Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Intergality Space vortex

Creation_J_J_J
--
chs / week
--
NOT RATINGS
3.3k
Views
Synopsis
-Prolog- Di awal waktu, keheningan meliputi ruang dan waktu. Kemudian, dalam ketenangan itu, sebuah cahaya muncul, keindahan mulai tercipta, ruang mulai terisi, dan waktu mulai berputar, benda benda mulai terbentuk mengisi keheningan tersebut. “Kita tahu bahwa sesuatu terjadi bukanlah karena kemauannya sendiri, melainkan ada yang menciptakannya.” Dan disaat itu pula kehidupan pun mulai ada, kini semuanya terisi, indah sekali bukan?, hal yang mengisi keheningan tersebut tertata dengan teratur, mengikuti setiap tata letaknya tanpa berbenturan satu sama lain. “Ya seperti itulah awal dari semua ini terjadi, semuanya terjadi begitu singkat.” Setelah semuanya terisi ada makhluk inti yang sengaja diciptakan untuk mengatur semua ini. Terlahir Nya mereka karena adanya benturan antara kegelapan dan cahaya, dimana pada saat ruang yang hening tersebut mulai terisi nantinya akan ada cahaya yang akan saling berbenturan dengan kegelapan akibat benda benda langit yang mengeluarkan cahaya, dan mereka diciptakan untuk mengatur dan mewakili konsep tersebut yaitu cahaya dan kegelapan. Dan mereka diberi nama serta perannya masing masing yaitu, (Solaris the Illuminator) sebagai perwujudan cahaya, dan (Shadow Reaper The Mortis Nghtshade) sebagai perwujudan kegelapan. Dan Mereka juga diperintahkan untuk menjaga ruang yang telah terisi ini untuk tetap teratur, dan ruang terisi ini dinamakan “ALAM SEMESTA.” “menakjubkan bukan?, tetapi ada hal yang kita tidak tahu yaitu, apakah yang menciptakan alam semesta ini juga menciptakan hal lain selain makhluk kegelapan dan cahaya itu?” “Hmm ya kita tidak akan tau sebelum kita mencari taunya lebih lanjut.”
VIEW MORE

Chapter 1 - Bumi 2021

"TIDAK."

"TIDAK, TIDAK."

"JANGAN MENDEKAT."

Alan Terbangun dari tidurnya setelah mimpi buruknya, dan setelah bangun ia tersadar bahwa itu semua tidaklah nyata.

Dia Menarik nafas lalu membuangnya dan berkata.

"hhhfff Ternyata itu hanya mimpi, tapi mengapa itu semua terasa sangat nyata."

setelah terbangun, Alan yang melihat jam yang menandakan pukul 2 malam ia melanjutkan tidurnya lagi.

dalam penglihatan yang samar samar Alan melihat bayangan yang tidak jelas, bayangan itu mengucapkan sesuatu kepada Alan.

"Aku menunggumu Alan."

"Ikutlah denganku."

"lihatlah dirimu ini Alan, HAHAHAH.

Alan yang sangat ketakutan lalu pergi kabur.

"Jangan mencoba mengajakku, pergi sana."

"Jangan mendekat."

"pergi sana, j j jangan mendekat."

"PERGI SANAAA."

Alan Terbangun lagi dari tidurnya sambil berteriak histeris mengucapkan.

"PERGIII SAANNN.....A, A pa yang terjadi."

"Ada apa dengan diriku tadi."

"Eh apa apaan ini, mengapa aku ada dibawah kasurku."

Pagi yang cerah pun datang, dia pun teringat bahwa hari ini ia masih sekolah dan baru saja kelas 12 SMA, jam menunjukkan waktu pukul 7 pagi, ia bergegas mandi, sarapan seperti biasa.

"HAAHH, waktu sudah menunjukkan pukul 7."

"Gawat aku kesiangan. "

"aku harus segera siap siap untuk pergi berangkat kesekolah."

Alan bersiap siap dan segera berangkat ke sekolah, dan disaat perjalanannya kesekolahan Alan dihampiri oleh beberapa teman temanya yaitu Safionia, Sertiena, Maxi Fertin, dan Ertemin untuk berangkat bersama kesekolahan.

Temannya pun menyapa Alan.

"Selamat pagi Alan."

"Ehm, Eh iya selamat pagi."

salah satu temannya yaitu Safionia melihat Alan yang sepertinya tidak baik baik saja.

"Alan apakah kamu baik baik saja?"

" kamu terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu?"

"apakah kamu sedang kurang sehat?"

Alan menjawab dengan nada yang sedikit lemas.

"T t tidak ko, aku baik baik saja."

"Hanya saja aku sedikit lemas akibat terbangun di malam hari."

lalu Safionia yang mendengar itupun merasa lega, dan dia menyuruh Ertemin untuk menggendong di Alan.

"Hei kamu ini, terlihat lemas ya? Baiklah sini ku angkat HAHAHA.

Ertemin adalah anak yang selalu happy, dan dia mempunyai sifat yang ramah, tak kalah pentin ia juga menjaga postur tubuhnya, badannya pun terlihat atletis.

Sebagai temannya yang sudah Ertemin pun iseng lalu Alan pun diangkat dan dia sangat ketakutan, dikiranya ingin dilempar.

"enak tidak Alan? HAHAHAHA."

Ertemin pun mengangkatnya sambil berlari menuju sekolah, Alan pun teriak dan meminta bantuan kepada temannya yang lainnya.

"AAAA TIDAKKKK, HEY KALIAN TOLONG AKU."

"AAAAA."

ETERMIN TURUNKAN AKU, AAAA

"Ertemin pun tertawa sambil mengangkatnya kesekolahan."

HAHAHAHAHA

Teman teman yang lain pun tertawa melihat kelakuan mereka berdua, Safionia, Sertiena, dan Maxi Fertin pun tertawa sangat gembira dan berlari mengejar Ertemin dan Alan sampai kesekolahan

"Ahahaha mereka lucu sekali."

"Ahahaha iya seperti Kaka adik saja."

"Aku ketawa terus dari tadi Hahahaha."

merekapun berteriak bersama memanggil keduanya tersebut.

"HEEYY KALIAN BERDUA TUNGGU KAMI."

Sambil tertawa terbahak karena lucu merekapun berlari mengejarnya.

Sekolah pun sudah dekat, Alan pun ikut tertawa juga sambil ketakutan sambil berteriak agar Ertemin menurunkannya.

"AHAHAHA TURUNKAN AKU, DIKIT LAGI KITA SAMPAI KESEKOLAHAN."

"AKU MALU DILIHAT OLEH TEMAN TEMANKU LAIN."

"TURUNKAN AKUUU ERTEMIN."

Sampailah mereka disekolah, teman temannya Ertemin pun seperti kelelahan setelah mengejarnya yang bersama Ertemin, lalu mereka pun masuk ke kelas bersama.

Safionia, Sertiena, dan Maxi Fertin pun terlihat cape sekali.

".HUFF HUFF HUFF Kalian ini larinya cepat sekali kami sampai mengejarnya hingga lelah seperti ini."

Alan pun diturunkan oleh Ertemin dan mereka masuk bersama menuju kelas.

"Ertemin turunkan aku secara perlahan."

Ertemin masih saja jail, ia menurunkan Alan dengan menjatuhkannya.

"E e e, Ertemin sudah kubilang, ugh."

"mereka yang ada disekolah pun melihat Alan tertawa."

"Ahahah, mereka itu selalu saja ya."

"Ketiganya ikut tertawa juga."

"Ahahah kalian ini, sudah sudah mari kita sama sama ke kelas, sebentar lagi pelajaran dimulai."

Alan merasa senang kembali, ia sampai melupakan hal yang tadi malam terjadi.

"Itu tadi sangat menyenangkan ya, sampai sampai yang tadinya aku ini lemas, sampai kembali semangat lagi, kalian memang yang terbaik deh."

Mereka ber empat pun tersenyum kepada Alan dan Sertiena berkata.

"Ehehe, jika kamu punya masalah, ceritakan saja kepada kami, kita kan teman yang sangat dekat jadi tidak perlu saling menutup nutupi."

"Dan sebaliknya, jika kami punya masalah juga kami akan bercerita satu sama lain untuk menyelesaikan masalahnya."

ucap Maxi Fertin.

"Ya betul, kalo ada masalah ceritakan saja kepada kami."

Jawab Ertemin.

Safionia pun menyuruh mereka kekelas bersama.

"Hey kalian ini, jam pelajaran sudah mau mulai tau."

"Dah ayo kita ke kelas"

Sampailah mereka dikelas, pelajaran pun akan dimulai, yang lainnya sudah duduk dengan rapih.

Gurunya pun datang, dan iya, Alan lupa membawa buku mata pelajaran hari ini.

Lalu Safionia yang duduk disampingnya Alan pun meminjamkan bukunya.

"Hadeh, sepertinya kamu ini lupa bawa buku ya?"

"yaudah pakai saja buku ini, tidak usah. Sungkan."

Alan menerimanya dan dan bertanya.

"Lalu kamu bagaimana, Aku mah sudah mempelajari materi ini kemarin dirumah, jadi aku udh tau deh ehehe."

Tek Tok Tek Tok

jam menunjukkan pukul 10 dan itu adalah waktunya istirahat untuk para murid.

ya seperti biasa mereka makan bersama, membahas tentang materi, bercerita cerita lucu atau apapun itu yang sekiranya menyenangkan.

Mereka pun menghabiskan waktu istirahat nya dengan bercanda.

"Ahahaha ceritamu lucu sekali Maxi'

"bagaimana ada gajah berkulit stroberi."

Waktu istirahat pun selesai, jam menunjukkan pukul setengah 11, merekapun kembali ke kelas untuk belajar lagi.

"Alan mendengarkan dengan seksama apa yang dijelaskan oleh gurunya."

Alan pun ditanya oleh gurunya tentang materi yang diberikannya yaitu bagaimana jika bumi tidak memiliki gaya gravitasi.

Ya kebetulan itu adalah pelajaran fisika.

Alan pun dengan sopan menjawab.

"Izin menjawab bu, yang pastinya tanpa gaya gravitasi, tidak akan ada daya tarik yang menahan benda-benda di permukaan Bumi. Semua objek, termasuk atmosfer, air, dan manusia, akan terlepas ke ruang angkasa. Kehidupan seperti yang kita kenal tidak akan dapat bertahan tanpa gaya gravitasi untuk menjaga stabilitas sistem Bumi."

Gurunya pun yang mendengarkan jawabannya senang, dan memberi tepuk tangan kepada Alan, dan memuji.

"Keren sekali Alan, Jawaban mu sangat bagus, yang lain pun ikut tepuk tangan."

Tek Tok Tek Tok

Jam menunjukkan pukul 4 sore, dan itu adalah waktu dimana murid murid pulang dan beristirahat untuk hari selanjutnya.

"Oke anak anak hari ini pelajaran telah selesai, kalian boleh pulang untuk beristirahat, dan mempersiapkan diri untuk hari esok, Oke?"

Semua yang berada dikelas menjawab.

"Baik, Ibu Guru."

Alan pun pulang bersama dengan teman dekatnya lagi, mereka pun sangat senang dengan materi yang ada disekolah tadi, dan sangat bersemangat.

Alan pun sampai dirumahnya, lalu kemudian mereka saling mengucapkan salam perpisahan satu sama lain.

"Baiklah kalian semua sampai ketemu esok, aku duluan ya, dadah."

Merek ber empat pun menjawab.

"Oke, sampai jumpa Alan."

Sampainya dirumah ia kelelahan dan ia disambut oleh kedua orang tuanya untuk mengajaknya makan, dan setelah itu malam pun tiba, Alan kembali tidur lagi dan dia....