Bagian 28
Ini Kebingungan Yang Sulit Di Jelaskan
Aku tengah lupa dan luka, Aku tengah menyebut namaku sendiri dalam sebuah doa, Dalam kurun waktu yang cepat atau lambat aku hanya sebuah penikmat, Aku harus akan sebuah hal yang membuat diriku lebih bisa di hargai, Aku tengah berusaha berbuat baik tanpa harus memandang siapapun lagi, Aku hanya menginginkan ketenangan yang tiada banding dari apapun, Semua asap dan rokok yang ku pegang, adalah tanda bukti nyata bahwa duniaku sedang tidak benar benar dalam kebenaran.
Sekarang aku tengah di huni oleh suara suara yang menuntutku untuk pergi jauh, Aku tengah di huni oleh suara suara yang telah aku lukai oleh suaraku sendiri, Aku tengah menjadi beberapa hal yang telah aku lukai, Aku tengah melukai diriku sendiri dan batinku dengan kata yang tak pernah aku ucapkan sedari semua orang tetap manusia yang dapat melakukan kesalahan "Aku Yakin Tak Ada Orang Yang Seperti Itu" Ketika aku juga sedang luka aku tidak dapat memikirkan apapun selain hari ini, Energiku benar benar habis dengan perlahan, Aku juga tak pernah menahan apapun Aku hanya melepaskan hal hal yang pernah ada dalam pikiranku, Jadi setiap terluka hari itu tetap menjadi hari yang tenang bagi mataku, Bibirku yang diam, Semua raga dan batin yang tersiksa karena ucapanku sendiri, Dadaku juga sesak. Aku hanya berhembus.
Aku menangis lagi, Tidak mataku tak pernah berair sedikitpun saat tangan kananku tetap memegang rokok, Air mataku tak keluar sedikitpun. Aku juga tengah bertahan di tepi tepi kehidupan yang aku miliki sekarang seperti aku sedang melihat ke dalam diriku yang tengah jauh dari luka. Seperti aku sedang melihat apapun yang telah aku raih tetap menjadi sia sia, Aku juga tengah kebingungan dengan semua pikiran dan luka ku, Antara aku harus memilih untuk menyelamatkan semua hal negatif yang tengah merabak dan mengoyak seluruh nadi dalam diri.