"Jadi? Bagaimana ini? Tidak mungkin kita hanya masuk begitu saja." ucap Kaizoku yang sedang berdiskusi bersama Sylphy.
Sylphy mengintip kedua penjaga tersebut, lalu kembali ke sembunyi. "Tentu saja itu mustahil, mereka bukan manusia, mereka adalah... Tengkorak? Tentunya mereka tidak memiliki perasaan apalagi kebaikan."
Melanjutkan perkataannya, Sylphy memberikan pendapatnya. "Hmm... Kita bisa saja melawan mereka, dan tentunya dengan gigi ku aku yakin aku bisa menghancurkan tulang mereka. Yang aku khawatir kan adalah jumlah mereka, tidak mungkin hanya ada dua penjaga gerbang."
Untuk memastikan kedua kalinya, Kaizoku mengintip ke kedua penjaga tersebut lalu kembali sembunyi. "Yup, mustahil untuk melawan mereka yang dekat dengan kerajaan, pasti mereka mempunyai back up yang sangat banyak. Lebih baik kita main aman dahulu."
Kaizoku melanjutkan perkataannya. "Mau tidak mau kita harus bermain sebagai protagonis baik, memastikan mereka tidak curiga dan tidak menyerang kita."
Sylphy menghapuskan nafas. "Ini sangat menyebalkan."
"Daripada kita mati di percobaan? Mending main aman saja." jawab Kaizoku.
Sylphy tidak memiliki pilihan lain selain mengikuti cara Kaizoku. "Ggrrhh... Baiklah, semoga ini tidak gagal seperti tadi lagi."
"Oh ayolah! Itu kesalahan Gabriel yang tidak fokus ke depan. Lupakan saja, ayo lakukan." Kaizoku berdiri bersembunyinya, yang diikuti oleh Sylphy yang ikut berdiri keluar dari batu besar persembunyian mereka.
Kedua penjaga tersebut langsung melihat ke arah mereka berdua. Dengan cepat kedua penjaga tersebut bergerak mendekat lalu menodongkan tombak mereka ke leher Kaizoku dan Sylphy.
"Apa yang kalian lakukan di depan kerajaan Underworld!" ucap salah satu penjaga tersebut dengan suara serak tapi berat.
Walaupun mereka hanyalah tengkorak hidup, itu tidak menghentikan mereka untuk berbicara.
Kaizoku colek-colek lengan Sylphy, memberi kode ke Sylphy untuk hal berbicara biar Kaizoku saja yang mengatasinya. "H-Hi, kami tidak bermaksud apa-apa, kami hanyalah pendatang yang sedang tersesat."
Penjaga tengkorak tersebut menjawab. "Pendatang ya? Kamu terlihat sangat familiar untuk seorang pendatang, lagi pula kenapa kamu datang ke Underworld tanpa adanya alasan. Seharusnya kamu tahu jika Underworld adalah salah satu tempat paling berbahaya..."
Keringat bercucuran dengan sangat cepat, Kaizoku khawatir jika dia akan ketahuan identitas aslinya. "Sebenarnya, kita memiliki sebuah perjanjian dengan tuan kerajaan? Untuk itulah kami perlu memasuki kerajaan."
Kedua penjaga tersebut saling bertatapan lalu kembali ke fokus mereka. "Tuan kerajaan? Maksud kamu tuan Gon? Tuan Gon tidak pernah menerima undangan dari manusia, pergilah sebelum kalian menyesal."
Semakin panik, Kaizoku mencoba untuk menenangkan diri. "Ya, YA! Kami memiliki urusan dengan tuan Gon, urusan khusus tentunya ka-" perkataan Kaizoku dipotong oleh Sylphy
"Saya yang memiliki urusan dengan tuan Gon, bawa saya kepada dia." ucap Sylphy dengan sangat percaya diri.
Penjaga tersebut beralih fokus kepada Sylphy. "Huh, kamu adalah hybrid ya? Aku masih bisa menerimanya. Jika sang manusia bersama mu, akan aku kasih kesempatan."
"Dengan syarat, kalian wajib menunggu waktu untuk menemui tuan Gon. Tuan Gon sibuk bekerja, jadinya hanya memiliki sedikit waktu." setelah mengucapkan perkataan tersebut, penjaga lainnya dengan cepat memukul kepala Kaizoku dengan bagian belakang tombaknya, membuat Kaizoku dengan instan pingsan tertidur.
Sylphy yang melihat Kaizoku pingsan tidak memiliki cukup reaksi cepat, alhasil dia ikut terpukul oleh bagian belakang tombak penjaga di sebelahnya, membuat Sylphy pingsan seketika seperti Kaizoku.