Chereads / Enaknya pacar temen / Chapter 11 - ceo3

Chapter 11 - ceo3

"aaahh Tomi, aku ga bisa jalan lagi!"

"yang kamu baik baik aja yang?"

"yang yang! lo tau gue ga baik dodol, kaki gue lemes, pinggang gie encok! kenapa lo bar bar banget sih Tom malam ini! gimana ini balik ke ruangan?"

"kamu tunggu sini ya sayang, heels kamu kayaknya ga nyaman, biar aku ambilin sendal di mobil ya."

Mela pasrah pas Tomi jongkok lepasin heels nya.

"aku tinggal dulu ya sayang, kamu tunggu di sini aja biar aku beresin kerjaan dan ambil senda buat kamu.

"hosh ya terserah kamu Tom." lirih Mela duduk lemesh di island rest room sambil senderan ke cermin.

sebelum pergi Tomi mengecup bibir bengkak Mela yang udah ga ada warna lipstik lagi itu.

"tunggu ya yang!"

"uahh Tom plis kasih gue rehat, cuape banget nih! haus juga."

"oke tunggu ya!" berat hati Tomi ninggalin Mela, matanya terus menatap Mela sampai terpisah di balik pintu.

"ah gila Tomi, perut aku sampe kram, baru kali ini aku liat Tomi main kasar durasi super lama, gue jdi berharap sama Tomi, bisa gak ya doi kasih gue ruang di hati! cih, gue jadi banyak maunya sekarang."

klek!

"siapa?" tanya Mela ke arah pintu yang kebuka.

"sorry ganggu Mela, eum, gue lancang dan maksa staff lo untuk anter ke sini."

padahal ini ruang khusus Tomi tapi Riko nekat masuk.

"ruangannya nyaman kan?"

"ah iya, nyaman!" Mela melompat turun terus ke ruang depan dimana Riko tadi muncul, ruangan ini dibikin simple akses, semua ruangan terhubung lorong dari pintu masuk sampai ke kamar mandi.

"euhm baguslah kalau gitu, gue agak cemas karena lo ga balik lagi ke ruang rapat dan bos lo bilang lo gak enak badan. ah ya, gue ambilin sendal ya soalnya marmernya dingin."

"ah gak usah repot repot!" tolak Mela.

"ini bagian hospitality, sebagai pemilik hotel gue harus menjamin kenyamanan tamu. ini sandalnya nona Mela, silahkan pakai."

Mela sungkan karena Riko sampe berlutut masangin sandal.

"lo ga perlu rendahin posisi sampe kayak gini, lagian gue cuma karyawan, yang menilai pelayanan lo kan bos gue."

Riko bangun lalu mendekati Mela, kepala Riko condong ke telinga Mela, "kalau lo bilang hotel gue bagus pasti bos lo bakal bilang sangat bagus, ya kan! gue bisa liat kalo lo itu lebih dari bos!"

what!

Mela kaget sama tuduhan bener Riko.

cklek!

"Say~" Rahang Tomi kencang liat Riko di dekat Mela. "apa apaan ini, kenapa lo di sini?"

"cuma cek kenyamanan tamu kok."

mata Tomi nanar ngeliat sandal di kaki Mela.

Bruk! Tomi ngelempar sandal ke lantai bikin Mela kaget sementara Riko kalem aja.

"Pulang!" teriak Tomi ke Mela.

"see you soon!" Riko melambaikan tangan ke Mela sementara Mela deg degan ngeliat punggung lebar Tomi yang keliatan mengencang.

di lobi mobil udah nunggu.

Tomi ga bukain pintu tapi langsung masuk ke mobil nyuekin Mela sampe ke penthouse Tomi.

Mela jadi serba salah dan takut.

Tomi keliatan marah besar sampai ngabisin minum 1 liter dalam sekali tegakkan.

Mela masih merhatiin takut takut.

tek!

gelas dihentak ke meja, lalu Tomi berbalik ke arah Mela yang mematung di living room.

"jadi apa mau lo!"

"he?"

"gue tanya apa mau lo! lo capek sama gue?"

"apa maksud lo Tom?"

prang!

gelas dilempar ke arah Mela dan berakhir di tembok di belakang Mela.

"oke gue kasih lo kebebasan, kontrak kota selesai!"

"maksud lo? gue ga ngerti kenapa?"

"lo jangan muna deh Mel, lo mau nikmatin kontol lain kam? lo itu pecun yang ga bisa puas sama satu cowok kan!"

"kok lo bisa menilai gue seburuk itu!"

"cih lo dari awal emang ngincer kedudukan gue kan dan sekarang lo ketemu cowok yang kompetible, lo nargetin Riko kan?"

tatapan sinis Tomi bikin Mea kecewa.

"gue kira hubungan kita istimewa Tom tapi bagi lo gue cuma budak seks doang! cih, gue emang lonte terus lo mau apa! hah!"

"BANGSAD!"

Tomi ngamuk, dijambaknya rambut Mela lalu ditarik kasar ke kamar.

"aw! sakit Tomi! lepasin!" tangan Mela berusaha melepaskan jambakn Tomi tapi percuma.

Bruk!

Tomi membanting Mela ke ranjang, "emang jalang kek lo ga bisa di kasih hati!"

"Tom plis lo jangan salah paham! gue ga ada hubungan sama Riko!"

set set set!

dengan cekatan tangan Tomi ngikat kedua tangan Mela ke sudut kepala ranjang.

"Tom apa apaan ini, lepasin gangan gue!"

"lo berisik bangsat!" desis Tomi melucuti pakaian Mela, lalu gantian baju dia hang dibuka. terakhir boxer hitam Tomi gulung dan disumpel ke mulut Mela.

"uugf. gghhh..."

Mela mencoba teriak tapi percuma, kedua gangan terikat dan mulut di sumpel tapi kaki Mela masih bisa berontak dan nendang nendang selimut.

ditangkapnya kaki Mela, satu kaki di duduki sementara kaki lainnya dielus kasar oleh tangan Alex.

"mmmhhhfff gghhh...."

"kenapa Mel, kenapa kamu tega sama aku!" desis Tomi dengan muka merah. ga cukup cuma ngelus kulit kaki Mela, lidah Tomi menjulur, menjilati jari jari kaki Mela dengan penuh nafsu.

sluurppp

sluurppp

"Sayang kan aku bilang tunggu aku tapi kamu malah nemuin cowok lain dan kaki ini! kaki kamu pakai sendal dari dia kan! kamu bikin akh sedih Mel!"

ah anjir jadi gara gara sendal bangke!

"kamu bikin aku sakit Mel, kamu tega! kamu tega sama aku!" lirih Tomi ngelus dan jilatin telapak kaki Mela dengan mata berkaca kaca.

Ah gila kenapa Tomi kayak gini! Tomi bikin gue ga habis pikir, kenapa lo bikin gue obsesi banget si Tom padahal lo juga redflag!

lalu Tomi berdiri menunjukkan kontolnya! "Mel kamu ngecewain aku!"

Mela menggeleng ga setuju.

"kamu harus bayar ini Mel! kaki kamu harus dibersihin!" tangan Tomi menempelkan telapak kaki Mela ke telur kembarnya. "aaah Mel~~ kan aku bilang kamu itu punya aku!"

tatapan Tomi keliatan sedih sambil memainkan telapak kaki Mela di kontolnya, digerakkan kaki Mela menggesek kejantanan Tomi yang berdiri paripurna itu.

"ahh Melaaa gimana aku hidup kalau ga ada kamu! rasanya sulit banget Mel, kontol aku udah bergantung sama memek kamu, ga bisa jauh!" desah Tomi menimmati gesekan telpak kaki Mela di kontolnya.

"eeeuummm... Melll... aaahhh~~~"