"Aw! Aww!!"
Anugerah milik Marquis Tollisso disebut [Penglihatan]
artinya ketika ia menua, dia akan menjadi orang tua lemah yang hanya mempertahankan 2/3 poin dari Penglihatannya. Dia tidak pernah mengangkat sesuatu yang lebih berat dari sebuah pena. Tentu saja tidak sehelai pun rambutnya pernah ditarik dari kepalanya.
Disisi lain, Elliotte adalah anak yang pemberani. Dia tidak pernah kalah dari mereka yang lebih tinggi darinya. Keahlian spesialnya adalah menjambak rambut lawannya dengan tangan manisnya.
Ttududug!
Bersamaan dengan suara rambut yang meninggalkan kepalanya selamanya, sebilah pedang diarahkan ke arah Marquis Tollisso.
Pada saat itulah Elliotte melepaskan kepala Marquis.
Duke berkata kepada Marquis Tollisso yang kehilangan warnanya, "Banyak yang harus kita bicarakan"
Wajah Marquess Tollisso semakin pucat mendengar kata-kata Duke Astra.
"Jangan pikir kau bisa pergi dengan mudah"
"D-Duke Astra... i-ini-"
Duke Astra memungut Elliotte.
Jeritan putus asa Marquis Tollisso terdengar dari belakang punggung Duke yang berjalan ke kegalapan malam.
***
Pada waktu fajar.
Marquis Tollisso dan para penyerbu di giring ke Kastil Duke dan disiksa dengan kejam.
Penyiksaan itu ditangani oleh Viscount Debussy.
Viscount datang ke Kantor Duke setelah merangkum pengakuan Marquis Tollisso dan para bawahannya.
"Mereka mencoba untuk merekrut Conrad"
Conrad sangat terkejut dan kembali bertanya. "Apakah anda membicarakan saya?"
"Sepertinya mereka mencoba untuk menarikmu, setelah mengetahui kamu membutuhkan Kembang Bohlam Biru untuk adikmu"
"Hal semacam itu....", Mata Conrad bergetar hebat.
Viscount Debussy bertanya pada Conrad yang sedang bingung, "Untungnya kau mendapatkan Kembang Bohlam Biru lebih dulu"
"Saya tidak mendapatkannya"
"Tidak?"
"Nona Muda memberikannya kepada saya"
"Apa?"
Kakek dan Viscount Debussy menatapku.
Aku tertawa, pura-pura tidak tahu apa-apa.
Ketika Duke membagikan Kembang Bohlam Biru, beliau tidak mewajibkan bahwa itu harus dikonsumsi oleh penerimanya. Jadi Aku tidak bisa disalahkan karena memberikannya kepada orang lain.
Sebaliknya itu adalah bantuan besar, karena mencegah kepergian orang berbakat hanya dengan sekuntum bunga.
"Apakah karena dia cerdas? Dia yang pertama merasakan bahwa Yang Mulia Duke dalam bahaya"
"Ya. Dia berkata, 'Orang jahat akan mengganggu Kakek'"
Viscount Debussy memekik saat ia menatapku, "Tapi bagaimana dia tahu?"
"Seperti yang saya jelaskan, dia mengatakan bahwa dia secara tidak sengaja mendengar percakapan mencurigakan dari para mata-mata itu"
Tentu saja itu adalah kebohongan mutlak.
Asumsinya diambil berdasarkan keadaan dan isi novel, tetapi siapa yang akan percaya jika bocah tiga tahun berkata demikian?
Itu sebabnya aku mengutarakannya, "Para penjagwa akan mengangu kakek!"
"ya?"
"Para penjagwa bilang mereka akan mengirim Kakek ke alam baka pada harii Kakek melemah. Mereka mengatakannya diam-diam. Saya mendengarnya!"
"Apa anda bilang?"
.
Mendengar cerita dari Conrad, Viscount Debussy menganggukkan kepalanya. "Karena ia masih kecil, sepertinya dia melontarkannya dengan mudah karena tidak tahu apa-apa"
"Ya. Dia telah berada disekitar Duke akhir-akhir ini, bisa saja dia mendengar kata-kata penjaga"
Aku lega karena Viscount Debussy dan Conrad sudah diyakinkan. Melihat Kakek tidak banyak bicara, sepertinya dia tidak terlalu curiga
'ngomong-ngomong, pergelangan tanganku terasa sakit'
Mungkin karena ketegangan mereda, sakitnya baru terasa. Sepertinya aku terluka ketika menjambak rambut orang jahat tadi.
Aku terus mengelus pergelangan tanganku.
Kemudian aku melakukan kontak mata dengan Kakek.
"...."
"...."
Kakek mendecak lidahnya dan menarik pergelangan tanganku.
'kenapa, kenapa...?'
Apa yang mau kau lakukan dengan pergelangan tanganku?!
Aku sangat gugup sehingga sekujur tubuh jadi kaku.
Tapi yang beliau lakukan hanyalah memeriksa pergelangan tanganku.
"Ini terkilir. Apa hasil dari ikut campur tanganmu?"
"Saya hawrus melinduungi kakek"
Dengan begitu Aku tidak menjadi bulan-bulanan Keturunan Langsung..
Kakek melirikku dan berdeham. "Apa maksudmu tubuh kecilmu mampu melindungiku?"
"...."
"kecil tetaplah kecil. Ketika aku seusiamu aku bahkan sudah bisa melumpuhkan beruang"
Itu karena Kakek memiliki Anugerah [Tekanan].
Kakek mengoleskan salep padaku, lalu dia berdeham lagi, "pergi ke kamar dan dapatkan perawatan"
Itu adalah kalimat yang menyenangkan.
Aku sangat lelah, tapi semuanya berjalan dengan lancar.
"Yap!"
Jawabku dan aku meninggalkan ruangan dengan langkah riang.
***
Hasil dari serangan mendadak itu adalah perang antar wilayah. Tentara bersenjata Astra menyerang wilayah Marquis Tollisso.
Astra adalah keluarga yang terkenal dengan kekuatan militernya. Prajurit Tollisso bukanlah tandingan mereka, dan Benteng Tollisso jatuh dalam waktu seminggu.
Mereka bilang Kakek menyeret Marquis Tollisso ke wilayah Tollisso yang telah menjadi lautan api. Disana kedua pergelangan tangan dan kakinya...
'itu sangat menakutkan sehingga tidak ada yang berani menganggap ia bukan Penjahat'
Bagaimana seorang lelaki tua yang keluarganya hancur dan bahkan cacat bisa bertahan hidup?
Itu adalah hasil yang bahkan lebih buruk daripada kematian.
***
Memegang sendok penuh puding, aku menyeringai.
'Sempurna'
Tekstur, aroma, jumlah karamelnya.
Tidak ada yang kurang.
Yang paling terbaik adalah aku akhirnya bisa makan puding lezat ini tanpa khawatir. Aku tersenyum lebar sambil memasukan puding kedalam mulutku.
'Karena aku akan segera sibuk lagi, aku harus sepenuhnya menikmatinya'
Alasan kenapa aku bisa santai sekarang karena Kastil Duke sibuk dengan proses pasca peperangan wilayah. wilayah Tollisso diambil alih oleh Kadipaten Astra.
Jadi banyak kegaduhan dimana semua orang berdiskusi tentang siapa yang akan memerintah atas wilayah itu. Semua paman bahkan bibi sibuk mengambil tindakan agar mereka bisa menjadi pemilik wilayah baru.
'Syukurlah, itu adalah hal bagus untukku'
Karena Kastil Duke menjadi riuh, kelas Keturunan Langsung ditunda!
Aku menghabiskan pudingku dan melompat turun dari kursi. Aku bersenandung sambil pergi ketempat dimana buku bergambar berkumpul.
Ketika aku mencoba membuka buku, aku bisa merasakan tatapan dari arah belakangku. Ada para pelayan yang menatapku dengan lembut saat aku menoleh.
"Bukankah anda membaca buku itu kemarin?"
"Anda juga membacanya kemari lusa kan?"
"Tiga hari lalu juga"
Para pelayan mengerang, "Hmmmm"
"Ternyata tidak ada yang bisa dimainkan Nona Muda di Kastil Duke"
"Apakah kamu sudah meminta mainan kepada Departemen Komunikasi dan Urusan Dalam?"
"Mereka bilang akan memakan waktu setidaknya 2 minggu untuk meninjau dan membawanya kemari"
Setelah penyerangan pada Kakek, keamanan Kastil Duke diperkuat ke tingkat yang mengerikan. Khawatir jika ada hal-hal seperti kutukan pada barang-barang biasa, semua barang harus melalui tinjauan panjang.
Karena itu aku membaca satu buku yang sudah kubaca, dan membacanya lagi, dan membacanya lagi dan lagi.
'Meski begitu, kupikir itu menyenangkan?'
Apakah ini penalti mental karena mendiami tubuh anak kecil?
Aku jadi menyukai hal-hal yang dilakukan anak-anak.
Aku fokus kepada buku bergambar lagi tetapi pelayan mendekatiku.
"Haruskah kita memanggil teman anda dari Menara #12?"
"Ya, mereka adalah Keturunan Tidak Langsung, meskipun disituasi ini mereka akan bisa mendapat izin untuk masuk"
Aku berkata dengan acuh tak acuh karena sedang berkonsentrasi pada buku bergambar.
"Aku tidak punyya teman"
"Bukankah kalian tumbuh bersama?"
"Benar? Bagaimana bisa?"
"Karena keluagwa mereka tidak syuka padaku"
Anak-anak yang tidak tahu apa-apa terkadang mendekatiku. Tapi setiap kali itu terjadi, pengasuh menjadi pucat, mereka akan memeluk anak-anak untuk menjauh dariku.
"Kalau kamu bermain dengan buangan Kastil Utama, kamu akan mendapatkan perlakuan yang sama"
-sambil berucap demikian.
Sering ada kasus dimana orang tua mereka menghubungi dan memarahi mereka jika mereka ketahuan bermain denganku. Jadi anak-anak tidak bermain denganku. Aku juga tidak mendekati mereka karena aku tidak mau mereka dimarahi karenaku.
Setelah menjawabnya dengan datar, aku membuka halaman berikutnya
'Ah, itu gambar kesukaan-ku'
Aku sangat menyukai gambar seekor induk ikan yang datang untuk mencari bayi ikan.
Aku memandangi gambar itu dengan mata berbinar, entah bagaimana sekelilingku menjadi sunyi. Aku menoleh karena suasananya tampak ganjil dan ekspresi pelayan juga aneh.
"Bagaimana..."
aku tersentak ketikamelihat pelayan yang mendadak mulai menangis.
'Ya ampun'
Aku tampak menyedihkan.
'Itu adalah hal yang lazim, jadi aku sudah terbiasa olehnya'
Penalti peran pendukung ini.
Karena aku bukan karakter utama, kalau aku tidak berkonsentrasi, citra-ku menjadi kekanak-kanakan.
Aku jadi merindukan hati orang dewasa.
'Haduh. Tapi kakak-kakak ini berhati lembut'
Mereka adalah kakak-kakak yang baik, tidak seperti pekerja lainnya di Kastil Duke Astra.
Mungkin karena aku tidak kompeten.
'Yah, Beliau pasti menempatkan mereka disisiku karena mereka pekerja yang juga tidak kompeten'
Sementara Nanny (Pengasuh anak bangsawan. Berpangkat tinggi diantara pekerja-pekerja) diberikan kepada Keturunan Langsung yang berharga lainnya.
Aku mengangkat kedua tanganku dan segera bilang, "Aku tidak sedwih sama sekalii, sangat seru bermain sendirii!"
Aku mengatakannya dengan antusias, tetapi mereka malah semakin meraung.
"Nona Muda..."
"Mulai saat ini tidak akan ada yang menolak bermain dengan Nona Muda lagi"
"Tentu saja! Anugerah anda telah bangkit dan anda juga tinggal di Kasil"
Hilda memelukku erat.
Greta juga mengelus punggung tanganku.
"Orang-orang dewasa yang buruk. Apa yang anak-anak tahu tentang Nona sehingga mereka tidak boleh bermain dengan Nona? lancang sekali menghalangi anda untuk bermain"
"Benarkan"
Mata Hilda dan Greta bersinar.
***
"-itulah yang mereka katakan"
Conrad menyampaikan apa yang ia dengar dari para pelayan kepada Duke.
Anak-anak Menara #12 tidak bermain dengan Elliotte. Tampaknya karena tekanan orang dewasa. Para Pelayan menceritakannya kepada Conrad. Dan Conrad segera menyampaikan ceritanya kepada Duke.
Duke Astra membuka mulutnya selagi berkonsentrasi pada dokumennya. "Begitu"
Wajah Conrad menjadi lebih suram.
'Saya pikir cara memandang Duke kepada Nona Muda telah berubah'
Dia telah membangkitkan Anugerah-nya dan membantu keluarga. Dia bahkan kontributor terbesar untuk penggagalan serangan mendadak. Conrad heran apakah beliau tahu atau tidak cucunya itu sangat manis, karena beliau yang berhati dingin bahkan merawat langsung lukanya.
'Yah, karena Beliau adalah orang yang menjalani seluruh hidupnya tanpa mengetahui kasih sayang untuk orang lain'
Apakah tidak mungkin untuk-nya melakukan sesuatu demi cucunya?
Wajah Conrad jadi murung, dan Viscount Debussy yang bersamanya, tersenyum. "Anda menyampaikan cerita yang hanya kamu dengar. Daripada itu, inilah hasil dari menyiksa mata-mata. Conrad, berikan"
"Baik"
Duke menerima dokumen yang diserahkan dan melihat-lihat dokumen. Kemudian ia melirik Conrad.
"Ini sudah semuanya?"
"Ya. Mereka mengatakan bahwa mereka dijanjikan gelar dan uang oleh Marquis Tollisso"
"Bagaimana dengan Tollisso?"
"Dikatakan bahwa ia menyimpan dendam karena kehilangan area lumbung"
Duke tertawa keras, "Alasannya tidak tepat"
"Apa?"
"Apakah kau benar-benar berpikir dalang dari kasus ini adalah Tollisso?"
"....ya?"
Astra memperlakukan informasi secara khusus. Walaupun Tollisso adalah anggota Dewan Tetua Bangsawan, dia tidak akan pernah bisa mengetahui daftar penjagaan Duke. Bahkan orang berkepala kopong tidak akan berani memberikan data penjagaan-Nya ke Tollisso.
Conrad menyipitkan mata, lalu tersentak. "Apakah anda mengatakan ada musuh di dalam..- Siapa yang...!"
"Itu pasti salah satu dari anak-anakku"
Seseorang yang memiliki kekuatan yang cukup untuk menggerakkan Tollisso.
Terlebih lagi, musuh Duke akan selalu memiliki darah yang sama dengannya.
"Oh Tuhan..."
Conrad hanyalah umpan.
Umpan agar mereka tidak ketahuan sebenarnya informasi diberikan dari dalam.
Duke tertawa terbahak-bahak.
"Kurasa aku sudah terlalu berbelas kasih selama ini"
"...."
"Lihatlah, para babi menjadi serakah dan tidak puas dengan makanan yang kuberikan kepada mereka"
Mata Duke berbinar haus akan darah.
Conrad menelan ludahnya untuk membasahi mulutnya yang kering, "Apa yang harus kita lakukan?"
"Tentu saja aku harus mengencangkan cengkramanku dengan benar. Mari kita buktikan kesetiaan mereka yang berada di sisi Keturunan Tidak Langsung terlebih dahulu"
"Jika itu kesetiaan..."
"Beri tahu mereka untuk menyapa, ke Elliotte"
"Ya?"
"Membungkuk datar dan lakukan dengan benar"
"Ya?!"
Duke bangkit, "Katakan kepada generasi ke-2 (anak-anak Duke) untuk membubarkan para pasukan mereka"
Duke yang berkata demikian, melangkah keluar dari ruangan.
Conrad menatap punggung Duke dengan ekspresi tercengang.
Mereka diperintah untuk membuktikan kesetiaan Keturunan Tidak Langsung, tetapi mengapa Beliau menyuruh mereka untuk menyapa Nona Muda Elliotte?
Dia bahkan menambahkan membungkuk datar seolah-olah mereka meminta maaf.
Conrad memiringkan kepalanya.
Dan Viscount Debussy...
"PfftHa!", dia tiba-tiba cekikikan sambil memegangi perutnya.
Duke yang tengah berjalan di lorong, melemparkan vas dari meja dekoratif.
Viscount Debussy sigap menghindari vas dan mengikuti Duke.
"Anda pasti kesulitan memikirkan alasan"
"Diam"
Di lorong yang gelap, suara tawa parah Viscount Debussy bergema
***
Aku melihat pasangan yang berlutut dilantai dengan tatapan bingung.Wajah mereka tampak pucat.
'Ada apa dengan orang-orang yang tiba-tiba ini?'
Pagi ini, mendadak orang-orang mulai berbaris di kamarku. Semuanya memiliki wajah yang familiar. Mereka adalah orang dewasa yang datang menjemput anak-anaknya setiap liburan di Menara #12. Dengan kata lain mereka adalah orang tua dari Keturunan Tidak Langsung.
"S-saya Ronduntas, menyapa Nona Muda"
"Uhmm... apa yang telah saya ucapkan dimasa lalu, itu bukan karena saya mengabaikan anda..."
Kenapa dia begitu ketakutan?
Itu berbeda dengan tatapan mengejek yang ia miliki ketika melihatku di Menara #12.
Aku mengintip keluar kamar. Bukan hanya orang tua dari anak-anak Menara #12. Semua orang gemetar.
Aku mengerti apa yang sedang terjadi dan menganggukkan kepalaku.
'Oho'
kamu pasti takut karena tahu Anugerahku telah bangkit! Aku bahkan menyelamatkan kakek.
Para pelayan melototi orang dewasa dari belakangku dengan ekspresi seperti goblin.
" giliran berikutnya. Silahkan pergi"
"Tunggu! Beri saya satu menit lagi. Saya belum menyelesaikan kesalahpahamannya!"
Demikianlah pasangan kali ini diseret oleh para pelayan.
Dan kemudian giliran berikutnya. dan berikutnya lagi.
Butuh waktu selama dua jam untuk menerima salam dari orang tua garis Keturunan Tidak Langsung.
Aku lelah, tetapi para pelayan selalu tersenyum."Nona Muda, ada hal bagus lainnya"
"Hah?"
Para pelayan saling memandang dan terkekeh, lalu memberikan sesuatu padaku. Itu adalah bunga Freesia yang cantik!
"Whoaa, cantyik!"
"Benarkan? Tuan Conrad yang membawanya. Dia bilang dia melihat Freesia cantik yang menyerupai Nona Muda saat di jalan dan memetiknya"
"Aku syuka bunga"
"Wanginya enak. Apakah anda mau menerimanya?"
"Ya", aku menjawab dan menerima Freesia.
Ndus. ndus. Ketika aku mencium wanginya, para pelayan menjadi "Kyaa! Imut sekali!", dan membuat kegaduhan.
"Banyak hal membahagiakan terjadi hari ini. Menerima bunga dan juga menerima salam"
"Aku sukaa"
"Benarkah? Anda sangat senang dengan salamnya kan? Bunganya juga sangat cantik"
Aku tidak yakin tentang pemberian salam, tapi menerima bunga itu menyenangkan.
'ini adalah bukti bahwa Conrad berhutang budi padaku'
Dengan menerima salam dari garis Keturunan Tidak Langsung hari ini, garis Keturunan Langsung akan segera memperhatikanku. Nilaiku naik karena berbagai hal, tetapi itu tidak cukup jika dibandingkan dengan Keturunan Langsung lainnya.
'Jika itu Conrad, ia akan sangat membantuku kan?'
Aku terkekeh dan berkata kepada para pelayan, "Kau tahuu. Aku ingin mengucapkan terwima kasih"
Aku harus menanyakan tentang penjadwalan Kastil Duke ketika menyapa Conrad di masa depan.
Para pelayan tertawa, "ya, dia seharusnya berada di Kastil"
"Aku mau pergii!", aku meninggalkan ruangan dengan menggandeng tangan pelayan.
Ketika aku menuruni tangga, Conrad baru saja keluar dari kantor Kakek. Disebelahnya ada Viscount Debussy dan Kakek juga.
Para pelayan segera menyapa Duke.
Kemudian Viscount Debussy bertanya. "Apa yang membawamu kemari, Nona Muda?"
"Itu karena dia bilang dia ingin memberi salam"
"Aaah. Soal hari ini". Viscount Debussy tersenyum dan menatap Kakek. "Dia ingin berterima kasih"
Kakek berdeham, "Hm"
"Tidak perlu. Sudahi hal-hal seperti itu, itu menyebalkan"
"Jangan seperti itu, Bukankah Nona Muda menunjukkan ketulusannya?"
Kakek berdeham lagi, dan Viscount mengalihkan pandangannya ke arahku.
"Baiklah Nona Muda. Tolong lakukan salammu"
Para pelayan, Viscount Debussy, Conrad, dan bahkan Kakek, semuanya memperhatikanku
Aku tersenyum dan mengambil langkah mendekat