Chereads / Football Pride: The shining star / Chapter 12 - Sesuatu yang tidak di inginkan

Chapter 12 - Sesuatu yang tidak di inginkan

DI hari yang sama saat malam harinya Theo sedang mengerjakan kerjaannya di ruang tamu, dan ketika sudah selesai Theo membuat logo sepak bola resmi untuk turnamen sekolah, beberapa menit kemudian Nagisa pun datang, "kau mau apa?" ucap Theo yang sudah tau Nagisa ingin membicarakan, "kau sudah tau ya?" ucap Nagisa, "tentu saja, kau ingin membicarakan tentang saat aku hampir menciderai diriku untuk Kisa" ucap Theo, "apa kakimu masih sakit?" ucap Nagisa, ternyata setelah terjatuh Theo berusaha menahan sakit sampai pertandingan selesai dan meraih kemenangan.

"sudah mendingan dari sebelumnya" ucap Theo, lalu Kotono datang "kau sedang mengerjakan apa?" ucap Kotono "karena tadi kita menang besok jadi adalah hari peresmian tim sepak bola Hikarigasaki untuk turnamen" ucap Theo, di televisi terdapat siaran ulang FC Tokyo yang juga masuk putaran Semi-Final lewat pinalti tadi siang dikarenakan Douglas atau Theo tidak dapat hadir karena cidera saat latihan.

Theo senang dengan hasil FC Tokyo karena sebentar lagi dia juga akan pergi ke Manchester united, jadi dia yakin FC Tokyo bisa bermain tanpa dirinya jika dia sudah pindah manchester united, "bagaimana kakimu? apa sudah bisa bermain?" Kotono, "ini bukan apa-apa aku pernah merasakan yang lebih parah" ucap Theo, "yang lebih parah?" ucap Nagisa, "akan kuceritakan kapan-kapan" jawab Theo.

Keesokan paginya di sekolah, mereka semua dikumpulkan di satu tempat yang sudah tersedia panggung yang lumayan besar, semua anggota tim sepak bola sekolah dikumpulkan di panggung menggunakan jaket tim Hikarigasaki, Theo sebagai pemimpin tim dia dibantu Ito untuk naik ke panggung karena kakinya yang sedang cidera, Theo harus berpidato sebelum meresmikan Tim sepak bola Hikarigasaki.

Setelah peresmian Theo diperbolehkan pulang karena kakinya yang sedang cidera untuk membela tim sekolah, bukannya pulang Theo malah pergi ke stadion untuk mengikuti permainan FC Tokyo melawan Kashiwa Reysol semi-final.

Sebelum memulai pertandingan FC Tokyo mengadakan sebuah penghormatan untuk para korban tragedi 7 tahun yang lalu, yang disebut tragedi lantai berdarah.

Tragedi lantai berdarah adalah tragedi yang terjadi 7 tahun yang lalu, di hari itu banyak korban jiwa dikarenakan para teroris yang menembaki warga sipil yang sedang berada di suatu pusat perbelanjaan yang memakan hampir 100 korban jiwa dan lebih dari 50 korban luka-luka.

Di pertandingan itu Theo memaksakan bermain untuk bisa memenangkan 3 poin untuk FC Tokyo, pertandingan pun dimulai.

Permainan dimulai dengan FC Tokyo yang memulai permainan, FC Tokyo memainkan Theo di posisi tengah karena kakinya yang tidak akan sanggup jika dipasang di posisi sayap, Theo berusaha semaksimal mungkin untuk menusuk pertahanan Kashiwa Reysol, Theo mengubah permainannya menjadi seperti orang brazil yang menggunakan kelenturan kaki, Theo beberapa kali mengoper bolanya ke Aoi tapi memang penjaga gawang Kashiwa Reysol sangat susah dibobol.

Sampai babak pertama berakhir pun skor masih 0-0, pada akhirnya Theo ingin mengorbankan dirinya untuk tim, dia berkata kepada sang manajer "pasang aku di sayap, aku tahu resikonya" ucap Theo, "baiklah jika kau mau begitu, saat babak 2 mulai kau akan bermain di sayap dan Yoshinori akan bermain di tengah seperti biasanya" ucap sang manajer.

ketika babak kedua dimulai Theo bertukar posisi dengan Yoshinori, permainan pun berlanjut tetap sengit selama 15 menit, tepatnya di menit 60 Theo melakukan umpan lambung ke Aoi dan Aoi menyundulnya tercipta lah gol pertama untuk FC Tokyo.

Gol itu menjadi gol yang sangat penting untuk FC Tokyo karena 10 kedepan Kashiwa Reysol sudah mulai melakukan serangan balik efektif kepada FC Tokyo tidak berselang lama di menit 74 Theo mencetak gol dari luar kotak pinalti yang membuat skor menjadi 2-0 kemenangan untuk FC Tokyo, tapi tidak berselang lama di menit 76 di duel udara Theo terjatuh dan memperburuk cideranya, dan harus dibawa keluar lapangan untuk diobati.

Skor pertandingan itu pun berakhir dengan 3-1 karena ada 1 anak muda seumuran Theo yang bernama Michi yaitu murid Tsukinode yang pernah dilawan Theo mencetak gol di menit 81 dan juga.

ada seorang murid Hikarigasaki yang baru debut yaitu Yori yang baru debut untuk menggantikan Theo, dan dia juga mencetak gol di menit 89 atau 13 menit setelah ia masuk ke lapangan.

Theo sekarang harus berjalan dengan bantuan tongkat tapi kata dokter dia bisa pulih dalam 5 hari karena cideranya tidak begitu serius.

Setelah diobati Theo masih berada di tempat FC Tokyo bersama beberapa pemain FC Tokyo, "kenapa kau tidak memberitahuku tentang orang baru itu" ucap Theo kepada manajer, "kau sudah tau kita akan mendatangkan pemain baru?" ucap manajer klub kepada Theo, "mendatangkan pemain baru?" Theo seketika bingung dengan ucapan sang manajer, "anak muda itu, kenapa kau tidak bilang padaku?" ucap Theo, "akan kujelaskan besok di tempat latihan kau istirahat saja dulu" ucap manajer.

Theo pun pulang dengan masih menggunakan bantuan tongkat, sampai asrama ternyata belum ada yang sampai asrama lalu Theo berkata pada dirinya "apa Kisa akan menyalahkan dirinya lagi ya" dan langsung masuk ke kamarnya.

Beberapa menit kemudian Para idol pun pulang, Theo mendengar mereka berbincang tentang suatu semi-final lalu Theo memutuskan untuk keluar kamarnya dan bertanya kepada mereka "apa kalian berdua lolos semi-final?", "iya" ucap Kotono dan Sakura, "selamat ya" ucap Theo, "kau kenapa lagi?" ucap Rei, "saat aku berjalan pulang aku dikejar-kejar dan terjatuh makanya sekarang aku menggunakan tongkat" ucap Theo.

keesokan harinya Theo tetap pergi ke sekolah yang pastinya bersama dengan Kisa, Hisa, dan Sakura.

sesampainya di gerbang sekolah ia disambut dengan Ito yang terlihat senyum, "Theo aku punya sesuatu yang harus kita bicarakan" ucap Ito kepada Theo.

Saat jam istirahat ternyata disana juga ada Yori yang sedang tersenyum ke arah Theo, "apa ini?" ucap Theo yang bingung dengan situasi yang akan ia hadapi