"Oh muhun poho untung mama ingatkan ya atos mah lamun kitu Kamil ibak baheula nya." kata Kamil.
"Muhun kasep, mama antos di handap nya." sambung ibu Prameswari.
"Muhun mah.." seru Kamil.
DI RUMAH TITAH
Di Depan Rumah Titah..
"Assalamu'alaikum." Aldo memberikan salam.
"Li pencet belnya deh.." pinta Anggia.
"Oke.." kata Lili patuh.
Di Dapur..
"Bel bunyi tuh mas jo." kata Jumiati.
"Biarin Jum.." sambung Paijo.
"Loh kok biarin sih mas jo.."
"Iya palingan juga itu anak-anak komplek yang iseng mainin bel."
"Kalau itu tamu bagaimana mas jo."
"Gak mungkin Jumiati."
"Kalau misalkan tamu bagaimana mas, nanti mas jo yang dimarahin cah ayu loh.."
"Ah bodo.."
Di Kamar Titah..
"Selesai tinggal make-up deh." kata Titah.
Di Depan Rumah Titah lagi..
"Duh bagaimana ini kok belum ada orang yang keluar rumah juga ya, Dini.." keluh Lili.
"Iya kak, kenapa?" tanya Dini.
"Coba kamu tanya Titah ada di rumah gak, bilang sudah pencet bel gerbang rumahnya gak di bukain juga pintu gerbangnya gitu ya." jawab Lili.
"Oke.." seru Dini.
Di Dapur Lagi..
"Tuh kan mas jo, ini lebih dari enam kali loh kalau benar tamu bagaimana." kata Jumiati.
"Gak mungkin Jumiati, kamu mah ganggu saya minum kopi saja." sambung Paijo.
**
[Dini : tah di rumah gak kamu, kita sudah pencet bel dari tadi kok gak di bukain ya pintunya.]
**
Di Kamar Titah Lagi..
"Selesai, eh ada yang whatsapp, siapa ya, oh Dini, kenapa ya Dini whatsapp?, apa hmm Joya.." kata Titah yang emosi saat membaca chat whatsapp dari temannya.
Di Dapur lagi..
"Ih.."
"Ih kenapa mas jo?" tanya Jumiati.
"Ih tiba-tiba aku merinding loh Jum, kaya ada yang panggil-panggil saya." jawab Paijo.
"Ah masa sih?"
"Iya beneran Jum, sumpah deh samber geledek bareng-bareng deh.."
"Gak mau, Jumiati masih mau hidup mendingan mas jo sendiri saja yang kesamber geledek." kata Jumiati.
"Masa kamu begitu sih Jum, sama teman juga begitu." sambung Paijo.
"Bodo wlee.."
"Joya.."
"Inggih cah ayu, enten menapa?" tanya Paijo.
"Kamu dengar bel gerbang rumah berbunyi tidak?" tanya Titah juga.
"Inggih dengar cah ayu." jawab Paijo.
"¿Por qué no lo abres y por qué sigues aquí? Ahora rápido, abierto la puerta de mi amigo ha estado esperando mucho tiempo delante." kata Titah menggunakan bahasa Sepanyol.
"Ha.. Ngapura cah ayu iku artinya opo ya?"
"Itu artinya sekarang kamu pergi ke depan rumah dan buka pintu gerbang sekarang.."
"Laksanakan cah ayu."
"Bi Jum, tolong buatkan minum dan jangan lupa kue ya untuk teman kuliah saya." pinta Titah.
"Inggih cah ayu." kata Jumiati patuh.
Paijo buru-buru membuka pintu gerbang rumah, sementara aku masih dalam perjalan rumahnya, tidak sabar rasanya bertemu dengan Titah setelah seharian tidak bertemu dengannya di kampus.
Di Depan Rumah Titah Lagi..
"Temannya cah ayu ya?" tanya Paijo.
"Iya mas.." jawab Ridwan.
"Maaf ya lama menunggu, saya kira yang pencet belnya anak-anak komplek sini." kata Paijo.
"Iya mas gak apa-apa namanya juga gak tahu, jadi ya wajar." sambung Bagus.
"Loh memangnya sering anak-anak pencet ya mas belnya?" tanya Lili.
"Iya, suka di buat mainan juga." jawab Paijo.
"Oh.." seru Ridwan.
"Ya sudah ayo masuk ke dalam den." kata Paijo.
"Iya mas.." seru teman-teman Titah.
Di Ruang Tamu..
"Assalamu'alaikum." Bagus memberikan salam pada Titah dan Jumiati.
"Wa'alaikumussalam." Titah dan Jumiati menjawab salam dari Bagus.
"Terimakasih ya bi." kata Titah.
"Nggih cah ayu, amit." sambung Jumiati.
"Nggih bi Jum.."
"Wih sudah siap semua nih." kata Doni.
"Acaranya jam berapa tah?" tanya Aryo.
"Habis isya yo." jawab Titah.
"Oh.." seru Ridwan.
"Kamil mana tah?" tanya Bagus.
"Belum datang, mungkin sebentar lagi." jawab Titah lagi.
"Oh.." seru Bagus.
"Iya.." sambung Titah.
Di Depan Rumah Titah Lagi..
"Jo, buka jo.." pinta pak Adam.
"Inggih kanjeng romo." kata Paijo patuh.
Di Ruang Tamu Lagi..
"Siapa tah?" tanya Aldo.
"Nyokap, bokap saya, do." jawab Titah.
"Oh.." seru Aldo.
"Assalamu'alaikum." om Bonifasius memberikan salam.
"Wa'alaikumussalam om." semua orang yang ada di ruang tamu menjawab salam dari om Bonifasius.
"Ada tamu ta ternyata, sinten nduk?" tanya ibu Salma.
"Kanca kuliah ku bu." jawab Titah.
"Oh.." seru ibu Salma dan pak Adam.
"Ayu sudah pulang?" tanya om Bonifasius.
"Belum om, itu dia." jawab Titah lagi.
"Oh ya sudah." seru om Bonifasius.
"Mbak yu kalau capek istirahat saja di kamar acaranya kan malam mbak yu." kata pak Adam.
"Oh inggih di mas." sambung ibu Michelle.
"Ayah kamu asli mana tah?" tanya Lili.
"Belanda kak Lili." jawab Titah lagi.
"Oh jauh juga ya." kata Lili.
"Belanda, penjajah?" tanya Bagus.
"Bagus, mulai deh.." keluh Anggia.
"Eh Bagus dengar ya, Belanda itu bukan hanya menjajah Indonesia doang tahu, tapi Belanda jugalah yang menyerukan bahkan membantu kemerdekaan Indonesia juga tahu." kata Ridwan.
"Emang iya?" tanya Bagus lagi.
"Iya Bagus, makannya baca buku sejarah dong.." jawab Lili.
"Emang iya tah?" tanya Cahyo.
"Iya, itu.." jawab Titah lagi.
"Itu siapa tah?" tanya Doni.
"J.C. Princen atau Johannes Cornelis Princen." jawab Lili.
"Oh salah satu tentara yang membantu kemerdekaan Indonesia ya kak li?" tanya Aryo.
"Iya, salah satu tentara Belanda yang membelot untuk membantu kemerdekaan Indonesia, pada masa penjajahan yo.." jawab Anggia.
"Oh.." seru Doni, Aldo, Aryo dan Bagus.
Di Mobil Fitra..
"Masih jauh mil?" tanya Fitra.
"Henteu a, sakedap deui linggih lempeng saeutik payun mengkol ka kenca." jawab Kamil.
"Oh oke.." seru Fitra.
"Fitra.."
"Muhun mah, aya naon?" tanya Fitra lagi.
"Lamun aya mini market eureun baheula nya mama hayang beuli buah." jawab ibu Prameswari.
"Oh muhun mah.." seru Fitra lagi.
Lima Belas Menit Kemudian..
Di Depan Mini Market..
"Atos sadayana ayeuna asup ka mobil." kata ibu Prameswari.
"Atos acan mah?" tanya pak Galih.
"Atos yah, hayu asup ka mobil." jawab ibu Prameswari.
"Hayu atuh.." kata pak Galih.
DI RUMAH TITAH
Di Ruang Tamu..
"Assalamu'alaikum." Ayu dan Rahmat memberikan salam.
"Wa'alaikumussalam." semua yang ada di ruang tamu menjawab salam dari Ayu dan Rahmat.
"Siapa tah?" tanya Bagus.
"Adiknya Titah dan adik iparnya kak Bagus." jawab Aldo.
"Oh.." seru Bagus.
"Iya.." sambung Aldo.
"Oh ya kalian makan siang dulu gih, bi Jum.." kata Titah.
"Inggih cah ayu." sambung Jumiati.
"tolong siapkan dhahar siyang nggih." pinta Titah.
"Laksanakan cah ayu, amit.." kata Jumiati patuh.
"Inggih bi Jum.." seru Titah.
"Tah, nduk, cah ayu.."
"Inggih bu, enten menapa?" tanya Titah.
"Calon garwa panjenengan kok dereng ngantos ugi nggih sampun kresa dhahar siyang loh menika, cobi panjenengan telepon atau chat whatsapp panjenenganipun nggih nduk." jawab ibu Salma.
"Inggih bu.." kata Titah patuh.
**
[Bubu : assalamu'alaikum Bibu, Bibu sudah sampai mana?, ibu sudah tanyain Bibu, katanya kok belum sampai sudah mau makan siang loh ini.]
[Bibu : wa'alaikumussalam Bubu, iya sebentar lagi sampai kok Bubu, tunggu ya.]
[Bubu : iya Bibu.]
[Bibu : iya Bubu sayang.]
**
Masih Di Ruang Tamu..
"Sampun nduk?" tanya ibu Salma.
"Sampun bu.." jawab Titah.