ini adalah sambungan dari episode 2 !!
Kala itu dunia mulai kacau tanah berguncang hebat langit pecah bagaikan kaca, langit yang biru pecah dari pecahan langit terlihat lah objek cahaya, ya itu adalah sebuah bintang, amelia termenung sambil memeluk sebuah arloji ia melihat miliyaran bintang pecah bahkan sebuah ledakan cahaya kala itu terjadi,
" Satrio jika ini memang benar benar kiamat maka aku lebih memilih mati, aku tak peduli jika dunia akan musnah tanpamu dunia tidak akan ada artinya " kata amelia sambil melihat terjadi
nya fenomena yang tak bisa di logika kan oleh manusia
perlahan perlahan ada sebuah objek yang amat besar menuju dunia, ya itu adalah bulan, matahari kala itu redup dan air mulai naik amelia hanya pasrah akan kematian nya dan ia pun tenggelam karena sunami, bumi hancur tak bersisa, apa yang terjadi kala adalah sebuah kiamat yang nyata.
kehidupan?, manusia?, tumbuhan?, Teknologi?, Peradaban? semua hancur tak bersisa, Rotasi tata surya mulai kacau matahari mulai meledak hingga super Nova pun terjadi, bahkan di kejauhan planet-planet mulai pecah dan meledak, ledakan planet ini bukan hanya terjadi pada satu atau dua planet saja, milirayan atau bahkan triliunan planet meledak menjadi super Nova, efek dari ketidak stabilan ruang dan waktu ini lah penyebab dari kiamat yang terjadi bahkan ruang yang berisi Bima Sakti yang di dalamnya ada bumi juga ikut mulai meledak.
Tak sampai di sana saja, Bima Sakti lain yang terbungkus Ruang dan waktu juga ikut meledak, tak terbayangkan berapa puluh, ratus, ribuan, miliyar Bima Sakti juga ikut meledak ruang dan waktu hancur menjadi ketiadaan, meskipun waktu bisa membuat sebuah kemungkinan terjadinya time line tak terbatas yang di mana kiamat itu tak akan terjadi itu percuma saja ruang dan waktu sudah rusak sedari awal sihir satrio benar benar menjadi sebuah virus untuk ruang dan waktu itu sendiri tak terbayangkan ketidak stabilitan ruang dan waktu yang disebabkan sihir satrio sampai merambat ke ujung semesta.
Sihir satrio juga merusak ruang dimensi saku yang di mana ruang dan waktu yang membungkusi Planet dan Bima sakit juga ikut hancur, ruang dan waktu itu sendiri berdimensi 4 yang di dalamnya berisi realitas 3D, realitas 3D tidak akan hancur meskipun berdampingan dengan ruang dan waktu yang dimana 4D, 4D(ruang dan waktu) hanya menjaga ketertiban realitas 3D, ibarat kan 4D adalah sebuah author dan 3D hanyalah sebuah kertas yang berisi plot.
Kini Ruang dan waktu Yang membungkus kubus lebih kecil yang di dalam nya ada miliyaran Bima sakit juga mulai hancur, pemandangan kala itu bagaikan sebuah Kubus yang di dalamnya berisi kubus lain dan di dalam kubus lain(yang lebih kecil) itu berisi sebuah kelereng(Bima Sakti), kubus yang lebih besar retak dan hancur bahkan kehancuran nya merambat pada kubus lain yang sama dengan nya, kehancuran kubus itu tak dapat di logika kan oleh mahluk fana karena kubus yang tak terhitung jumlahnya atau infinite juga ikut hancur layaknya kembang api di gelap nya malam mungkin pernyataan itu yang pantas untuk menggambarkan kiamat ini, kini ruang dan waktu yang menyelimuti kubus berisi Bima Sakti itu sudah hancur sepenuhnya.
Sekarang tidak apa apa di alam semesta hanya ada kekosongan hitam yang dalam, alam semesta 4D yang membungkus realita 3D sekarang sudah hancur sepenuhnya menjadi ketiadaan mutlak,
The Gods Mulai bangun, Dewan mulai menyadari ada anomali di alam semesta, dewan Ruang, waktu, dan alam segera melakukan pertemuan, sala satu the gods turun dan berkata,
" Sana, Kroni, Fauna alam semesta telah hancur sepenuhnya baelz dan mumei juga telah tiada dan berhati hatilah terhadap keberadaan yang bisa menyebabkan ini semua! "
" Omega-Sama Apa yang Anda maksud baelz dan mumei telah tiada, Tidak tidak ini pasti bercanda kan Tidak mungkin mumei dan baelz telah tiada mereka itu keberadaan yang lebih tinggi dari pada alam semesta mustahil bagi mereka telah tiada " ouro kroni
" Maafkan Aku Kroni, kenyataan nya mereka memang telah tiada, Jika mereka masih hidup Mereka akan segera bangkit dari tubuh asli mereka, Meskipun aku ini maha Tahu tapi aku tidak bisa mengetahui siapa yang telah menghancurkan alam semesta dan juga yang membunuh baelz dan mumei, bahkan peradaban atau akar dari mumei saja sudah tiada dan mumei di pastikan mati begitu juga dengan baelz dia juga mati baik itu dari avatar atau tubuh asli nya meskipun eksistensi avatar dewan berdimensi 5 mereka sudah benar benar mati "
" Mustahil Tak ada satupun keberadaan yang setara atau melebihi dewan bahkan membunuh dewan saja itu sangat mustahil, dewa dunia bahkan bukan tandingan para dewan[ Note dewa yang di maksud adalah dewa yang berdimensi lebih rendah dari dewan ] "
" Dulu Mumei Pernah bercerita, Jika Dia pernah bertemu dengan La+Darkness, La+Darkness adalah sebuah keberadaan istimewa dia setara dengan ku dan dia tak terikat dengan hukum dunia atau cerita yang kubuat untuk alam semesta, Bahkan 5 Dewan saja mustahil akan menang jika melawan nya "
" Omega-Sama, lalu apa hubungannya dengan hancurnya alam semesta, apakah karena dia alam semesta hancur? " cares fauna
" Tidak, justru sebaliknya La+ telah meramal bencana ini kepada mumei, bahkan ia memberi tahu jika mumei pada suatu saat akan mati, la+ juga memberi tahu keberadaan yang tak bisa di lukiskan oleh para dewan, keberadaan yang di maksud bae masih lah misteri bahkan untuk ku sendiri(pencipta alam semesta) "
" jika omega-Sama saja tidak mengetahui keberadaan anomali itu, pasti dia itu adalah sebuah keberadaan yang terlahir dari kecacatan dunia " tsukumo sana
" Mungkin, so aku ingin kalian memperbaiki alam semesta/stabil kan alam semesta, alam semesta hancur karena konsep ruang dan waktu pada dunia telah hancur, sepertinya aku harus mencari tahu juga tentang anomali itu, jika begitu aku akan pergi " omega
" Baiklah omega-Sama "
3 Dewan kebingungan tentang apa yang di katakan omega, mereka juga heran karena ada sebuah keberadaan yang sangat amat berbahaya yang bahkan mampu menghancurkan sebuah ruang 4D mereka juga tau jika baelz di Kurung di dimensi kekacauan dan tak ada sala satu dari dewan yang mampu masuk ke dimensi nya meskipun dimensi kekacauan itu sendiri hanyalah 4D semata tapi mereka tak di izinkan untuk masuk oleh otoritas utama(the gods), bahkan keteraturan ruang waktu yang di bentuk sana dan kroni di alam semesta sudah hancur sepenuhnya,
Ketika mereka dalam kebingungan Tiba-tiba saja batas antara 4 Dimensi dengan 5 Dimensi retak dan hancur, mereka tidak tau apa yang sedang terjadi yang jelas ruang 5 Dimensi yang di tempati para dewan mulai kacau, dewan ruang mulai menciptakan dimensi lagi sebagai pengganti yang hancur, namun itu percuma saja sekarang kiamat merambat kepada keberadaan yang lebih tinggi, sana, kroni, fauna benar benar tidak mampu memperbaiki dimensi yang rusak bahkan kekuatan mereka memudar dan pada akhirnya mereka juga ikut hancur menjadi ketiadaan, sekarang realita 3D, 4D, 5D telah menjadi kekosongan dan tak ada apa apa di sana, bahkan bentuk sli dari avatar mereka telah tiada juga.
Di dalam sebuah kehampaan, muncul lah se titik partikel cahaya kecil yang melayang, dia terus terombang-ambing dalam sebuah kehampaan hitam hingga pada akhirnya sebuah entitas muncul, mungkin kata sebuah entitas atau keberadaan sangat tidak cocok dengan nya, dia bahkan bisa berbicara, dan ia mengatakan,
" Kau Tidak boleh Mati Amelia "
seketika itu pula partikel cahaya kecil itu terwujud kembali menjadi sebuah jiwa Amelia bahkan tubuh nya juga ikut tercipta,
" Haa, Kenapa ini? bukan nya aku telah mati? "
" Apakah ini hanya mimpi, lalu tempat apa ini, di sini gelap dan kosong bahkan aku tak merasakan bahwa aku sedang bernafas, kakiku juga tak bisa merasakan tanah, apakah ini adalah alam baka? " kata Amelia
" Apa Yang kamu maksud Amelia, Ini bukan mimpi ini adalah sebuah kenyataan tapi ini juga tidak nyata, karena kenyataan sendiri tak mampu untuk mewujudkan ku "
" Ha siapa dirimu, Lalu kenapa aku hidup kembali "
" aku?? diriku bukanlah sebuah entitas ataupun mahluk hidup dan mati, Tak ada satupun entitas yang mampu melukiskan ku, aku sudah berdiri di awal cerita bahkan di akhir cerita hanya aku yang tetap akan ada, Tak ada satupun yang mampu mengetahui keberadaan ku, meskipun entitas itu sudah maha Tahu, itu percuma saja, tidak akan ada yang mampu berdiri di akhir cerita kecuali kesendirian, kesendirian adalah sebuah awal begitu juga dengan akhir, dan menghidupkan mu adalah sebuah perkara yang mudah "
" Lalu untuk apa aku di hidupkan kembali, dunia tanpa satrio itu sudah tak ada artinya, dan aku lebih berharap dunia itu hancur saja " kata Amelia
" Bagaimana jika mengobrol sebentar, oh tenang saja aku tidak akan memperlihatkan wujud sejati ku, jika aku memperlihatkan wujud sejati ku mungkin otak dan tubuhmu sudah meleleh sedari awal bahkan realita alam semesta tak mampu mewujudkan ku karena aku sendiri sudah melampaui alam semesta itu sendiri begitu juga dengan dimensi, dimensi bagiku hanyalah sebuah kertas origami yang di lipat-lipat menjadi sebuah bentuk, sangat mudah bagiku untuk menciptakan sebuah dimensi bahkan yang lebih tinggi dan melipatnya bahkan sangat mudah bagiku untuk menciptakan sebuah dunia[ Multiverse ] beserta hukum hukum dan konsep yang ada di dalamnya, ruang dan waktu hanyalah sebuah kertas yang mudah di lipat, dan untuk menciptakan ruang waktu itu sendiri adalah hal yang mudah "
" Jadi bisa di bilang kamu itu Tuhan? " Amelia
" Hahaha Tuhan? aku bukanlah the gods, tapi keberadaan ku sudah melebihi mereka, dan kata Tuhan bukan lah sesuatu yang cocok untuk ku, bagaimana kau panggil saja aku dengan nama 0/Zero, Mari kita mencari tempat yang nyaman untuk mengobrol "
setelah entitas itu mengatakan itu tiba tiba saja kehampaan hitam berubah menjadi sebuah alam semesta beserta dengan isinya, lalu munculah sebuah bentuk humanoid yang di selimuti aura hitam bahkan tubuh nya sepenuhnya hitam, dan ia berkata,
" Hei Amelia jangan takut, aku 0/zero bentuk ini hanya lah avatar ku saja karena untuk berinteraksi dengan mu aku harus menyamakan eksistensiku dengan mu, pegang lah tanganku kita akan pergi ke suatu tempat! "
mereka berdua pun berteleportasi ke sebuah dunia yang mirip seperti bumi, lalu 0/zero menciptakan sebuah taman bunga lengkap dengan tempat duduk dengan kue dan secangkir teh hangat mereka berdua mengobrol dan Amelia memulai obrolan itu,
" Tunggu-tunggu jika kamu memang harus menyamakan eksistensi mu denganku untuk berinteraksi lalu kenapa tadi pembicaraan kita sangat lancar ketika kamu belum menggunakan avatar? "
" prft hahaha, aku kan sudah memberi tahumu jika aku menunjukkan wujud sejatiku kepada mu mungkin kamu akan lenyap seketika dan alasan kenapa tadi kamu bisa berinteraksi denganku, itu karena kamu memiliki sebagai kecil dari kekuatan ku, ya arloji yang kau bawa itu adalah sebagai kecil dari kekuatan ku yang terwujud dalam realita, dan jika hanya sebatas berbicara saja maka itu bukanlah masalah tapi selama ini hanya kamu lah yang bisa bisa berbicara dengan ku biasanya bentuk kehidupan atau bentuk kematian tak dapat berinteraksi dengan ku begitu juga dengan entitas entitas yang berada di alam semesta, keberadaan ku saja bahkan cukup untuk menghancurkan alam semesta karena alam semesta itu tak mampu untuk mewujudkan atau menampung eksistensi ku yang sudah melampaui dimensi ini, dan kamu pasti penasaran kenapa aku bisa tahu tentang arloji itu? "
" Siapa dirimu sebenarnya, dan kenapa kamu bisa tau tentang arloji ini dan apakah kau kenal dengan pemilik arloji ini "
" Hahaha, simpel nya aku ini adalah sebuah keberadaan abstrak perwujudan dari sebuah kesendirian, tidak ada apa apa di dalam kehampaan hanya ada kesendirian dan itulah aku, Di alam semesta ini mempunyai banyak dewa bahkan jumlah nya ratusan ribu tapi di atas mereka ada entitas yang lebih tinggi lagi itu adalah dewan, dewan adalah sebuah wakil alam semesta yang mewakili 5 konsep awal dunia dan di atas dewan terdapat entitas tertinggi lagi yaitu the gods sang Pencipta alam semesta dan aku sendiri bukan entitas yang tercipta dari the gods, dewan, atau dewa, layaknya angka 0 dia terlahir sendirian dan menjadi awal dan akhir sendiri, otoritas dewan bisa dengan gampang menciptakan atau menghancurkan sebuah konsep yang pada akhirnya akan menjadi sebuah keberadaan abstrak juga begitu juga dengan dewa dunia mereka bahkan bisa menciptakan monster,raja iblis, dewa dengan menciptakan sebuah konsep tertentu, tapi keberadaan ku ini tak akan bisa di hapus meksipun konsep kesendirian itu sendiri telah di hapus, meskipun ketiga entitas terkuat itu membuat hukum atau merubah hukum alam semesta pada akhirnya hukum mereka tak dapat menjangkau keberadaan ku ini, dan untuk sekelas the gods sendiri meskipun ia sudah melampaui dimensi tapi ia tak akan bisa menghapus keberadaan ku ini begitu juga dengan avatar ku, mungkin ini ke 2 kalinya Amelia melihat avatar ku! "
" Ha apa yang kamu maksud? apakah kita memangnya pernah bertemu "
" Satrio adalah avatar pertama ku, dan aku menciptakan satrio agar aku sendiri bisa berinteraksi dengan dimensi yang berada di bawahku, meskipun aku Adalah wujud sejati dari satrio namun aku tak dapat mengatur dia selayaknya boneka karena dia secara sendiri mutlak telah keluar dari cerita the gods dan menolak berada di cerita lain, ia tak akan pernah mati karena kekuatan ku(arloji) tak mengizinkan nya untuk mati dan selagi keberadaan ku tak terhapus satrio tetap akan hidup, dan apa yang kamu lihat sekarang ini hanyalah avatar sementara ku "
Amelia se akan tak percaya akan perkataan 0/zero dia menolak akan fakta yang di berikan oleh entitas itu lalu Amelia bertanya jika satrio belum mati maka ia sekarang berada di mana, lalu entitas itu menjelaskan lagi, jika alam semesta telah hancur karena sihir satrio dan 0/zero berniat untuk memutar balikan kiamat itu, zero/0 juga meminta untuk segera menemukan keberadaan avatar nya lalu ia mengucapkan hidup lah dengan bahagia dengan satrio,
" Ini adalah perjalanan awal mu Amelia, temukan satrio dan juga jiwa nya, lalu hidup lah dengan bahagia dengan nya, aku tak dapat menciptakan cerita untuk mu dan satrio Amelia karena satrio itu sendiri sudah terikat dan sudah memasukkan mu ke dalam cerita dongeng nya "
taman yang entitas itu ciptakan berubah menjadi pudar bumi dan langit mulai retak kembali dan dalam sekejap alam semesta hilang kembali menjadi kehampaan begitu juga dengan avatar dari entitas itu lalu terdengar lah suara jika ia[0/zero] telah menyimpan informasi fundamental alam semesta lengkap dengan kejadian waktu sebelum kiamat ada,
" tutup matamu Amelia jika kamu tidak menutup matamu mungkin otakmu akan hancur karena tak akan bisa menerima informasi yang akan lihat entar, dan aku telah memperbarui arloji itu, kelak arloji itu akan menunjukkan keberadaan satrio yang berada di alam semesta, satrio tidak akan pernah mati, dia akan bangkit meskipun ia sepenuhnya terhapus namun ia tak akan bisa mati dan selamat tinggal Amelia "
Amelia menolak untuk menutup matanya dan ia berkata jika masih ada banyak hal yang ia ingin tanyakan namun sayangnya entitas itu berkata jika ingatan mu tentang siapa itu 0/zero itu akan lenyap meskipun Amelia kala itu menolak untuk menutup matanya pada akhirnya matanya sendiri tertutup sendiri dan keajaiban pun terjadi Amelia kembali ke kejadian di mana satrio mati memudar, arloji yang di peluk Amelia Mulai bersinar tak jauh dari tempat itu terdapat sebuah bala bantuan dari tentara uni Soviet yang bersenjata lengkap karena sinar dari arloji itu terlalu terang membuat tentara itu merasa curiga akan cahaya itu,
para prajurit yang melihat seorang gadis bergaun kan pengantin langsung merasa curiga mereka berfikir jika gadis itu menyembunyikan sebuah bom dan itu adalah sebuah taktik dari musuh, sala satu prajurit berkata,
" Komandan sepertinya gadis itu adalah sebuah tumbal dari musuh agar kita terkecoh, bagaimana jika kita menembak nya? "
" Baiklah, prajurit siapkan senapan dan tembak "
tiba tiba saja lingkaran sihir terbentuk waktu tercipta di sekitar Amelia dan mata Amelia tiba-tiba saja berubah seperti berbentuk jam, Amelia menyadari jika ada peluru yang akan menyerangnya, dia menyadari itu karena arloji nya tiba tiba memberi tahu Amelia dengan cara memberikan sebuah kemampuan pendeteksi yang berjarak sangat luas, lalu Amelia berkata sambil menunjuk sekumpulan tentara itu
" Time Of Death "
seketika itu pula tentara itu dalam sekejap menghilang menjadi ketiadaan bahkan senjata dan juga perlengkapan mereka juga ikut menghilang, Amelia Benar-benar membunuh prajurit itu hingga jiwa mereka tiada