"Akhirnya keping juga, hari yang ditunggu tunggu" ucap Nazma antusias menjalani kemping hari ini
"Nunggu apaan emang, keping gini cape tau mana harus panas panasan lagi" ucap Amel mengepak tangannya dengan muka masam
"Seru lah siangnya bisa main seneng seneng malamnya bisa liat bintang bareng bareng, nyalain api unggul juga pasti seru" ucap Nazma tersenyum sambil memandang seluruh sudut lapangan
"Bareng bareng kan sama kelompok gak sendirian" Tanya Amel
"Ya bareng bareng lah ngapain sendirian emanya mau uji nyali? Eh Emang kita sekelompok sama siapa aja?" Tanya Nazma
"Bisa bisanya lupa sama kelompok sendiri, coba cek di mading aku juga lupa soalnya hehe" ucap Amel
"Halah kirain kamu tau ternyata sama juga gak tau" Nazma menatap Amel
Amel membalas dengan tertawa kecil
Mereka berdua pun pergi menghampiri mading . Saat sampai di di depan mading anak anak lain sudah berkerumun berdesakan untuk memenuhi rasa penasaran mereka
"Ya ampun mau liat mading aja harus ngantri dulu kayak mau beli es krim bola aja" ucap Nazma
"ya sabar ma disini kan yang ikut keping hampir satu sekolah bukan Cuma tiga empat kelompok" ucap Amel
"iya lagian kenapa sih murid di sini harus banyak banget" ucap Nazma
"tadi katanya seneng bisa panas pansan sekarang ngeluh"
"Ya aku gak tau kalo bakal sampe sepanas ini" ucap Nazma menaruh tangannya di atas alis
Ding dong ding dong
"Mohon perhatian semuanya"
"Mohon perhatian"
"Ayo semuanya baris perkelompok, hitung semua udah hadir atau belum dan laporkan yang belum hadir. Mengerti?"
"Mengeti kak"
"Wah mel kita satu kelompok lagi" ucap Nazma
"Kebetulan banget, gimana kalo yang laporan sama ngecek anggota kamu aja " ucap Amel
"Boleh si, tapi tentuin dulu kita mau kumpul dimana " ucap Nazma
"mending di bawah pohon besar itu, pasti adem muat buat semuanya juga"
Amel dan Nazma memilih bawah pohon untuk mereka berkumpul, angin yang menghembus menyentuh kulit ditengah panas matahari yang terik membuat mereka tergiur
"Adem banget" Ucap Resa sambil meresahkan tubuhnya ke batang pohon yang lima kali lebih besar dari tubuhnya
"Kan kata aku juga apa, disini adem" Saut Amel setuju
"Oke oke pokus ya biar tugas pertama kita cepat selsai" ucap Nazma
"jadi menurut catatan mading yang saya lihat kelompok kita berjumlah 9 orang yang saya sebut namanya bilang hadir ya" Jelas Nazma
"Amel"
"Siap Hadir"
"Resa"
"Siap Hadir"
"Maya"
"Siap Hadir"
"Siska"
"Siap Hadir"
"Fitri"
"Siap Hadir"
"Nazma"
"Saya hadir"
"Ara"
"Siap Hadir"
"Rima"
"Rima?"
"Gak ada?"
"Kayaknya gak ada deh ma"
"Oke lanjut aja kalo gitu"
"Elsa"
"Elsa?"
"Elsa juga gak hadir?"
"SIAP TIDAK ADA"
Ding dong Ding dong
"Perhatian kepada seluruh peserta dimohon untuk segera melaporkan anggotanya ke pusat suara, karna sejauh ini belum ada kelompok yang melaporkan anggotanya"
"saya ulangi kepada seluruh peserta dimohon untuk segera melaporkan kehadiran anggotanya ke pusat suara, dan untuk pendirian tenda dilakukan oleh seluruh anggota di tempat yang telah ditentukan panitia, terimakasih"
"yaelah gak sabaran banget si baru juga beres nulis, makannya kalo mau cepet kasih tau kelompok nya pas di sekolah dong jangan ngedadak kayak gini" ucap Nazma
"Udah sabar, cepet takutnya kakak kelas panitia murka lagi" ucap Elsa
"Oke jadi semua anggota berjumlah 7 orang dan 2 lainnya gak hadir"
Nazma pergi pergi ke pusat suara dengan membawa kertas laporan anggotanya sementara Amel dan teman-temannya menyiapkan tenda
"Permisi kak ini laporan kehadiran untuk kelompok 2 putri"
"oh coba saya lihat"
Nazma memberikan kertas tersebut dan kakak kelas Nazma mengambil kertas dengan tegas
" kasar banget, biasa aja dong" bisik Nazma
"apa kamu bilang?" sait panitia yang mendengar bisikan keras nazma
"e-enggak kak" Nazma mengelaa
"Mampus kedengeran lagi, sama si panitia yang ini" ucap Nazma dalam hati
"karna kamu berani membantah perintah sya Kamu di hukum push up 20 kali dan minta maaf ke ketua osis namanya Arga dan dua wakilnya Yaitu Fadil dan Rama, minta tanda tangan dan kasih ke saya, mengerti"
"Mengerti kak, terimakasih ucap Nazma sambil meninggalkan panitia galak tersebut
"Membantah perintah yang mana ya ampun panitia di sini baterai banget kayaknya aku pas jadi panitia di smp gak gini gini banget deh ih amit amit" bisik Nazma sambil meninggalkan panitia yang berdiri memegang kertas yang telah diberikan Nazma
"Eh mau kemana kamu? Emang kamu tau ketua osisnya siapa" ucap panitia menahan Nazma yang hendak pergi mencari ketua osis
"Enggak kak" Nazma menggelengkan kepala sambil tersenyum
"Udah mpls sama mos kamu belum tau ketua osis kita siapa?"
"Salah lagi kan" bisik Nazma
"Oke kamu cari kak yang pakek selempang yang tulisan nya ketua osis setelah push up 20x"
"iya kak"
Nazma push up 20x di depan pengeras suara, beberapa panitia dan ketua kelompok yang melaporkan kehadiran turut menyaksikan nazma yang sedang menjalankan sanksi pertamanya
"Ah anjir mana panas banget harus minta tanda tangan ke ketua osis lagi, panitia di sini orang atau malaikat penjaga neraka sii?" Nazma menutup stengah matanya megerutkan kedua alisnya
"Oh itu dia osis dan wakilnya "
Nazma menghampiri ketua osis dan wakilnya dan berusaha berbicara dengan ramah dan sopan. Dengan gugup dia berkata
"Permisi kak"
"Siapa kamu?"
"saya Nazma dari kelompok 2, saya ingin meminta tanda tangan kakkak"
"Untuk apa?"
"Tadi saya melanggar peraturan kak"
"Gampang banget ya minta tanda tangan Cuma ngomong permisi kak saya minta tandangannya" Arga Megejek
"Ih apaan sih kakak disini galak galak semua gak ada yang normal kelakuannya kayak setan, iblis jin tomang aaaaa kesel banget" gumam Nazma dalam Hati sambil mengepalkan tangannya
Tapi Nazma harus sabar karna dia berdiri di depan kakak ketua osis sebagai ketua di kelompoknya
"sabar ma sabar
"Yaudah lah ga, kita kan lagi ada urusan" ucap Rama sambil menepuk pundak Arga
"Ini kan kakak yang nyuruh aku sama Amel berdiri seharian pas mpls, kok agak baik dia?"
Fadil mengambil kertas yang dibawa Nazma dan menandatangani kertas tersebut. Raga dan Rama menandatangani kertas tersebut
"Untung aja saya lagi ada urusan, lain kali kamu hati hati!" Ucap Raga
"iya kak, terimakasih"
Nazma memberikan kertas tersebut kepada panitia dan langsung kembali ke kelompoknya
"Dari mana aja si ma" Tanya Amel
"aku tadi di hukum sama panitia gara gara gak sengaja ngomong terus dia pikir aku membantah, jadi aku nyari ketos buat minta tanda tangan sama push up 20x kali"
"pantesan aja lama"
"Wah tendanya udah jadi ni"
"Udah ma tadi aku sama yang lain bangun bareng bareng " ucap Maya
"Oke bagus, kita udah kompak sejauh ini, dan untuk agenda nanti malam akan akan ada acara api unggun, kelompok kita disuruh mengirimkan satu orang untuk membacakan dasa darma pramuka"
"ada yang bersedia?"
Semua orang terdiam
"Oke karna gak ada yang bersedia aku tunjuk ya, harus siap ya"
"Emm siapa ya"
Nazma menatap semua anggotanya satu per satu dan berfikir
"Gimana kali Amel aja, Amel kan lumayan bagus suaranya, intonasi nya juga boleh lumayan bagus"
"Aku?" Amel menujuk dirinya sendiri
"Iya kamu"
"Oke deh"
"Oke semua istirahat dulu ya"
"Eh mel tau gak tadi aku... untung ada si Rama kakak kelas itu loh yang ngehukum kita" Nazma menceritakan semua pada Amel
"Oh yah? Hahah untung aja"