Di rumahnya Shayran, Arderan dan ka Aryo sedang duduk di ruang tamu. Shayran komentar habis-habisan pada pacar tampan nya itu. CEO konglomerat terkenal, Mr. Arderan Fematson.
"Arderan, apa yang anda lakukan?!" Shayran berkata sedikit teriak. Wajah Shayran panik namun shock melihat luka dan memar di tubuh Mr. Lainn.
Arderan berusaha bersikap sopan dan gentleman pada pacarnya itu.
"aku hanya menghajarnya, itu duel satu lawan satu di monas" jawab Arderan seolah tidak ada apapun.
Shayran mengusap keningnya tanda pusing.
"Arderan, kamu bisa saja membunuhnya, jika aku tidak datang, ntah jadi apa Mr. Lainn itu?!" Shayran berkata dengan nada ngeri.
CEO itu merangkul pundak Shayran mesra, ia merayu pacarnya, wanita yang menurut dia lembut namun anggun bagaikan princess.
"Shayran sayang, aku melakukan itu untuk kebaikan kita berdua sayang" rayu Arderan.
Wanita model itu menghela nafas tak percaya.
"untuk kebaikan kita berdua? Arderan, aku tidak pernah selingkuh darimu, aku hanya bertemu Mr. Lainn satu kali di restoran ketika pamanku Mr. Alfred Avanaker menjual lahan timah, lalu Mr. Lainn yang membeli lahan timah pamanku! Di situ aku kenalan dengan Mr. Sander Lainn. hanya satu kali! Paham?!" Shayran berkata dengan nada kencang.
Arderan terdiam. ia senang memenangkan duel, namun dia merasa berdosa pada sahabat nya, Mr. Lainn.
"Shayran, video panasmu begitu viral! aku tak mau dipermalukan, di tikung Mr. Lainn! reputasiku seperti orang bodoh jika aku tidak menghajarnya!" Arderan berkomentar yang terdengar egois.
"tapi Mr. Lainn tidak salah, Arderan!!!" kata Shayran menjelaskan.
Arderan terdiam sejenak. Ternyata Sander tidak salah, dia tidak tau apa apa tentang Shayran, mereka bahkan tidak bergaul.
"Arderan, aku mohon jenguk sahabatmu segera ke rumah sakit, biayai seluruh pengobatan nya, dan beri dia fasilitas, mudah-mudahan Mr. Lainn mau memaafkanmu. Namun, tolong minta maaf setulus mungkin, ingat kalian sahabat" Shayran menasihatinya.
Arderan termenung. Kemudian mengangguk. aku merasa berdosa pada Sander.
"baiklah, akan aku jenguk dia ke rumah sakit, kamu mau ikut? Shayran?" kata pacarnya itu.
Masih trauma takut Arderan menggila maka Shayran mengajak ka Aryo juga, manager yang menjaganya.
"Boleh, tapi ka Aryo ikut juga yah" jawab Shayran.
Arderan mengangguk. Mereka bertiga segera menuju rumah sakit termahal di jakarta, naik mobil kendaraan Lamborghini empat pintu punya Arderan.
semoga Sander mau memaafkanku. batin Arderan penuh harap.
☆☆☆☆☆
Di rumah sakit di kamar VIP. terlihat dua orang bodyguard sedang jaga di depan pintu.
"Permisi tuan-tuan, boleh kah kita menjenguk Mr. Lainn?" tanya Arderan.
Para bodyguard terlihat benci dengan Arderan.
"tunggu sebentar, saya izin dulu dengan Mr. Lainn" bodyguard nya pun masuk ke dalam.
Setelah satu menit ia keluar.
"Mr. Lainn mempersilahkan kalian, segera masuk" bodyguard itu mempersilahkan mereka.
Arderan, Shayran, ka Aryo memasuki ruang VIP itu. Arderan memgucapkan salam.
Sander menengok ke arah mereka pria itu babak belur. Bonyok dan menangis.
"Sander, ini aku Arderan"
"apa yang kamu inginkan Fematson?" Jawab Sander.
"aku mau minta maaf, Sander aku mohon aku tulus minta maaf padamu, aku berjanji aku tidak akan mengulangi nya lagi. Bahlan seluruh biaya rumah sakitmu biarkan aku saja yang bayar" Arderan berkata dengan nada memohon.
Sander menatap Arderan, wajahnya mendung, kesedihan menerpa hatinya.
"kamu tau, Fematson, aku tidak pernah menganggapmu sebagai saingan untuk bersaing, kita sahabat semenjak masih remaja, aku sangat mengidolakanmu. Aku ingat di kampus aku nyaris dihajar, namun kamu datang membantuku, aku jadi konglomerat karena kamu, kita join, namun kamu memberikan aku pekerjaan sangat mudah dan bagi hasil yang besar. tanpa mu aku tak mungkin bisa sukses jadi konglomerat yang menghiasi majalah bisnis. aku bodoh, dan kecerdasan ku rendah, berbeda dengan dirimu!" Sander sedikit curhat. ia curhat sambil menangis.
Ternyata dia menganggap aku sebagai saudara, dia tidak pernah mau menjegal aku sebagai saingan, malah aku yang salah menganggap dia rival sepanjang tahun. Arderan terdiam wajahnya sedih.
"Sander aku mohon maafkan aku!" pinta Arderan memelas.
Sander mengusap tangan Arderan. "it's alright, aku maafkan lain kali kalau ada berita just let me know, kita bicarakan pelan-pelan" kata sahabatnya itu.
Arderan bangkit namun memeluk Sander, sahabatnya itu. Mereka berpelukan. Shayran dan ka Aryo tersenyum melihatnya.
Mereka semua mulai makan-makan di ruang VIP sambil ngobrol santai.
Ternyata Shayran orang yang bijaksana. Jika bukan karena nasihatnya, aku kehilangan teman baik. batin Arderan.
aku tidak dendam pada Arderan, aku sayang padanya, aku anggap ia kaka laki lakiku, karena aku tidak punya kaka laki laki, Arderan sifatnya pengertian, cerdas, tanggap, kadang humoris. aku sangat senang dia datang minta maaf. aku lega rasanya. batin Mr. Lainn.
Sahabat, memang kadang menjadi orang yang penting dalam hidup kita, karena tidak semua orang mau menjadi sahabat sejati.
☆☆☆☆☆
Alirra menyelidiki Shayran. ia mulai meng-hack HP Shayran dan membaca semua pesan Shayran dengan Arderan. Alirra mau menikung saingan nya. tentu saja Alirra menyewa jasa hacker profesional.
Shayran masih saja lengket dengan CEO itu, mungkin Shayran simpanan nya? aku kesal luar biasa. batin Alirra dengki. Siasat apalagi yang model itu akan lakulan? Siasat awalnya sudah berhasil membuat Arderan dan Sander duel ntah siasat macam apalagi yang akan Alirra lakukan?
Rencana terburuk yang Alirra pikirkan.
....