Theo meminta pergantian pemain dan dia digantikan oleh temannya yang satu posisi dengannya, Saat dia beristirahat teman wanitanya, Nako menghampirinya dan berkata "Theo kenapa kau bisa berlari secepat itu?" Nako terlihat bingung dan Theo menjawab "bagaimana aku bisa sadar apa yang aku lakukan jika aku sangat senang dengan apa yang aku lakukan" Theo menjawab seperti meledek Nako dan Nako berkata "Dasar orang barat" Lalu Theo Berkata "pertama itu rasis, yang kedua aku orang eropa asalku jerman tahu" Theo sedikit kesal karena dia dipanggil orang barat ia tidak terlalu menyukai orang barat atau timur tengah karena ia punya kenangan buruk dengan mereka.
Theo melihat orang yang sama yang memperhatikan dia saat sedang main bola, Lalu dia bertanya kepada Nako "Nako apa kau kenal dia?" Theo sambil menunjuk orang yang sedari tadi mengawasinya bermain bola, Lalu Nako menjawab "Tidak, aku tidak mengenalnya, memangnya dia siapa?"Lalu Theo menjawab "kalo aku tahu kenapa aku bertanya kepadamu?" orang itu melihat Theo menunjuknya dan langsung memutar arahnya dan langsung pergi.
Nako berkata kepada Theo "apa mungkin dia pencari bakat ya?" Lalu Theo berkata "pencari bakat? di sekolah kita? apa kau bercanda?" Theo meragukannya karena ia berpikir mana mungkin ada pencari bakat di sini, Lalu Nako berkata "Theo kita ini sekolah di sekolah besar tokyo mungkin saja kan? kejar coba siapa tahu kamu bisa menanyakannya tentang kenapa dia disini kau lagi beruntung hari ini dan bakatmu luar biasa" Lalu Theo berkata "setahuku tidak ada pencari bakat yang berbaju seperti itu karena aku pernah menjadi salah satu dari pencari bakat, tapi baiklah aku akan mengejarnya" Lalu Theo mengejar orang itu sampai ke depan sebuah stadion bola.
Theo langsung berkata "kau siapa?", Dan orang itu menjawab "ternyata benar kau mempunyai bakat", Theo bingung dan berkata "apa kau pencari bakat?", orang itu langsung menjawab "iya, aku selalu memperhatikan mu dari kejauhan dan aku mengetahui kalau kamu mempunyai talenta yang hebat-" Theo memotongnya dan berkata "aku masih bekerja paruh waktu di Tokyo production jadi aku tidak terlalu mempunyai banyak waktu untuk bermain bola dan juga aku masih sekolah waktu ku hampir sama sekali tidak ada, pagi sampai sore aku di sekolah malamnya aku bekerja, kecuali libur sih" Lalu orang itu berkata "kami menawari mu bukan menyuruh mu untuk bergabung dengan kami, dan kami akan memberikan mu waktu untuk memikirkannya" Lalu Theo berkata "baiklah aku akan menghubungimu,aku akan kembali kesekolah dulu"
Theo langsung kembali ke sekolahnya untuk mengambil barang-barangnya sebelum pulang ke tempat tinggalnya, sesampainya ia di sekolah dia melihat lapangan sudah kosong tidak ada yang bermain bola, saat ia mengambil barangnya dia bertemu kembali dengan Nako dan Nako berkata "siapa dia?" Nako bertanya padahal dia sendiri sudah tau jawabannya hanya dengan malihat raut wajah Theo dan Theo berkata "kau pasti sudah tahu hanya dengan melihat wajahku kan?" Lalu Nako berkata "tentu saja, bagaimana kau menerimanya? saran ku sih kau harus berbicara pada Kino kan dia atasan sekaligus manajer agensi kalian kan?" Lalu Theo berkata "baiklah aku akan pulang duluan semoga saja mereka sudah pulang" seletah Theo mengatakannya ia langsung berjalan pulang.
setelah ia sampai di tempat tinggalnya ia melihat eki salah satu idol di agensinya sedang menyiram tanaman di halaman belakang asrama mereka dan eki berkata "oh kau sudah pulang, kisa menghawatirkan mu soalnya tadi dia di beritahu oleh temannya kau hampir telat cepat temui dia sebelum kau dimarahi lagi", "padahal aku mempunyai urusan yang lebih penting dengan si kino" Theo menjawabnya, "urusan apa itu? kalo menurutmu saja penting pasti itu penting banget kan?" eki menjawabnya kembali Lalu Theo kembali menjawabnya "aku tidak akan memberi tahu kamu sampai waktu yang sangat tepat dan itu mungkin akan memakan waktu yang lama", "itu membuatku penasaran" eki menjawabnya dengan senyum "jika kau mencari Kino dia ada di ruang makan bersama kisa" eki kembali berkata, Theo mengangguk dan segera pergi ke ruang makan.
sesampainya Theo di ruang makan kisa langsung menyapanya dan langsung berkata "kau sudah pulang, bisakah kau menceritakan apa yang terjadi tadi pagi?",Lalu Theo berkata "maaf, tidak dulu aku harus berbicara kepada Kino sebentar" kisa bingung tapi dia tetap pergi ke kamarnya dan meninggalkan mereka berdua untuk berbicara "Tumben kamu ingin berbicara berdua dengan ku saja biasanya mengajak kisa atau hisa" Kino memulai pembicaraan dengan serius, "aku ingin berterus terang, aku tidak mau yang lain tahu soal ini, aku dapat tawaran menjadi pesepak bola profesional jika yang lain tahu mereka mungkin kecewa jika aku menerimanya waktuku akan hilang banyak mengorbankan pekerjaan ku yang ada disini" Theo menjawabnya dengan ragu ragu.
"theo apa pun yang terjadi pada mu itu sudah menjadi keputusanmu itu tergantung padamu setiap pilihan punya konsekuensi jika kau ingin memutuskan lakukanlah jika kau ingin negoisasi aku akan membantumu" Kino berkata mayakinkan Theo bahwa semuanya tergantung dia, Theo tahu betul bahwa dia akan membuat keputusan penting yang menentukan hidupnya.