"Kamu kenapa? " Tanya Adyan sambil berjalan bersama dengan roh api
"Aku sedang memikirkan sesuatu" Kata roh api
"Maksud? " Tanya Adyan lagi
"Kamu belum boleh tau" Jawab roh api
"Haaah.... Jadi gak nih ceritanya? " Tagih Adyan
"Haah... Baik baik, aku mulai ceritanya" Kata roh api
"Jadi begini ceritanya" Kata roh api mulai bercerita
"Ku ceritakan, Dunia Roh, dunia roh adalah tempat tinggalnya para roh. Mulai dari roh Dasar dan roh dasyat, semuanya tinggal di dunia tersebut. Semua roh hidup dengan damai tanpa adanya perpecahan"
"Eee.... Roh dasar dan roh dasyat? Apa itu? " Tanya Adyan
"Roh dasar dan dasyat adalah golongan tipe tipe roh" Jelas roh api
"Maksud? " Tanya Adyan lagi
"Yaa.. Jadi, setiap ras roh itu terbagi menjadi dua tipe, roh dasar dan roh dasyat" Jelas roh api lagi
"Ooo.... " Paham Adyan
"Roh dasar terdiri atas roh api, roh air, roh angin dan roh tanah" Kata roh api
"Dan roh dasyat terdiri atas roh logam, roh tumbuhan, roh petir, roh bayang, roh lubang, dann.... Masih banyak lagi" Kata roh api lagi
"Keadaan dunia roh saat itu sangat damai. Tapi, saat aku berumur dua tahun, satu iblis datang dan menguasai dunia roh. Dia menguasai dunia roh tersebut dengan cara mengendalikan semua pikiran para ras roh, kecuali dua ras roh saja yang tidak bisa di kuasai pikirannya, yaitu ras bayang dan ras api. Mungkin, untuk ras bayang, mereka beruntung karena mempunyai dunia bayang mereka, yang hanya mereka saja yang bisa masuk ke dunia itu. Karena keadaan dunia roh benar benar rusak. Para roh mencacimaki, menghina, menjatuhkan ras api. Ras api sungguh.. "
"Tunggu.. " Adyan memotong cerita
"Apa!! " Marah roh api
"Kok kamu cerita, tapi gak ada cemilannya sih? " Tanya Adyan
"Gak penting itu!! " Kat roh api dengan marah
"Ribetnya cerita padamu, hah lanjut" Kata roh api melanjutkan ceritanya
"Ras api sungguh menyedihkan, mereka ras api di hina terus oleh ras lain, dan kami ras api harus Terima apa adanya. Bagaimana tidak, api mati oleh air, api mati di tumpuk tanah, api mati diserang angin (CO2). Itu baru sama roh dasar, belum kalau di bandingkan dengan ras dasyat, tidak ada hari tanpa dicacimaki. Saat itu... Umurku 2 tahun, aku jadi salah satu korban penghinaan. Aku tersakiti, sedih, menangis, dan penuh dengan amarah. Karena sifat sifat itu, aku pun diselimuti oleh api kedendaman yang membuat wujudku seperti sekarang ini. Karena sudah penuh dengan amarah aku sudah tidak peduli lagi, mau dicacimaki dan dihina aku sudah tidak peduli. Dan.. Saat itu, salah satu roh blackhole bertanya padaku."
"Hey kau, kenapa kau tidak menangis setelah aku cacimaki hah? "Tanya roh blackhole
"Aku sudah tidak peduli lagi, mau kalian mencacimakiku dan menghinaku, aku tidak peduli lagi"jawab roh api masih kecil
" Baiklah kalau begitu "kata roh blackhole sambil mengeluarkan kekuatan blackholenya
" Blackhole teranoss!! "Kata roh blackhole
" Mati saja kau jika kau sudah tidak bisa menghibur kami lagi"kata roh blackhole pada roh api kecil sambil melemparkan blackhole teranoss itu keatas
"Seketika aku tersedot oleh blackhole itu dan blackhole itu membawaku ke dunia ini. Dengan umurku yang masih 2 tahun dan energi yang sudah lenyap, aku pingsan terbaring di tempat ku terjatuh"
"Jadi... Begitulah ceritanya" Kata roh api
Setelah berbicara seperti itu, roh api melihat kearah Adyan yang ternyata tertidur mendengar cerita itu.
"Hey.. Kau! " Lantang roh api
Tapi Adyan tidak bangun juga dari tidurnya.
"Dasar anak kurang ajar, tinju api" Kata roh api sambil memberikan pukulannya
Tapi satu pun tinjuannya roh api, sama sekali tidak mengenai Adyan.
"Siallaannn!! " Marah roh api
"Hehe... Canda roh, gak usah emosi" Kata Adyan yang sudah terbangun dari pura pura tidurnya
"Hheerg.. " Geram Roh api
"Eh, emangnya dari kalangan ras api cuma kamu saja kah yang masih kecil? " Tanya Adyan
"Hmm... Gak juga sih, ada juga roh api yang umurnya masih 6 bulan, tapi dia dibawa ke dunia bayang" Jelas roh api
"Ohh.. Mmm, siapa iblis itu? " Tanya Adyan lagi
"Aku belum pasti, tapi dengar dengar nama iblis itu Le Devil Push" Kata roh api dengan ragu
"Devil push? " Heran Adyan
"Yaahh.... Jadi, iblis itu mempunyai 4 tingkatan. Demon, Le Demon, Devil, dan Luciver. Setiap tingkat itu mempunyai perbedaan.
Demon, dia iblis level rendah yang hanya menyerang dengan fisik, otomatis paling lemah.
Le Demon, iblis tingkat sedang yang memiliki satu kemampuan saja, mungkin seperti teleportasi saja, atau Telekinesis saja dan banyak lagi kekuatan.
Devil atau Le Devil, iblis tingkat tinggi yang memiliki 5 kekuatan, dan tidak tentu setiap Devil mempunyai kekuatan yang sama, mungkin yang sama dari setiap Devil itu mereka mempunyai satu kekuatan yang sama, yaitu portal.
Terakhir, Luciver, rajanya para iblis, otomatis hanya satu saja Luciver nya. Dan Luciver itu akan diganti apa bila Luciver nya mati. Dan saat ini, Luciver sekarang adalah Luciver IV "
"Bagaimana? , kau sudah paham" Tanya roh api
"Yaa... Lumayan sih" Jawab Adyan
"Apa lagi yang ingin kau tanyakan? " Tawar roh api
"Emmm... Jadi.. Siapa namamu? " Tanya Adyan
"Hmm... Namaku Draka" Jawab roh api yang bernama Draka
"Draka? Kok namanya gitu? " Heran Adyan
"Hmm.. Yaa.. Itu aku yang memberi namaku" Jelas Draka
"Kenapa kamu sendiri yang menamai dirimu? " Tanya Adyan
"Sebenarnya namaku dulu adalah Dara, hanya saja semenjak diselimuti api kedendaman, namaku berubah" Jelas Draka
"Oh.. Kenapa demikian" Tanya Adyan lagi
"Entahlah, mungkin sudah takdir" Jawab Draka
"Hmm... Draka" Panggil Adyan
"Iya, ada apa? " Tanya Draka
"Aku ingin menanyakan sesuatu, mengapa kau ingin bersemayam didalam diriku? " Tanya Adyan
"Hmm... Haruskah aku memberi tau hal yang belum harus aku beri tau sekarang Adyan? " Tanya Draka
"Panggil aku Dyan, jangan panggil aku itu" Kata Adyan yang ingin dipanggil Dyan
"Dyan... Hah, oke" Kata Draka
"Yaa... Jelas aku harus tau sekarang dong, kan kamu bersemayam didalam diriku" Jelas Dyan
"Tapi kau sendiri yang langsung setuju tanpa bertanya dulu waktu itu" Kata Draka
"Hah!? Eh.. Iya ya, hehe. Tapi aku ingin tau mengapa ka, aku penasaran" Kata dyan
"Dyan, aku emang ingin memberitahumu sekarang, hanya saja aku perlu memperlihatkan pada mu sebuah bukti. Kalau aku tidak memperlihatkan kepadamu sebuah bukti, itu akan membuat ku kesulitan" Jelas Draka
"Maksudnya apa sih kak? " Tanya Dyan belum mengerti
"Hmm.... Ha ha ha" Tawa Draka
"Kenapa kau ketawa? " Tanya Dyan
"Sebab, kita sudah sampai di tujuan yang telah ditunjukan oleh bulu emas itu" Kata Draka
"Sampai? " Heran Dyan
Ketika melihat ke depan, ternyata mereka melihat ke sebuah kerajaan besar.
"Apa itu? " Tanya Dyan kagum