Chereads / Obsesif / Chapter 10 - Si Wanita Picik Dan Diary Ku

Chapter 10 - Si Wanita Picik Dan Diary Ku

Akhirnya Om Danu dan Tante Vina, ikhlas memberangkatkan ku pulang kembali ke rumah Papa. Karena aku harus melanjutkan impianku, untuk mendapatkan Papa menjadi milikku. Aku tak bisa hidup tanpa Papa... satu-satunya pria yang kuinginkan dan kucintai. Walau ini salah dimata semua orang tapi aku berhak menentukan pilihanku.

_______________

Kamis 12 September. 16:53

Sebulan setelah Mama ke surga untuk selamanya, waktu itu aku baru pulang ziarah dari makam Mama di Surabaya daerah kediaman Om Danu dan Tante Vina. Sesampainya di rumah, aku hanya menemukan wanita jalang bertopeng malaikat itu yang kini telah menjadi istri Papa. Kebetulan sore itu Papa sedang tidak berada di rumah. Dan kupikir mungkin ini adalah hari terbaikku dimana aku telah mempersiapkan keberanianku untuk berkata-kata yang semestinya pada wanita picik itu.

"Looh... Tante kirain kamu gak pulang, dan bakalan tinggal di sana sama Om kamu... bukannya Om Danu kamu itu jauh lebih muda dan lebih menggairahkan dibanding Papamu??"

Ucap si wanita jalang itu tiba-tiba mengagetkanku, dengan senyum lebar dan mata yang mengejek, saat aku berjalan memasuki rumah dengan membawa tas ranselku. Tapi perkataannya yang barusan ini, seperti kilatan petir yang sangat panas, menyambar tubuhku. Apa maksud dari perkataannya ini, hingga mampu membungkam amarahku yang sedang ingin ku luapkan semua padanya sore hari ini.

Mulutku menjadi kaku, terdiam sesaat mendengar ucapannya barusan.

"TIDAK...aku tidak boleh lemah" bisikku dalam hati.

"Atau mungkin karna punya Om Danu tidak segede milik Papa??"

Ucapnya lagi dengan gaya nyeleneh, yang semakin membuatku bertanya-tanya darimana si wanita jalang busuk ini mengetahui apa yang sudah ku tuliskan dalam buku harianku.

Tanpa perlu menjawabnya aku langsung bergegas berlari ke kamarku memastikan kalo buku diary ku masih berada di atas meja cermin kamarku. Belum sempat aku menemukannya...tapi si wanita jalang itu sudah berada di kamarku dan kini sedang berdiri di belakangku sambil menggenggam buku diary ku yang bersampul berwarna biru muda ditangan kanannya.

"Ooooh...jadi ini yang kamu cari...makanya kamu langsung berlari menuju kamar??? "

Ucap si wanita jalang itu menatap ku dengan senyum sinis, sambil menunjukkan buku diary ku dengan wajah yang seolah ingin ku ludahi.

"Dasar pelacur!!! Wanita busuk!!... berani-beraninya kamu masuk kedalam kamarku ...berikan padaku buku diary itu...kembalikan padaku"

Ucapku penuh emosi dan benci sekali rasanya, dia berani menyentuh barang-barang yang ada di kamarku, sangat lancang dan keterlaluan.

"Pelacur?? Yaaa...aku memang pelacur...tapi aku bukan orang sembarangan...Karna aku pelacur yang hanya mau melayani Papamu demi mendapatkan harta seperti Mobil mewah,...rumah...intan berlian dan tabungan yang bernilai ratusan juta..."

"Dan kamu...jika tidak ingin buku diary ini tersebar luas kemana-mana...dan agar hidupmu dan Papamu tidak menjadi gelandangan...maka ka-mu mulai sekarang tu-ru-ti perintah ku. Karena isi buku diary ini seluruhnya sudah ku fotoin....mau bukti? "

"Yaaa kalo kamu tidak percaya... sekarang juga aku bisa kirim lewat WhatsApp ke Papa kamu. Atau ke nomor teman-teman sekolahmu, yang kamu catat dalam buku diary ini...ataaau ke nomor Ibu wali kelasmu?...kalo gak salah Bu Mawar ya namanya??"

Saat itu pandanganku benar-benar gelap...aku benar-benar menjadi lemah dengan seluruh siasat buruk si wanita pelacur busuk ini. Ternyata kepicikannya bukan hanya ingin menguras harta Papa, tapi dia juga ingin membunuhku secara perlahan...

"Kenapa diam cantik...?? Atau jangan-jangan kamu sedang mengkhayalkan Papa yang lagi mencium dan memelukmu dalam dekapan tubuh kekarnya..."

Ucapnya penuh kemenangan yang semakin membuat darahku mendidih...tapi aku masih bisa berpikir normal dan lebih baik memilih untuk mengalah sejenak.

"Lakukan saja apa yang ingin kau lakukan wanita pelacur...tapi ingat...jangan harap kamu bisa memiliki rumah ini. Dan aku pastikan kau tak akan pernah mendapatkan apapun..." Ucapku dalam hati saja.

"Kalo kamu ingin hidupmu tenang dan bahagia...sebaiknya kamu tunduk atas semua perintahku. Tapi aku sangat yakin, kamu tak akan pernah bisa tidur nyenyak walau barang sedetikpun. Karna aku, akan membuat hidupmu penuh dengan ketakutan dan siksaan batin, yang sangat sangat mendalam setiap detiknya" ucapnya semakin merasa berkuasa.

"Karena sebelum seluruh harta Papa mu sepenuhnya milikku. Maka aku akan jadikan kamu, sebagai umpan untuk menguras Papamu...dan setiap bulannya seluruh penghasilan Papamu hingga gaji pensiunnya, harus masuk kedalam tabunganku"

"Dan bukan itu saja...aku juga akan jadikan tubuhmu menjadi sumber penghasilan ku...dan kamu harus turut perintahku...hingga kamu benar-benar menjadi seorang pelacur seutuhnya...ha-ha-ha-ha-ha"

"Dasar manusia busuk...keluar kamu sekarang juga dari rumahku keluaaarrrr...keluaaarrrr"

Ucapku sambil menutup pintu kamarku. Dia telah berhasil memporak-porandakan hidupku... ancaman wanita jalang itu telah berhasil membuatku bungkam tanpa ku tau harus berbuat apa sekarang.

Dia telah mengambil buku harianku dan berani sekali dia masuk ke kamarku, dan mungkin seluruh isi kamar ini telah periksanya...betapa serakah dan rakusnya manusia pilihan Papaku...hanya karena demi kepuasan nafsu Papa telah dibutakan oleh nafsunya sendiri...

"Kau tak akan kubiarkan menghancurkan hidupku...tak akan pernah. Dan aku, harus segera menyusun rencana untuk menghentikan semua rencana busuk mu, aku bahkan rela mengorbankan nyawaku demi menyelamatkan kebahagiaanku bersama Papa..." Ucapku dalam hati.