Chereads / Football Pride: The shining star / Chapter 6 - Sebentar sebelum bekerja

Chapter 6 - Sebentar sebelum bekerja

Sesudah Theo menarik Ito masuk ke dalam sekolah ia berkata "Diamlah, kau tidak tahu apa-apa tentang diriku kenapa aku bisa seperti itu, jadi diamlah jangan sekali" kau berkata depan Kisa seperti tadi lagi" Theo berkata seperti itu dengan sedikit mengancam Ito, "Tenanglah mungkin dia menyukaimu juga" ucap Ito meledek Theo, "kau berkata seenaknya saja" ucap Theo, Lalu Kisa datang dan bertanya "Hari ini kelas siapa yang akan bertanding?", "kelas sebelah ku" ucap Ito, "kalian sudah mendengar tentang Douglas?" ucap Theo, "Douglas ada apa dengannya?" ucap Ito, "katanya ada rumor dia ingin pergi ke manchester united januari tahun depan" ucap Theo, "mungkin juga dia bisa bermain di tim nasional jerman" ucap Ito, Lalu bel pun berbunyi Theo, Ito, dan Kisa pun kembali ke kelas masing-masing.

Saat jam istirahat Theo, Hisa, Dan Kisa makan bersama di atap sekolah, "hei Theo kok aku malah kepikiran apa nama belakang mu" ucap Kisa, "nama belakang ku? belum waktunya kalian mengetahui itu" ucap Theo lalu Theo berekata kembali "aku malah kepikiran yang dikatakan Ito dan Nagisa" seketika Hisa tertawa kecil dan berkata "Maaf Maaf Tapi aku penasaran juga kenapa kau yang biasanya susah mencetak gol, tapi saat kau memakai baju Douglas dan di berikan sedikit motivasi bisa langsung seperti itu", "baju Douglas itu harganya lumayan mahal jika aku membelinya sendiri, Dan Ito juga berkata jika dia menang kau miliknya" ucap Theo sambil melihat Kisa yang mukanya mulai memerah. Lalu Sakura datang dan berkata "kenapa kalian tidak mengajakku, dan kenapa muka Kisa merah?".

Theo tertawa dan berkata "bukan sesuatu yang serius, aku cuma membahas soal pertandingan kemarin", "memangnya ada apa dengan pertandingan itu? apa yang di katakan Nagisa benar?" ucap sakura, saat mendengar itu Kisa menaruh makanannya di lantai dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya yang semakin memerah dan berkata "hentikan", "Hisa sepertinya kakakmu sangat sensitif" ucap Theo, HIsa hanya tersenyum mendengar ucapan Theo, "ngomong-ngomong kejuaraan Venus itu akan dilaksanakan sebentar lagi ya? berarti aku tidak akan bisa bersantai lagi kan?" ucap Theo, "tentu saja dan lagi pula tidak semuanya kau yang urus ini sudah bukan masalah yang bisa diatasi oleh asisten mananjer" ucap Kisa yang wajahnya sudah mulai kembali normal.

Theo seketika tampak murung Sakura yang melihat itu langsung berkata "kau kenapa?", "tidak apa, suatu saat kewarganegaraan ku akan kembali dan aku akan ditarik keluar dari jepang dan entah akan kemana" ucap Theo, "hus, jangan berkata seperti itu semoga saja itu tidak akan terjadi" ucap Kisa yang menjadi khawatir jika itu terjadi dia tidak mau kehilangan Theo, "apa kalian khawatir" ucap Theo, "tentu saja, jika tidak ada kau bagaimana kita bisa mengatur konser dengan lancar" ucap Hisa yang juga khawatir jika Theo pergi dari jepang, "sebentar lagi pelajaran berikutnya akan dimulai ayo kita kembali ke kelas" ucap Theo, mereka pun kembali ke kelasnya masing-masing.

Sebenarnya Theo tahu betul dalam waktu tidak terlalu jauh sampai kewarganegaraannya kembali dan ia akan meninggalkan jepang dan dia hanya tidak ingin yang lain khawatir, Keesokan harinya terdapat pertandingan FC Tokyo satu pertandingan sebelum pertandingan melawan Gamba osaka. Pertandingan yang memutuskan jika FC Tokyo masuk ke kejuaraan sepak bola Jepang atau tidak.

Di pertandingan itu Douglas sang pemain muda yang dimiliki FC Tokyo menyelamatkan mereka yang hampir tersingkir saat melawan Hiroshima Sanfrecce dengan skor 2-1 dan Douglas mencetak 1 gol di menit-menit akhir yang mengunci kemenangan mereka, tapi anehnya Theo tidak dapat ditemukan di sekolah atau di asrama.

"kemana ya anak itu" ucap Kino yang sedang mencoba menghubungi Theo, "mungkin saja dia sedang menonton pertandingan itu kau tahu sendiri apa yang biasa lakukan" ucap Rei yang sudah tahu jika biasanya Theo selalu menonton jika ada pertandingan FC Tokyo, "sudah biarlah nanti juga kalau sudah pulang dia akan dimarahi Kakakku" ucap Hisa