Chereads / Alenaa / Chapter 40 - Bagian 39,Aku Berantakan

Chapter 40 - Bagian 39,Aku Berantakan

Bagian 39

Aku Berantakan

Ku lihat kau tak pernah tersakiti ya? Setelah denganku kau baik baik saja bukan? Kau juga terlihat bahagia. Aku sudah tidak lagi di posisi itu, Aku jengkel karena malam terlalu lama mengubah pagi, Aku juga jengkel kenapa kau menaruh rasa sebanyak itu padaku. Kau tau? Lautan yang biru dan luas saja bisa mematikan manusia manusia itu, Apalagi kau dengan wajah manis dan paras yang cantik, Kau juga lupa ya bahwa kamu juga pernah menyakiti seseorang, Bahkan nafasnya sekarang hanya di bantu dengan alat, Kau tau dia terluka namun kau acuh, Bahkan dengan melihat malam yang terlalu lama merubahnya menjadi pagi, Kau lebih memilih diri sendiri. Padahal dia sudah sangat berdarah karena menahan semua luka.

Kalau saja semuanya ku utarakan, Semuanya akan berantakan. Aku memilih menahannya. Karena aku juga tidak pernah di pedulikan oleh siapapun. Bahkan aku sudah tidak ingin mendengarkan suaranya lagi, Aku lelah dengan semuanya. Aku memang sendirian, Bahkan aku terlalu mandiri atau aku juga tidak pernah merasakan kosong. Aku ingin kosong, Aku tak ingin memikirkan apapun, Guna hidup untuk semua tumbuhan yang mati seketika air hujan deras membasahi tanahnya, Itu tak akan pernah ada gunanya. Kemarahanmu di diamkan, Semua hal yang tak kau suka di lakukan, Lalu? Mengapa kau masih bertahan di rasa sakit itu, Ayo beranjaklah. Percayalah padaku semua luka itu akan tuntas setelah kamu melewatinya.

Tuan kau tak layak untuk mengemis apapun, Kau terluka karenanya maka kau harus tinggalkannya. Kau bukan manusia nya, Dia tak akan pernah berubah. Ia hanya akan menuruti egonya, Setiap langkahnya egonya selalu mengikutinya. Aku hanya akan pergi dari sini, Aku sudah lelah akan rumahku yang kau acak acak. Bahkan saat air mataku menetes kau tak perlu peduli apapun. Kau juga tak pernah bisa memahami semua lukaku, Apa yang membuatku terluka setelah aku utarakan semua yang aku dapatkan hanyalah cacian. Aku lelah dengan semua perkataan tentang perubahan, Aku juga muak dengan segala kata maaf tanpa perubahan. Sepertinya aku terlalu banyak berekspetasi banyak kepadamu, Hingga aku harus membereskan semuanya demi pulang ke rumahku. Aku hanya ingin kembali menata senyumku dan pikiranku. Hingga mataku yang merasakan tentang tanpa mengeluarkan airnya, Sampai badanku tak merasakan getaran lagi. Aku juga menginginkan laut. Meski luas ia tetap akan menerima terbenamnya matahari.