Kami semua menatap tajam satu sama lain,
monster api raksasa itu memiliki niat membunuh yang begitu kuat dan aku bersama mereka juga melakukan hal yang sama.
Kami semua merasakan suasana hati yang gembira karena berhasil menemukan lawan yang begitu kuat.
"Wah besar sekali ukuran Level Boss Monster ini...Tidak di sangka kita akhirnya bisa melawan musuh yang lumayan kuat."
Ucap terkagum Takahiro melihat Level Boss Monster yang sangat besar ukurannya.
Sotaru menganalisis data-data dan informasi Level Boss Monster dengan skill «Analysis Eye» berupa kemampuan menganalisis target dengan matanya untuk mendapatkan data-data dan informasi targetnya.
Sotaru mendapatkan hasil dari «Analysis Eye» berupa Nama, Mana, Hp, Level, Rank dan sedikit story, yaitu:
NAMA: Leomons.
Mana: 1 Desiliun.
Hp: 5 Desiliun.
Level: 945.
Rank: Bintang 1/★
{Story}
Leomons adalah makhluk Roh Api atau Hi no seirei/Spirit Flame berasal dari Jigoku o tsunagu yama/Gunung Penghubung Neraka yang berada di dataran Hell.
Tempat dimana Roh Api dan Iblis Api/Demon Flame tinggal dan merupakan kawasan kekuasaan mereka.
Dahulu kala Leomons pernah dikalahkan oleh salah satu Pahlawan Legenda. Pertarung mereka terjadi selama 63 Hari mengikuti waktu World Game. Pertarung mereka sangatlah dashyat bahkan mengguncang seluruh alam yang memiliki semestanya sendiri.
Untuk mengakhiri pertarungan dashyat dan panjang ini, pahlawan itu menggunakan skill «Seal» yang bisa menyegel Leomons bahkan seluruh jantungnya. bisa juga dirinya Leomons di waktu yang berbeda, supaya Leomons tidak bangkit lagi menggunakan skill «Movecon» yang bisa memindahkan kesadarannya ke dirinya di waktu yang berbeda.
Dengan data-data dan informasi yang telah di dapat Sotaru. Sotaru membagikannya melalui pesan Grup Glaudusa.
Pesan yang di bagikan Sotaru berhasil tersampaikan oleh yang lain dan mereka termasuk aku untuk melihat informasi itu secara rinci.
"Oh.. begitu ya... sangat bagus informasi ini!.."
"Benar-benar hebat Leomons, bahkan bisa mengguncang seluruh alam... sangat hebat"
Ucap kagum Takahiro yang membayangkan pertarungan Leomons dengan pahlawan legenda.
"Akhirnya...kita semua bisa melawan musuh yang kuat telah sekian lama!..."
Rai berbicara dengan keras karena kesenangan dan kegembiraannya yang meluap-luap.
"Baiklah... karena kalian semua sudah mendapatkan informasi yang aku berikan... sudah saatnya kita memulai pertarungan ini!...."
Kata semangat Sotaru sembari mengaktifkan penutup muka atau di sebut mode tempur. mengeluarkan pedang energi dari tangan kanannya beserta memunculkan perisai dilengan kirinya.
Aku berjalan sedikit ke depan untuk memimpin mereka semua sebagai pemimpin.
"Semuanya menuju tempat masing-masing dan kita akan menggunakan formasi seperti biasa!.."
Mereka semua dengan cepat langsung bergerak menuju tempat masing-masing menggunakan formasi depan 3 dan belakang 2.
Melihat itu, Leomons secara tidak langsung menggunakan skill passive dia, yaitu «Grav» membuat gravitasi lawanya menjadi berat sebesar 1.000.000 kali lebih berat dari black hole biasa.
Skill «Grav» berhasil memperberat gravitasi yang membuat kami berlima kesulitan bergerak.
Tetapi dalam 1 detik, kami berlima bisa bergerak kembali berkat skill «Pownull» dari Takahiro yang juga aktif ketika penggunaannya dalam bahaya dan meniadakan kekuatan skill «Grav».
"Kalian semua bisa bergerak tanpa harus khawatir lagi, aku sudah meniadakan skill passive Leomons!."
Takahiro membantu dari belakang dengan kemampuan terbang dan sihir jarak jauhnya.
Takahiro memulai serangannya ke arah dengan bola sihir dingin yang dilemparkan ke Leomons yang lama kelamaan bentuknya menjadi paku es
"«Ice Nail»"
Bommm!...
Freeze!...
"Rrrrraaaaaggggghhhh!..."
Paku es raksasa yang berhasil mengenai Leomons. menciptakan asap es yang sangat tebal sehingga susah untuk melihat.
Asap es yang sangat tebal membuat mata Leomons tidak bisa melihat keberadaan Eiji dan yang lainnya. Kesempatan itu di ambil oleh Rai.
Slash,slash..!
Dengan menggunakan «Slastemov» yang mengayunkan pedangnya menebas Leomons dengan sepuluh gerakan.
Efek tebasan itu memberikan damage yang besar kepada Leomons akan tetapi itu tidak berguna, karena dengan «Regne» •Leomons• akan memulihkan HPnya dan meregenerasi tubuhnya yang terluka secara cepat.
Cihh... sial, dia masih memiliki kemampuan regenerasi yang cepat. lebih baik aku bersembunyi... (Rai berbicara dalam pikirannya).
Merasa tidak berhasil, Rai melompat dan bersembunyi di balik asap es yang tebal. Leomons menyadari kalau asap es itu menghalangi kemampan matanya, oleh sebab itu Leomons membuka mulutnya.
Gruoaahhh..!
Auman Leomons yang menyapuh bersih asap es itu dan mulai memperlihatkan separuh tubuh Sotaru.
Lalu asap es itu melewatinya seluruh tubuh Sotaru terlihat dengan mengarahkan tangan kanan dengan bersiap-siap menembakkan «Light Laser Gun».
Dengan melihat •Leomons• sudah mengetahui keberadaannya, Sotaru dengan cepat menembak «Light Laser Gun».
"Rasakan ini, kau tidak akan bisa menghindar!.."
Flash!... Whoosh..!
Tembakan «Light Laser Gun» menuju ke Leomons dengan kecepatan cahaya.
Leomons melihat tembakkan «Ligth Laser Gun» dengan lebih cepat menghindarinya ke samping kanannya yang membuat tembakan «Light Laser Gun» melesat.
Duarr..!
Tembakan «Light Laser Gun» yang membuat ledakan hebat menghasilkan lubang di Gunung berapi menembus ke langit hingga angkasa.
"Aduh, ternyata dia memiliki refleks lebih cepat dibandingkan sinar laser ku!.."
Di karena melesetnya tembakan itu, yang membuat Leomons selamat dan mengambil kesempatan untuk memberikan serangan balasan ke Sotaru berupa «Fire ball Soul» mengarah cepat ke sotaru.
Ka-boom!..
Tembakan api yang meluncur ke arah Sotaru, menyadari itu dia memunculkan perisai energi dilengan kirinya untuk menahan bola api itu.
Boomm!...
Sotaru berhasil menahan damage dari «Fire Ball Soul» menggunakan «Shield Madare» yang bisa menahan kerusakan sihir.
"Lumayan, mempunyai bola api yang bisa menyerang jiwa... akan tetapi, apakah kamu bisa menahan ini?"
Sotaru memunculkan 24 rudal dari punggung, meluncurkannya ke arah Leomons dengan kecepatan tinggi.
Bomm!.. Bomm!..
Leomons dengan mudahnya menghancurkan seluruh misil menggunakan hempasan kaki kanan depannya yang membuat asap es tebal tersapu.
Setelah saat asap menghilang, aku dan Yasushi sudah ada di samping kanan kiri monster itu.
Aku dengan kuda-kuda yang pas untuk menggunakan «Curse Punch» yang memberikan kutukan ke target mengurangi Hp musuh dan memberikan efek untuk mencegah regenerasi targetnya selama 5 menit.
Sementara Yasushi dengan tubuh posisi menarget sambil memegang «Sniper Locus» yang akan melewati stastik targetnya dan memberikan damage yang besar.
"Sekarang, serangan bersamaan!..."
«Curse Punch»... «Locus Sharp Shot ».
Pow!.... Bang!...
Pukulan kuatku dan tembakan jitu Yasushi secara bersamaan diluncurkan kepada Leomons.
Baamm!...
Ledakan kecil dari «Curse Punch» yang memberikan damage besar ke Leomons dan mengurangi Hp hingga tidak bisa dipulihkan seperti semula.
Sementara tembakan «Sniper Locus» melewati fisik membuat damage besar mengurangi 30% dari Hp Leomons.
"Berhasil, pukulan ku mengenainya dengan tepat!... sekarang saatnya Takahiro..Rai"
Berteriak untuk memberikan tanda untuk menyerang, Rai sudah ada di atas Leomons yang sedang dalam keadaan lemah, memegang pedangnya untuk melakukan serangan.
"Kau tidak akan bisa gerak!.. «Timsto»"
Takahiro menggunakan «Timsto» untuk membuat Leomons tidak bisa bergerak karena waktu yang dihentikan.
"Sekarang.... Rai!..." teriak Takahiro kepada Rai.
Rai merespon hal itu, mengeluarkan pedangnya dan bergerak dengan kecepatan tinggi kebawah.
«Final Sword Slash».
Whooooshh....
Slash!...
Tebasan yang sangat cepat dan memberikan damage yang besar, hingga HP menjadi 0 membuat Leomons mati dan menghilang.
Diakhiri dengan Rai berpose kaki berlutut sambil memegang pedang diatas permukaan.
Melihat semua selesai, mereka semua gembira dan menghampiri Rai untuk berkumpul.
"Wahh...kau sangat hebat Rai, mengalahkan Leomons hanya sekali tebas!.."
Puji Yasushi dengan memberikan tepukan tangan kepada Rai sebagai rasa pujian.
"Iya, terima kasih... aku bisa melakukan ini juga berkat kalian!.."
Rai juga bergembira atas pencapaiannya, dia tidak menyangka bakal bisa sekali wansut Leomons yang termasuk monster purba.
Sementara aku sedang memikirkan sesuatu yang janggal, seperti ada yang dilupakan dan berusaha mengingat dalam pikiranku.
"Hei Eiji... kenapa denganmu? Apakah kau baik-baik saja? aku lihat kamu tampak memikirkan sesuatu!.."
Sotaru bertanya karena khawatir melihat keadaan Eiji yang sedang memikirkan sesuatu apalagi dia tidak pernah seserius ini.
"Eh.. tidak apa-apa hanya saja aku merasa janggal...."
" kenapa ini terlalu mudah, aku tidak yakin monster purba Leomons mudah dikalahkan!.."
Aku yakin akan hal itu, monster purba sudah terlihat kuat dari story atau informasi yang didapatkan Sotaru sebelumnya.
Berpikir sambil memegang helmet bagian dagu, mencoba mencari jawaban dari kejanggalan ini.
"Oh... Itu yang kau pikirkan?"
"Kau memang paling hebat dalam hal ini, tetapi sudah tidak ada yang perlu di pikiran, mendingan kita mengambil hadiahnya saja!..."
Sotaru secara tiba-tiba menepuk pundak ku dan mau mengajakku ke tempat ruang hadiah tersebut.
Sebentar... aku baru ingat kalau, Leomons bisa hidup kem....
Boom!...
Tiba-tiba ada serangan mendadak yang menyerang mereka. serangan itu berasal dari luar gunung, memiliki daya hancur yang besar.
Asap tebal menyelimuti tempat ledakan yang mengenai Eiji dan teman-temannya. di balik asap tebal itu terlihat perisai enegi biru yang di aktif oleh seseorang yaitu Eiji.
"Kalian semua tidak apa-apa?"
"Kami tidak apa-apa santai aja, serangan seperti itu tidak akan mempan terhadap kami"
Jawab Sotaru dengan santai tanpa ada masalah sedikitpun.
"Yang dikatakan Sotaru benar.... serangan itu tidak akan mempan terhadap kami semua!.."
"Baguslah, jika seperti maka aku tidak perlu khawatir!.."
Mereka semua menatap asal dari serangan tersebut yang ternyata adalah Leomons yang masih hidup.
Sesuai dugaan ku, dia mempunyai kekuatan untuk hidup kembali sesuai laporan pasukan pengintai sebelumnya.
Kenapa aku bisa lupa soal ini, dan mereka juga lupa!..
"Ternyata dia masih hidup.... aku kira tembasan yang aku berikan ke dia berhasil mengalahkannya.... ternyata tidak!.."
Rasa kesal yang dikeluarkan oleh Rai, ekspresi muka yang kesal karena Leomons masih hidup.
"Tebasan mu memang sudah mengalahkannya tapi dia bisa hidup lagi karena aku baru ingat dari informasi pasukan pengintai, kalau dia memiliki skill immortal.... yaitu selama 5 jantungnya yang berada di dimensi lain tidak dihancurkan, maka dia akan hidup kembali!..."
"Dia juga setelah dikalahkan.... dirinya yang berasal dari waktu yang berbeda akan menggantikannya, ditambah dia bisa memindahkan kesadarannya ke dirinya yang ada di waktu yang berbeda selepas mati."
Kemampuan yang merepotkan, sudah tidak bisa mati karena memiliki 5 jantung saja sudah menyebalkan... ditambah dia setiap mati bakal memanggil dirinya dari waktu yang berbeda... benar-benar merepotkan..
"Oh begitu.... pantesan saja dia bisa hidup lagi tapi kenapa kita tidak ingat hal itu? seingatku kita telah membaca seluruh informasi kemampuan Leomons dari pasukan pengintai "
Sotaru bertanya tentang hal ini. Kami semua bingung dan berpikir untuk mencari tahu apa penyebabnya.
"Aku tahu, apa penyebabnya kita tidak ingin!.."
"Apa yang telah kami ketahui, Takahiro?"
Tanya secara bersama karena ingin tahu apa yang diketahui Takahiro.
"Aku mengetahui, kalau Leomons secara tidak langsung memanipulasi ingatan kita tentang informasi salah satu kemampuan dia hingga membuat kita lupa....."
"kalau aku pikir, dia mengaktifkan kemampuan itu bersamaan dengan «Grav»."
Jawab Takahiro sekaligus menjelaskan salah satu kemampuan Leomons yang tersembunyi.
"Aku juga berpikir begitu, kemampuan ini lebih kuat bahkan tetap bisa membuat aku terkena manipulasi ingatan... padahal aku memiliki «Minman» yang membuat aku kebal terhadap manipulasi ingatan itu.."
Takahiro terheran-heran, dia juga tidak menyangka bakal terkena juga.
"Kemungkinan, manipulasi ingatan atau memori dia memiliki lapisan 100 kali lebih kuat dibandingkan milikmu yang cuman 50 lapisan saja, bukan?"
"Kau ada benarnya juga sih, Eiji!."
"Berarti memang dia lawan yang tidak bisa dianggap remeh tapi tentu saja dia terlalu meremehkan kita!.."{Yasushi}.
"Kau benar... sudah saatnya kita memakai mode tempur untuk memberikan pelajaran kepada Leomons."
Rai penuh semangat untuk menghadapi Leomons.
"Kau benar..."
Tap tap....
"Baiklah sudah saatnya mengalahkan Leomons dan mendapatkan hadiah itu sekaligus membuktikan ke dia bahwa kita bukan lawan yang diremehkan!.."
"Mode Tempur: On..."
Mereka semua langsung masuk ke mode tempur dengan aku yang mengeluarkan «Eterdark» dari portal kabut hitam.
«Eterdark» berupa pedang hijau menyala yang selimuti aura kegelapan yang sangat amat pekat.
"Pedang «Eterdark» adalah pedang yang bisa menghancurkan ruang dan waktu tanpa batas, bisa menghancurkan segala hukum dan sebab-akibat... siapapun melihat pedang ini akan dihapuskan keberadaannya dari seluruh garis waktu atau time line!.."
Aku menarik pedang «Eterdark» menggunakan tangan kanan dari ruang penyimpanan.
Saat pedang itu diambil seluruh Realms World Game bergetar hebat bahkan bisa hancur atau musnah.
Mengetahui kekuatan besar «Eterdark», aku menekankan kekuatan «Eterdark» hingga ke titik batasannya membuat seluruh alam tidak bergetar lagi.
Farayaka yang sedang bertarung mencegah pasukan Shadow moon juga merasakan getaran yang hebat bahkan melihat aura kegelapan yang sangat pekat sekali dan aura itu memberikan damage besar sehingga sebagian besar pasukan Shadow moon mati.
Ozora juga merasakan hal yang sama seperti Farayaka, dia berjuang mempertahankan «Bigshield» untuk melindungi warga desa.
Getaran hebat yang menimpa seluruh alam sudah menghilang dan kembali aman karena aku berhasil menekan kekuatan «Eterdark» ke titik batasannya, sementara yang lainnya seperti Sotaru mengaktifkan «Sword Energy» dengan memunculkan ditangan kanannya dan mengaktifkan «Shield Madare» di tangan kirinya. sekaligus memasang masker tempur.
Takahiro juga mengaktifkan 5 mantra sihir secara bersamaan yang memunculkan lingkaran sihir dibelakangnya, yaitu mantra sihir «Pownull», «Absor», «Mimman», «Imneg», «Hell».
Yasushi memegang senjata andalan berupa «Pistol Plasma» dan «SMG MSMC» dan Rai mengaktifkan skill «Speed Shoes» dan «Antima», dia juga melapisi pedangnya dengan «Electric Current Layer».
Mereka semua sudah masuk mode tempur masing-masing dengan menunggu aba-aba dariku, mereka akan menyerang kapanpun. Mereka semua bertatap satu sama lain dengan tajam.
"Baiklah semuanya!.... Glaudusa Serang!...."
Berteriak kencang, mereka berlima maju menghadapi Leomons yang berada di depan mereka.
Gruoaahhh!....