[Di pintu gerbang utama sekolah]
Aku dan teman-teman saat ini sedang berada di pintu gerbang utama sekolah untuk pulang kerumah masing-masing.
"Baiklah kami berdua pulang duluan semua, bey sampai ketemu di World Game nanti!..."
Ucap pamit Tadao sambil memberikan lambaian tangan.
"Iya, kalian berdua juga hati-hati di jalan!.."
Kataku untuk membuat mereka berjaga-jaga dan berhati-hati saat berjalan menuju tempat penting mereka berdua masing-masing.
"Tentu saja, kalian juga hati hati!.."
Tadao dan Nario pergi melangkah, mereka berjalan berdua bersama menuju tempat dimana tempat itu ada urusan penting.
"Baiklah, sekarang.. kita juga harus pulang ke rumah.." ucap ajak Satoshi.
"Baiklah ayo."
Kami bertiga jalan bersama, meninggalkan sekolah menuju rumah mereka masing-masing, kami bertiga mengobrol bercanda tawa sambil jalan menuju rumah tapi saat melintas depan toko Notebook, Yochi berhenti mendadak.
"Sebentar kawan!..."
Kata Yochi yang meminta kami berdua untuk berhenti, sepertinya ada sesuatu yang penting.
"Ada apa Yochi? Sepertinya ada sesuatu yang penting?"
"Yah kau benar, kau Yochi seperti tertarik sesuatu" {Satoshi}.
"Iya kalian benar, aku tertarik sesuatu, yaitu melihat Notebook ini dan membeli buku yang sudah aku lama tunggu rilis...."
Yochi tersenyum dan senang, dia gembira dan berusaha untuk memberitahu atau mengajak masuk ke Notebook.
"Buku tentang apa?"
Tanya bersama aku dan Satoshi, Iyah sepertinya kami memiliki pikiran yang sama.
"Nanti saja aku beritahu, kalian nanti bakal tahu...apa yang aku maksud setelah aku membelinya...lebih baik kita masuk dulu!.."
"Siap" ucap bersama aku dan Satoshi.
Kami bertiga berjalan bersama, melangkah masuk dari pintu otomatis Notebook yang terlihat classic tapi ada sedikit dekorasi modern.
[Notebook]
Notebook, adalah toko atau perusahaan yang menghasilkan atau menerbitkan buku dari sang penulis. banyak buku yang dirilis dan diterbitkan, mulai dari manga/komik, novel/light novel, buku pelajaran pendidikan, buku sejarah dan banyak lagi.
Yochi mencari buku yang ingin dia beli dan miliki, aku dan Satoshi hanya mengikuti dia dari belakang, melewati banyak lorong rak buku. Notebook berisi banyak rak buku yang diisi buku, ada juga meja khusus untuk mau yang baca disini secara gratis dengan syarat tenang dan sunyi.
"Akhirnya aku menemukannya..."
Yochi sedikit berteriak yang pada akhirnya dia mengecilkan suaranya karena gembira, dia menemukan buku yang dicarinya.
"Kau sudah menemukannya?" Tanya Satoshi.
"Benar kah? Kalau iya, buku apa tuh? Tanyaku yang penasaran.
"Sudah, ini dia buku the adventure to find a place to live, merupakan buku tentang seorang petualang yang mencari tempat tinggalnya yang hilang!.."
Yochi terlihat bahagia, dia senang mendapatkan buku yang dia ingin miliki. matanya melebar walaupun memakai kacamata.
"Wahhh keren..... apakah buku ini edisi terbatas?"
"Tentu saja, Buku ini masih baru diterbitkan dan sudah trend di berbagai situs atau pencinta buku dan aku salah satunya, Aku sudah sebulan menunggu buku ini diterbitkan dan akhirnya aku mendapatkannya!..."
Yochi merasa bangga, dia memeluk bukunya dengan erat.
"Kau benar Yochi, buku ini memang trend...aku lihat banyak tetangga rumahku seperti remaja yang suka membicarakan tentang buku ini" {Satoshi}.
"Wahh luar biasa!.."
Aku memuji buku ini, aku rasa ini buku memang luar biasa dan layak di puji.
"Kamu aja terkagum apalagi aku, kalau begitu aku mau ke kasir dulu untuk membeli buku ini!.."
"Baiklah.... kami berdua tunggu di luar sekalian mau beli makanan dan minuman di supermarket sebelah!."
"Oke"
Yochi pergi menuju kasir Notebook, sementara aku dan Yochi pergi keluar dari Notebook dan pergi ke supermarket di sebelah.
[Supermarket]
Satoshi dan aku mulai memilih makanan dan minuman yang enak untuk mereka nikmati di supermarket ini, ada banyak macam bentuk dan jenis.
Satoshi sedikit kesulitan memilih cemilan yang pas untuk kami cemil. aku membantu dia untuk memilih cemilan yang tepat.
"Keripik kentang, keripik singkong dan keripik jagung ini cocok untuk kita bertiga, bagaimana?"
"Aku rasa itu ide yang bagus, jadi aku akan memilihnya!.."
Satoshi mengambil ketiga keripik itu dan memasukkan ke keranjang belanja. setelah itu kami berdua memilih minuman di kulkas supermarket yang membuat kami segar dan nikmat di tenggorokan.
"Hmm... apa yang harus aku pilih? ini adalah pilihan yang sulit!.."
Satoshi kesulitan memilih minuman botol, yah itu memang kelemahannya apalagi memilih sesuatu.
"Aku rasa, kopi susu botol, teh botol dan fanta ini cocok buat kita, bagaimana kalau kita melihat itu?"
"Ide bagus, baiklah... ayo kita pilih!.."
Satoshi mengambil minuman yang aku sarankan, dia memasukkan ke dalam keranjang.
Kami berdua sudah selesai membeli yang kami inginkan, saat ini sedang antri di kasir yang lumayan ramai.
6 Menit kemudian...
"Ternyata lebih murah yah, 30-100-150 Yen... ini aku bisa beli 5 dengan isi dompet atau uang saku yang aku bernilai 1000 Yen."
Satoshi sedikit terkejut dan senang, yah aku rasa kalau di Indonesia.. paling 3 ribu rupiah sampai 15 ribu rupiah.
"Sepertinya kita bakal cemil yang enak!."
"Benar, apalagi kita membelinya banyak sekali... pasti bakal puas kita ngemilnya..."
Kata Satoshi yang senang dan tidak sabar.
"Kau benar..... eh bentar! dimana Yochi? bukannya harusnya kita ketemu disini?"
Aku bertanya-tanya dan bingung kenapa Yochi tidak ada didepan supermarket atau Notebook. aku tidak bisa melihat dia.
"Kau benar, harusnya dia ada disini, kemana dia sekarang?"
"Kalau begitu, ayo kita cari dia!.."
Satoshi mengangguk, kami berdua mencari keberadaan Yochi ke Notebook dan jalan di sebrang tapi tidak ketemu, merasa khawatir kami menelpon handphone Yochi tapi tidak di angkat, kami sudah menelpon dia sebanyak 10x dan itu tidak di angkat juga. pada akhirnya kami berdua cari Yochi di daerah taman dekat sini.
[Taman]
Kami masuk ke taman dan mulai mencari Yochi bersama, mencari ke berbagai sisi dan tempat di taman dan bahkan bertanya kepada orang yang lalu lalang di taman tentang keberadaan Yochi dimulai dari ciri-cirinya tapi tidak ketemu.
Akhirnya kami dapat informasi dari Kakek tua, kalau orang yang suka baca buku biasanya berada di dekat air mancur.
Mendengar hal itu, kami berdua berlari menuju ke air mancur dan itu butuh waktu lama dan juga kami berlari ketempat air mancur yang merupakan bangunan yang berada paling tengah ditaman.
"Hah.. hah.. hah.., itu dia Yochi.."
Aku berbicara dengan patah-patah atau kehabisan nafas, itu bisa terjadi karena kehabisan nafas setelah berlari.
"Benar itu dia, ayo kita kesana!..."
Satoshi yang merasakan hal sama dengan aku, akhirnya dia lebih dulu berjalan menuju air mancur yang dimana ada Yochi.
Berlari dengan cepat, melangkah dengan cepat.. menuju Yochi yang asik duduk sambil membaca buku di samping air mancur yang dimana ada kursi kayu taman.
"Hah...hah...hah.. akhirnya, kami menemukan dirimu!..."
Aku dan Satoshi sedikit kehabisan nafas dan mencoba mengontrol nafas kembali seperti normal.
"Eh, kenapa kalian kelihatan kelelahan? apakah kalian habis dikejar sesuatu yang menakutkan?"
Yochi bertanya dengan ekspresi menahan tawa, kata-katanya seperti lelucon.
Mendengar itu, aku dan Satoshi dengan ekspresi muka lucu kesel, tangan di kepalkan, keluar asap putih yang keluar di kepala kami.
"Eh-eh ada dengan kalian? Kenapa kepala kalian keluar asap?"
Tanya Yochi dengan muka cemas akan terjadi sesuatu kepadanya.
"Oh..ohh.... tidak ada apa-apa, cuman kepanasan tadi selepas lariii... kareena...."
Aku kesal, mengepalkan tanganku dengan wajah yang kesal bahkan mengeluarkan asap putih dan wajah yang memerah layaknya api.
"Kaaareenaa... mencari mu Yochi.?...." teriak kesel Satoshi.
Yochi dengan cepat, dia menyembunyikan mukanya dengan buku yang sedang dia baca, tidak berani menatap kami.
"Kau tahu, tidak? Kami berdua mencarimu kemana-mana dari tadi, kesana kesitu dan hasilnya tidak ketemu. dasar...."
Satoshi meluapkan amarahnya, dia emosi dan tidak bisa menghentikan marahnya dan emosi dia.
"Benar sekali, untung saja kami bertanya ke seseorang di jalan tentang ciri-ciri kamu dan kebiasaan kamu...akhirnya ketemu juga disini!.."
"Yah, maaf Satoshi-hideaki. Aku tidak bermaksud membuat kalian mencariku tapi aku tidak sabar untuk membaca buku yang aku sudah tunggu rilis, maaf ya teman!.."
Kata maaf Yochi yang masih menyembunyikan mukanya dengan bukunya karena merasa bersalah.
Mendengar itu aku dan Satoshi merasa lebih normal karena Yochi sudah meminta maaf ke mereka.
Kami saling bertatapan dan setuju untuk memaafkan Yochi karena ini bukan sepenuhnya kesalahan dia.
"Iya tenang saja , kami berdua maafkan" ucap bareng aku dan Satoshi.
"Lagi pula kita ini temen, bukan? tentu saja kita semua dan harus saling memaafkan, betul, tidak?"
Kataku dan duduk disamping Yochi dengan pelan dan santai. Satoshi juga duduk disamping Yochi.
"Terimakasih Hideaki... Satoshi!.." ucap Yochi yang senang.
kamipun berbaikan dan mulai bercanda bersama seperti semula, kami bertiga membaca buku bersama di dekat air mancur dan bercanda ngobrol.