Chapter 9 - Tamu

Arc ini adalah lanjutan dari episode 4

Hakoz baelz dan Satrio terpaksa mengikuti kemauan nona Noel di mana Noel Berniat untuk membantu bae dan Satrio dengan cara memberikan mereka tumpangan rumah, di perjalanan mereka menuju mansion Noel ada beberapa prajurit yang sedang berpatroli di sekitar mereka, para prajurit yang melihat Noel langsung memberikan hormat dan menyapa nya,

"Slamat siang Nona Noel kami prajurit dari devisi 4 ingin melaporkan jika tidak ada kerusuhan di wilayah kumuh"

"oho slamat siang juga, jika begitu pergi lah ke gerbang kota, hari ini adalah tugasmu untuk berjaga"

"baik perintah di Terima, kalo begitu kami permisi nona Noel"

Satrio bertanya,

"eeh maap nona Noel memang nya ada apa dengan wilayah kumuh?"

Noel pun membalas pertanyaan Satrio,

" sekarang ini banyak perampokan di kota Satrio-san(tuan) dan daerah kumuh adalah daerah yang bar² yang banyak dari mereka menjadi perampokan dan alasan kalian tadi di curigai oleh bawahan ku karena masalah ini jadi berhati-hati lah"

"Begitu ya"

" Sialan prajurit tadi itu, mereka kira aku dan bae ini perampok tapi tidak buruk juga sih aku berhasil mencoba teknik bae yang aku tiru wkwk" ucap Satrio di dalam hatinya

Tak lama kemudian mereka berdua telah sampai di mansion Noel yang berada di pinggir kota, Satrio tak bisa berkata kata untuk pertama kalinya ia melihat bangunan besar yang berunsur fantasi lalu Satrio pun bertanya,

" hey nona Noel apakah kita telah sampai "

" iya kita telah sampai dan slamat datang di mansion ku anggap saja ini seperti rumah anda "

gerbang pun di buka oleh Para pelayan mansion lalu secara mengejutkan ada seorang gadis mungil yang memanggil Satrio dengan sebutan Arthur, gadis itu langsung berlari dari pintu menuju ke depan gerbang,

" Kak Arthur apakah itu kamu "

"Haa Nona Noel siapa gadis itu kenapa tiba-tiba dia berlari menuju ke sini sambil mengucapkan nama Arthur, dan Arthur itu siapa" kata Satrio

" Oh itu " tak sempat Noel menyelesaikan perkataan nya gadis yang memanggil nama Arthur itu langsung memeluk Satrio.

" Nonaa Noelll tolong aku"

Bae yang melihat itu langsung menghina Satrio,

"Oi Satrio kamu itu Lolicon ya, Apakah kamu tidak puas dengan diriku ini" ucap bae dengan nada bercanda

"Oh ayolah bae kau itu salah faham, lagian jangan mengucapkan kata-kata yang bisa membuat salah faham"

Noel dengan cepat langsung menarik gadis itu,

" Nona Rushia Kenapa tiba-tiba anda memeluk tamu kita?, apakah Nona kenal dengan dia "

" Lepaskan aku Noel-Chan aku ingin memeluk kakak ku, Aku yakin dia kakakku "

" Nona Rushia coba anda lihat lagi mungkin anda salah orang, orang yang anda maksud itu tuan Satrio dia itu pengelana "

Rushia pun melunak dan mencoba melihat wajah Satrio, ia terkejut karena wajah yang ia lihat sangat asing baginya lalu ia pun membuat wajah yang begitu merah karena malu,

"Anuu eee maafkan perbuatan ku barusan tuan"

" Tidak apa apa kok, aku hanya sedikit terkejut tadi " kata Satrio

" Noel-Chan kenapa kamu diam saja, cepat ajak mereka ke dalam"

" Baik baik, lagian siapa yang mengacau tadi " ucap Noel di dalam hatinya sambil menahan kekesalannya

mereka berdua pun masuk ke dalam mansion yang di mana mereka di sapa dengan ramah oleh para pelayan Noel, di lain sisi di mana di dalam pikiran gadis yang memeluk Satrio(Rushia), bertanya tanya siapa laki laki itu(Satrio) mengapa Energy(mana), Jiwa, dan aura nya mirip dengan orang yang ia kenal dahulu(Arthur) ia terus memikirkan nya hingga tak berasa ia sampai di ruang tamu, karena gadis itu melamun Noel pun memanggil nya,

"Nona Rushia, Nona Rushia apa yang anda lamun kan? "

"Tidak ada aku hanya ingin memakan Pay apel " kata Rushia berbohong (Note pay apel adalah makanan kesukaan Rushia)

" Ada ada saja, kalo begitu Tuan Satrio, Nona Bae Silahkan duduk, Kalian pasti lapar kan".

Noel memanggil pelayan nya ia berkata cepat bawa beberapa hidangan untuk nya dan tamu nya, segera lah pelayan itu langsung memberi tahu pelayan yang lainnya setelah beberapa saat kemudian satu persatu hidangan telah di sajikan di atas meja makan panjang, satu pelayan segera pergi ke ruang tamu,

" Nyonya hidangan nya sudah di sediakan "

" kerja bagus, kalo begitu Tuan Satrio Nyonya bae ikuti aku, aku akan menjamu kalian dengan makanan khas kota ini "

Satrio mencoba menolak ajakan Noel namun tiba-tiba saja terdengar suara perut keroncongan dari arah bae, lalu Terdengar suara di kepala Satrio,

" Hey Satrio tubuhku terasa lemas dan tiba-tiba saja perut ku berbunyi " Bertelepati

" Haa ternyata kamu bae, bikin orang kaget saja dan kenapa kamu bertanya kepada ku bae, apakah sebelum nya kamu belum merasakan rasa lapar? "

" Haa apa itu lapar? " melihat satrio dengan wajah polos

" Astaga bae, padahal kamu ini mahluk yang sudah lama hidup lo, ya terserah lah, lapar itu bisa di bilang hasrat untuk makan dan manusia butuh makan untuk hidup simpelnya begitu bae apakah kamu faham? "

" Tidak sopan sekali menyebutku mahluk, aku ini tidak sama seperti kalian, kalian para manusia hanyalah mahluk fana, lagi pula aku bukan mahluk atau pun benda "

" haa tapi membingungkan sekali!! padahal selama ini aku tak pernah merasakan yang namanya lapar alasannya karena aku ini hanya wujud dari hal abstrak dan bisa di bilang tidak butuh makan "

" jika perkataan mu memang benar maka ini mungkin efek dari sihir ku[Absolute Fate] "

" Ha?? coba jelaskan secara detail satrio "

" persetan dengan itu lebih baik kita segera menjawab ajakan pemilik rumah ini jika kita sudah makan maka aku akan menjelaskan nya tapi ini hanya teori ku saja "

" huuuh dasar pria membosankan "

" Udah jangan bawel lagian kamu lapar kan bae " kata satrio menutup telepati mereka berdua

" Haha maaf jika kami berdua merepotkan "

" Tidak kok, anggap saja ini seperti rumah kalian, kalo begitu ayo ikuti aku, meja makannya ada di sebelah sana!! "

mereka pun duduk di meja makan lalu nona Noel berkata

" silahkan dimakan jangan malu malu "

" Oh iya aku merekomendasikan Longwhite's, makanan ini dibuat dari daging domba dorper yang dipanggang dengan rempah-rempah dan menu ini adalah salah satu makanan khas kerajaan ini "

satrio dengan malu malu mencoba hidangan yang nona Noel rekomendasi, sesuap yang ia makan tiba-tiba saja ia terdiam,

" ahh air mataku jatuh!! ,Kapan ya aku merasakan makanan enak terakhir kalinya tidak-tidak bahkan makanan ini lebih enak dari pada makanan yang pernah aku makan saat masih berada di dunia ku dulu, tapi entah kenapa aku tidak bisa melupakan rasa makanan dari keluarga Watson " kata satrio di dalam hatinya

" ee tuan satrio apakah makanan nya tidak cocok dengan seleramu? "

" Tidak kok, aku hanya menangis karena makanan ini sangat enak"

" Apa apaan sih satrio, memangnya makanan ini se enak itu " kata bae

bae yang penasaran mencoba memakannya juga, lalu ekspresi yang tak terduga saat bae memakan daging itu sangat mengejutkan satrio yang di mana wajahnya menunjukkan ekspresi bahagia bahkan ekor dan telinga bae bergerak-gerak

" Astagaa memangnya ada hal seenak ini di dunia, ahh aku beruntung sekali memiliki rasa lapar "

mendengar itu nona Noel pun bertanya

" Apa yang anda maksud nona bae? "

" ahh tidak kok bukan apa apa "

mereka berdua makan dengan sangat lahap bahkan bae terlihat seperti orang yang tidak makan berbulan bulan kala itu, nona Noel hanya bisa tertawa melihat kelakuan bae, di lain sisi Rushia terus menatap satrio dengan wajah serius entah apa yang ia pikir kan hingga membuat Nona Noel penasaran.

waktu pun berlalu hidangan yang di sajikan sudah di makan semua oleh bae, dengan wajah polos nya bae mengelus elus perutnya yang kini membesar,

Rushia berdiri dari tempat duduk nya dan berkata,

" Satrio-san[Tuan] kelihatan nya kamu ini orang kuat ya? bagaimana kita berduel? haha tenang saja satrio-san ini hanya seperti latihan biasa saja "

" Haa kenapa tiba-tiba mengajak ku berduel? apa aku melakukan kesalahan hingga membuat nona rushia tersinggung? "

" apa yang anda bicarakan nona rushia, satrio-san adalah tamu kita, mengajak berduel dengan tamu yang kita undang sama saja dengan tidak sopan "

" Habisnya dia membuatku tertarik, lagi pula ini hanya simulasi saja " kata rushia sambil menunjukkan wajah kikuk nya

" Tapi!!! "

" Tidak apa apa kok nona Noel lagi pula aku percaya dengan kemampuan ku sendiri, benarkan bae? "

" haa apa?? apakah kau memanggilku? maafkan aku, aku tertidur tadi, oh iya nona Noel bolehkan aku mencoba makanan yang di makan nona rushia tadi? "

" ayolah bae-san jangan bercanda saat di situasi sekarang, nona rushia itu penyihir kerajaan loh, mustahil jika satrio-san bisa menang "

" ooo tenang saja, satrio tidak selemah yang kamu kira, ngomong-ngomong bolehkan aku meminta makanan yang tadi aku minta? "

" haa terserah lah, aku tidak akan bertanggung jawab jika terjadi hal buruk, dan ingat nona rushia, kau harus bisa menahan diri "

" ah iya iya, tenang saja noel-chan "

singkat nya satrio menerima tantangan dari rushia dan ia sekarang berada di halaman mansion Noel yang di mana halaman itu sangat luas, Noel mulai memberi tahu rushia jika jangan terlalu berlebihan, sebelum duel nya di mulai rushia membuat sebuah barrier[Pelindung] agar mansion nona Noel tidak terkena dampak dari serangan mereka,

aba aba pun di keluarkan oleh Noel, satrio yang menyadari jika penyihir lemah akan serangan jarak dekat mulai menyerang rushia dengan serangan jarak dekat, betapa terkejut rushia akan kecepatan, apa yang di lihat rushia kala itu adalah sebuah afterimage dari satrio, ia hanya bisa melihat bayangan satrio yang kala memudar karena saking cepat nya pergerakan satrio.

Namun bae hanya bisa tersenyum dan ia berfikir jika ia terlalu meremehkan lawannya, meskipun dalam keadaan berbahaya rushia tetap tenang dan ia mulai merapal kan sebuah sihir angin,

" Sialan aku terlalu meremehkannya tapi itu tidak akan cukup untuk mengalahkan ku "

Rapalan sihir pun di ucapkan namun rapalan sihir rushia sangat lah mengejutkan satrio karena ia mempercepat rapalan mantra itu sendiri, bahkan satrio kebingungan mengapa otak dia masih bekerja padahal serangan yang satrio lancarkan begitu cepat,

" Untung saja aku bisa menghindari serangan itu, jika tidak mungkin aku akan terpental jauh, nona rushia? mengapa anda masih bisa berfikir bahkan bisa merapal kan mantra pada saat aku menyerang? "

" hahaha begini-begini aku ini penyihir kerajaan lo "

" jadi reflek dan percepatan pikiran ku sangat lah cepat "

*apa kamu kira aku ini penyihir yang kurang pengalaman akan pertarungan? hahaha "