Chereads / Intergality Space vortex / Chapter 4 - Tidak terduga

Chapter 4 - Tidak terduga

Tidak terjadi apa apa, semua berjalan lancar seperti hari hari biasanya, kini Alan bangun lebih pagi, ia tidak sabar menunggu teman temannya, ayah dan ibunya Alan pun bingung karena tidak biasa ia bangun pagi seperti ini, Ibunya lalu menawari sarapan paginya dan bertanya mengapa ia bangun pagi sekali, yaitu di jam enam pagi.

"tumben sekali kamu Alan bangun sepagi ini."

"Alan hanya ingin bangun pagi saja ko Bu, tidak ada apa apa."

Ayahnya hanya diam melihat Alan dan ibunya, karena sedang sarapan, Alan pun bersiap siap untuk pergi kesekolah, sembari menunggu teman temannya Alan duduk di teras depan rumah sambil melihat pemandangan yang indah di langit, dimana awan cerah berwarna kebiruan, matahari pagi yang indah dengan sinar yang terpancar kebawah.

beberapa menit kemudian teman teman Alan pun datang, seperti biasa berempat, lalu menyapa Alan dan mengajaknya pergi sekolah bareng.

"Selamat pagi Alan, Ayo pergi kesekolah bersama."Ucap keempat temannya.

"Selamat pagi juga untuk kalian semua."jawab Alan yang sedang bersemangat.

Setelah saling menyapa, mereka berangka pergi kesekolah sambil bercerita cerita.

"Hari ini kamu semangat sekali ya Alan, tidak seperti biasanya."Ertemin

"Tidak tahu juga, tiba tiba aku bersemangat, hehe."Alan

Safionia pun tersenyum kepada Alan, Alan yang melihatnya tersenyum wajahnya seperti memerah, ntah apa yang terjadi.

"Hey Alan, Alan, kamu demam ya Alan, Hey."

Ertemin yang panik karena Melihat Alan tiba tiba melamun, dan wajahnya memerah.

Sang provokator si Maxi Fertin pun berkata dengan lantangnya, karena dia tahu Alan sedang suka dengan Safionia.

"Menurut Artikel yang ku baca wajah memerah bisa disebabkan akibat rasa malu, ataupun dia sedang salting karena tumbuhnya rasa cinta terhadap lawan jenisnya." dengan wajah yang seperti meledek

Safionia itu adalah gadis yang sangat cantik disekolah, tak jarang pula ada laki laki dari kelas lain mengajaknya untuk berpacaran, tetapi Safionia tau bahwa ia memiliki 4 teman saja sudah cukup bisa saja lebih, akan tetapi dia tidak suka dengan adanya hubungan yang berlebihan seperti berpacaran, karena berteman atau bersahabat saja sudah cukup.

Kembali lagi ke Alan, ntah apakah dia baru puber atau bagaimana, kini dia punya rasa dengan Safionia, apalagi ia mengingat kejadian dimimpinya dan kejadian menyelamatkan Safionia yang hampir tertabrak.

"Dig dug Dig dug, perasaan ini, rasanya seperti ada yang tidak beres, jantungku berdebar."Alan yang berbicara dalam hati

Suatu ketika...

Langit mengeluarkan suara yang sangat keras, sampai bisa mengeluarkan suara nya ke seluruh dunia, semua orang pun baik yang sedang bekerja, berjalan kaki, naik kendaraan, bersekolah dll, bingung, ada juga yang ketakutan lalu bersujud karena suaranya menggetarkan dataran yang diinjaknya.

semua orang, bahkan Alan dan teman temannya pun bingung suara apa itu, lalu mereka diam dan mendengarkannya, suara itu menyebutkan.

"HEY KALIAN SEMUA YANG ADA DI SELURUH PENJURU LANGIT LANGIT, DENGARLAH, AKU TELAH MEMBUAT DUNIA INI DENGAN IMAJINASI KU, CERITA INI PUN SUDAH BERHARI HARI TIDAK DILANJUTKAN OLEH PENULISNYA, TAPI DIA TIDAK LUPA UNTUK MENCIPTAKAN KU SEBAGAI PENULIS PENGGANTINYA, DUNIA DALAM NASKAH INI HANYALAH CIPTAAN "THE ALL", DAN DIA KINI SUDAH HILANG NTAH KEMANA, KINI AKU AKAN MENGGANTIKANNYA, SEMUANYA AKAN KU ATUR DAN KELANJUTKAN, JADI KALIAN SEBAGAI FIKSI BELAKA HANYALAH SEBUTIR DEBU, HAHAHA AKAN KU BUAT CERITA INI MENJADI SANGAT RUMIT DAN MENYIKSA HAHAHA."

Kedua perwujudan yang berada di luar alam semesta ikut mendengarkannya dan mereka kini mulai marah setelah mendengar itu, tetapi mereka tidak tahu cara mencapainya, bahkan dengan kekuatan melampauinya yang setiap saat bisa melewati lapisan lapisan ruang waktu dan dimensi saja masih tidak bisa mencapainya, disaat itulah mereka tahu bahwa mereka ini hanyalah karangannya dan kini, mereka akan di atur oleh pengirim suara tersebut, walaupun mereka tidak mau.

Kedua makhluk itu pun tetap mencoba dan mencoba dengan melampaui setiap ruang demi ruang, sampai sampai keduanya pun terpaksa menyatu dan mereka dengan kecepatan yang luar biasa melampaui ruang waktu dengan cepat, sampai lah mereka di sebuah kekosongan yang dimana tidak ada hukum atau aturan yang berjalan disana, akibat ruang kosong tersebut mereka pun tidak mempunyai bentuk lagi, kini hanyalah kekosongan akibat efek ruang kosong tersebut, tapi mereka masih bisa bergerak seperti biasa dan tidak ada efek apapun pada mereka, Dan disaat itulah mereka menyadari bahwa.

sang pengirim suara itu mengejek mereka berdua.

"BODOH SEKALI MEREKA BERDUA ITU, APAKAH MEREKA INGIN SEKALI KELUAR DARI CERITA INI DAN MENEMUIKU HAHAHAH, MEREKA TIDAK TAHU BAHWA SEMUANYA DI ATUR OLEHKU, BAHKAN RUANG KOSONG ITU ADALAH BUATAN KU AHAHAHA LUCU SEKALI, MEREKA INI MENCOBA MENENTANG HUKUM YANG KUBERIKAN, BAIKLAH AKAN KUCIPTAKAN CERITA DIMANA AKU MENARUH SETIAP LAPISAN LAPISAN DIMENSI TIDAK TERBATAS UNTUK MENGERJAI MEREKA.

HAHAHA."

"BODOH."