[Pepohonan taman]
Aku dan Yochi berjalan bersama menuju tempat dimana Satoshi terkena tendangan dariku yang keras hingga terpental ke pohon sampai hancur.
"Satoshi, kau baik-baik saja?"
Aku berusaha membangunkan Satoshi yang pingsan dan terbaring di tanah yang dipenuhi rumput.
"Satoshi!... Satoshi!... Bangun!..."
Yochi juga mencoba membangunkan Satoshi yang pingsan, yah meski suaranya kecil.
"Sepertinya dia benar-benar pingsan, bagaimana cara membangunkannya?" Tanya Yochi kepadaku
"Hehehe...."
Aku tertawa karena memiliki rencana kecil untuk membangun Satoshi dengan cepat dan mudah.
"Sebentar, kau jaga dia dulu di sini, aku mau ambil sesuatu!...."
"Okee!."
Aku pergi ke tempat tas yang aku di letakkan didekat lapangan luas taman, sambil terheran dengan kelakuanku, Yochi menunggu diriku dengan membaca buku sambil menjaga Satoshi.
Aku kembali dengan membawa kantong kresek berisi keripik yang tadi kami beli sebelumnya.
Yochi melihat diriku membawa sesuatu yang tentu dia tidak tahu apa isinya.
"Hideaki kau bawa apa?"
Tanya Yochi yang ingin tahu isi kantong kresek yang aku bawa.
"Aku bawa sesuatu yang bisa membangunkan Satoshi dari pingsannya, hehehe..."
Kataku yang tersenyum kecil dan tertawa kecil.
Aku mulai mengambil sesuatu di dalam kantong kresek, mengambil makanan favorit Satoshi, yaitu keripik kentang dan aku mengarahkannya ke dekat hidung Satoshi supaya Satoshi bisa menghirup bau kripik kentang ini.
Beberapa saat Satoshi mulai menghirup bau keripik kentang dan mulai mengigo bergerak untuk memakan keripik kentang sementara aku...
"Ayo sini Satoshi ada keripik kentang kesukaanmu, ayo ke mari untuk makan keripik mu ini..."
Kataku yang terus mengerjai Satoshi dengan memundurkan keripik kentang ini dari hidungnya.
"Ayo ke sini Satoshi bangun dan makan keripik kentang mu, kalau tidak... keripik ini akanku makan!..."
Aku mulai sedikit memasukkan keripik kentang ke depan mulut ku, ini bisa membuat dia bangun lebih cepat.
"Tidak akan terjadi!...."
Swoosh!...
Satoshi yang telah terbangun,secara mendadak dan menangkap keripik itu di tanganku dengan cepat dan mulai memakannya.
Satoshi melahap keripik kentang dengan cepat.
"bagaimana mana bisa dia terbangun hanya dengan kripik kentang?"
Yochi keheranan bagaimana hanya dengan keripik kentang Satoshi bisa bangun dari pingsannya.
Aku menjelaskan ke Yochi, kalau Satoshi sangat suka namanya keripik kentang, hampir di rumahnya makanan simpanannya adalah kentang, maka dari itu cara membangun Satoshi dengan keripik kentang.
Yochi pun paham yang di maksud dariku.
Aku mulai mengambil sesuatu dari kantong kresek yang berupa minuman dan makanan yang kami beli tadi.
"Apa itu Hideaki?" Tanya Yochi yang penasaran.
"Oh ini minuman dan makanan yang aku beli tadi untuk di minum dan ngemil di taman bersama!..."
"Oh..."
"Ini, ambil Yochi, buat kamu kopi susu botol dan keripik singkong untuk mu!..."
Aku memberikan keripik singkong dan kopi susu botol kepada Yochi dan dia menerimanya.
"Wah Terimakasih...ini benar-benar minuman dan makanan favoritku!..."
Yochi menerimanya dengan senang dan gembira, matanya melebar meski memakai kacamata.
"Ini Satoshi..Fanta mu, pasti kau haus kan?"
Aku juga memberikan minuman Satoshi kepadanya, dia terlihat berkeringat di dahi dan kelelahan.
"Hmm... Terima kasih Hideaki. Ini yang aku inginkan... makan keripik kentang sambil di temani Fanta botol, sangat sempurna!.."
Satoshi senang dan mulai membuka tutup minuman Fanta sambil memakan keripik kentangnya.
"Baiklah... mari kita habiskan luang ini!.."
Kami mulai memakan dan minuman sambil mengobrol dan menghabiskan waktu luang bersama untuk membuat suasana kami menjadi lebih baik dan nyaman.
"Hahahaha...oh iya Hideaki. kau semakin cepet reaksinya apalagi semua seranganmu tepat sasaran... ditambah gampang menangkis dan menghindari Serangan Satoshi!.."
Yochi memuji diriku, dia terkesan dengan kemajuan dariku.
"Iya ,apakah kemampuan matamu itu sudah meningkat? kalau benar... itu sudah sejauh mana dari sebelumnya?"
Satoshi penasaran dan bertanya, hmm... apakah aku harus menjawabnya?
"Hmm.. Sangat benar pertanyaanmu Satoshi!..."
"Kemampuan mataku sudah ada peningkatan walaupun tidak terlalu banyak peningkatannya tapi itu sudah cukup!.."
"Peningkatannya adalah kemampuan melihat masa depanku sudah sedikit lebih jauh dari sebelumnya!..."
Iyah, ini adalah mata yang spesial yang kau berikan nama Blue Eyes. mata bisa melihat masa depan.
"Sudah sejauh mana?" {Satoshi}
"Yah tidak terlalu jauh sangat , cuman nambah 1 detik saja, yaitu 3 detik lebih jauh melihat masa depan!..."
Sebelumnya Blue Eyes hanya bisa melihat masa depan sejauh 2 detik, sekarang sudah 3 detik karena aku melatihnya setiap hari.
"Oh seperti itu, semakin hebat juga kemampuan matamu, pantas saja kau bisa dengan mudah menghindari Seranganku."{Satoshi}
"Iya kau benar Satoshi." {Yochi}
"Dari analisisku apalagi dari tanggapanku, Hideaki sangat hebat membuat strategi dalam waktu singkat apalagi dia cepat ambil keputusan. Tubuhnya sangat ramping yang membuat Hideaki lebih lincah dan cepat dari Satoshi."
Tanggapan Yochi selalu tepat dan detail.. tidak pernah kurang dalam meanalisa kemampuan orang-orang termasuk teman-temannya.
"Di tambah ada mata Hideaki yang bisa melihat masa depan yang membuat Hideaki jadi lebih mudah untuk menghindari dan memberikan Serangan yang tepat ke musuhnya!"
Aku benar-benar merasa tersanjung dan senang mendengarnya....
"Sementara Satoshi, kau lebih pertahanan yang kuat sampai sulit di tembus dan memiliki kekuatan penyerangan yang sangat kuat, instingmu semakin tajam!.."
Satoshi mengangguk, dia senang mendengar analisa Yochi yang membuat hati dia gembira.
"Akan tetapi karena fokus dua hal itu, membuat kau mudah terjebak oleh strategi lawan dan mengalahkanmu!.."
Tanggapan Yochi ada benarnya, Satoshi mudah aku jebak dalam strategi yang aku lancarkan kepadanya.
"Itu saja tanggapanku tentang pertarung kalian berdua...."
"Seperti itu..... Baiklah kalau itu tanggapmu Yochi, terimakasih atas tanggapannya membuat aku bisa memperbaiki kesalahanku dan sebagai pelajaran kedepannya"
Satoshi menerima tanggapan Yochi dengan baik dan bijak, aku yakin dia bakal memperbaiki kesalahannya.
"Sama-sama kawan!.. ini juga demi kebersamaan dan kemampuan kita semua!.."
Kata Yochi yang tersenyum dan menepuk pundak Satoshi.
Setelah obrolan itu, kami bertiga melanjutkan menghabiskan waktu luangnya di taman dengan ngobrol canda tawa sampai hari mulai menjelang petang.
"Hahahaha.....sudahlah hari mulai menjelang petang, lebih baik kita pulang, apalagi kita bakal main game vr... lebih baik tidak sampai terlambat kasihan Tadao dan Nario sampai menunggu!...."
"Hahahaha.... kau benar Hideaki lebih baik kita pulang!.." {Satoshi}
"Benar tapi sebelum itu, kita bersihin sampah-sampah kita supaya tidak mencemari lingkungan sekitar!..."
Yochi selalu bijak dan peduli lingkungan sekitar. itu adalah kebiasaan dan sikap Yochi.
"Ok!.."
Kami mulai membersihkan sampah-sampah seperti plastik keripik, kantong dan botol minuman kami, membuang ke tempat sampah dan setelah itu kami berjalan bersama keluar taman karena sudah selesai bersih-bersih.
"Oke... sampai jumpa kalian berdua, hati-hati di jalan!.."
Aku memberikan lambaian tangan kepada mereka yang memiliki satu arah untuk pulang ke rumah.
"Yah, kau juga hati-hati Hideaki, sampai jumpa" ucap bareng Satoshi dan Yochi.
Setelah berpisah pulang, aku menuju halte bus untuk naik bus rute ke arah rumah. sambil menunggu bus, aku bermain handphone untuk menyetel lagu dengan memasangkan headset agar tidak didengar oleh orang lain.
Beberapa menit kemudian....
Bus datang, Aku melangkah masuk ke bus dan membayar dengan scan menggunakan kartu dan berjalan mencari tempat duduk akan tetapi telah penuh dan pada akhirnya aku memutuskan untuk berdiri dengan memegang pegangan bus di atas langit-langit.
[Bus]
Bus melaju menuju halte dekat rumahku,
sambil melirik sekitar dalam bus dengan mendengarkan lagu favorit dan menemukan ada seseorang yang aku kenal.
Merasa kenal, aku mulai menuju ke seseorang itu untuk menyapanya.
"Abang Akira!..."
Orang yang aku sapa menengok ke arahku dan mulai mengenali aku.
"Kau... Hideaki!.."
Sapa balas Akira, dia menepuk pundak ku dan merasa senang bisa bertemu kembali denganku.
Dia adalah developer World Game yang merupakan game yang aku mainkan dan dia juga adalah GM atau disebut Game Master.
"Eh...sudah lama tidak bertemu Abang Akira, bagaimana keadaan Abang? Baik-baik saja kan?"
Aku bertanya untuk memastikan keadaan dia, itu adalah hal yang wajar.
"Tentu saja, syukur masih sehat selalu dan baik-baik saja jadi tenang aja!.."
"Syukurlah!..."
"Terus bagaimana keadaanmu? baik-baik saja?"
Tanya Akira yang sama seperti diriku tadi, dia orang yang baik dan peduli.
"Oh tentu saya selalu sehat puji syukur!.."
"Baguslah, bagaimana sekolahmu, lancar?
Aku dengar kau menjadi terkenal di kalangan anak remaja karena prestasimu!.."
Tanya Akira yang penasaran dan ingin tahu dengan aku saat di sekolah.
"Tentu saja lancar, malahan asik di sekolah apalagi masih 1 kelas sama temen-temenku, dan benar aku menjadi bahan omongan anak remaja!.."
"Oh seperti, pasti tidak enak yah!.. jadi bahan omongan anak remaja, bukan?"
"Yah sangat tidak enak apalagi mereka membahas soal aku memiliki pacar yang tentu saja Abang tahu apa yang terjadi dahulu!.."
Aku menjawab dengan ekspresi sedikit sedih dan tidak mau mengingat tentang apa yang terjadi kepada diriku di masa lalu.
"Yah kau benar, sudah 2 tahun sejak itu.... kita sama-sama tidak bisa melupakan kejadian duka itu!.."
Akira juga merasakan hal yang sama denganku apalagi dia yang paling sakit hati dan sedih di masa itu.
"Meski seperti itu... kita harus tetap semangat menjalankan hidup karena setiap kesedihan pasti ada kegembiraan setelah itu...bagaikan kita terkena hujan badai yang dahsyat pasti setelah badai itu... ada pelangi yang menunggu...bisa membuat hati kita tenang!.."
Kata-kata Abang Akira selalu membuat motivasi dan menenangkan hati, suasana menjadi lebih baik dari sebelumnya.
"Sangat benar bang?.."
Aku sedikit lega dan lebih baik dari sebelumnya.
"Oh iya, kalau tidak salah.... nanti bakal ada event di World Game yang besar, itu event apa yah bang? Kan Abang pembuatan gamenya,. pasti tahu...."
Aku bertanya karena penasaran dan ingin tahu, apalagi katanya ini ada tantangan baru.
"Oh.... soal itu, aku kasih tahu sedikit saja. nanti bakal ada event besar-besaran untuk besok, event yang selama ini menjadi mimpi atau keinginan semua orang yang tentu saja akan terwujud!.."
Hmm... kira-kira event apa yah? mimpi menjadi kenyataan itu terdengar seperti mimpi saja.
"Seperti itu eventnya, apakah mimpiku akan terwujud di event ini? Abang pasti tahu mimpiku!..."
"Tentu saja bakal terwujud, semua orang yang memainkan world game pasti bakal terwujud mimpinya termasuk kamu yang rank di kelas teratas!"
Wah.. aku tidak sabar menunggu eventnya besok, ini akan menjadi tantangan yang baru dan tujuan yang baru.
"Baiklah...jadi tidak sabar event besok!.."
Kami mengobrol tentang masa lalu setelah itu, mengobrol dengan suasana tenang dan nyaman di dalam bus yang sedang melaju ke halte bus.
Akira Kenzo adalah pendiri game vr online bernama World Game. aku sama dia sudah dari lama kenal semenjak aku dan adik perempuannya menjadi kekasih, tentu saja adiknya juga pemain world game.....
Aku kenal adiknya dari World Game karena sering bermain dan ketemuan membuat kami saling jatuh cinta yang membuat diriku menyatakan perasaanku dan menjadi dia kekasihku!...
Dia mengajarkanku arti apa itu cinta kekasih karena dulu aku tidak bisa membandingkannya. dia sangat cantik dan baik hati akan tetapi dia telah meninggal karena suatu penyakit yang membuat diriku sedih dan hatiku hancur.... akan tetapi ada surat untukku dari dia sebelum meninggal yang membuat diriku semangat kembali....
Bus terus melaju ke halte yang di tuju, aku dan Akira mengobrol terus hingga akhirnya halte yang di tuju akira sampai.
"Wah sudah sampai saja, baiklah, Abang pamit pulang dulu!.."
Pamit Abang Akari yang berjalan keluar dari pintu keluar bus karena halte bus yang dituju Abang Akari sudah sampai.
"Oke siap!..."
Akira keluar dari bus sambil berkata-kata sesuatu kepadaku saat dia melambaikan tangannya.
"Tenanglah Hideaki, besok adalah hari dimana semua akan kembali seperti dulu, kita akan berkumpul kembali dan akan bertemu dengan dia lagi, tunggulah itu!.."
Kata-kata pelan Akira yang tentu saja
aku bingung apa yang di maksud Akira kepadaku, tetapi aku menghiraukan hal itu dan bus kembali melaju menuju halte yang aku tuju.
30 menit kemudian....
[Halte]
Bus sudah sampai, aku berjalan turun dan berterimakasih ke supir bus telah berjasa. aku pun meninggalkan halte bus dan berjalan menuju pulang ke rumah.
Butuh banyak jalur jalan dengan jalan kaki hingga sampai di depan rumah.
"Senang sekali aku akhirnya pulang kerumah!..."
"Tapi apakah di rumah Sora memasak makan malam? Aku kurang yakin karena dia paling malas untuk memasak, tapi semoga aja dia memasak makan malam!.."
Aku melangkah masuk ke halaman rumah, membuka pintu dan sudah berada di dalam rumah dengan aman dan selamat.