Chereads / The Game World Comes to Reality / Chapter 8 - Chapter 8 (Prolog): Mempersiapkan senjata

Chapter 8 - Chapter 8 (Prolog): Mempersiapkan senjata

Sebelumnya, kami memutuskan membuat strategi untuk mengalahkan Level Boss Monster dan juga mendapatkan informasi tentang level boss monster tersebut dari pasukan pengintai.

Setelah lama berdiskusi, akhirnya kami mempersiapkan senjata tempur untuk mengalahkan level bos monster.

[Ruang persiapan Eiji]

Aki berjalan ke rak koleksi senjatanya, memilih membawa Pedang Eterdark, merupakan pedang kegelapan yang memiliki kekuatan besar dan beberapa item yang bernama Antima, Dareef, Powincrea, Pendef.

Explanation: «Antima»adalah item berupa gelang yang bisa membuat pengguna kebal terhadap kerusakan sihir.

«Dareef» adalah item berupa segel di armor besi yang bisa membuat pengguna mengurangi efek kerusakan musuh sebesar 70 % dari damage aslinya.

«Powincrea» adalah item berupa cincin batu merah yang bisa membuat pengguna meningkatkan kekuatan sebesar 55% dari kekuatan sebelumnya.

«Pendef» adalah item berupa cincin batu orange yang bisa membuat pengguna menembus pertahanan lawanya yang memberikan kerusakan sebesar 120%.

Aku memasangkan item tersebut, diseluruh baju zirah yang aku kenakan untuk melawan level boss monster yang memiliki kerusakan yang dashyat.

Ini akan menjadi pertempuran paling hebat dalam sejarah, aku pastikan ini harus di catatan dalam sejarah kerajaan ini!...

Aku memutuskan untuk keluar dari ruangan, berjalan menuju tempat pertemuan yang sudah aku dan yang lainnya tentukan.

[Rute jalan markas militer]

Sotaru yang merupakan Hubots sekaligus Leadership Army, dia dalam bentuk mobil tentara, melaju dengan kecepatan rendah di 15 Km/Jam.

Hubots adalah robot yang memiliki kemampuan untuk menjadi manusia seutuhnya di tambah kami bisa menjadi wujud kendaraan sesuka kami melalui data kendaraan dan scan kendaraan apapun untuk mendapatkan data-data kendaraannya. Kami juga bisa mengubah ukuran tubuh kami untuk bisa menyesuaikan wujud kendaraan yang ingin di pakai dengan teknologi canggih para Hubots!....

Sotaru berbicara di dalam hati dengan detail meski sedang berkendara dalam keadaan wujud mobil sekalipun.

"Selamat siang pemimpin, Sotaru!..."

Seseorang yang memanggil Satoshi dengan hormat dan sopan, dia menundukkan sedikit kepalanya yang menunjukkan kehormatan dia.

"Selamat siang juga panglima Ken!.."

Sotaru membalas sapaan itu, nama seseorang yang memanggil Satoshi tadi bernama Ken.

"Bagaimana dengan keadaan kota? Apakah aman dan terkendali semuanya?"

Sotaru bertanya untuk mendapatkan informasi yang jelas dan laporan yang baik dari Ken.

"Siap pemimpin!...."

"Tentu saja, semua aman dan terkendali. pasukan-pasukan kita begitu rajin dan waspada terhadap ancaman apapun, selalu berpatroli setiap saat!.."

Ken dengan wibawa dan tegas, menjawabnya dengan suara lantang dan layaknya prajurit tentara.

"Bagus, informasi di terima. baiklah saya masuk ke markas dulu untuk mempersiapkan persenjataan melawan level boss monster!..."

"Siap jenderal"

Tegas Ken yang menjiwai seluruh tubuhnya dan memiliki semangat paling tinggi.

Ken adalah salah satu A.I yang aku ciptakan untuk menjadi panglima militer. Dia setia terhadapku, aku memprogramnya dengan sifat pantang menyerah, berani, jujur, dan tanggung jawab. di tambah memiliki tubuh yang kekar perkasa yang tentu sangat cocok untuk menjadi panglima.

Dia salah satu A.I yang paling aku banggakan dan menjadi salah satu pasukan militer paling berjasa dan penting.....{Berkata di dalam hati Sotaru}

Sotaru berjalan masuk kedalam markas militer dengan pintu yang di kunci scan data identitas, Sotaru membuka pintu tersebut dengan simbol Hubots di lengan tangan kanannya.

Pintunya terbuka dan Sotaru masuk ke dalam markas. dia langsung menyapa tentara-tentara dengan santai dan humoris.

Sotaru berjalan untuk ketemu dengan pengembangan teknologi sekaligus Professor kerajaan Glaudusa Glenice yang bernama Prof.Toshiyuki yang terlihat sibuk melakukan sesuatu.

"Selamat siang Professor Toshiyuki" sapaan hormat Sotaru dengan baik dan santai.

"Oh, selamat siang leadership Sotaru...Ada perlu apa sampai membawa anda ke sini?" Tanya Prof.Toshiyuki.

"Hahahaha.... aku datang ke sini untuk.... membantuku mempersiapkan persenjataan ku!.."

Sotaru meminta bantuan Prof.Toshiyuki untuk membantu dia mempersiapkan senjata.

"Oh... tentu saja aku akan membantumu mempersiapkan persenjataan mu, akan tetapi!... kau tunggu dahulu, aku sedang membuat senjata tembakan laser cahaya kunci target untuk memperkuat militer kerajaan Glaudusa Glenice ini!..."

Prof.Toshiyuki melanjutkan pekerjaan dia, menyelesaikan pekerjaan untuk mengembangkan senjata tembakan laser cahaya.

Professor Toshiyuki adalah A.I yang aku dan Takahiro ciptakan untuk mengembangkan teknologi sekaligus memperkuat pertahanan militer kerajaan dengan desain seperti umur 50 tahun. Dia A.I yang di buat sangat bijak dan cerdas!.... {Batin Sotaru}.

"Baiklah Professor!..."

Beberapa menit kemudian....

"Akhirnya selesai juga nih senjata!.."

Kata Prof.Toshiyuki yang tersenyum gembira, mengusap air keringat di keningnya.

"Sudah selesai prosessor? bagaimana senjatanya, boleh saya lihat?"

Sotaru yang ingin melihat senjata yang baru di buat Prof.Toshiyuki dengan tidak sabar, penasaran tinggi.

Professor menunjukkan hasil buatan yang sangat canggih dengan desain logam ringan putih dan teropong lensa merah.

"Wah keren sekali desainnya dan bentuk senjatanya Professor!.."

Pujian Sotaru yang terpesona dengan senjata laser cahaya yang di buat oleh Prof.Toshiyuki.

"Tentu saja, aku membuatnya khusus untuk mu!..."

Professor memasangkan senjata itu di lengan kanan Sotaru yang besar dan penuh logam.

Sotarupun bingung bagaimana caranya senjata kecil itu bisa terpasang di tubuhnya yang berukuran 5 meter.

Professor pun senyum dan menjelaskan kalau senjata ini di berikan sistem nano teknologi yang bisa merubah dirinya sesuka pengguna. lebih cocok jika di pasangkan ke Sotaru karena memiliki tubuh besar. tentu daya kerusakan senjata laser cahaya itu lebih besar sesuai ukurannya.

"Begitu Professor, saya paham penjelasan Professor!..."

Sotaru mengangguk paham, dia terpukau dengan senjata barunya.

"Baiklah mari kita ke ruangan persenjataan untuk memasang beberapa senjata di tubuhmu!..."

Kata Prof.Toshiyuki yang berjalan menuju ruang persenjataan dengan disusul oleh Sotaru dari belakang.

[Ruang senjata]

Sotaru dan Professor memasangkan beberapa senjata di tubuh Sotaru, senjata yang memiliki nama: Sword Energy, Shield Madare, Explosive Cannon, Destruction Misil, Light Laser Gun (LLG).

Explanation: «Sword Energy» adalah berupa pedang yang bisa muncul ditangan kanan, menghasilkan energi dan kerusakan yang besar sehingga bisa membelah lawannya.

«Shield Madare» adalah berupa perisai muncul di tangan kiri, bisa tahan sihir dan kerusakan sebesar 93%.

«Explosive Canon» adalah berupa tangan yang berubah jadi meriam, bisa menembakkan peluru yang menembus armor musuh hingga memberikan kerusakan 83%.

«Destruction Misil» adalah berupa rudal yang muncul di punggung belakang Sotaru , ini sangat kuat, bisa meledakkan defense musuhnya yang memberikan kerusakan 300%.

«LLG» adalah berupa senjata berteknologi nano, bisa muncul di berbagai tubuh. menembakkan laser cahaya yang mematikan memberikan kerusakan 467%.

Professor sudah memasang perlengkapan persenjataan Sotaru dengan di bantu robot A.I yang khusus memasangkan senjata ke Sotaru.

"Akhirnya selesai juga.... Professor apakah aku boleh mencoba senjata laser cahayaku? Aku ingin mengetesnya!..."

Kata Sotaru izin ke Professor Toshiyuki dan ini rasa penasaran di dalam hatinya.

"Boleh saja, dan aku juga pengen lihat sekuat apa senjata laser cahaya yang aku buat!.."

Kata Prof.Toshiyuki yang mengizinkan Sotaru menguji coba senjata laser cahaya miliknya dan ikut penasaran bersama dengan Sotaru.

Sotaru mengangkat tangannya, mengaktifkan senjata laser cahaya tersebut dengan memunculkan di tangan kanannya mirip meriam.

Sotaru membidik kearah robot uji coba dan menembakkannya.

Sssshhh!..

Laser tersebut melesat mencapai kecepatan cahaya, energi yang besar. terlihat seperti melesat dengan sekilas mata saja.

Bomm!... hancurnya robot uji coba.

Efek tembakan itu mengakibatkan kerusakan yang parah sehingga robot tersebut hancur dan terbakar oleh api.

Sotaru terkaget dengan kerusakan dan kehebatan senjata tersebut. dia tidak pernah merasakan senjata secanggih dan sekuat ini.

"Ini sangat hebat dan luar biasa Professor, sangat cocok untuk mengalahkan level boss monster tersebut!.."

Pujian Sotaru terhadap Professor Toshiyuki, bangga dan gembira mendapatkan senjata luar biasa hebat.

"Tentu saja, aku tahu senjata yang kamu perlukan!.."

Kata Profesor yang mengambil kopinya di meja kecil, meminumnya dengan santai.

"Terimakasih Professor Toshiyuki!..... Kalau begitu, saya pamit dulu!.."

"Sama-sama dan kalahkan mereka, bawakan aku hadiah yang menarik!.."

"Tentu saja, aku pasti membawakannya!.."

Sotaru berubah ke dalam wujud mobil tentara yang di atasnya ada senjata dan Sotaru melaju keluar markas militer, menuju alun-alun kerajaan untuk kumpul kembali.

Di sisi lain, Rai sedang menuju markas militer elite yang berisi assassin dan regu pengintai dengan berlari berkecepatan tinggi, melompat di atas atap layaknya assassin.

Dalam waktu singkat, dia sampai di depan markas militer elite.

[Markas militer elite]

Rai masuk ke markas yang terlihat sepi karena anggota dan prajuritnya, sedang melakukan tugas di luar sana.

"Selamat siang, Rai!.."

Sapa salah satu anggota perempuan dari militer elite, dia terlihat cantik dan menawan. berambut pirang dengan mata biru.

"Oh.. selamat siang, Code 67!.."

Jawab Rai dengan suara kalem, sedikit memiliki sikap dingin atau tidak akrab dengan orang lain.

Code 67 berjalan mendekati Rai, mencoba bertanya kepada Rai.

"Apa yang ingin kau lakukan pemimpin? mau main sebentar sama aku atau yang lain, aku juga mau!..."

Code 67 mencoba untuk membuat Rai bermain bersama dengan cara mengelus tangannya di dada Rai.

"Menjauhlah code 67, kau harus hormat sedikit kepada atasanmu, jika tidak.... aku akan menghukum mu seperti 2 hari yang lalu!..."

Suara tegas Rai terhadap code 67 untuk menjauh dari diri. Code 67 berjalan menjauh dan mengeluarkan ekspresi sedikit cemas soal hukuman yang diberikan Rai terhadapnya.

Rai pun memberikan perintah terhadap code 67 untuk bersiap-siap untuk menuju gunung berapi 10.000Km utara dari kerajaan.

Code 67 pun melaksanakan perintah tersebut dan menuju ruang persenjataan untuk mempersiapkan senjatanya.

Rai juga pergi menuju ruang persenjataannya.

Code 67 adalah A.I perempuan bernama Farayaka, aku yang ciptakan dia dan di desain untuk menjadi assistenku. dia memiliki tubuh yang bagus dan terlalu seksi apalagi terbuka karena dulu tidak sengaja, sih Eiji mengubah sistemnya tapi tetap saja aku menyukai dia karena rambut pirang panjangnya yang begitu lembut dan halus saat di sentuh atau di belai..... {Batin Rai}.

Aku pun mau tidak mau harus menerima hal tersebut apalagi sifat dia sedikit suka hal dewasa yang tentu saja menggodaku!... {Batin Rai}.

[Ruang senjata]

Rai mempersiapkan senjatanya dan mengenakannya. senjata itu adalah

Sword Increda, Souda Knife, Speed Shoes, Anma Armor.

Explanation: «Sword Increda» adalah berupa pedang panjang lurus yang bisa meningkatkan kerusakan sebesar 50% hingga 90%, dan ini bisa membelah apapun.

«Souda Knife» adalah berupa pisau tajam lurus yang bisa memberikan kerusakan terhadap jiwa lawannya sebesar 63%.

«Speed Shoes» adalah sepatu yang bisa meningkatkan kecepatan penggunaannya sebesar 80% dari kecepatan asli penggunaannya.

«Anma Armor» adalah baju zirah yang membuat pengguna anti terhadap segala jenis sihir.

Rai memasang perlengkapan yang dia bawa dan berjalan keluar dari ruang persenjataan menuju lapangan.

[Lapangan markas militer elite]

Rai menunggu Farayaka sambil melatih kemampuannya dengan melemparkan pisaunya ke burung proyek imajinasinya dan mengenai sasaran membuat jiwa burung tersebut hancur.

Akan tetapi ada seseorang yang menolong burung itu dengan menghidupkan kembali burung tersebut dan di biarkan terbang bebas yang menghidupkan burung tersebut adalah Farayaka.

"Kenapa kau menghidupkan burung tersebut yang tercipta dari proyeksi imajinasiku?"

Tanya Rai kepada Farayaka yang menghidupkan burung tersebut. dia ingin tahu jawabannya.

"mudah, meskipun dia proyeksi imajinasimu, akan tetapi dia tetap mahluk hidup yang harus di berikan kebebasan dan kehidupan yang layak!...."

Jawab Farayaka dengan lembut, memandang burung tersebut yang terbang jauh ke langit.

Rai tersenyum kecil karena farayaka masih bisa melakukan hal baik walaupun memiliki sifat yang buruk.

Merekapun pergi menuju alun-alun untuk berkumpul dengan yang lain.

Disisi lain, Takahiro menuju magic hospital dengan menciptakan lubang portal teleportasi tanpa jauh-jauh jalan kaki atau terbang.

Sementara Yasushi ke Shooter Building untuk mempersiapkan senjatanya.

Mereka berdua sama-sama mempersiapkan diri dengan Takahiro mantra dan item: Pownull, Timsto, Absor, Imneg,

Minman, Hell, Dull.

Explanation: «Pownull» adalah mantra sihir yang bisa membuat pengguna meniadakan kekuatan dan sihir lawan sebesar 100%.

«Timsto» adalah batu permata biru kehijauan yang ditaruh dalam gelang yang bisa membuat pengguna memperlambat, mempercepat dan menghentikan waktu musuhnya hingga titik 0 detik.

«Absor» adalah mantra sihir yang bisa membuat pengguna menyerap kerusakan dan sihir musuhnya dalam jumlah tidak terbatas sekaligus bisa membalikkan kerusakan dan sihir tersebut sebesar 50%.

«Imneg» adalah mantra sihir bisa membuat pengguna meniadakan dan melewati keabadian musuhnya dalam segala tipe apapun.

«Minman» adalah mantra sihir yang bisa membuat pengguna memanipulasi pikiran lawannya dan mengendalikan pikiran tersebut.

«Hell» adalah mantra sihir yang bisa membuat pengguna menyembuhkan segala kerusakan seperti sihir, kutukan, luka parah dan Hp sebesar 70%.

«Dull» adalah mantra sihir yang bisa membuat pengguna menduplikasi benda dan sihir sebanyak apapun sekaligus meningkatkan kerusakan sebesar 20%.

Takahiro sudah mempersiapkan semuanya tapi sedikit ada perdebatan dengan Makaira yang merupakan A.I buatannya untuk di rancang menjadi asisten dia. tapi Takahiro akhirnya berhasil ke alun-alun dengan portal dimensi.

Sementara, Yasushi tanpa ada masalah kecuali dia membantu salah satu anggotanya untuk menembak sniper dengan benar.

Setelah itu dia berjalan menuju ruang senjata khusus dirinya, mempersiapkan senjata:Pistol Plasma, Sniper Locus, Shotgun HS0405, 2 SMG MSMC.

Explanation: «Pistol Plasma» adalah pistol yang bisa membuat penggunanya menembakkan plasma. bisa memberikan kerusakan sebesar 162% berefek membakar targetnya.

«Sniper Locus» adalah sniper yang bisa membuat pengguna menembakkan peluru yang melewati stastik atau fisik targetnya dan memberikan kerusakan sebesar 80%.

«Shotgun HS0405» adalah shotgun yang bisa membuat pengguna menembak peluru yang memberikan kerusakan ledakan sebesar 300% dan menghilang kemampuan regenerasi targetnya.

«SMG MSMC» adalah SMG yang bisa membuat pengguna menembak peluru berurutan secara bersamaan dan memberikan kerusakan sebesar 60% yang berefek memperlambat waktu targetnya

Yasushi menyimpan seluruh senjatanya di cincin yang memiliki ruang dimensi saku, mampu menyimpan barang tapi khusus Pistol Plasma, Yasushi tidak menyimpannya dan Yasushi pergi menuju alun-alun.

[Alun-alun kerajaan]

Aku dan yang lainnya sudah berkumpul , Kami menyalakan perangkat yang memunculkan hologram untuk berkomunikasi ke tim pasukan pengintai untuk membicarakan apakah situasi di sana aman untuk berteleportasi.

Tim pasukan pengintai menjawab kalau di sana, situasinya aman dan sudah berpatroli menjaga daerah sekitar.

Kami menerima informasi tersebut dan menutup komunikasi hologram. kami berenam langsung mempersiapkan diri untuk berteleportasi Dengan Takahiro yang membuka Mantra teleportasi di sebut «Terposhon».

Lingkaran cahaya menyelimuti kami, ada simbol mantra sihir tersebut di bawah kami sekaligus mengarah keatas melewati kami berenam dan terlihat atau merasa seolah olah menjadi cahaya menuju ke atas langit selepas itu menghilang yang menandakan sudah berteleportasi.