Chereads / War Torn: Nation of Ruins / Chapter 5 - "The Facility" Part 2

Chapter 5 - "The Facility" Part 2

25 Desember, 2030

Memasuki lubang gelap berukuran 4 x 5 meter itu, itu cukup untuk satu regu masuk hampir secara bersamaan. Lubang ini terlihat merupakan seperti bekas... Sebuah ledakan?

Regu Delta-1 masuk duluan, diikuti dengan Delta-2, dan reguku Delta-3 yang masuk terakhir.

Ini adalah sebuah koridor, koridor yang sangat panjang dengan pintu kaca di sebelah kiri dan kanan, beberapa di antaranya sudah pecah. Beberapa mayat juga bergelimpangan.

Koridor yang gelap, dengan banyak mayat bergelimpangan, sesuatu bisa menyerang kami dari mana saja di balik pintu-pintu sepanjang koridor ini. Ah... Memikirkannya saja membuatku merinding.

Aku berjongkok untuk melihat salah satu mayat penjaga, terdapat lubang sebuah tembakan di kepalanya, namun yang paling menjijikan adalah lehernya yang setengah terputus, ini bukan hal yang bisa dilakukan oleh peluru, dan terlalu tidak rapi untuk luka benda tajam.

Aku mendengar letnan Marshenka berbicara "Tujuan kita adalah lantai 3 bawah, cek setiap ruangan untuk tanda-tanda keberadaan makhluk hidup."

"Baik!" Balas seluruh anggota regu.

Mereka semua mulai berjalan menyusuri koridor, senjata mereka mengarah ke pintu-pintu yang terbuka, sambil melihat sekilas isi ruangan.

Aku membuka satu ruangan sambil mengambil perlindungan dari balik dinding, dan di sana berdiri seseorang... Tidak... Badannya besar pada satu sisi, dan terdapat sisik yang menutupi bagian itu.

Ia melihatku dan segera berlari keluar. Dengan spontan aku menembaki makhluk apapun itu yang berlari ke arah ku. Namun peluru itu seperti tidak mempengaruhinya, itu hampir tidak menembus tubuhnya.

Sebelum makhluk itu berhasil menggapai kepalaku, aku berjalan mundur namun tersandung oleh mayat yang berada di belakangku.

Pada saat itu waktu terasa melambat, makhluk iu mulai berjalan ke arah ku, seluruh orang di koridor mulai menembaki makhluk itu, beberapa tembakan berhasil menembusnya.

Aku mengeluarkan pistolku karena panik dan tidak mungkin sempat mengisi ulang senapanku, namun tembakan dari peluru 9 milimeter seperti sebuah kerikil baginya, dia tidak bereaksi selain melambat dari serangan senapan serbu dari segala sisi.

Makhluk itu mengangkat tangannya yang besar ke atas dan mengayunkannya ke bawah, dan aku segera berguling ke samping, untuk menghindari hantamannya yang sangat kuat sampai-sampai lantai yang ia pukul hancur dalam satu hantaman. Kepalaku dapat langsung tidak berbentuk jika serangan itu mendarat ke kepalaku.

Seseorang menarikku mundur dan membantuku berdiri, lalu sebuah ledakan mengenai makhluk itu dan melubangi bahu dan setengah dari kepalanya.

Melihat kondisinya yang seperti itu, aku dapat berdiri dengan tenang, dan melihat siapa yang membantuku, dan itu adalah Yakov, seorang grenadier dari reguku. Dia menggunakan pelontar granat senapannya untuk menghancurkan bagian atas makhluk itu.

"Terimakasih..." Ucapku lirih, kakiku masih bergetar.

Namun betapa terkejutnya kami berdua dan beberapa anggota regu lain ketika makhluk itu mulai berlari ke arah kami dengan sangat cepat. Semuanya memecah dan melompat ke dalam ruangan lain, begitu pula aku dan Yakov. Tapi makhluk itu terus berlari maju sebelum akhirnya menabrak dinding dan ambruk.

"Apa-apaan..." Aku dengar gumaman Yakov.

Kami semua kembali berkumpul dan mulai berjalan lagi, kembali menjelajah koridor yang gelap ini hanya dengan diterangi senter dari 24 orang, setidaknya koridor ini menjadi lebih terang.

Pertemuan dengan makhluk itu sudah cukup untuk membuatku ingin keluar dari tempat ini, jika gelapnya tempat ini belum cukup, mayat yang bergelimpangan dan pengalaman melawan makhluk itu sudah lebih dari cukup untuk membuat kami ingin keluar dari sini.

Kami menemukan sebuah pintu besi dengan tulisan "Tangga darurat", inilah dia... Turun lebih bawah... Perasaanku tidak enak...

Regu Delta-1 masuk terlebih dahulu, diikuti oleh Delta-2, dan kami sebagai regu ketiga, Delta-3 sekali lagi masuk terakhir.

Saat turun, kami melihat sebuah tali terikat ke pagar besi pembatas tangga, dan saat dilihat ke bawah... Ada seseorang yang digantung di situ. Ini akan lebih tidak menyeramkan jika saja ini adalah rumah hantu.

Kami berjalan turun dan melewati mayat itu... Namun tiba-tiba dari belakang saat aku sudah lewat terdengar suara tembakan sebanyak tujuh kali, dan lima dari kami tertembak dan jatuh terguling dari tangga, Aku melihat ke belakang dan melihat mayat tergantung di atas kami, dia tersenyum, matanya sepenuhnya merah dan tersenyum menyeringai mengerikan, ya tuhan! Apa-apaan?

Aku mengangkat senapanku dan membunuhnya dengan 3 tembakan ke kepala.

"Lima orang tumbang!" ucap seseorang dari regu Delta-2.

Letnan Marshenka segera melihat sekeliling sebelum berbicara "Delta-3, beri tahu kondisi kalian."

"Sersan Aleksei, baik."

"Kopral Yakov, baik."

"Sersan Filya, baik."

Hanya empat yang menjawab dari regu Delta-3, aku melihat ke sekeliing ku, lima orang tergeletak di tangga dengan tembakan menembus kepala mereka dari atas. Tiga dari regu Delta-3 tidak selamat... Aku beruntung karena tidak terkena tembakan mayat itu. Zombie apanya? Dia memegang pistol!

Kami terus berjalan dan menemukan bahwa jalan turun dari lantai dua ke lantai tiga diblokade oleh kursi dan meja yang diikat menjadi satu... Zombie? Mana mungkin... Tapi mana mungkin ada yang masih hidup di sini.

Delta-1 membuka pintu menuju lantai dua namun disambut oleh tembakan dari pistol mitraliur, aku yang berada di atas bersama regu Delta-2 dan Delta-3 melihat dua di antara delapan orang dari regu Delta-1 tertembak di kepala, sedangkan sisanya segera berlindung di balik dinding yang cukup tebal sehingga tidak dapat ditembus peluru.

Namun kami mendengar sebuah kaleng terlempar masuk ke dalam ruangan kami berada dan mendarat di lantai dekat Delta-1... Tidak, itu granat!

"Granat!" Teriak ku.

Delta-2 dan Delta-3 masih sempat berlari ke persimpangan tangga untuk berlindung namun Delta-1 tidak beruntung, seluruh regu Delta-1 tersapu habis terkena ledakan granat atau pecahannya.

Setelah ledakan itu Delta-2 segera turun dan mengamankan kembali tangga ke lantai dua, mereka mengarahkan senapan mereka ke pintu menuju lantai dua, senter dimatikan, masih ada penerangan dari senter anggota yang mati, beberapa sudah mengarah ke pintu, dan itu sudah cukup.

Beberapa saat kemudian, sosok tiga orang memasuki ruangan dan segera ditembak oleh regu 2.

Delta-2 segera mengecek pintu masuk lantai dua, dan mengeluarkan beberapa tembakan lagi. Aku belum dapat melihat apa yang mereka tembak, namun terdengar beberapa tembakan balik, namun berhenti begitu pula Delta-2 yang berhenti menembak.

"Clear!" ucap salah satu dari regu Delta-2 lalu dengan hati-hati melewati pintu menuju lantai dua.

Delta-3 segera mengikuti turun. Dua orang yaitu letnan Marshenka dan aku menjaga anak tangga dari lantai satu ke lantai dua, sedangkan Delta-2 menjaga koridor lantai dua. Sersan Filya dan kopral Yakov membongkar barikade turun ke lantai tiga.

Butuh 10 menit untuk membuka barikade, beberapa bagian dari meja dan kursi dipaku menjadi satu, dan juga diikat dengan rantai, beberapa kali baku tembak terjadi di koridor lantai dua, namun Delta-2 belum mendapatkan kerugian apa-apa lagi.