Chereads / Enaknya pacar temen / Chapter 9 - Ceo

Chapter 9 - Ceo

Tomi Wiraguna

34 Tahun

Mela Winata

26 Tahun

Wina Syailendra

30 Tahun

lok:

di kantor

Tomi dan Wina di telpon.

"What! lo ga salah ngomong Win?" muka Tomi kelitan jengkel.

"Oh cmon Sayang, kenapa manggil aku Win, call me baby dong! c'mon!" suara manja Wina bikin Tomi mengeryitkan dahi.

"No, maksud aku, kamu udah milih karir kamu daripada hubungan kitakan! kamu udah ninggalin aku setaun Win! dan kamu seenaknya pulang dan melanjutkan hubungan kita?" kata Tomi protes, "ini ga fair Win! gue udah bukan Tomi dulu, gue udah banyak berubah dan gue juga berharap lo punya kehidupan lain yang lebih baik!"

"Kamu harusnya happy kan? do you love me? still love me? did you?" goda Wina.

"Win, gue udah ga kaya dulu!"

"tapi hatimu? aku yakin kamu masih cinta akukan sayang? ya kan? aku bakal pulang jadi tunggu aku! Kita harus nemuin dua keluarga kita sayang! oh shit! aku ada kerjaan nih, nanti aku telpon lagi! aku kangen kamu sayang, memangnya ga kangen sama desahan aku eeuuh?"

"Win please... hallo Win?"

klek!

pintu terbuka! Mela liat muka kusut Tomi sambil nyerahin dokumen ke meja Tomi.

"kenapa muka lo kusut gitu? apa proyek kita ada yang gagal?" tanya Mela menjauh dari meja kerja Tomi.

"kerjaan sih berjalan lancar berkat kamu! semuanya kelar dengan baik, ga ada yang perlu dicemasin kalo soal kerjaan sih." kata Tomi nyandarin meja natap posisi berdiri Mela yang bersandar ke dinding menjauh dari Tomi.

"wow terdengar bagus tapi kenapa muka kamu? dan itu jadwal kamu seminggu ini udah aku beresin semuanya." kata Mela tapi muka Tomi tetep ga seneng. "kamu kenapa sih Tom?"

Tomi berjalan memutari meja lalu duduk di kursi kerja, kaki Tomi menghentak tepian meja hingga kursi meluncur manjauh ke arah dinding kaca di belakang meja kerja Tomi.

Tomi makin keliatan risau sampai mengehentakkan kepala ke kursi. "ck! memangnya gue ini apa!"

"kenapa sih! lo keliatan stress padahal tadi pagi baik baik aja, sebenrnya lo kenapa sih Tom?" Mela makin penasaran. "kerjaan berjalan lancar, semua oke aja tapi muka lo kenapa kaya gitu sih?"

Tomi lebih fokus liat landscape pemandangan jalan raya di bawah sana tanpa bales tatapan cemas Mela dia menjawab,

"gue lagi bingung! ck, gue gak tau harus gimana, gue ga yakin sama perasaan gue tapi permintaan ortu juga gak bisa gue tolak gitu aja."

"ada masalah- keluarga ya?"

"bukan masalah sih tapi gue bingung aja kenapa Wina bisa ninggalin gue gitu aja dan sekarang dia pengen balik lagi ke gue! gue tau kalu ortu gue suka sama Wina tapi perasaan gue gamang, rasanya sakit ditinggal pas lagi cinta cintanya terus dia mutusin balik lagi seenaknya, gue ga suka digituin!" lirih Tomi jengkel lalu noleh ke Mela yang sekarang kelitan ga seneng denger nama Wina.

'oh jadi mantan lo yang bikin lo gini? ck nyesel gue nanya'

Mela pura pura senyum padahal ga suka denger nama Wina disebut bibir Tomi.

"oh jadi doi yang bikin lo kayak gini! gue kayaknya masuk di saat yang salah, gue semangat banget kerja hari ini dan pengen banget pamer sama lo tapi lo lagi galau mikirin mantan lo itu, oke gue permisi dulu, gue gak mau ganggu lo." kata Mela pura pura datar padahal hatinya sakit.

"Mel, menurut lo gue harus terima apa tolak Wina, secara dia udah ninggalin dan nolak lamaran gue setaun lalu?!"

"kok lo nanya itu ke gue! emangnya sekretaris ngurusin asmara bosnya ya?"

"karena bahi gue lo bukan sekedar sekretaris, makanya gue nanya ke lo untuk sharing."

'oh cuma untuk sharing toh'

"jadi mantan lo ngehubungi lo lagi dan mau lanjutin pertunangan kalian dulu, padahal doi udah nolak lo setaun lalu?" tanya Mela

"yap, Wina bakal balik dan dia mau nikah sama gue setelah setaun lalu dia nolak dan milih karir dia sebagai model di luar negeri. oh ya lo mau pamer apaan?" tanya Tomi.

'dasar Wina jalang! udah nolak terus minta balikan, ga tau malu!' batin Mela cemburu.

"ya itu semua gimana lo Tom, keputusan ada sama Lo, Lo mau nikahin atau mau ngudahin… euh pame? oh gue beli cd baru, tapi udahlah ga penting juga! lo lagi kalut gitu dan gue malah ngide aneh aneh!" lirih Mela kecewa.

"gue ga tau Mel harus nerima atau ngudahin, gue bingung kalo tentang Wina. sepanjang hubungan gue sama Wina, gue ga pernah bisa lepas apalagi ketawa, beda kalo gue sama lo Mel, dan celana dalam baru lo bikin gue penasarn, boleh gue liat?"

'lo bingung karena lo masih belum move on Tomi, terus gue ini apa! ah, gue cuma sekretaris pemuas nafsu lo doang, ya gue sadar posisi gue!'

"serius lo mau liat!"

"iya, mana gue liat!"

dikira Tomi baru beli di tas atau dimana taunya udah dipake sama Mela cdnya.

"ini! bagus ga?"

Mela nyingkap roknya malu malu dan cd segaris itu bikin Tomi takjub.

Tomi bangun dari kursi mendekati Mela.

"kamu sengaja beli cd ini ya? itu cd apa tali seatu?"

"menurut lo? kok lo ngejek gitu sih padahal gue udah buang harga diri bir pamer sama lo di kantor." bisik Mela malu malu sambil buang muka ke samping sementara Tomi makin deket.

drrrttt…

Tomi langsung bete liat Wina yang manggil di hpnya.

"Hallo Win?"

"Sayang, semuanya udah beres dan aku bakalan balik secepatnya. kamu ga sabar kan pengen ketemu sama aku?" goda Wina di tepon di depan Mela.

mata Tomi natap Mela sambil ngobrol di telepon sama Wina.

"ooh okey, hati hati aja di jalannya." kata Tomi sambil menekan bibir Mela dengan ujung jempol.

set…

mata Mela terpejam meresapi jari Tomi, dibuka mulutnya lebih besar hingga jari Tomi bisa masuk dan mengocok mulut Mela.

slurpp..

lidah Mela bergoyang menjilati ujung jempol Tomi.

jempol dan telunjuk Tomi mencubit bibir Mela gemas, sambil Tomi menggigit bibirnya sendiri.

"Tom kamu mau dibawain apa dari Milan? ah kamu suka banget sama kacamata kan, aku beliin yang limitied edition ni buat kamu."

"aaah… ya." jawab Tomi singkat karena jarinya udah dikulum Mela. jilatan Mela bikin penis Tomi bangun tidur.

"kenapa Tom? kamu lagi di mana sekarang? gimana om dan tante?" Wina masih mau ngobrol di telpon tapi Tomi lebih fokus sama Mela.

kepala Tomi masuk ke samping kepala Mela llu berbisik di telinga Mela. "kamu sengaja pake thong ke kantor biar aku bisa leluasa ngewe kamu ya?"

"ah nggak gitu Tom… eeuuhh…"

himpitan badan Tomi bikin Mela menggeliat panas, dorongan penis Tomi di perut bikin Mela terangsang tapi muka sange Mela perlahan datar ngedenger suara Wina di hp Tomi di meja.

"Om tante pasti seneng banget kalau tau kita bakal nikah Tom, mereka kan selalu pengen aku jadi mantu mereka Tom. Tante sering banget wa aku dan nanyain kapan aku pulang, tange berharap banget aku kasih mereka cucu secepetnya Tom."

Tomi ga peduli sama telponnya.

Mela terbakar cemburu, digamitnya lengan Tomi biar fokus sama dia aja dan lupain cewek bernama Wina itu.

"gue kelitan stress dan bego ya, gue bener bener tertekan kalo soal asmara, yapi lo, liat muka sange lo ini bikin stress gue buyar seketika Mel."

"Eumh gimana ya Tom. sebagai sekretaris lo gue harus bisa bikin lo ga stress soalnya jam 3 lo harus dateng ke undangan tuan Derik! ada rapat sekaligus pesta di sono! gue bakal dampingi lo buat proyek ini sekaligus jadi gandengan lo."

"perfect Mel, lo selalu bisa gue andalkan, sekretaris paling hebat! lo itu pelengkap hidup gue Mel, kegamangan gue seketika lenyap kalo ada lo di samping gue."

"lo itu cuma butuh obat Tom, dan gue mau jadi obat pemuas lo kapanpun di mana pun."

Tawaran Mela disambut senyuman Tomi, bukan obat dokter yang Tomi butuhin sekarang melainkan obat dari anunya Mela.

Ini rahasia, hubungan affair antara bos-sekretaris ini udah berjalan 6 bulan. Sejak Mela diterima kerja disini untuk sembunyi dari keluarganya dan sebagai balasan Mela mau jadi budak seks Tomi. bukan semata mata itu doang sih, sebenernya memang dari dulu Mela suka sama Tomi, cuma di mata Tomi cuma ada Wina.

Mela menyambar bibir Tomi, Tomi menyambut penuh sukacita, dilumatnya bibir tipis Mela penuh dahaga.

"euuummmhhhh aaaahhh…"

"euummm…" cipokan panas dan dalam.

Mela berkali kali mendesah nikmat tiap tiap bibir Tomi nyedot bibirnya dengan serakah. lidah Mela juga santapan yang lezat, berkali kali Tomi menghisap lidah Mela, di lilitnya lidah Mela lalu di hisap penuh nafsu sambil tangan Tomi meremas toket kencang Mela yang masih pake kemeja.

"eeuhhh hhhh…" nafas keduanya narik turun berat karena sensasi ciuman pnas yang membakar syahwat.

tangan Mela menyingkap rok pendeknya, garis bagina bersih tanpa rambut Mela bikin Tomi nelen ludah kasar.

"aku tau kamu butuh apa Tom, kamu butuh obat ini kan?" tanya Mela nunjukin anu nya.

"Yah, kamu bener Mel, kamu itu obat canduku, ahhh Mela sekretaris nakal ku.." lirih Tomi nyipok bibir Mela lalu menjauh dikit, menatap figur seksi tubuh Mela yang selalu bisa bikin puas doi.

Mela meliuk liuk, nari seksi dan binal di depan mata nyalang Tomi, Mela melangkah perlahan mendekati bosnya itu.

Tangan Tomi mengelus pussy nakal Mela yang ditutup segaris Thong warna merah. dielusnya naik turun kasar.

"euuh…" mulut Mela mengap mengap ngerasain elusan tangan Tomi di mekinya, ga mau kalah, tangan Mela ikut ngelus kenti bengkak Tomi yang masih dibungkus itu.

"kayaknya punya kamu udah ga tahan nih Tom, penis kamu udah bangun minta dibebasin, dia kesempitan dikurunf gini!" Muka binal Mela menggoda Tomi sambil tangannya memompa penis bulat Tomi.

"eeugh… kapan aku pernah tahan ngadepin body aduhai kamu ini Mel!" kata Tomi sambil ngeritin gigi ga tahan sama muka binal dan pijetan lihai jari Mela di kont0lnya.

"aaah Melaaa… sekretaris binal pemuas nafsu yang selalu bikin aku candu… eeuhhhh melaaa sss…." bibir Tomi kembali menyambar bibir Mela.

kepala mereka miring dan terus maju mundur saling menyerang ga mau kalah. Suara kecipak saliva dan tangan yang berebut saling menyentuh binal.

kedua tangan Tomi membuk kancing kemeja Mela satu persatu, di sela ciuman panas Tomi sempatkan memandang toket bulat yang sesak dalam bra renda merah Mela.

"aah Mela liat t0ket kamu ngembang, bra kamu sempit sampe tok3t kamu ga muat lagi!"

"aah bebasin Tom, Tok3t aku pengen di bebasin dan dipuasin sama kamu Tom, mereka ga betah di kandang, mereka maunya liar main di mulut boss!" suara desahan Mela bikin Tomi makin nafsu.

kedua tangan Tomi menyusup di ketiak wangi Mela, diangktnya tubuh setengah telanj4ng Mela, dibawanya ke meja kerja.

Mela di dudukkan di meja, toket menyembul Mela ditangkp mulut liar Tomi, dikulumnya sebelah tetek besar kenyal itu penuh nafsu sementara jari Tomi mainin puting nganggur satu lagi, dipilin dan ditarik tarik puting kencang Mela penuh hasrat sampai Mel mengerang erang nikmat.

"eeeuuuhh Tom, meki aku udah basaaahs Tom euumm… ahhhhh ehhhh Tooouuum…" Tangan Mela menjambak rambut Tomi yang serakah nyedotin toketnya tanpa ampun, semakin kuat sedotan Tomi makin liar tubuh Mela menggelinjang liar.

Tomi berenti sejenak, ditatapnya muka sange Mela yang cantik itu.

Mela mendorong dada Tomi pelan lalu turun dari meja.

tangan Mela cekatan bongkar celana Tomi, Mela membebaskan kont0l gede Tomi yang menjulang tegak di depan muka Mela.

"ahhh Melaaa, ahh sekretarisku yang binal!" lirih Tomi menepuk nepuk bokong Mela yang nungging karena kepala Mela di depan kont0l tegak Tomi.

"ahh kont0l gede berurat boss bikin mulut aku kenyang…" lirih Mela menjulurkan lidah mulai mencicipi kepala kont0l Tomi yang bulat merah.

"eeuuu… makan kont0l aku, makan kont0l boss mu ini Mel, habisi kont0l aku Mel, kont0l aku gatel banget ini pengen dimandiin sama liur kamu yang panas itu! pengen berendam di mulut kamu Mel, pengen di cuci dan dimanja sama bibir kamu!"

"aaahhhh ahhhh… kont0l yang aku sayang!" elus Mela di kont0l Tomi sebelum akhirnya kont0l gede itu tenggelam di mulut sempit Mela.

"eeuummm….. aaahhh… Mel, mulut kamu aja enak banget apalagi meki kamu Mel, emang kamu sekretaris paling hebat Mel. kamu ga pernah gagal muasin aku Mel! eeehhhhh hhhh…"

mendengar pujin Tom bikin Mela makin semangat nyepongin kont0l gede bossnya.

slurrppp

slurrpp

leb

leeb

leebbb

leebhh

mulut mungil Mela mengap mengap melahap kont0l Tomi yang terus membesar setiap kali Mela ngemut kont0l Tomi sampai ke akar akarnya.

"eeuuhhh gilaaa banget mulut kamu Mel

"ini sepatu baru juga?" tanya Tomi ngeliat ujung kaki Mela yang seksi.

"ah bukan. itu udah lama!"

"Berarti semua yang kamu pakai emang selalu cocok! sepatu ini juga seksi di kaki kamu sayang!" tatapan sayu Tomi bikin Mela melted.

perlahan Tomi lepasin sepatu heels Mela, diciuminya tungkai mulus Mela dari ujung kaki naik terus hingga ke paha dan berakhir di bibir Mela.

"kamu bikin aku rileks..." bisik Tomi manja.

"hahaha itu bagus dong Tom, seenggaknya aku bisa jadi penawar muka sumuk kamu ini! kamu ga boleh murung, sayang muka ganteng ini!"

Jari Tomi lihai ngelus anunya Mela yang masih dibungkus cd baru.

"ehg Tom..."

Dari bawah pindah ke rahang Mela, Tomi menumpu rahang Mela lalu menyambar bibir Mela, memanggut penuh nafsu, mungkin karena lagi bete ciuman Tomi jadi makin kasar dan dalam.

"ef~~~ mmmmhhhgg~~~"

suara kecipak saliva terdengar jelas, lilitan lidah saling berebut, bibir mereka saling serang gak mau kalah.

"Tom, kamu sange banget ya? kont** kamu udah ngaceng tuh!"

"Mela kamu bikin aku nyengir aja! ah mem** kamu juga udah basah Mel!"

"itu karena jari kamu yang terus ngocokin mem** aku! euh~ kont** kamu juga uda kenceng banget ini nendang nendang perut aku."

"kamu suka kan?"

"yaiyalah Tom euh~ Tom euuhh..."

Bibir mereka kembali saling serang panas.

cek cek cek....

kocokan dua jari Tomi makin dalam di mem** Mela bikin Mela sange berat, "Ah Tomi eeuuhh kont** gede kamu makin nusuk aja.."

"udah gak tahan mau masukin ke mem** kamu!"

"ah Tomi, euh geli banget dijilatin disana~~"

sambil terus ngocok meki basah Mela, bibir Tomi penuh nafsu memagut bibir Mela, saling hisap dan gigit dengan lahap, puas melahap bibir Mela, lidah Tomi ngincer telinga sensitif Mela.

gigitan nakal Tomi bikin Mela kalang kabut, badannya meliuk panas.

darah berdesir panas dari ujung kaki ke ujung kepala. Tomi udah ga nahan lagi dan langsung bongkar ikat pinggangnya, diturunkan celananya.

Mela mendorong dada Tomi langsung mandangi dan takjub sama kont** panjang berurat punya Tomi.

"ah ya ampun, kont** kamu selalu aja bikin aku takjub!"

kont** panjang itu ditangkap Mela dengan semangat, ga pake ba bi bu lagi, Mela ambil posisi berjongkok bersiap nyepongin kont** Tomi dengan nafsu.

"ah liat ni! gede banget Tom, enak banget ini sosis kamu di mulut aku!"

"ah Mela, habisi aja Mel, masukin ke mulut kamu Mel, aku pasrawww~~~"

kedua tangan Tomi terangkat, desahan Tomi makin parau tiap kali bibir dan lidah Mela mencicipi kont** nya. masuk keluar kont** Tomi di mulut hangat Mela.

"uuhhhh aaah uufff aaah~~ eggg Mel enaak gila enak banget anjeng!! gila parah Mel!!"

slurppp

slopop

plop plop slurp slurp plok plok slurrrp...

Dengan cekatan mulut Mela melahap sosis gede Tomi, masuk keluar cepat berlumur saliva Mela.

"uufhh~~ Mel eug~~~"

tangan Tomi melucuti kemeja Mela, dikeluarkan tetek bulat Mela dari cup bra, jari jemari Tomi mencubit gemas tetek Mela sampai giginya berderit saking gemas dan geli bercampur satu. mainin tetek Mela sambil disepongin bikin lutut Tomi terus naik turun ga kuat saking nikmatnya.

"uuf Melll Uuu~~~"

sluurppp plopp plopp sluurp euuh!!

kebahagiaan Tomi adalah kebahagiaan bagi Mela, biar cuma sebatas sekretaris pemuas nafsu tapi Mela seneng.

Tomi narik kursi kerjanya lalu duduk.

"Ah Mela sayang Sini! naik sini!"

"Ahhh Tomi sayang~"

sebelum naik ke pangkuan Tomi, bibir Mela membasahi kontol Tomi dan memijat lagi sampai Tomi beneran di ambang batas.

"ah kemari sayang~~" paksa Tomi.

Mela tersenyum menang lalu naik ke pangkuan Tomi.

"siapa yang main main di sini?" goda Tomi balik ngocok Meki basah Mela, "Mel kamu udah banjir, kamu udah sange berat ya, mau di masukin?"

"eeuh~~ jangan bacot Tom, buruan ewe gue, gue udah ga tahan lagi pengen rasain kontol gede kamu ini!"

"dasar nakal ga sabaran!" goda Tomi sambil nyiumin tengkuk sensitif Mela.

tangan Mela menuntun kontol Tomi masuk ke lubangnya sementara tangan Tomi bermain main di payudara bulat Mela.

"Ahhh~~ Tomi lo selalu bikin gue gila!"

"kamu juga Mela sayang! euuh~~"

"aaahhhk!! Tom masuk Tom~~<"

"eeuhh~~ Mel, memek lo nelen kontol gue! rasanya enak banget bangsat! emang jalang ahli lo! lo selalu bikin gue sange dan nagih! anjir banget memek lo ini Mel!"

sebelah tangan Tomi nahan punggung Mela sementara satu lagi masih sibuk mainin tetek Mela!

masuk keluar kontol Tomi di memek basah Mela bikin keduanha merem melek.

"uhg~~~ Eeuk!"

"Mel... uuhh~~ gilaa gilaaa... enak parah ini Mel.."

Mela perlahan tapi pasti mulai mainin bokongnya, naik nurun bokong Mela sesekali berputar menghujam kontol tegang Tomi, suara beradu menggema bercampur desahan dan erangan panas, untung aja ruangan Tomi kedap suara.

"eekkh!"

"uwaaa eeeuhh ssshh aaahh..."

plok plok plok plok!!

plop

plop

plop plop plop!

"anjeng ini gila! ahhh kontol gue dihisap abis!"

tangan Mela ga mau nganggur, dimaininnya memeknya biar jepitan kontol Tomi makin terasa.

"eeuunh~~ wwwaa~~ euf~" gigi Tomi berderit ga sanggup nahan nikmat jepitan meki Mela.

"uuhh~ Tomii eeuhh~~"

"Ahh Melll memek kamu nyedot kontol aku Mel..."

"aaah kontol kamu tajem banget menghum rahim aku, akh enak banget sih punya kamu ini!"

"Ah Mela!!" Tomi berusaha bertahan ditengah hujaman nikmat tiada tara jepitan memek dan permainan jari Mela di bawah sana, "aahh Mel~~"

bibir Tomi mencari bibir Mela, sekali lagi mereka cipokan meski harus lepas berkali kali karena posisi badan Mela bergoncang naik turun muasin kontol Tomi.

"uuh mmmhhh eeuh~~ Mel, aku mau keluar ini..."

"aaah keluarin sayang, euuh~~ keluarin aja.."

"di dalam?"

"iya kamu tau aku baru beres mens kan? jadi aman!"

Tomi gak bisa berkata kata lagi, tiap kali ujung kontolnya kejepit di dasar rahim sempit Mela, darah Tomi mendidih, sprema Tomi seakan berteriak kegirangan dan pengen buru buru selebrasi di rahim Mela.

"eek! Mel uuh~~~ aku keluar..." lirih Tomi puas banget sampai mukanya yang tadi lesu keliatan seger.

"uuhhh aku juga Tom, sorry kursi kamu jadi basah!" loroh Mela berbalik posisi, meluk dan nyium dahi Tomi.

"no problem! biar aku minta ganti kursi baru nanti, thankyou Mel, kamu selalu bisa hibur aku!"

hahaha, gue hanya sebatas hiburan ya?

"never mind Tom, gue senang kok kayak gini!"

Tomi natap senyuman tipis Mela lalu sekali lagi mengecup bibir bengkak Mela karena terlalu banyak cipokan lalu Tomi berbisik nakal.

"nanti malem lagi ya sayang?"