Rai berhasil menebas kaki-kaki kelima Leomons hingga terjatuh ke tanah dengan keras. Rai langsung mengambil posisi berdiri tegak dan waspada.
Kewaspadaan Rai terbukti terjadi, 5 Leomons mulai meregenerasi kaki-kaki mereka dengan cukup cepat akan tetapi....
BOOMMM!!...
Tiba-tiba kelima Leomons terkena serangan dengan daya ledak yang besar, berasal dari udara dan jatuh tepat di bagian atas tubuh.
Rai melihatnya dengan biasa dan menoleh ke Sotaru yang ternyata dia yang melancarkan serangan «Mountain Destroyer Missile».
Rai senyum-senyum kecil kepada Sotaru, Sotaru menjawabnya dengan respon memberikan jempol.
HP kelima Leomons terus berkurang, Rai berpikir tahu penyebab HP dan tubuh Leomons tidak bisa meregenerasi atau penyembuhkan dirinya.
"Kamu memang pintar Sotaru, melancarkan «Mountain Destroyer Missile» yang memiliki daya ledak besar dan efek samping untuk targetnya tidak bisa penyembuh diri"
Ucap Rai sambil melihat Leomons yang lemah dan tidak berdaya sebab efek samping rudal yang dilancarkan oleh Sotaru.
Keadaan sedikit aman, Rai langsung tidak dalam keadaan waspada termasuk lainnya kecuali Takahiro yang ada di udara tinggi mengamati pertarung.
Terlihat Takahiro merasakan ada hal yang janggal, mencoba berdiskusi melalui telepati.
"Semuanya, ini bukan saatnya merasa menang. Aku merasa ingat sesuatu tapi malah lupa kembali!."
"Sesuatu apa itu? Bisa beritahu lebih detail, Takahiro?"
Tanya Sotaru yang penasaran dengan sesuatu yang dilupakan itu.
Takahiro mencoba mengingat dengan konsentrasi penuh, memperkuat resistensi all magic skills untuk mencegah hal tidak diketahuinya.
Tanpa waktu yang lama, Takahiro berhasil mengingat hal yang ia lupa. Ternyata Leomons memanipulasi Ingatan mereka semua untuk melupakan kemampuan Leomons yang bisa memanggil dirinya sendiri di garis waktu yang berbeda ketika ia mati atau dirinya yang lain mati.
"Rai!.. kamu menjauh dari sana dan bergerak cepat ke Sotaru!. Sotaru siapkan «Shield Energy» kamu!.»
«Yasushi, siapkan sniper kamu saat Rai berusaha untuk datang ke Sotaru!.»
Suaranya yang tegas dan keras meskipun melalui telepati, Rai merasakan hal yang aneh setelah mendapat informasi dari Takahiro.
Tidak hanya Rai, Sotaru juga dan mengaktifkan «Shield Energy» tanpa pikir panjang.
KRAAKKK!!!
Tanah menjadi retak dan mengguncang, Rai melihatnya tanpa rasa takut. Tubuhnya sudah di lapisan «Electric Current Layer» dikombinasikan dengan «Speed Shoes».
"Aku berhasil mengingatnya, ternyata kau bisa memanipulasi Ingatan tanpa diketahui. Terdengar hebat cuman, mudah ketahuan oleh temanku!..."
Rai berkata dengan mengejek dan memuji Takahiro, dia langsung menancapkan pedangnya ke tanah.
Seketika arus listrik tinggi, meluas hingga 200 meter jauhnya. Rai tahu, Leomons yang lainnya yang berjumlah lebih dari 10 bakal muncul dari tanah yang ia injak.
DEBUUMMM!!
Ledakan lahar besar yang secara tiba-tiba muncul dari bawah tanah dengan panas dan esktrim.
Takahiro melihatnya dengan takjub dan memukau, bisa melihat ledakan tersebut.
Rai berhasil pergi dengan kecepatan lari yang kilat, terlihat meninggalkan jejak arus listrik ungu.
Rai sudah berada di dekat Sotaru, Sotaru memajukan tangan kirinya untuk bisa melindungi dirinya dan Rai dari panas Leomons dengan «Shield Energy».
"Dia memang bos yang repot dibandingkan sebelum-sebelumnya, apakah kamu juga merasakan hal yang sama, Sotaru?"
"Aku rasa kamu benar, Rai. Tidak salah, karena sebelum-sebelumnya kita bisa menang dengan mudah malahan mengetes beberapa item yang udah kita build untuk mendapatkan damage burst dan damage crit yang sakit!."
Mereka berdua sama-sama setuju, dan di saat bersamaan, 25 Leomons muncul dari tanah yang udah berlubang besar akibat ledakan lahar yang kuat.
Kali ini, para Leomons memiliki struktur tubuh tambahan. Terlihat tubuhnya rambutnya kayak singa membara merah jingga, nafas yang berat mengeluarkan nafas panas bahkan bisa keluar api, mengeluarkan aura panas yang ekstrim sampai area disekitarnya terbakar hangus. Kedua kaki depannya ada duri di lututnya yang tajam dan panas merah.
"Dia, meningkatkan kekuatan juga. Tidak hanya memanggil dirinya yang lain tapi juga meningkatkannya." {Sotaru dalam batinnya}
Sotaru menganalisis dengan mata robot canggihnya, mendapatkan beberapa informasi baru yang langsung dibagikan kepada Yasushi, Takahiro dan Rai.
"Beberapa informasi baru, saat ini, para Leomons dalam mode Burning Berserker. Dalam mode ini, kalian bisa lihat!."
Mereka bertiga melihat informasi yang dibagikan Sotaru dengan jelas dan teliti.
"Ada peningkatan stastik dari strength, power, durabilitas, agilty, speed, physical attack dan ability baru diketahui!."
Informasi yang dibagikan Sotaru adalah Leomons saat ini dalam mode berbahaya yang auranya bisa menghancurkan seluruh realm mirip-mirip seperti «Eterdark» Eiji.
Oleh karena itu, Sotaru juga mengaktifkan «Large-Scale Protector» yang tidak terlihat dengan diameter 5 km untuk area medan perang mereka saja agar desa-desa di sekitar gunung yang sedang di evakuasi tidak kena dampaknya.
"Ternyata bukan aura biasa, aura ini atau disebut «Burning Aura Annihilated». Mampu membakar seluruh targetnya , tidak hanya membakar tapi bisa membakar «Core» tanpa sisa!." {Sotaru}.
Sotaru sedikit khawatir dan cemas, dia tidak terlalu peduli dengan dirinya dan teman yang memang sudah resistensi berkat dari Takahiro melalui «Resistance Layer Aura» yang hanya diseluruh tubuh.
"Kenapa Eiji lama sekali untuk menghancurkan «Core» Leomons?"
Tanya Yasushi melalui telepati.
"Aku kurang tahu, sepertinya dia ada masalah atau tantangannya sendiri? Kita tahan saja sih Leomons sampai Eiji berhasil!."
Takahiro membalas pertanyaan Yasushi yang terlihat cemas di raut wajahnya, dia tidak ingin warga desa kena akibatnya meskipun Sotaru udah memasang «Large-Scale Protector».
Mereka berempat sudah dalam mode waspada dan siap siaga, 25 Leomons berdiri berjajar tidak beraturan ke samping.
FUUISH!!..
15 Leomons menghilang secara tiba-tiba dan hanya menyisakan 10 Leomons yang sedang mengambil nafas panjang untuk menghembuskan nafas api yang kuat.
DAARR!!..
Yasushi menembakkan peluru sniper dia yang melesat dengan kecepatan tinggi atau setara kecepatan cahaya yang meninggalkan bekas api akibat gesekan di udara.
DEBUMM!!
"Apa yang terjadi?"
Tembakan sniper Yasushi menembus tubuh Leomons seakan-akan Leomons tidak ada di sana.
Swish!..
"GRUOAAHHH!..."
"Cih!.. ««Electric Vortex».."
Rai mengayunkan pedangnya yang dilapisi arus listrik bertegangan tinggi, memutarkan tubuhnya dengan cepat sambil mengayunkan pedangnya mengikuti gerak tubuhnya.
Fuiiissssshhhh!..
"GRUOAAHHH!.."
Slash!.. Slash!..
15 Leomons tanpa pikir panjang, menebas dengan duri tajam di kaki depan mereka dengan secara bersamaan untuk menembus pertahanan «Electric Vortex» yang cukup besar dan luas begitu cepat pusaran arus listrik yang diciptakan Rai yang saat ini juga bergerak cepat memutar sambil mengayunkan pedangnya.
DEBUUMMM!!..
Bentrokan kedua serangan yang kuat, menciptakan angin panas yang kuat dan kencang, gelombang tebasan Leomons menyerang keberbagai dengan memotong tanah, hutan dan Eien no kazan, gunung berapi yang merupakan tempat Leomons berada awalnya.
Takahiro yang berada di udara, merasakan ada yang janggal dan mencoba memikirkannya dengan tangan kiri dilipat tangan kanan di megang dagu.
"Aku rasa, ada yang aneh dan janggal. saat sebelum bergerak, para Leomons menghilang entah kemana...."
"Aku berpikir, mereka pasti melakukan sesuatu dan harus aku temui apa yang sebenarnya mereka lakukan selama mereka hilang beberapa detik."
Takahiro memfokuskan pikirannya untuk terhubung ke seluruh Realm, mencoba mencari tahu kejanggalan di dalam hati dan pikirannya.
Selama itu, Sotaru, Rai dan Yasushi masih berkelahi dengan para Leomons yang semakin mengganas.
BOOMM!!..
10 Leomons menembaki Yasushi yang menghindari bola api yang seperti peluru menuju ke arahnya secara ramai dan cepat.
"Cih.. sedikit repot jika harus bertarung seperti ini!..."
DOORR!!.
Meskipun Yasushi menghindari semua tembakan api Leomons dengan elegan dan akrobatik dengan melompati dahan-dahan pohon. Dia sempat memberikan tembakan sniper dengan menyampingkan badannya ke arah Leomons yang menembakinnya.
Para Leomons juga mengikuti pergerakan Yasushi dengan berlari ke arah samping sambil menembak «Rapid Bullet Fireball» yang tidak ada habisnya dari mulutnya.
Yasushi mencoba melihat-lihat sekitarnya dan berpikir.
"Itu dia, tempat yang cocok untuk berlindung dan membalas serangan mereka."
Yasushi bergegas melompat dari dahan ke dahan dengan cepat, mendarat tepat di batu besar serpihan gunung yang di potong oleh Leomons.
TAP!.. TAP!.. SET!..
"Disini harusnya aman untuk melakukan penyerangan balik!. Baiklah sudah saatnya!..."
Yasushi mengeluarkan suatu benda bulat yang berteknologi canggih dari ruang penyimpanannya.
"Baiklah, sekarang sudah waktunya."
Yasushi menekan tombol tepat di benda bulat bernama «Object Change». Meletakkannya tepat di batu besar itu.
SRIING!.
Batu besar itu, berubah menjadi suatu besi yang terlihat kuat dan kokoh layaknya jadi kubah yang ada ruang di dalamnya.
"Baguslah, untung saja akhirnya ini benda ada gunanya lagi."
"«Object Change» adalah benda bulat atau item yang mampu melakukan untuk mengubah objek apapun menjadi teknologi canggih sesuai keinginan penggunanya."
Yasushi menjelaskannya di dalam batinnya, ia memasuki kubahnya untuk melakukan persiapan melawan balik.
DEBUUMMM!!..
Para Leomons menembaki dengan membabi buta tanpa henti, kubah tersebut berhasil menahannya sementara area sekitar terbakar dan hancur lebur.
Sementara Takahiro, saat berkonsentrasi penuh untuk terhubung dengan seluruh Realm yang luas isinya tersebut.
Akhirnya dia berhasil, mendapatkan penglihatan yang buruk dan kacau sehingga hampir membuat dia terdiam.
"Apa yang terjadi, mereka.. mereka.. di seluruh Realm, ada banyak korban yang berjatuhan!.."
Di saat Takahiro mengetahui bahwa, para penghuni setiap Realm dan para player banyak yang mati tanpa diketahui.
"Dari auranya, ini mirip seperti milik.. Leomons tapi bagaimana caranya aura itu keluar dari «Large-Scale Protector»?"
Takahiro mempertanyakan itu dalam pikirannya. tidak tahu apa yang terjadi sebenarnya.
"Itu, sebuah balasan bagi mereka!.."
Terdapat suara misterius yang berat dalam pikiran Takahiro.
"Hah? Balasan? Siapa kau dan apa maksudmu?"
"Kau akan tahu, jika kamu merasakan hal yang sama denganku!.."
Takahiro tidak terlalu paham dengan kata-kata misterius itu dan mencoba bertanya kembali.
"Aku tanyakan sekali lagi, siapa kau dan apa maksudmu? aku tidak akan paham jika tidak dijelaskan!."
"Kau harus tahu, sejarah sebenarnya yang sudah pernah diubah secara konvensional membuat semua orang menganggap itu adalah kebenaran yang nyata diseluruh Realm."
"Jika sejarah dimenang oleh menang, maka yang kalah harus menderita fakta dunia!.."
Kata-kata tersebut yang tidak terlalu paham dimengerti oleh Takahiro, dia mencoba bertanya kembali.
"Aku tidak paham maksudnya tapi apakah kau pernah memiliki masa lalu yang kelam?"
Takahiro sedikit demi sedikit mencoba mendekati dan mengetahui orang yang berbicara dalam pikirannya.
"Aku ingin, dunia menerimaku tanpa ancaman, dan sejarah telah mengubahnya!."
Suara itu begitu berat dan terdengar kesedihan yang mendalam. Takahiro tahu penderita suara tersebut.
Saat dia mencoba melihat-lihat sumber suaranya, dia melihat ada Leomons yang melihat dari bawah dan diam tanpa bergerak dengan raut wajah yang merenung.
"Leomons itu? Apakah ia yang berbicara denganku?"