Dan di sekolah aku merasa semakin gelisah karena Titah belum datang juga ke kampus, di tambah lagi Kevin juga belum kelihatan di kampus.
Satu menit..
Dua menit..
Dan Lima menit kemudian..
Barulah perasaan gelisah ku hilang karena aku baru saja melihat mobil Titah tiba di kampus.
Aku pun menghampirinya dan mengantarnya ke dalam kelasnya. Sedangkan kedua kakak diam-diam menunggunya di depan kelasnya.
"Eh tuh lihat si Kamil." pinta Ridwan.
"Mil.. Mil...." panggil Bagus.
"Em...." seru Kamil.
"Elu ngapa sih, dari tadi mondar-mandir pusing tau gue lihat nya." keluh Bagus.
"Bodo ah.. Gue itu cemas tau nggak, sampai sekarang Titah belum sampai juga."
"Noh.." kata Ridwan yang mencoba memberitahu Kamil, kalau Titah sudah sampai di kampus.
"Ini lagi bocah satu, noh.. Noh.. Noh.. Nih mulu. Noh apaan sih?" tanya Bagus.
"Noh mobilnya calon bini elu mil." jawab Ridwan menunjuk ke arah Titah.
"Maksud lho, Titah sudah sampai wan?" tanya Kamil.
"Iya, Titah sudah sampai noh." jawab Ridwan lagi.
"Assalamu'alaikum den.." Paijo memberikan salam pada Kamil dan teman-temannya.
"Wa'alaikumussalam lik Jo.." Kamil dan teman-temannya menjawab salam dari Paijo.
"Titah mana lik?" tanya Kamil.
"Itu, di sana." jawab Paijo.
"Sa.... Yang.." panggil Kamil.
"Iya, eh sayang." jawab Titah.
"Kamu nggak kenapa-kenapa kan sayang?" Kamil khawatir.
"Enggak kok. Aku nggak kenapa-kenapa kok. Kamu kenapa sih?" tanya Titah.
"Engak cuman nanya saja kok. Hehe.." jawab Kamil.
"Sial!! Bara dan Aldi ikut sampai sini, pasti mereka tungguin sampai pulang kuliah deh.."
" Pasti Kevin ketar-ketir sekarang dan cari cara juga agar dapat membawa Titah pergi dari sini. " kata Aldi di dalam hati.
"Al.. Al.. Hemm.... Renaldi Al-Fitrah...." teriak Bara yang membuat Aldi kaget.
"Yes what's up Bara?" tanya Aldi.
"Why are you just staring blankly? You haven't answered my call since earlier. What are you looking at?" tanya Bara juga.
"Oh it's okay Bara. Okay then let's divide the tasks, you wait for Titah in front of her class, and I'll go to the rector's office to get permission to escort Titah until she comes home from college as long as she's not married to Kamil of course." jawab Aldi.
"Oh okay, i agree." kata Bara.
[Aldi : Kamu ajak Titah masuk ke kelas ya mil. Bara juga ikut bersama kalian kok, tadi aku lihat Kevin ada di sini juga soalnya.]
[Kamil : Oke kakak ipar satu. Hehe....]
"Sayang kita ke kelas yuk." ajak Kamil.
"Haaaa...." seru Titah.
"Why honey?" tanya Kamil.
"It's okay, in.... our class is different." jawab Titah.
" Ternyata apa yang di bilang Aldi benar, dia ada di sini, kenapa tidak langsung mengajar saja di kelasnya sih. " kata Kamil di dalam hati ketika melihat Kevin yang ternyata sedang memperhatikan Titah dan Kamil di parkiran kampus.
Setelah Kamil melihat Kevin, Kamil juga melihat Bara yang rupanya Bara memberikan kode pada Kamil agar membawa Titah ke dalam kelasnya.
" Baik kakak ipar dua. " kata Kamil yang mengerti ketika Bara memberikan kode padanya.
"Ih.. Kamu kenapa sih, lihat apa sih?" tanya Titah penasaran.
"Enggak kenapa-kenapa kok sayang. Yuk masuk kedalam kelas." jawab Kamil.
----
"How about it, did you get permission from the rector Titah?" tanya Bara.
"Yes of course. didn't I tell you earlier that this matter is easy Bara. just leave everything to Muhammad Renaldi Al-Fitrah. Hehe...." jawab Renaldi.
"Yes yes yes yes.... Sakarepmu."
Jam istirahat pun tiba. Aldi dan Bara masih tetap berada di kampus, mereka juga mengikuti kami sampai ke kantin kampus.
Aku mengajak Titah untuk duduk berjauhan dari Aldi dan Bara.
" Aldi dan Bara kok masih ngikutin aku sih. " kata Titah di dalam hati ketika melihat keberadaan kedua kakak tirinya itu.
"Kamu kenapa sayang?" tanya Kamil.
"Enggak kenapa-kenapa kok sayang." jawab Titah.
"Oh okey.." seru Kamil.
" Pasti kedua kakak tirinya saat ini sudah tidak ada di kampus ini lagi. Bagaimanapun caranya aku harus bisa membawa pergi Titah dan mengagalkan pernikahannya juga. " kata Kevin di dalam hati.
"Bar.." Aldi memberikan kode pada Bara.
"0key.." Bara mengerti kode yang di berikan oleh Aldi.
"Hi.." sapa Bara.
"Yes.. Hi Bara, how are you?" tanya Kevin.
"I'm good, and what about you. I heard you're married huh?" tanya Bara juga.
"I'm good too. Yes you're right, I'm married." jawab Kevin.
"Oh yeah how about I treat you to a drink. We haven't seen each other in a long time."
"Drink?"
"Yes drink. Don't worry, it doesn't contain alcohol, how come this drink. This is real fruit juice, citrus fruit."
"Okey.." seru Kevin.
Tanpa rasa curiga Kevin pun akhirnya meminum minuman yang di berikan oleh Bara. Setelah Kevin meminum minuman tersebut ia pun pingsan.
Bara menyuruh anak buahnya untuk membawa Kevin ke markasnya.
*Flashback On*
" Bara sekarang giliran kau yang beraksi. Ini obat tidurnya untuk kau berikan padanya nanti. " kata Aldi yang memberikan kode dan obat tidur pada Bara.
" Okey Aldi. " seru Bara yang mengerti kode yang diberikan oleh Aldi.
*Flashback Off*
" Hahaha.... Rasakan itu, kau harus merasakan apa yang adikku rasakan. " kata Bara.
"Kalian bawa dia ke markas, karena aku akan memberikan sesuatu padanya." pinta Bara.
"Laksanakan pak Bara." kata salah satu anak buah Bara patuh.
----
DI RUMAH TITAH
Di Ruang Keluarga..
"Diajeng...." panggil pak Adam.
"Nggih kang mas." jawab bu Salma.
"Kepalaku pusing sekali rasanya, kenapa kamu mondar-mandir begitu?" tanya om Bonifasius.
"Gelisah dhi mas." jawab bu Salma.
" Bara kemana saja ya kok belum ada kabar ya, kasihan istriku menunggu kabar dari Bara. " kata pak Adam dalam hati.
" Aku harus cari tahu, aku akan menghubungi Bara atau Aldi sekarang juga. " kata om Bonifasius dalam hati.
----
[Om Bonifasius : Assalamu'alaikum.]
[Bara : Wa'alaikumussalam.]
[Om Bonifasius : How is Titah, Bara? Why haven't you given any news yet? Poor aunt, she's anxious and panicking because neither you nor Aldi have given any news until now.]
[Bara : Sorry uncle, I was just about to give you the news, sorry for giving you the news late. And the news is successful, then what do you want to do with Kevin now uncle Bonifasius?]
[Om Bonifasius : Tell your men to take him to the headquarters and uncle will show him something later at the headquarters. you come with Aldi to the headquarters after Titah comes home from college and of course arrives home.]
[Bara : Okay uncle, ready 86.]
[Om Bonifasius : Okay, then let's meet there and uncle will tell this news to your father and mother.]
[Bara : Okay uncle, assalamu'alaikum.]
[Om Bonifasius : Wa'alaikumussalam.]
**
"Why Bar?" tanya Aldi penasaran.
"Nothing happened, but Uncle Boniface called." jawab Bara.
"Uncle Boniface called, what did you guys talk about on the phone?"
"Uncle Bonifasius said, we met at the headquarters because there was something Uncle Bonifasius wanted to show us."
"Okay then, we'll go to the headquarters after our pretty little sister comes home from college." kata Aldi.
"Okay.."
Jam kuliah pun habis, itu tandanya aku sudah boleh keluar kelas untuk pulang, sebelum pulang aku ke kelas Titah dan menunggunya di depan kelasnya.
Ternyata Aldi dan Bara ada di sana juga karena Titah belum keluar dari kelasnya, aku ngobrol dulu bersama dengan calon kakak iparku.