"Apa? " Tanya Dyan kepada Draka yang ingin memberi tau sesuatu padanya
"Tujuanku bersemayam didalam tubuhmu adalah supaya kau bisa melindungi Dunia ini dan Dunia roh" Jawab Draka
"Ohh.. Begitu, mengapa tidak kau saja!?, kau saja berhasil mengalahkan iblis tadi dengan mudah, sedangkan aku hanya menggunakan pedang apimu tadi saja gagal" Tanya Dyan
"Kau tidak tau, aku menyerang Le Demon Swinch seperti itu saja sudah menghabiskan energiku banyak"jelas Draka
" Tujuanku memberimu pedang api atau Draka Sword itu supaya aku bisa menghemat energiku. Kau melawan musuh dan aku mengisi energiku "jelas Draka lagi
" Eee.... Tapi aku gak tau bagaimana caranya supaya bisa melindungi kedua dunia itu" keluh Dyan
"Tenang saja, aku akan membimbing dirimu mulai dari nol, kita akan berkelana bersama sama, bertarung bersama, dan mencari asal usul dirimu" Kata Draka
"Huuh... Baiklah, aku bisa" Jawab Dyan
"Hah" Kata Draka tersenyum sambil mengulurkan tangannya meminta berjabat tangan
Dyan pun langsung mengambil uluran tangan itu.
"Namaku Dara Dara Draka Flame" Kata Draka
"Namaku Adyan Syurakas" Kata Dyan
"Hah... Keluarga Syurakas yah.. " Kata Draka dalam hati
Setelah berjabat tangan mereka pun melihat kembali ke arah Pusat Kota Kerajaan Bulu.
"Sepertinya untuk sementara, kita ber singgah dulu di kota ini" Kata Draka
"Tapi bagaimana cara kita bisa tinggal di kota itu? " Tanya Dyan
"Mudah saja, kita pukul kepalanya menggunakan Draka Sword" Jawab Draka
"Gila kau!?, mati lah nanti" Tanya Dyan
"Pukulnya jangan keras keras" Kata Draka
"Tapi tetap bisa bikin kepalanya robek dong" Jelas Dyan
"Gak Dyan, keunikan Draka Sword ini tidak akan melukai seperti pedang umumnya. Draka Sword ini tumpul tapi keras" Jelas Draka
"Mm... Jadi gak akan ke bunuh? " Tanya dyan
"Ya" Jawab Draka
"Iya sih, kalau dipikir pikir, pedang ini terlihat sangat berat, kenapa aku tidak merasa keberatan yah menggunakan pedang ini" Tanya dyan sambil mengangkat pedang itu
"Pedang itu sudah aku izinkan digunakan olehmu, kalau misalnya tidak ku izinkan, kau tidak akan kuat mengangkatnya" Jelas Draka
Seketika pedang yang diangkat Dyan pun jatuh ke bawah dengan tertancap.
"Adududuh!!, panas panas" Teriak Dyan kesakitan sambil melepas pedang itu
"Lihatkan!? Kau tak bisa mengangkatnya, Karena tidak ku izinkan. Berat pedang ini 15 kilogram"
Jelas Draka
"Fuuhh, fuuh, beratnya" Kata Dyan kaget sambil meniup tangannya yang kepanasan
"Sudahlah, kita langsung mulai saja", Kata Draka.
Mereka pun mulai melakukan yang sudah mereka rencanakan, Draka pun masuk ke tubuh Dyan, dan Dyan jalan perlahan supaya tidak terdengar langkah kakinya. Setelah dekat dengan gerbang masuk kota, dia melihat penjaganya sedang melihat kearah lain.
"Bagus, saatnya", Kata Dyan.
Seketika Dyan memukul kepala penjaga itu dengan pelan, supaya hanya pingsan saja.
Tonggg..
Penjaga itu pun pingsan, kemudian mereka cepat cepat masuk kedalam kota itu, walau pun keadaannya sudah malam.
" Yesss, Draka, akhirnya kita bisa masuk ke kota ini", kata Dyan senang
"Yahh... Akhirnya" Kata Draka yang ada didalam tubuh Dyan
"Eee... Sekarang apa" Tanya Dyan sambil keliling kota
"Tar.. Kita harus cari tempat tinggal" Jelas Draka
"Tapi aku gak punya uang" Kata Dyan
"Begini saja, bulu emas tadi kita tukarkan dengan koin dirham, tapi kalau misalnya harga bulu itu tinggi, kita tukar dengan koin dinar" Jelas Draka
"Oke, pas banget ada tempat Penukaran uang tuh" Kata Dyan sambil menunjuk pada tempat tersebut
"Kok masih buka yah jam segini? " Heran Draka
"Emang sekarang jam berapa? " Tanya dyan
"Kalau di lihat lihat, ini masih jam tujuhan sih.. " Jawab Draka
"Yaudah, kita langsung tukarkan saja" Kata Dyan sambil berjalan ke arah tempat Penukaran uang
Setelah sampai didalam tempat Penukaran itu, mereka langsung disambut oleh petugasnya.
"Selamat malam tuan, ada yang bisa kamu bantu? " Tanya petugas itu dengan ramah
"Saya mau menukarkan benda ini" Kata dyan sambil menunjukan bulu emas itu.
"Hah! " Kaget petugas
Kemudian petugas itu melihat lihat apakah bulu itu adalah emas murni.
"Ka, emang itu beneran emas asli? " Tanya dyan pada Draka
"Beneran lah" Jawab Draka
"Wow, ini adalah emas murni yang sangat mahal" Kata petugas kagum
"Berapa nilainya tuan? " Tanya dyan pada petugas
"Nilainya setara dengan 74 dinar" Jelas petugas
"Yess... " Senang Dyan
Akhirnya setelah menukarkan bulu emas itu pada petugas itu, mereka pergi dengan membawa kantong yang berisi 74 koin dinar.
"Lihatkan? , itu emas murni" Kata Draka
"Sekarang kita ngapain? " Tanya dyan
"Sekarang kita cari tempat tinggal" Jawab Draka
Mereka pun berkeliling kota itu, melihat ke kanan kiri dengan harapan dapat menemukan tempat tinggal.
"Ka, itu kah? Tanya dyan sambil menujuk pada rumah yang bertuliskan dijual
" Yaa... Ayo kita kerumah itu"kata Draka
Saat menghampiri rumah itu, kebetulan ada pemiliknya.
"Hey nak, kamu mau beli rumah ini? " Kata pemilir rumah yang agak tua
"Yaa.. Ngomong ngomong, berapa harganya" Tanya Dyan
"Rumah ini harganya 44 dinar saja, karena fasilitasnya didalam hanya toilet saja" Jelas pemilik rumah
"Ka, gimana nih? Mau kah? " Tanya dyan pada Draka
"Terima aja" Jawab Draka
Akhirnya mereka membeli rumah itu, dan segera masuk ke rumah itu karena keadaannya sudah malam.
"Ka, benar ternyata, gak ada fasilitasnya kecuali toilet" Kata dyan
"Syukuri dulu saja, besok pagi, kita cari makan" Kata Draka
"Lah? Roh api pun perlu makan kah? " Tanya dyan sambil duduk
"Iyalah, kau pikir selama aku tinggal di bumi ini 16 tahun aku tidak makan apa apa? " Tanya Draka
"Entah sih" Jawab Dyan
Kemudian Draka keluar dari tubuh dyan dan duduk disebelahnya.
Dyan, tau kah kau? Selain dinar dirham, mereka juga jual beli dengan benda berupa kertas berwarna abu-abu yang disebut dengan Rosh" jelas Draka
"Ee.. Entah" Jawab Dyan
"1 dinar = 15 dirham
1 dinar = 150 rosh
1 dirham = 10 rosh" Jelas Draka
"Oh.. Jadi lebih hemat emas kah? " Tanya dyan
"Yaa... Mmm.. Sebaiknya kita tidur, besok ada beberapa yang inginku beritahu padamu" Kata Draka
Akhirnya mereka pun tidur dengan lelap, dirumah baru mereka.
Paginya, mereka pun keliling kota lagi, untuk melihat lihat kota.
"Kita mau kemana dulu nih ka, tanya Dyan
" Pertama, kita harus tukarkan dinar kita dengan Rosh, berarti kita ketempat Penukaran uang lagi" jawab Draka
"Oke.. " Paham Dyan
Mereka pun kembali ke tempat Penukaran uang, setelah menukarkan uang, mereka kembali berkeliling lagi sambil membawa 45.000 rosh.
"Sekarang, kita mau beli apa? " Tanya Dyan
"Kita akan membeli yang benar-benar berguna" Kat Draka
"Kita akan membeli perisai" Kata Draka
"Perisai? Untuk apa? " Tanya Dyan
"Kau tau Dyan?, saat ini, ada segolongan manusia yang datang untuk menjajah kota ini" Jawab Draka dengan yakin
"Pen... Penjajah!? " Tanya Dyan terkejut dan takut.