Bagian 43
Nyaman
Kau telah dewasa ya? Aku senang melihatmu sudah bahagia, Seperti mentari di setiap pagi. Muncul dan seketika menyinari seluruh dunia dengan sinar hangatnya. Kamu telah melihatkan kepada dunia, Bahwa kesedihanmu kamu hadapi sendiri, Hingga dunia hanya tau saat kamu bahagia. Senang telah melihat kamu kembali pada diri sendiri, Kau tau? Dulu kau sangat sangat banyak luka, Hingga aku harus membersihkannya satu persatu. Dulu lukamu yang paling banyak, Hingga kau menangis di setiap harinya, Bahkan aku sampai kesusahan mengurusnya, Namun selang hari perhari kamu dapat melepaskan semua hal yang menyakitimu. Dengan pelan dan tenang.
Setelah kulihat beberapa lukaku lagi, Kau akan menjadi kedatangan yang aku tunggu. Bahkan ketika bangun tidurku tak nyaman, Kau adalah suara yang selalu membuatku terlelap di setiap malam. Bahkan ketika kau beranjak pergi suaramu selalu kucari. Tak pernah kutemukan bahwa kebahagiaan tentangmu akan selalu berada di sini, Ketika aku melakukan aktivitasku di setiap harinya, Aku terombang ambing oleh pikiranku sendiri. Luka mana lagi yang membuatku seperti ini, Bahkan aku tak pernah melihat semua orang itu tulus, Bahkan cinta yang kau ucapan kan padaku semuanya terlihat kosong dan semu.
Aku menghadapi semuanya sendirian, Bahkan tangisan tangisan yang kau hentikan dalam suaramu kau juga tetap menjadi bagian lukaku di setiap hari. Di hari itu, Aku benar benar merasa bahwa keberadaanku tak pernah berguna, Semua pembicaraanku tak pernah di dengarkan, Bahkan ketika aku mengutarakan sebuah cinta dan luka, Tak pernah ada satu pun orang yang percaya. Aku ini terluka namun tak pernah ada yang ingin membasuhku. Aku hanya manusia yang ingin di dengar, Bahkan untuk sebuah kata "Kau bisa" itu cukup sulit kudengar.