"Oh nggih sampun." kata ibu Salma.
Di Mobil Fitra..
"Ieu atos di payun komplek mil, terus kamana deui?" tanya Fitra.
"Di payun pan aya masjid a mengkol kiwa, lempeng sakedik teras mengkol katuhu lempeng teras di gang ka opat mengkol katuhu, atos dugi di payun imahna calon pamajikan abdi, a.." jawab Kamil.
"Oh oke.." seru Fitra.
DI RUMAH TITAH..
Tin.. Tin.. Tin..
"Nah itu pasti Kamil bu." kata Titah.
"Buka pintunya gih nduk." titah bu Salma.
"Inggih bu."
"Assalamu'alaikum." ibu Prameswari memberikan salam pada Titah.
"Wa'alaikumussalam." Titah menjawab salam. Kemudian mencium tangan ibu Prameswari.
"Mari bu masuk." kata Titah mempersilahkan ibu Prameswari untuk masuk ke dalam rumah.
"Iya neng.." sambung ibu Prameswari.
Dan selanjutnya mereka makan siang bersama dan membahas acara pertunangan Kamil dan Titah besok malam.
------
Sementara itu Kevin di rumahnya sedang sibuk mencari cara untuk memisahkan Kamil dan Titah. Dia tidak mengetahui bahwa malam ini Titah dan Kamil akan segera melangkah melangsungkan pertunangan mereka.
Pukul 20.35 WIB acara pertunangan Titah dan Kamil selesai tamu undangan pulang, dan salah satu dosen yang di undang ke acara pernikahan Titah dan Kamil memposting momen acara tersebut.
Kevin yang melihat itu terkejut sehingga membuat istrinya yang tadinya bangun menjadi terbangun.
DI RUMAH KEVIN
"Pak Rahmat, status. Apa!!" Kevin terkejut saat melihat status whatsapp pak Rahmat.
"Kenapa sayang? Ada apa?" tanya istri Kevin yang terbangun saat mendengar suara Kevin yang keras.
"Tidak ada apa-apa sayang, forgive me dear who has woken you up from your sleep."
"Okay it's okay dear."
"Okay you sleep again. I still want to finish my assignment in the office."
"Okay my husband."
"Aku tidak bisa membiarkan Titah dan Kamil menikah, aku harus melakukan sesuatu untuk mendapatkan nya kembali. Titah harus berada di dalam pelukanku lagi." kata Kevin yang tidak menyadari kalau ternyata istrinya mendengarkan perkataannya.
"Apa!! Kevin mempunyai rencana seperti itu dan yang dia sebut tadi adalah perempuan yang bernama Titah. Apakah Titah yang di maksudnya itu adalah yang bertemu dengan kami di bandara kemarin. Kalau memang benar aku harus memberitahunya. Aku akan menunggu Kevin keluar tanpa membawa HP, dan aku akan menyalin nomer Titah dari HP Kevin. Untuk selanjutnya aku yang akan menjalankan rencana ku sendiri." kata istri Kevin di dalam hati saat mendengarkan perkataan dari Kevin.
Beberapa Jam Kemudian..
"Akhirnya dia pergi juga, oh iya HP nya. Huffttt.. Hampir saja ku kira di bawa." kata istri Kevin.
"Nomer HP Titah.. Ti-Ti-Ti-Titah.. Nah ini dia ketemu. 089xxxxxxxx." kata istri Kevin yang berhasil menemukan nomer HP milik Titah.
[No Known Number : Assalamu'alaikum.]
----
"Nomer siapa nih?" tanya Titah.
"Kenapa nduk?" tanya bu Salma.
"Ini loh bu ada yang whatsapp aku, tapi aku gak kenal.."
"Mana coba Bibu lihat bu." pinta Kamil.
"Ini.." Titah memberikan hpnya pada Kamil.
[Kamil : Wa'alaikumussalam, maaf ini siapa ya?]
[No Known Number : Saya Wulandari. Kamu ingat kan waktu itu kita pernah bertemu di bandara. Aku bersama suamiku Kevin dan kamu bersama degan calon suamimu, aku langsung pada intinya saja ya. Aku ingin mengajak kamu ketemuan di sebuah mall karena ini mengenai pernikahan kami (rumah tangga kami). Kevin mempunyai niat tidak baik untuk hubungan kamu dan calon suamimu itu. Jadi ku mohon bisa ya kita bertemu besok jam kamu pulang kuliah?]
"Kenapa leh?" tanya bu Salma.
"Kamu ini bu. Istri dari Kevin whatsapp." jawab Kamil.
"Uhuk.. Uhuk.. Uhuk.. Uhuk.." pak Adam tersedak karena terkejut mendengar jawaban dari Kamil.
"Kang mas ya mbok sing alon unjuk kopine." kata ibu Salma.
"Are you seriously Kamil, his wife Kevin who is whatsapp?" tanya om Bonifacius.
"Yes, Of course, I'm serious." jawab Kamil lagi.
"Try giving it to me." pinta pak Adam.
"Outrageously, we have to act quickly too we have to think about the way out." kata pak Adam.
"So just like this mile. You reply whatsapp chat, then you say okay .. to meet him, for further submission to Uncle." titah om Bonifacius.
"Wait for this actually waiting for anything. Does anyone know?" tanya Kamil.
"Ya tentu nanti akan ibu cerita padamu, setelah semua tamunya pulang." jawab ibu Salma.
Setelah tamu pulang barulah ibu Salma atau ibu dari Titah menceritakan semuanya pada Kamil dan juga Titah.
{Flashback On}
Jakarta
DI RUMAH PAK NANO
"Niat saya kan baik om, saya ingin melamar anak om untuk menjadi istri saya. Kenapa om malah menolak lamaran saya. Jauh-jauh om saya datang ke sini." kata Kevin.
"Saya katakan tidak ya tidak, ingat vin kamu siapa anakku siapa, lagian juga anakku masih sekolah mana boleh memikirkan soal pernikahan." sambung pak Nano.
"Baik kalau om menantang saya lihat apa yang akan terjadi."
"Kamu mengancam saya dasar orang miskin!! Pergi kamu dari rumah saya."
Keesokan Harinya..
Di Sekolah Titah..
"Ini jalan satu-satunya agar aku bisa memilikinya. Lihat om akan ku balas penghinaan om kemarin pada saya." kata kevin dengan niat jahatnya.
Tet.. Tet.. Tet.. Bel pulang berbunyi.
"Tah yuk pulang." kata Adit.
"Yuk.." sambung Titah.
"Eh tunggu dit, ibuku VC."
"Oh oke.."
[My Mother : Assalamu'alaikum nduk.]
[Putriku : Wa'alaikumussalam bu.]
[My Mother : Piye kabare nduk?]
[Putriku : Alhamdulillah baik bu.]
[My Mother : Kamu sudah besar ya sekarang nduk. Kamu juga sebentar lagi akan lulus sekolah.]
[Putriku : Iya bu, oh ya ibu bagaimana keadaan di sana. Di London?]
[My Mother : Alhamdulillah nduk kabar ibu di sini baik dan suami ibu sangat sayang sama ibu terutama nenek kamu, mertua ibu. Ibu kangen sekali sama kamu nduk rasanya ibu ingin pulang ke Indonesia menghadiri wisuda kamu lulus sekolah.]
[Putriku : Titah juga kangen sama ibu.]
"Ini saatnya, eh turun dari motor buruan. Kecuali Titah." kata Kevin mengancam Adit.
"Tapi bang ini kan motor saya." sambung Adit.
"Alah banyak omong kau ya." Kevin memaksa Adit hingga Adit terjatuh karena di dorong oleh Kevin.
"Loh dit, kamu.." kata Titah terkejut melihat Adit jatuh.
"Loh Kevin kamu?" tanya Titah.
"Kita sebentar lagi akan menjadi pasangan halal sayang. Matikan hpmu." jawab Kevin.
"Loh maksudnya apa ini. Kevin itu hpku. Ibu tolong." kata Titah.
London
DI RUMAH PAK ADAM
"Loh kok mati. Nduk.. Nduk.." kata ibu Salma panik.
"What's Auntie?" tanya Bara.
"What happened to my wife?" tanya pak Adam.
"My daughter .." jawab ibu Salma.
"What happened to my wife's daughter, say?"
"My daughter needs my help but I can't help her now, because I'm not nearby now. There my daughter was kidnapped my husband. I have to release him from the criminal my husband. I have to go back to Indonesia now."
"Okay okay. good dear but before that you calm down first huh."
"How do my husband, how can I calm down if my own daughter is with a bad person. He is my daughter, my mother's meat blood."
"Okay okay. well, Bara."
"Yes daddy, why?" tanya Bara.
"Can you order a plane ticket? Your father and mother today will go to Indonesia to save your sister who is kidnapped." jawab pak Adam.
"Okay father, carry out."
Jakarta
"Vin.. Berhenti vin.." Titah terus berteriak saat Kevin menculiknya menggunakan motor temannya.
Sementara itu Adit teman dari Titah sudah menghubungi kakak tiri Titah dan memberitahunya bahwa adik tirinya di culik oleh pacarnya.
Kemudian kakak tirinya itu memberitahu pada ayahnya. Ayahnya pun melacak keberadaan Titah yang di bawa pergi oleh Kevin.
Kemudian ayahnya berhasil menemukan keberadaan Titah dan juga Kevin, kakak tirinya juga berhasil menyelamatkannya dari Kevin yang hampir saja ingin menikahinya.