Chereads / Forgotten Time | Waktu Yang Terlupakan / Chapter 4 - Dunia Fantasy

Chapter 4 - Dunia Fantasy

bae dan satrio pun berteleport di dunia lain di mana dunia itu bukanlah dunia tempat tinggal satrio yang dulu, di dunia itu di penuhi sihir, bangunannya seperti abad pertengahan beserta penduduk desanya. peradaban kala itu masihlah mundur apa yang di rasakan satrio kala itu seperti berada di game fantasy, untung nya bae dan satrio berteleport di gang sepi perumahan kota, mereka terbangun dengan keadaan tubuh mereka di penuhi lecet dan debu.

satrio membuka matanya,"heuuuh tempat apa ini, bae bangunlah baee!!" bae yang tak sadarkan diri di samping satrio mulai bergerak dan membuka matanya, "haa ada apa satrio kita berada di mana?" bae bertanya kebingungan kepada satrio,satrio memberi tahu bae bahwa ia juga tidak mengetahui tempat dan di mana ini sebenarnya dalam kebingungan mereka berdua mereka berdiri dan berjalan menuju ke ujung gang sepi samar samar mereka melihat cahaya di ujung gang itu,mereka sangat terkejut dengan pemandangan yang mereka lihat di mana terdapat aktivitas masyarakat abad pertengahan, kios-kios dagangan sederhana tertata rapi di pinggir jalan beserta masyarakat yang berlalu lalang.

"sepertinya kita berada di zaman di mana peradaban masih mundur bae apakah kau tidak apa apa?" bae hanya mengangguk dan berkata, "aku tidak apa apa satrio, jadi ini dunia yang kau ingin tunjukan padahal manusia dulu masih lah seperti hewan yang memegang hukum rimba tapi sekarang manusia manusia itu sudah memiliki peradaban dan kedamaian" satrio bingung tentang apa yang di bicarakan bae namun bae berkata untuk tidak perlu memikirkan apa yang dia ucapkan.

satrio dan bae mulai berjalan menuju ke kerumunan masyarakat meskipun keadaan satrio dan bae seperti orang kotor,

satrio mulai berjalan di tengah masyarakat ia sangat terkejut setelah melihat ras selain manusia yaitu demihuman orang orang di sekitar nya mulai melihat satrio dan bae namun satrio dan bae tidak memperdulikan tatapan itu hingga pada suatu titik di mana satrio berada di alun alun kota yang di mana di tengah alun alun itu terdapat air mancur yang besar beserta persimpangan jalan yang bercabang-cabang, satrio begitu terpukau dengan pemandangan fantasi yang berada di depan matanya bae lalu berkata, "satrio kau ini kenapa senyum-senyum sendiri" satrio pun membalas ucapan bae, "hahah tidak apa apa kok aku cuma terpukau dengan suasana kota ini, ini mirip seperti cerita dongen/game fantasy yang pernah aku lihat di dunia ku, di dunia ku dunia seperti ini hanya lah fiksi/dongen saja aku tak menyangka bahwa dunia fantasy memang ada" bae lalu bertanya kepada satrio, "haa game? game itu apa, dunia seperti ini memang ada satr karena alam semesta itu luas" "game itu adalah permainan bae seperti gambar bergerak yang bisa di kendalikan di dalam kotak begitu lah kira-kira jika kita berhasil pulang ke dunia ku maka aku akan mengenalkan game kepadamu bae.

di tengah pembicaraan satrio dan bae tiba-tiba saja ada beberapa prajurit kerjaan yang berisi 5 orang dan mulai menghampiri bae dan satrio sala satu dari prajurit itu lalu menghampiri satrio dan bae, "heyy dua orang yang di sana siapa nama kalian pakaian dan penampilan kalian mencurigakan dan demihuman yang berada di samping mu itu ras apa dan kenapa bajumu compang camping?" bae yang mendengar itu seolah olah mengabaikan mereka namun raut wajah satrio se akan akan takut lalu ia membalas pertanyaan prajurit itu dengan khayalan nya sendiri bahwa dia habis di rampok oleh bandit, "maaf tuan kami hanya penglana yang mampir di kota ini, baju kami seperti ini karena kami kerampokan saat kami hendak ke kota ini tuan" prajurit itu ragu akan jawaban satrio dan memutuskan untuk membawa nya ke istana dan menginterogasi mereka karena prajurit ini menganggap satrio dan bae adalah mata mata bandit/kerajaan lain, "sepertinya dirimu berbohong prajurit tolong amankan mereka lalu bawak mereka ke istana" lalu 4 prajurit bersenjata lengkap pun turun dari kuda mereka, satrio mulai panik dia tidak tau apa yang harus ia lakukan orang orang yang berada di alun alun kota itu mulai melihat satrio dan bae, bae pun berkata kepada satrio untuk melawan mereka karena kita tidak memiliki kesalahan apapun dengan berat hatipun satrio menuruti perkataan bae meskipun hal itu akan menimbulkan masalah berkepanjangan.

4 prajurit pun mulai mendekati mereka berdua namun dengan cepat satrio langsung meninju sala satu dari mereka,"haa apa yang dirimu lakukan apakah kau tau jika kau melawan kami? baiklah kalo begitu prajurit pakai senjata kalian dan tangkap mereka" 3 prajurit itu pun menyerang satrio secara bersama sama namun satrio dengan muda menghindari serangan mereka, "tolong lah tuan kami hanya ingin tak membuat masalah" ucap satrio tapi 3 prajurit itu masih tetap menyerang satrio dengan pedang mereka.

satrio pun mulai merasa kesal lalu ia mulai menggunakan teknik bela diri yang di ajarkan bae, serangan prajurit itu di tangkis satu persatu oleh satrio dan satrio mulai mendaratkan pukulan dan tendangan kepada prajurit itu alhasil 3 prajurit itu tumbang dan terhempas jauh tiba saatnya pemimpin prajurit itu untuk turun karena tidak Terima bawahannya di kalahkan dengan mudah, pemimpin prajurit itu mulai menarik pedang dari sarung nya dan mulai merapalkan mantra, "ooh roh api yang membakar segalanya tolong pinjamkan sedikit apimu" satrio terkejut dengan apa yang ia lihat dia tak menyangka bahwa di dunia ini untuk mewujudkan sihir/fenomena harus menggunakan rapalan, serangan pedang yang berlapisi api dengan konsentrasi tinggi pun di lepaskan oleh pemimpin pasukan itu, satrio mulai kegirangan karena ia sangat ingin mencoba sihir nya juga, sihir api pun di aktifkan ia minuru sihir bae yaitu FIRE PUNCH namun saat saat kedua serangan itu berbenturan tiba tiba saja ada seseorang yang menahan mereka di mana seseorang itu menahan serangan pemimpin pasukan dan juga satrio,

"haa apa yang terjadi? serangan ku di hentikan" ucap satrio, di lain sisi pemimpin pasukan itu juga kebingungan akan hal itu lalu muncul sesosok wanita berambut putih bagaikan kapas yang berada di tengah-tengah benturan serangan mereka berdua, "haa si si siapa gadis ini kenapa dia bisa menahan serangan ku hanya dengan tangan kosong?" ucap satrio.

pemimpin pasukan yang menyadari siapa gadis misterius itu langsung menarik pedangnya dan memasukannya lagi, "maafkan saya nona Noel saya tidak tau jika itu anda"ucap pemimpin pasukan itu

"baiklah akan kumaafkan dan yang lebih penting apa yang sebenarnya terjadi di sini dan tindakanmu itu tak mencerminkan seorang kesatria sama sekali"

"maafkan saya nona Noel saya hanya berpatroli saja di sini Karena saya melihat 2 orang yang mencurigakan saya berniat menginterogasi mereka di istana tapi mereka malah memberontak kami"

"wajar saja mereka memberontak kau menyerang mereka dengan alasan yang tak menentu cepat kembali ke istana biar aku yang mengurus nya"

"baiklah nona Noel saya akan menarik mundur bawahan saya"

gadis berambut putih lalu menghampiri satrio dan menanyakan keadaan nya, "maafkan bawahan saya tuan yang telah bertindak tidak sopan kepada Anda"ucap gadis itu, satrio menanggapi permintaan maaf gadis itu dengan senyuman lalu ia berkata

" justru kamilah yang harus minta maaf nona karena kami telah melukai bawahan anda" ucap satrio

"apa yang kamu lakukan tuan akulah yang harus bertanggung jawab atas bawahan ku jika boleh tau siapa nama tuan dan demi human yang di samping tua dan kenapa baju kalian berantakan?"

satrio mulai berkeringat dingin dia tidak tau apakah alasannya akan cukup untuk mengelabuhi gadis itu, "eh eh eh namaku bagus satrio nona dan ini adalah temanku hakoz baelz, oi bae cepat perkenalkan dirimu" dengan nada se akan akan tak peduli bae memperkenalkan dirinya,"Hai namaku hakoz baelz salam kenal" satrio mulai panik karena bae se akan akan tak sopan kepada nona satria itu lalu satrio berbisik kepada bae, "oii bae sopan lah sedikit apakah sikap dewan/mahluk abadi seperti dirimu memang akuh" "hehehe maafkan teman ku yang tak sopan nona dan alasan kenapa penampilan kami seperti ini karena habis di rampok bandit!"ucap satrio.

"ara arara apakah kalian tidak apa apa?kalo begitu ikuti aku, aku akan membawa kalian ke rumahku, mengabaikan seseorang yang sedang kesusahan itu bukanlah sifat dari kesatria"ucap gadis itu,

satrio sontak kaget mendengar hal itu dia berfikir jika dia sudah ketahuan berbohong bae yang melihat wajah ketakutan satrio mulai tertawa dan tak bisa menahan nya, "bahahahah kau ini kenapa satrio lagi-lagi kau membuat ekspresi lucu" satrio pun langsung menutup mulut bae, "hehe lupakan saja tentang temanku ini nona dia memang agak gak waras, kalo boleh tau untuk apa kami harus ikut dengan nona?"

gadis itu berniat mememberikan bantuan kepada satrio dan bae karena mereka berdua tampak seperti butuh pertolongan.

"tenang saja kalian kan tak punya tujuan lagi di kota ini kan kalo begitu ikut saja dengan ku untuk sementara tinggal lah di rumah ku, kalian pasti kelaparan oh iya aku lupa memperkenalkan diri, namaku shirogane Noel salam kenal,aku adalah pemimpin kesatria di Kerajaan ini" satrio sontak kaget setelah mengetahui gadis yang bernama shirogane noel itu adalah pemimpin kesatria kerjaan, "apakah nona Noel tidak keberatan menerima orang asing seperti kami? ". " hahaha tentu saja tidak kok seorang kesatria harus membantu seseorang yang butuh pertolongan kalo begitu ikuti aku, dan untuk para warga tenang saja mereka ini bukanlah orang yang mencurigakan"ucap si Noel dengan nada keras