Di Bioskop..
"Akhirnya selesai juga nontonnya, tinggal pulang ke rumah dan ketemu kasurku yang empuk deh, hehe.." kata Titah.
"Bubu.."
"Iya Bibu, kenapa?" tanya Titah.
"Tungguin Bibu, Bubu sayang." jawab Kamil.
"Oh iya, hehe lupa."
"Hmm.." keluh Kamil.
"Jangan ngambek dong sayang.."
"Em.."
Ketika Kamil dan Titah berjalan menuju keluar mall, tidak sengaja Kamil menabrak seseorang, dan seseorang itu adalah Kevin, mantan pacar Titah yang bertemu dengan mereka di bandara.
"Haduh.." keduanya mengeluh kesakitan setelah bertabrakan.
"Maaf ya mas, saya.. Loh kamu.." kata Kamil yang tidak sengaja menabrak seseorang.
" Kevin.. " kata Titah di dalam hati.
"Iya tidak apa-apa kok, senang bisa berjumpa dengan kamu lagi." kata Kevin.
"Em.. Maaf ya vin, saya dan calon suami saya duluan ya." kata Titah yang menyudahi percakapan keduanya.
"Oh iya tah.." sambung Kevin.
"Assalamu'alaikum." Titah dan Kamil memberikan salam pada Kevin.
"Wa'alaikumussalam." Kevin menjawab salam dari Titah dan Kamil.
" Titah semakin bertambah cantik saja, saya akan mendapatkannya kembali apa yang akan terjadi, lihat saja nanti. " kata Kevin di dalam hati.
"Sayang ayo.. Kamu lihat apa sih?" tanya istri Kevin.
"Oh ya, em tidak kok, saya tidak melihat apa-apa, ya sudah ayo masuk." jawab Kevin.
Di Parkiran Motor..
" Aneh sekali, ini kebetulan atau memang di sengaja oleh dia, mantan pacarnya Titah, mengikuti kemana kami pergi? " tanya Kamil di dalam hati.
"Bibu ayo jalan, kok malah diam, Bibu.." pinta Titah yang tidak mengetahui kalau Kamil sedang melamun memikirkan sesuatu.
" Saya harus menjaga Titah agar dia tidak pergi dariku lagi. " kata Kamil di dalam hati.
"Bibu dengar tidak, ayo cepetan jalan, Bubu sudah capek nih dan ingin segera sampai rumah untuk istirahat di kamar, ih Bibu.." pinta Titah yang menyadarkan lamunan dari Kamil.
"Eh iya Bubu, kenapa?" tanya Kamil yang sadar dari lamunannya.
"Ayo cepetan jalan." jawab Titah.
"Oh oke.." seru Kamil.
DI RUMAH TITAH
Di Kamar Titah..
"Akhirnya sampai juga dan saatnya tidur di kasur ku yang empuk ini." kata Titah yang akan beristirahat di kamarnya.
Keesokan Harinya..
Titah dan Kamil berangkat ke kampus bersama, di jalan Kevin melihat Titah dan Kamil yang baru saja keluar dari komplek, Kevin mengikuti Titah dan Kamil pergi.
Sesampainya di tempat tujuan, Kevin mempunyai rencana yaitu menjadi dosen di kampus mereka (Titah dan Kamil), untuk mendekati Titah kembali juga merebut Titah dari Kamil.
Di Meja Makan..
"Semua Titah dan Kamil pamit pergi ke kampus ya." kata Titah berpamitan.
"Oh iya sayang, hati-hati di jalan ya." kata ibu Salma.
"Iya bu.."
"Assalamu'alaikum." Titah dan Kamil memberikan salam.
"Wa'alaikumussalam." semua yang ada di meja makan menjawab salam dari Titah.
Di Gang Melati 3..
"Sampai juga di rumah yang baru, sayang ayo turun." kata Kevin.
"Iya, jadi ini rumah baru kita sayang, bagus dan mewah, aku lihat-lihat ke dalam ya sayang." sambung istri Kevin.
"Iya sayang.."
" Duh ada yang menelepon, siapa lagi. " kata Kevin di dalam hati.
DI RUMAH KEVIN
Di Ruang Tengah..
"Sayang.."
"Iya sayang.."
"Aku harus bertemu dengan teman lamaku, tidak apa-apa ya kamu di rumah sendiri sekarang." kata Kevin.
"Iya sayang tidak apa-apa kok, kamu hati-hati ya sayang." sambung istri Kevin.
"Iya sayang, assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumussalam sayang."
Di Depan Komplek..
"Oh ya Bubu, ada jadwal tambahan tidak hari ini?" tanya Kamil.
"Tidak Bibu, lusa adanya, kenapa?" tanya Titah juga.
"Tidak apa-apa kok tanya saja hehe.." jawab Kamil.
"Oh kirain kenapa." kata Titah.
"Loh itu kan bukannya Titah dengan calon suaminya ya, siapa yang tinggal di komplek ini Titah atau Kamil ya, aku harus cari tahu segera, oh ya mereka mau kemana ya, ku ikuti saja mereka terlebih dahulu baru setelah itu aku menemui Rama." kata Kevin.
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Di Depan Kampus..
"Oh ternyata Titah dan calon suaminya itu kuliah di sini, aku akan menjadi dosen di kampus ini saja dan demi tujuanku yaitu Titah." kata Kevin mengikuti Titah dan Kamil pergi.
Di Kelas Kamil..
"Bubu, Bibu masuk dulu ya ke kelas." kata Kamil.
"Iya Bibu, Bubu juga mau masuk nih ke kelas." sambung Titah.
"Em si bucin.." keluh Ridwan.
"Ih apaan sih elu wan, sudah sana duluan masuk kelas." keluh Kamil juga.
"Iya, iya deh.." keluh Ridwan lagi.
"Bilang saja iri ya pak, joun.. Joun.. Hehe.." kata Kamil meledek Ridwan.
"Sorry ye mana ada gua iri sama elu, ah sudah yuk masuk." sambung Ridwan.
"Ya deh.." seru Kamil.
Sedangkan di rumah Kamil, orang tua Kamil sedang sibuk menyiapkan untuk kedatangan Titah juga keluarga nya.
DI RUMAH KAMIL
Di Ruang Tengah..
"Sedikit lagi akhirnya selesai." kata Fitra.
"Loh kok malah di sini kamu Fitra, ayo bantu mama lagi." kata ibu Prameswari.
"Tunggu kenapa mah, sabar mah, kasih waktu untuk istirahat Fitra mah.."
"Boleh lamun anjeun hayang leleson."
"Alhamdulillah.." seru Fitra.
"Tapi engke lamun atos rengse sadayana maham?" tanya ibu Prameswari.
"Muhun mah.." jawab Fitra.
"Nya atos lamun kitu lanjutkan deui pekerjaan anjeun eta Fitra." pinta ibu Prameswari.
"Muhun mah.. Ceunah boleh leleson eh kok tapi engke nya, hmm.." keluh Fitra.
Beberapa jam kemudian aku dan Titah sudah selesai mengikuti mata kuliah, aku buru-buru pulang ke rumah bersama dengan Titah, karena di rumah sudah ada orang tua Titah.
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Di Kelas Titah..
"Sebentar lagi Titah keluar kelas." kata Kamil.
Di Depan Ruang Rektor..
" Mulai besok aku sudah bisa mengajar di kampus ini, aku harap bisa bertemu dengan Titah setiap hari dan menjauhkan Titah dan calon suaminya itu, saatnya aku pulang sekarang. " kata Kevin di dalam hati.
Di Depan Kampus..
"Elu kaga main dulu mil, tumben buru-buru amat?" tanya Bagus.
"Iya nih, di rumah gua kan ada calon mertua gua, sudah di tunggu juga gus, jadi mainnya besok saja ya." jawab Kamil.
"Iya dah, hati-hati ya di jalan ingat jangan ngebut anak orang tuh.." kata Bagus.
"Oke, ini Bubu helmnya." sambung Kamil.
"Iya Bibu." kata Titah singkat.
DI RUMAH KAMIL
Di Ruang Tamu..
"Ternyata masih sama ya seperti dulu, tidak ada yang berubah." kata ibu Salma.
"Iya bu, yang berubah cuma orang-orang nya saja, kalau bangunannya atau rumahnya mah tetap sama, silakan dicicipi bu hidangannya." sambung ibu Prameswari.
"Oh iya bu.."
Tak lama kemudian Titah dan Kamil sampai di rumah Kamil, Kamil dan Titah segera bergabung untuk duduk di ruang tamu. Om Bonifasius memberikan kabar baik untuk Titah dan Kamil yaitu soal pertunangan mereka yang rencananya akan diadakan tiga hari lagi, baru seminggu kemudian pernikahannya.
"Assalamu'alaikum." Titah dan Kamil memberikan salam.
"Wa'alaikumussalam." semua orang menjawab salam dari Titah dan Kamil.
"Nah itu dia calon pengantin laki-laki dan calon pengantin wanita nya sudah sampai." kata pak Adam.
"Sini tah, mil.." pinta pak Galih.
"Iya yah.." kata Kamil patuh.
"Iya om.." kata Titah patuh.
"Oh iya Bibu, Bubu mau ke kamar mandi dulu dong mau cuci kaki." kata Titah lagi.
"Oh ya sudah ayo, kalau begitu sekalian Bibu juga mau cuci kaki." sambung Kamil.