Bagian 45
Bagian Yang Indah Tak Akan Menyakitkan
Bagaimana lagi? Apa yang perlu di perbaiki dari hal yang sudah rusak? Hal mana lagi yang perlu di pertaruhkan dan di pertahanan? Apa yang perlu di bicarakan lagi jika mulut sudah berbusa busa untuk membicarakan hal hal itu saja? Kau ulangi lagi, Kumaafkan lagi. Lagi dan lagi kau berfikir bahwa aku tak pernah memahamimu. Kau tak pernah mengerti apa yang telah aku ucapkan. Kau tak pernah mengerti apa yang aku takutkan. Bahkan ketika aku tengah menjadi orang lain, Kau bilang padaku bahwa semua hal yang telah kau bicarakan itu sia sia. Lalu kita akan berpisah, Setelah itu kita akan hidup masing masing lalu apa yang akan kau pertahankan jika egomu saja sulit untuk di turunkan? Sekarang kutanya bagian mana yang tak pernah ku mengerti? Lalu bagian mana saja yang telah membuatmu sampai saat ini? Apa kau lupa aku menerima semua gemuruh yang telah kau lakukan padaku? Bahkan aku tak pernah memukulmu menggunakan mulutku.
Segalanya yang telah kau dengar itu sungguh menyakitkan, Bahkan ketika kamu mendengar sebuah ketenangan tentang janji janji kamu akan terluka selanjutnya. Namun ketika kamu melihat beberapa orang berjanji ia akan berbohong, Lalu ketika kamu melihat seseorang akan berubah, Ia akan melakukannya lagi, Lalu ketika kamu melihat seseorang akan menyayangimu, Ia akan malas terhadap semua hal yang membuatnya tak nyaman. Mengapa semua hal yang jelas dan tak pernah melukai apapun benar benar mempunyai diri yang sangat tajam. Bahkan langit seindah itu pun masih bisa menghantarkan sebuah petir yang sangat menakutkan. Lalu kukatakan sekali lagi bahwa luka ini sungguh menyakitkan. Kau tak pernah tau bagian mana yang telah membuatku sakit, Namun ketika kau tak pernah melihat apapun yang telah kau lakukan disini. Aku juga tak pernah bisa melihat atau bahkan mengatakan apapun yang telah kamu lukai. Ketika itu juga aku lebih memilih melepasmu, Karena bagian yang indah tak akan pernah menyakitkan.
Lalu luka mana yang telah kau pahami, Bahkan semenjak kau mungkin terluka aku selalu ada di sisimu untuk menyembuhkannya. Bahkan rasa sakit yang telah aku lakukan pada diriku sendiri ini sungguh benar menyakitkan, Lalu ketika itu juga aku telah kalah telak, Bahkan di saat ingatan sakitku menghampiri aku juga tak pernah bisa memeluk diriku sendiri, Namun ketika aku tengah mendengar kata kasarmu, Hatiku berdetak kencang, Aku ingin pergi dari semua pandangan matamu. Aku tak pernah bisa menerima kata kasar itu dalam sekejap itu akan membekas di dalam hatiku, Bahkan di sebuah mataku akan mengeluarkan sebuah air mata. Bahkan ketika itu juga aku telah merasakan hal yang tak pernah ku rasakan sebelumnya. Ketika aku melakukan yang terbaik pada semuanya namun kau acuh pada apa yang aku usahakan. Lalu ketika kamu telah mencintai lukamu sendiri, Aku juga pernah menghibur diri sendiri. Luka ini memang benar benar luka tapi aku hanya diam. Diam ku basuh lukaku sendiri luka yang telah benar benar menghancurkanku di dalam labirin yang telah aku buat sendiri. Semuanya berdarah darah hingga aku harus berpisah hari ini juga.