Chapter ini lanjutkan dari chapter 9
"Untuk sekian lamanya aku bisa merasakan sensasi ketegangan ini, Satrio-san kau lumayan juga ya"
Rushia tanpa pikir panjang langsung merapal kan sihir elemen tanah di mana ia membuat sebuah lingkaran sihir kecil dan juga besar yang tak kasat mata untuk menjebak satrio, simpel nya pengaplikasian sihir ini seperti ranjau darat jika satrio menginjak lingkaran sihir kecil maka otomatis sihir itu akan aktif dan akan meledak, untuk lingkaran sihir yang besar jika satrio menginjaknya maka lingkaran sihir itu akan menciptakan sebuah lubang besar hingga membuat lawan terjatuh di dalam lubang itu.
Sembari membuat satrio tak merasa curiga atas pergerakan nya ia juga merapal kan sihir berbeda yaitu sihir es, rushia pun mulai merapalkan mantra nya,
" Air dan angin dengar kan senandung ku rubah lah kata kata ku menjadi realita ICE SPEAR "
Puluhan tombak es muncul dari lingkaran sihir yang di rapalkan rushia, di saat yang bersamaan saat rushia merapalkan sihir satrio menemukan celah yaitu dari ketidak efektifitas nya sihir rushia di mana ia harus merapalkan sihir dulu sekarang satrio mempunyai waktu 10 detik untuk menyerang rushia, tanpa pikir panjang satrio langsung maju dan ia mulai mengaktifkan sihir tanah yang di mana satrio membayangkan sebuah pedang yang terbuat dari tanah Al hasil pedang tanah pun terwujud dengan percaya diri nya satrio maju ke hadapan rushia tanpa ia sadari ia telah masuk ke dalam jebakan rushia.
Satrio terkena jebakan ranjau yang di mana jebakan itu langsung meledak hingga membuat satrio jatuh ia sadar jika perapalan sihir rushia hanya tinggal 3 detik lagi, ia tidak bisa melihat letak rushia di mana, karena ledakan tadi membuat debu berterbangan hingga 3 detik pun berlalu, tombak-tombak es mulai menuju satrio ia terkejut jika sebuah elemen bisa di gabungkan untuk menciptakan elemen yang baru.
Satrio sekarang benar-benar dalam keadaan terpojok dia berfikir jika ia akan menggunakan sihir waktu untuk memperlambat objek yang akan datang pada nya atau dia akan menghentikan waktu tapi satrio teringat akan perkataan bae jika penggunaan sihir ruang dan waktu tidak pernah ada di dunia jika itu ada maka itu sudah melanggar tatanan hukum dunia tapi satrio tak memiliki pilihan lagi.
Satrio mengangkat tangan nya dengan di sertai keluar nya energy aneh yang bahkan bukan energy sihir, Tersisa 0,7 detik lagi serangan rushia akan mengenai satrio namun tiba-tiba saja waktu terhenti, tombak es itu sekarang berada di depan matanya jika satrio telat sedikit saja maka dia akan mati.
Di saat waktu terhenti tiba-tiba saja sebuah distorsi ruang dan waktu tercipta di mana bintik kecil hitam muncul di hadapan satrio hingga membuat realita membelok se akan akan di sedot ke dalam bintik itu namun kejadian itu hanya berlangsung 3 detik saja jika di hitung oleh angka, pada saat itu waktu kembali berjalan lagi namun di saat yang bersamaan ledakan tercipta akibat distorsi itu hingga membuat satrio terpental jauh dan tak sadarkan diri,
Beralih kepada sudut pandang rushia ia melihat satrio dengan percaya diri nya maju tanpa memikirkan rencana bahkan rushia berfikir jika satrio itu masih amatiran namun rushia juga sadar jika satrio mempunyai potensi di dalam dirinya bahkan rushia terkejut jika satrio menyadari sihir nya mempunyai sebuah celah yaitu 10 Detik dan di saat bersama dia mengaktifkan sihir tanah untuk menciptakan sebuah pedang dengan tanpa mantra, sontak rushia bertanya-tanya siapa sebenarnya orang itu kecepatan berfikir nya yang bahkan setara dengan penyihir & kesatria kerajaan.
" Sebenarnya Dia itu siapa, dia bahkan bisa menyadari dan beradaptasi dengan kecepatan ku, lalu mengapa dia bisa mengaktifkan sihir tanpa sebuah rapalan"
" tidak tidak tidak mana ada manusia yang bisa memakai sihir instan tanpa sebuah rafalan, kecuali untuk diriku sendiri/bisa di bilang aku mempercepat atau memperpendek sebuah mantra itu sendiri "
" Teknik mempercepat mantra ini hanya segelintir orang yang tahu dan tak semua penyihir bisa melakukan nya di butuhkan percepatan pikiran yang sangat ekstrem untuk menyusun struktur komponen komponen sihir se kecil atom "
Kata rushia di dalam hatinya setelah rentetan tombak es menyerang
Ledakan terjadi setelah tombak es itu mengenai satrio tapi nyatanya tombak es yang di lancarkan Rushia sebenarnya telah berhenti karena time stop, saat itu Rushia tak bisa melihat apa apa di depan matanya ia mengira jika serangannya mengenai satrio namun Rushia terkejut akan keadaan satrio yang sudah tak sadar kan diri, Noel dan baelz kala itu juga melihat satrio pingsan mereka berlari dari tempat duduk yang berada di teras mension.
Rushia juga ikut berlari menghampiri satrio dia terus mencoba untuk membangunkan satrio hingga mereka berdua pun berada di samping Rushia, lalu Noel pun bertanya apa yang sedang terjadi pada satrio, Rushia pun menjawab,
" Ahhh aku juga tidak tau jika memang satrio terkena serangan tombak es ku mungkin satrio sedari awal sudah mengeluarkan darah tapi aneh nya tak ada tanda tanda satrio terluka parah "
" Noel Chan cepat bawak satrio ke dalam mansion aku akan mencari penyihir spesialis penyembuh untuk nya " Kata rushia
Beralih pada kerajaan matahari, di dalam gereja agama dewa matahari terlihat lah seorang pria berambut kuning dengan penampilan seperti kesatria sederhana dia sedang berdoa pada saat itu, lalu tak lama kemudian seseorang masuk ke dalam Gereja untuk menemui pria itu,
" Hero-sama anda di panggil oleh yuzaki kanos sang great sage sepertinya ada hal penting yang ingin beliau sampai kan "
" Dewa telah berbisik kepada ku, sepertinya kebangkitan Raja iblis Nafsu[Lust] telah dekat " Kata sang Hero berbicara sendiri
Hero menoleh ke belakang lalu ia berkata
" Dewa memberkati mu prajurit " Kata hero menanggapi prajurit itu dan ia mulai bertanya sambil mengeluarkan aura intimidasi nya
" Ada urusan apa great sage sama memanggilku "
" Maaf hero sama saya hanya menyampaikan panggilan great sage pada anda, saya juga tidak tau apa yang ingin beliau sampai kan " Kata sang prajurit dengan gemetar
" Hmm baiklah kalo begitu, bilang padanya aku Mevil aileen[Hero Of Light] akan segera menemuinya "
Kata mevil dengan niatan ingin kabur dari tugasnya karena ia berfikir jika great sage pasti akan memberikan sebuah misi merepotkan lagi.
Beralih kepada sudut pandang sang Hero atau Mevil Aileen tampak dia sedang bosan saat dia sudah keluar gereja dia berjalan menyusuri jalan jalan ibukota nampak para rakyat kerjaan matahari sangat menghormati sang Pahlawan, lalu segerombolan anak anak ber lari di depan mevil hingga tak sengaja menabrak nya,
" Upss apakah kamu tidak apa apa nak "
" Maafkan saya tuan "
Kata anak anak itu tak menyadari siapa yang ia tabrak lalu anak itu melihat wajah seseorang yang ia tabrak betapa terkejut nya ia
" Eeh ini pasti bohong kan, titi tidak mungkin ini Sang Pahlawan Cahaya hey teman teman lihat ini "
" Waah beneran ini Pahlawan cahaya Asli, tuan Pahlawan bolehkan kami meminta tanda tangan mu di baju kami " Kata segerombolan anak anak memelas
" Ahaaa baiklah lain kali hati hati saat berjalan " Kata mevil kewalahan menuruti permintaan anak anak
Hari mulai sore sang Pahlawan cahaya mevil pergi ke sebuah taman di dekat alun alun kota ia duduk di sebuah kursi besi yang sudah berkarat se akan akan kursi itu sudah berumur ribuan tahun,
" Ha lelahnya, Ramalan kebangkitan raja iblis sudah hampir dekat " Gumam mevil
" Haa dewa matahari sialan kalo bukan karena dia mungkin aku tak akan terjebak di dunia ini "
" Ku kira menjadi pahlawan itu suatu pekerjaan yang mudah, lagian kemampuan bawaan ini sangat merepotkan bagiku, hidup abadi itu sangat tidak enak aku berharap bisa kembali ke masa lalu di mana aku menghabiskan waktu ku dengan Arthur dan wanita yang ku cintai " Kata mevil tak sadar air mata nya jatuh
Dia termenung sendiri di sebuah taman sampai sampai ia ketiduran saat itu hingga matahari pun terbenam, tak ada seorang pun kala itu sang Pahlawan mevil tidur dengan posisi duduk di sebuah kursi,
Mevil bermimpi di dalam mimpi nya ia melihat kilas balik hidupnya, momen indah dan sedihnya, hingga pada akhirnya nya seseorang pun menepuk bahu mevil,
" Apakah kamu tidak apa apa bocah berambut kuning "
Kata orang itu di dalam mimpi
" Arthur San maafkan aku, maafkan aku "
Kata mevil se akan akan ingin meraih sesosok itu namun sesosok itu pudar saat di sentuh oleh mevil
Lalu tiba-tiba saja di belakang mevil sebuah suara yang ia kenal terdengar
" Mevil-Sama Kesepian ya? " Kata gadis misterius itu
" Haa Lu** apakah itu kamu " Kata mevil tak sadar air matanya jatuh
Mevil menghampiri gadis misterius itu namun kejadian yang sama terjadi gadis itu juga pudar saat di sentuh mevil
Pada saat yang sama mevil membuat suara se akan akan memanggil nama seorang gadis hingga ada seseorang yang mendengar nya, ia adalah great sage yang sedang mencari mevil great sage tidak heran jika mevil berada di taman ini karena ia sudah tau sedari awal jika taman ini adalah taman favorit nya,
Lalu great sage pun menepuk pundak mevil yang kalah itu sedang bermimpi,
" Haaaa Luuu*** haa cuma mimpi yaa " Kata mevil
" Wah wah apakah mimpi mu indah Pahlawan " Great sage
" Sialan kau mengagetkan ku great sage sama atau yuzaki San "
" Ha? Itu salahmu sendiri "
Selamat menunaikan ibadah puasa maaf rada lama up nya, mimin lagi ngalamin writer block ama agak sibuk, mimin usahain cepat up untuk chpter selanjutnya