Di tempat shooting. Shayran dan beberapa bintang film papan atas sedang berada di studio tempat mereka shooting, studio besar mewah di daerah bandung.
Kenyataan pula, Arderan ikut shooting jadi aktor. dia ingin menjebak Shayran pada adegan tak bermoral yaitu adegan panas di film webseries mahal itu.
Ketika Shayran membaca naskah, dia geleng-geleng kepala.
Itu pelecehan namanya, Arderan sudah gila, aku di suruh berperan jadi PSK? batin Shayran luar biasa jengkel.
Model itu membalik-balikan isi kertas naskah, ternyata ada adegan panas antara dia dan Arderan yang di tulis detail tentu saja hot tersebut.
Pagi di lokasi itu Arderan dengan santai dan senyum penuh kemenangan, manyapa Shayran yang sedang shock.
"pagi, Shayran, sudah di hafalkan naskahnya?" kata CEO itu dengan gaya cool nya.
Shayran terdiam cemberut. Malas menanggapi Arderan yang terlihat berhasrat tersebut.
"sebentar lagi kita mulai shooting, aku ikutan jadi aktornya" kata Arderan bernada jailnya lalu merangkul pundak Shayran. Mereka masih pacaran, belum putus, Shayran tak berani memutuskan Arderan, takut tragedi gila terulang, jika Arderan marah. Wanita itu berusaha menjauh saja terlebih dahulu.
"Shayran, kamu kenapa? ngambek yah? setelah kejadian di mobil waktu itu." Arderan malah tersenyum puas. Shayran terdiam merengut.
"aku pamit dulu" kata Shayran kesal. Lalu wanita itu pergi ke toilet.
Arderan berpikir sendirian, Shayran, mungkinkah dia punya bisnis terlarang? mana mungkin dia saja menolak hubungan denganku? Mungkin dia mencintai Mr. Lainn? sainganku?
☆☆☆☆☆
Sutradara dan para kru sedang mengatur mereka shooting. Para pemeran papan atas siap menerima bayaran mahal membintangi webseries itu. termasuk Shayran, bahkan sutradara dan para kru juga mendapatkan bonus mahal dari Arderan. maka penulis naskah pun harus persetujuan Arderan.
Setelah nunggu sekian jam, giliran Shayran dan Arderan berdegan panas di ranjang. Cerita nya itu di sebuah hotel mewah. Di studio mewah di daerah bandung.
"Shayran," panggil sutradara.
"Iya pak?"
"sekarang adegan mu bersama Mr. Fematson." kata sutradara membuat jantung Shayran berdetak keras.
Shayran lemas. Adegan ranjang, malah peranku itu PSK. memalukan.
"Shayran, segera, berbaring di ranjang, yuk sayang cepetan" kata sutradara mengarahkan.
Wanita itu di suruh mengenakan bra berwarna krem tanpa tali, serta celana pendek yang berwarna krem pula. Pakaian sexy yang menggoda.
Shayran sedang tiduran di ranjang, lalu kamera-kamera menyorot tubuhnya, wajahnya, keseluruhan.
namun Arderan datang mengenakan pakaian mahal yang terbuka seluruh kancing nya, dia terlihat dadanya yang sixpack dan bidang.
adegan panas pun akan di mulai.
"Shayran, kamu akting yah, yaitu menikmati seluruh sentuhan Mr. Fematson, paham?" kata sutradara.
para kru mulai ketawa, menurut mereka lucu.
Arderan terdiam belaga sopan.
Shayran terdiam dengan wajah merah.
"Shayran, ini adegan berdurasi sepuluh menit, tolong yang profesional yah" kata sutradara mengarahkan.
"ap-apa yang harus saya lakukan pak" tanya Shayran yang nyaris telanjang di ranjang di studio.
"yang kamu lakukan? nikmati saja, kamu tau kan peranmu itu apa" kata sutradara mengarahkan.
"camera rolling action!" kata sutradara.
Shayran gelagapan mendalami peran, peran menjadi wanita jalang. Shayran dan Arderan mulai sukses dialog sesuai naskah.
"aku-aku butuh uang, bagaimana jika Rp
500 juta?" Shayran beradegan akting, duduk di ranjang di sampingnya CEO itu yang sedang acting juga.
"apa kamu masih suci?" Arderan ikutan acting, dia bisa juga jadi pemeran. kesucian wanita yang di tanyakan.
"Masih" jawab Shayran masih acting.
"baiklah, Rp 500 juta" jawab Arderan acting.
"CUT" kata sutradara. "akting yang bagus. Sekarang adegan panas nya, siap-siap".
Shayran menghela nafas.
"camera rolling action" kata sutradara.
Arderan menarik tubuh Shayran kasar, wanita itu beracting menikmati nya, padahal Shayran trauma luar biasa. Arderan sengaja melecehkan ia habis-habisan, mulai dari merobek pakaian, sentuhan kasar yang ganas namun mematikan menelusuri seluruh tubuh Shayran, hingga area terlarang wanita itu juga habis di rampas, untung kehormatan nya tidak di rampas. Arderan bertingkah bejat di sana, Shayran berlagak menikmatinya tapi dia malah menahan tangisan nya. malah Arderan merobek dengan paksa bra krem yang wanita itu gunakan Shayran yang bertubuh polosnya di sorot dengan kamera tapi ketika tayang akan di sensor.
Arderan bejat sekali, aku takut. batin Shayran.
Selama durasi sepuluh menit, terasa lama untuk Shayran, Arderan bertingkah buas.
Sepuluh menit kemudian.
"CUT" kata sutradara, "adegan yang sangat bagus, kalian menghayatinya" pujian sutradara nya.
Arderan terlihat puas. dia beranjak bangun berdiri, dengan pakaian yang setengah telanjang dada, Arderan terlihat keren.
Namun Shayran, dia merasa ngilu di seluruh tubuhnya, ia bingung, di perlakukan tak bermoral oleh pria.
ka Aryo yang prihatin mendatangi Shayran, "Shayran kamu gapapa kan" kata ka Aryo, "yuk kaka bantu bangun, shooting sudah selesai, mau kaka antar pulang?"
karena Shayran sedang trauma dan shock, wanita itu menuruti saran ka Aryo.
"baiklah kaka, ayo kita pulang"
mereka beres-beres kemudian akan pulang masih ada sembilan episode lagi yang akan Shayran shooting, tapi yang memuat dia melakukan hal terlarang, hanya satu episode saja. Arderan sepertinya senang mengerjai Shayran, terutama dengan cara lihai bagaikan sekarang.
Arderan pun sudah pulang, sendirian, sensasi terasa nikmat masih terasa dalam benak nya.
Shayran memang memuaskan. tak pernah aku merasa begitu dengan wanita manapun juga. baiklah kalau gitu, langkah berikutnya aku harus membuat Shayran menjadi istriku. batin Arderan. pria itu pulang dengan Lamborghini nya.
....
halo readers, yuk komentar di novel author, tapi yang sopan yah komentarnya kalau mau ngirim donasi untuk author juga boleh. DANA: 085218926699