Chereads / My Familiar Is The Strongest In The World (Webnovel Indonesia) / Chapter 1 - Chapter 1 - Akhirnya Aku Dipecat Juga!

My Familiar Is The Strongest In The World (Webnovel Indonesia)

🇮🇩Deoyeol
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 12.2k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Chapter 1 - Akhirnya Aku Dipecat Juga!

"Lilyana, kamu di pecat!" Terdengar seorang pria berkata dengan nada yang santai dan tanpa emosi padaku.

Pria dengan setelan armor perak itu berkata dengan tatapan merendahkan aku. Sekilas dia terlihat seperti pria lugu dengan rambut berwarna perak dan matanya yang bulat berwarna ungu. Dia adalah Ramos, teman masa kecilku yang tumbuh bersamaku di panti asuhan.

Kami berdua adalah anak yatim piatu yang dengan sebuah kenekatan pergi ke Ibukota kerajaan Celestial, Celeste, untuk menjadi petualang. Dengan kerjasama kami berdua, akhirnya kami mampu ke posisi ini, yaitu party pahlawan.

Party kami mendapatkan titel party pahlawan ke-7 setelah mengalahkan dugeon beginner Kalinia dan juga menangkap pahlawan yang berkhianat. Kami menjadi party pertama yang berhasil menyelesaikan dugeon beginner Kalinia dengan waktu tercepat, yaitu 20 Hari. Waktu itu kami benar-benar sangat beruntung.

Sama seperti sebelumnya, saat menangkap pahlawan pengkhianat-pun kami benar-benar sangat beruntung dapat mengalahkan pahlawan tanpa ada korban yang jatuh. Lalu karena satu dari tujuh kursi pahlawan kosong, akhirnya Sang Raja mengangkat Ramos—ketua Party kami menjadi Pahlawan peringkat ke-7.

Walaupun peringkat terakhir, party kami tetaplah party pahlawan. Orang-orang tetap menghormati kami sebagai penyelamat mereka. Namun karena itulah, pria bodoh di hadapanku ini mulai menjadi sombong dan membuangku, orang yang paling lama—sekaligus salah satu pendiri party ini.

Sebenarnya dalam party ini tidak hanya kami berdua saja, tapi ada tiga orang lainnya yang membantu kami sampai sejauh ini. Yaitu para gadis yang saat ini sedang duduk di sofa yang sama dengan Ramos dan mengerubunginya seperti lalat.

Tiga gadis itu adalah; Nova si Gadis Penyihir Hebat, Raisha Si Putri Kesatria dan Runa Si Gadis Pencuri Handal. Mereka adalah para petualang cantik yang sangat terkenal. Dengan bantuan mereka kami sampai di titik ini dan aku berterima kasih atas itu. Tapi...

Seperti yang terlihat sekarang, mereka semua terpesona dengan Ramos dan masuk ke dalam party kami untuk menjadi harem-nya.

Sebenarnya akupun seharusnya ada di dalam daftar harem itu, tapi aku tidak melihat Ramos seperti mereka melihatnya. Aku hanya berpikir kalau Ramos adalah teman yang paling berharga dan bahkan aku menganggapnya sebagai saudaraku. Jadi hubunganku tidak pernah melewati batas seperti mereka yang rela memberikan tubuh mereka.

Mungkin itu juga alasanku di pecat dari party ini, karena aku tidak mau menjadi perempuannya. Aku teringat waktu party kami hanya masih berdua, dia selalu mencoba untuk mengutarakan cintanya padaku, tapi aku selalu menolaknya.

Mungkin itu sebabnya dia mencari target yang lain dan mendapatkan para gadis ini. Aku tahu cara kotor apa yang dia lakukan untuk mendapatkan hati mereka, namun walaupun aku mengatakan apapun pada para gadis, mereka tidak mengdengarnya dan malah...

"Gadis lemah sepertimu yang hanya bisa sampai level 14, manamungkin bisa menemani pahlawan Ramos Sampai ke puncak." ucap Raisha.

Ya, sudah lebih dari 4 tahun aku menjadi petualang dan aku hanya bisa menaikan levelku sampai level 14. Mereka berempat sudah jauh melampaui ku dan rata-rata level mereka adalah 50, jadi perbedaan kami terlalu jauh.

"Kamu hanya bisa menggunakan sihir pemulihan dan penguatan tingkat rendah tanpa bisa menggunakan sihir penyerangan apapun. Apa kamu pikir kamu layak menjadi party pahlawan?" Runa mengkritik kemampuan sihir suportif-ku yang tidak terlalu mencolok.

Memang, dibandingkan dengan mereka, aku satu-satunya yang tidak memiliki kemampuan menyerang musuh. Yang ku lakukan selama ini hanya memberi mereka bantuan support dan selebihnya aku hanya menjadi beban untuk mereka.

"Ya, apa lagi wajahmu yang jelek itu membuatku jijik setiap aku melihatmu!" Nova menambahkan garam di lukaku dan membuat perasaanku semakin terpuruk.

Aku tidak tahu sejelek apa wajahku ini, tapi karena penglihatan ku buruk aku harus menggunakan kaca mata setiap hari. Seseorang yang mengenakan kaca mata di Kerajaan—tidak, di Dunia ini dianggap sebagai orang yang cacat dan tidak sedap untuk dipandang, jadi aku mengerti apa yang mereka maksud.

"Sudahlah kalian, jangan terlalu menyudutkannya. Lagipula aku tidak mengeluarkannya karena alasan itu, alasan terbesar aku mengeluarkannya adalah..."

Aku tahu apa yang akan dia katakan, dia pasti akan berkata kalau aku itu adalah seorang...

"...Summoner."

Aku tidak tahu dengan pasti, tapi summoner adalah kelas job yang tidak terlalu cocok untukku. Aku yang memiliki Job pertama priestess tidak akan bisa menjadi summoner yang hebat. Alasannya adalah karena syarat untuk men-summon monster atau mahluk panggilan adalah dengan cara mengalahkan monster itu terlebih dahulu.

Aku yang sejak awal tidak memiliki kemampuan bertarung yang baik pada akhirnya hanya bisa memanggil sebuah slime level rendah saja dan itupun dapat dengan mudah di kalahkan oleh monster level rendah lain. Jadi intinya kedua jobku ini adalah kombinasi yang sangat buruk.

"Sudah mengerti sekarang? Kalau begitu karena kamu adalah temanku, akan ku berikan keringanan padamu. Kamu boleh membawa uang simpananmu dan memakai perlengkapan yang kamu pakai sekarang kecuali tongkat sihirmu!"

"Tu-tunggu dulu! Bukankah tongkat ini adalah tongkat yang ku temukan sendiri di dungeon!"

"Bla-bla-bla! Kami juga tahu itu, tapi tongkat 'Great Sage Staff' itu terlalu bagus untuk di pakai oleh priestess yang tidak memiliki kemampuan menyerang seperti mu!" Nova benar, tongkat ini memiliki efek menggandakan serangan sihir. Aku yang hanya bisa sihir support tidak akan bisa menggunakannya dengan layak.

"Kalau begitu, aku mengerti."

Aku memberikan tongkat itu dan bersiap pergi dari ruangan itu.

"Hati-hati dengan monster di luar sana, orang lemah sepertimu akan mati dengan cepat." Raisha berkata.

"Jangan tertangkap oleh bandit, nanti kamu bakalan dilecehkan!" Runa menambahkan.

"Bukannya itu bagus! Hahaha!"

"Syut, Nova jangan kasar seperti itu!" Ramos mencoba menghentikan Nova, tapi dari cara dia berkata dia sama sekali tidak memihak padaku.

"Benar, bandit juga pilih-pilih. Mana mungkin gadis tua dan jelek sepertinya di jadikan mainan! Khahahaha!"

Mereka berempat mentertawakanku saat aku mencoba untuk pergi dari ruangan itu.

Ngomong-ngomong umurku baru 21 tahun, jadi aku masih muda.

~*~*~

"Sekarang aku harus ke mana?" aku bergumam sambil melihat pintu markas Guild Petualang Ibu Kota.

Jujur, aku tidak menyangka kalau aku akan di pecat seperti ini. Sebenarnya orang dari Party Pahlawan tidak bisa keluar atau di keluarkan dengan mudah dari party, harus ada persetujuan Raja dan Juga Guildmaster. Ramos entah bagaimana caranya mampu untuk mendapatkan persetujuan dua orang berkuasa itu.

Sekarang aku tidak tahu apa aku bisa kembali menjadi petualang atau tidak.

Kalau aku kembali menjadi petualang solo dengan kemampuanku yang sekarang, aku hanya bisa mengambil misi kelas rendah. Apa lagi aku tidak punya senjata apapun saat ini, jadi aku tidak dapat melawan monster atau melindungi diriku sendiri.

Kalaupun aku mencoba mencari party baru, pasti tidak akan mudah. Enam tahun lebih aku melakukan party dengan Ramos dan dalam enam tahun itu yang kulakukan adalah mengurus Ramos dan para gadis, jadi aku tidak punya waktu untuk bersosialisasi dengan petualang lain.

Pada akhirnya aku hanya berjalan tanpa tujuan. Sepertinya satu-satunya tujuanku hanya kembali ke panti asuhan dan menjadi sister di sana. Mengurus anak-anak sepertinya bukan pekerjaan yang buruk. Benar bukan?

"Nona cantik di sana!" Terdengar suara seperti seorang wanita tua dari arah sebuah gang yang gelap.

"Eh? Saya?"

"Ya, tentu saja..."

"Heh? Tidak mungkin... Saya tidak cantik sama sekali."

"Kamu bercanda ya?"

"Tidak, saya tidak bercanda!"

"Sudahlah, kamu lucu sekali. Ngomong-ngomong, apa nona muda adalah seorang summoner?"

"Ya, benar sa... Tunggu, dari mana anda tahu kalau saya seorang summoner?"

"Hehehe... Itu tidak penting. Sekarang aku ingin tanya sesuatu padamu."

"Menanyakan sesuatu? Apa itu, Nek?"

"Nona, apa kau tahu tentang Otherworldly Summoning?"

"Otherworldly summoning?"

"Sepertinya kamu belum tahu. Itu adalah ritual pemanggilan mahluk dari dimensi lain."

"Dimensi lain? Maksud anda dari dunia lain selain dunia ini?"

"Ya, contoh mudahnya adalah pemanggilan pahlawan dari dunia lain pada jaman dahulu."

Aku tahu cerita itu!

Dikatakan pada jaman dahulu seorang putri dari sebuah kerajaan yang memiliki job summoner memanggil pahlawan dari dunia lain. Namun tidak ada yang bisa memastikan apakah itu nyata atau cerita fiktif. Pada kenyataannya, tidak ada satupun summoner yang melakukan teknik pemanggilan yang sama seperti yang dilakukan putri summoner itu.

"Jadi, nona... Apa kamu tertarik mencobanya?"

Mencoba?

Tunggu, apa nenek tua ini mencoba untuk menipuku?

"Kalau kamu tertarik, terimalah gulungan sihir ini. Gulungan ini berisi lokasi tempat pemanggilan, rangkaian rune dan juga mantera untuk memanggil mahluk dari dunia lain."

"Eh? Yang benar?"

"Ya."

"Apa aku harus membayarnya?"

"Tentu saja tidak, aku tulus ingin membantumu."

"Membantu? Kenapa?"

"Kerajaan ini... Aku ingin kamu memberikan peringatan pada kerajaan ini!"

Peringatan? Apa maksudnya?

"Maksud anda?"

"Hehehe, untuk sekarang saya akan merahasiakannya darimu. Tapi setelah kamu berhasil mensummon pahlawan dari dunia lain, saya akan memberikan petunjuk lainnya."

"Petunjuk? Tunggu, nenek ini siapa sebenarnya? Kenapa tiba-tiba memberikan misi seperti itu padaku?"

Nenek itu hanya tersenyum dan kemudian tubuhnya bercahaya dan akhirnya menghilang seperti hantu. Namun gulungan sihir yang sebelumnya dia sodorkan padaku masih tergeletak di atas tanah tempat dia berdiri sebelumnya.

Apa itu? Apa aku berhalusinasi?

Tapi kalau aku berhalusinasi, kenapa dia meninggalkan gulungan ini?

Pada akhirnya aku mengambil gulungan itu dan pergi dengan segera ke arah penginapan tempatku menginap.