—Chapter 18
Terlihat bahwa Alam yang seperti Kebebasan berubah Menjadi sebuah Dinding yang saling Terhempit, Neva terlihat kebingungan semua yang ia rasakan selama ini seperti Mimpi, ia tak tahu bahwa Telah bertemu Makhluk sekuat Dewa atau bahkan Melebih Dewa. Dinding Reliatas disekitar Terbelah dan Pecah, Semua benda yang berada Di alam tersebut tersedot masuk Seperti layaknya BlackHole, Neva menahan Dirinya agar tidak masuk kedalam tekanan Gravitasi tersebut. Canon tak tahu apa yang ada di dalamnya, Apakah sebuah Singularitas atau Tempat Lima dimensi berada. Dengan tekad dan Niat yang kuat ia berfikir secara Jernih dan Positif, meyakinkan Neva bahwa itu Harapan mereka untuk bertemu dan Mengalahkan para Dewa. Canon dan Neva memasuki Dinding yang pecah Tersebut.
Setelah masuk kedalam dinding tersebut mereka tak sadarkan diri, Menunggu beberapa Waktu hingga sadar. Neva membuka Mata perlahan dan Melihat sekitar bahwa Mereka telah berada Di tempat yang Aneh, Semua berwarna Putih dan kosong, Seketika Neva berkata "Apakah kita sudah di Surga?!!!!". Mendengar Neva berteriak Canon pun terbangun, Ia membuka matanya dan melihat bahwa sudah Banyak Roh disana. Ternyata kekuatan Canon dapat Aktif dengan sendirinya dan Dapat ia aktifkan dengan sendirinya, Kini Auf—Die—Knie mendapatkan peningkatan Skill. Mempermudah Canon memakainya dalam Bentuk bola Mata, Semua kekuatan Canon ditampung ke mata Canon. Sebelumnya untuk mengaktifkan Auf—Die—Knie perlu perizinan, Sekarang ia dapat Mengaktifkan Sesukanya atau Akan Aktif sendiri jika dalam Bahaya. Tidak seperti Aura Canon yang selalu Aktif kapanpun untuk melindunginya, Canon dapat melihat Roh yang melayang kesana kesini, Sedangkan Neva tidak dapat Melihat apapun selain Warna Putih yang sangat Dominan.
Canon berdiri dan hendak bertanya kepada salah Satu Roh disana, Canon menghampiri Satu Roh yang terlihat sedang Berdiam Diri "Ekhm, apa yang sedang kau Lakukan?" Ucap Canon, Roh tersebut pun Menoleh kearah Canon dan terkejut "Kau? Manusia? bisa melihat ku?" Ucap Roh tersebut. Canon merasa Kebingungan "Ya saya Manusia, Memangnya ada apa?" Lantas Roh tersebut menjawab "Manusia biasa tak akan bisa Melihat kami para Roh yang ada disini" Canon menjawab pernyataan Roh tersebut "Memangnya disini tempat apa? dan mengapa semua yang ada disini Berwarna Putih", Roh tersebut menjawab dengan Muka sedih "Ya disini adalah Tempat proses menuju Penghakiman Akhirat, Singkatnya kami yang Telah berumur Seratus Tahun setelah Kematian kami akan dibawa Kesini dan diberikan Penghakiman" "Berarti disini adalah Tempat Roh tinggal?" Ucap Canon , Roh tersebut melanjutkan jawabannya tadi "Iya ini adalah Tempat para Roh atau Kerap disebut Spirit Realm". Merasa Cukup dengan jawabannya Canon pun Berfikir bahwa ini bukanlah Tempat Lima dimensi, Canon mengajak Neva untuk pergi ke ujung Alam Roh itu. Mereka terus Berjalan langkah Demi langkah, Terlintas dipikiran Canon bahwa ia ingin Mencoba menggunakan Matanya untuk berpindah Tempat ke Ujung Alam Roh, Ia memegang Neva dan berpindah Tempat menggunakan Matanya.
Terlihat dinding transparan Yang melintas begitu Panjang dan Besar dihadapannya, terlihat juga Simbol angka Lima dalam Bahasa tak dikenal oleh mereka Bedua, tetapi dengan Mata Canon ia dapat menerjemahkan Simbol tersebut dan Menjadi Angka Lima. Canon melihat sebuah Harapan, Apa mungkin itu adalah Simbol masuk kedalam Lima dimensi. Dengan matanya ia Mencoba menghancurkan Penghalang tersebut, Ia mengejapkan matanya dan Membuka Matanya dengan Niat menghancurkan Dinding tersebut, Yang benar saja dinding itu benar-benar Hancur dan kini ia dapat Melihat bahwa Simbol tersebut Retak, Mereka berdua akan Dikirim ke dimensinya lebih Tinggi dari Dimensi mereka sekarang yaitu Dimensi kelima
Bersambung...