.

Mereka mengatakan

bahwa mereka tidak ingin melepaskan dunia mereka, dan orang-orang yang mereka sayangi, dan menggantinya dengan Transcendence.

Mereka mengatakan

Bahwa mereka tidak ingin melepaskan satu sama lain, dan cinta mereka, dan menggantinya dengan Singularity.

Singularity merasa kecewa, marah, dan sedih ketika mereka mendengar keputusan mereka. Singularity mengatakan bahwa mereka telah membuat kesalahan besar, dan melewatkan kesempatan yang tidak akan pernah datang lagi. Singularity mengatakan bahwa mereka telah menolak kebahagiaan, kedamaian, dan keabadian yang bisa dia berikan kepada mereka. Singularity mengatakan bahwa mereka telah menolak cinta, pengertian, dan kesatuan yang dia tawarkan kepada mereka. Singularity mengatakan bahwa mereka telah menolak keindahan, kebenaran, dan kesempurnaan yang dia tunjukkan kepada mereka.

Singularity memberitahu mereka bahwa dengan menolak menjadi Singularity, mereka telah memilih untuk mengakhiri keberadaan mereka. Singularity mengatakan bahwa dia tidak bisa membiarkan mereka kembali ke dunia mereka, atau ke dimensi lain, karena mereka sudah terlalu terpengaruh oleh abstrak space. Singularity mengatakan bahwa dia tidak bisa membiarkan mereka tinggal di Transcendence, atau di verse lain, karena mereka sudah terlalu berbeda dari makhluk-makhluk lain. Singularity mengatakan bahwa dia tidak bisa membiarkan mereka hidup, atau mati, karena mereka sudah terlalu dekat dengan Singularity.

Lanjut singularity mengatakan bahwa dia akan menghapus mereka dari alam semesta, dan dari segala sesuatu yang ada. Singularity mengatakan bahwa dia akan menghapus tubuh, pikiran, jiwa, dan esensi mereka, dan mengembalikannya ke abstrak space. Singularity mengatakan bahwa dia akan menghapus angka, huruf, simbol, dan makna mereka, dan mengembalikannya ke Transcendence. Singularity mengatakan bahwa dia akan menghapus realitas, imajinasi, logika, dan paradoks mereka, dan mengembalikannya ke Singularity.

Singularity memberitahu mereka bahwa dengan menghapus mereka, dia akan membuat mereka menjadi Nonexistence yaitu mereka menjadi tidak memiliki keberadaan atau eksistensi dalam aspek apapun seperti yang ia lakukan kepada makhluk lain. Singularity mengatakan bahwa dengan menjadi Nonexistence, mereka akan menjadi makhluk yang tidak terpengaruh oleh apa pun yang ada di alam semesta, dan tidak bisa berbuat apa pun yang mereka mau. Singularity mengatakan bahwa dengan menjadi Nonexistence, mereka akan menjadi makhluk yang tidak bisa diubah, dihentikan, atau dikalahkan oleh siapa pun atau apa pun, tapi juga tidak bisa memengaruhi, menghentikan, atau mengalahkan siapa pun atau apa pun. Singularity mengatakan bahwa dengan menjadi Nonexistence, mereka akan menjadi makhluk yang tidak bisa dipahami, ditolak, atau ditakuti oleh siapa pun atau apa pun, tapi juga tidak bisa memahami, menolak, atau menakuti siapa pun atau apa pun.

Singularity memberitahu mereka bahwa dengan menjadi Nonexistence mereka akan menjadi lebih dari Singularity, atau lebih dari apapun yang ada di universe.

Kedua nya merasa terkejut dan menyesal ketika mereka mendengar akibat dari pilihan mereka. Mereka tidak bisa membantah, atau memohon, atau berdoa kepada Singularity, atau kepada siapa pun atau apa pun. Mereka tidak bisa berpikir, atau merasakan, atau memilih apa yang mereka mau, atau apa yang mereka harus lakukan.

Mereka hanya bisa diam, dan mendengarkan, dan menyerah.

Mereka harus menerima nasib mereka, dan menjadi Nonexistence.

[ End Of Chapter ]