Chereads / Aku Bereinkarnasi menjadi Absolute / Chapter 8 - Chapter 6: Memberikan Nama

Chapter 8 - Chapter 6: Memberikan Nama

Pagi hari yang cerah didunia lain ini. Aku terbangun dan saat ini berada dihalaman rumah untuk merasakan suasana pagi hari yang cerah dan hangat ini.

Burung-burung, sapi, kambing, ayam, dan ikan juga sudah bangun dan mulai beraktivitas seperti biasanya bahkan semut yang berada dihalaman rumahku sudah mencari makanan.

Wahh.. Pagi yang indah yah, aku sudah lama tidak merasakan suasana alam murni karena di bumi kebanyakan peradaban manusia seperti gedung-gedung tinggi...

Aku merasa beruntung bisa bereinkarnasi ke dunia ini yang masih murni alamnya tanpa ada pencemaran lingkungan sedikitpun.

Hari ini, kami mulai bekerja sesuai tugas yang aku berikan untuk mengurus kawasan rumah ini. Pagi-pagi sekali Sada sudah menyirami kebun, seperti pohon buah dan tanaman sayuran.

Dia menyiraminya dengan sangat halus dan lembut seperti seorang ibu yang sedang memandikan anaknya sendiri, itu yang aku lihat. Marina belum melanjutkan tugas karena harus pergi ke desanya terlihat dahulu untuk mengajak temennya ke sini, jadi aku yang menggantikan pekerjaan seperti memberikan makan dan bermain bersama hewan ternak.

"Kalian sungguh nurut dan sehat yah, kalian memang hewan yang pintar... aku tidak menyesal menciptakan kalian semua..."

"Semoga kita tetap menjadi keluarga walaupun salah satu dari kalian bakal menjadi daging..."

Saat aku membicarakan hal tersebut, hewan-hewan ternak langsung gemetar dan merinding seperti ketakutan... mungkin mereka takut untuk aku sembelih...

Sapi melenguh, kambing mengembik dan ayam berkokok... mereka semua bersuara saat aku berikan makan kepada mereka dan sedikit bermain bersama mereka seperti mengelus kepala mereka....

Aku juga memandikan mereka sampai bersih menggunakan ember yang berisi air dan sabun, aku menyikat gigi, kulit, bulu, dan beberapa bagian kotor mereka seperti kaki mereka. butuh waktu lama hingga mereka akhirnya selesai aku bersihkan dan mereka semua bersih tanpa kotoran sedikitpun.

Aku juga membersihkan kotoran mereka dan mengubahnya menjadi pupuk dan disimpan di gudang bawah tanah yang telah aku bangun, ini juga bagus untuk pohon buah dan tanaman sayuran.

"Baiklah, sekarang mengecek kolam ikan dan melihat keadaan Sada, apakah dia melakukannya dengan baik?"

Aku berjalan menuju kolam ikan, saat sudah sampai. ikan-ikan dikolam menjadi lebih banyak dari yang kemarin... aku rasa mereka cepat sekali berkembang biak dan ada banyak telur ikan yang sudah menetas.

"Jentik-jentik?..."

Aku rasa mereka sudah kenyang karena setelah aku lihat, banyak jentik-jentik dikolam ikan dan mereka memakan jentik-jentik ini secara besar-besaran.. pantesan saja mereka berkembang biak dengan cepat...

Aku rasa, aku ingin menghias kolam ikan ini karena cuman kolam ikan yang polos tanpa ada hiasan sama seperti. Aku menciptakan karang hias, batuan sungai, rumput air tawar dan beberapa bola cahaya yang akan nyala secara otomatis jika sudah malam.

"Oke, ikan sudah selesai... aku harusnya mengawasi padi dan menyiram air anti hama namun..."

"aku kemarin bertemu dengan laba-laba yang baik hati setelah memakan hama dan mereka bisa membuat baju, pakaian, kain, selimut dan lainnya.."

Yah, pada akhirnya aku bekerjasama dengan dirinya. dia akan membuat sesuatu dari jaringannya menjadi pakaian dan membasmi hama... sementara balasan aku memberikan dia tomat karena dia suka dengan namanya tomat.

Jadi aku membuat tempat untuknya, di atas pohon atau rumah pohon sederhana untuk dia tinggal karena tubuhnya yang besar seperti kucing membuat diriku harus membuat pohon rumah ditempat pohon yang tinggi dan dibawah ada taman bunga.

"Oke, sekarang waktunya ketempat Sada... aku ingin tahu, bagaimana dia mengurus kebun..."

"Aku tidak sabar...."

Aku berjalan menuju kebun yang berada di sebelah barat sawah, aku sudah sampai di kebun dan melihat tanaman sayur yang baru saja disiram terlihat dari daun-daunnya yang masih tersisa air menempel.

"Hmm, dimana dia? aku tidak bisa melihatnya!..."

Aku memutuskan mencari Sada di kebun luas ini, aku memulai dari kebun pohon anggur, stroberi, pisang, semangka, pepaya dan akhirnya ketemu di kebun pohon mangga.

Dia terlihat menyirami pohon dengan gembornya, dia terlihat tenang dan menjalani tugasnya dengan baik.

Dia lembut dan pelan menyirami pohon mangga tersebut seperti memandikan anaknya sendiri.

hmm apakah dia sudah menikah dan memiliki anak? dia terlihat seperti sudah ibu muda yang memiliki anak walaupun ini hanya pemikiran ku saja.

Aku melangkah untuk mendekati dirinya yang tenang menyirami pohon mangga.

"Sada, bagaimana dengan tugasmu? apakah berjalan lancar?"

Sada berhenti menyirami pohon tersebut dan berfokus dengan panggilan dari diriku. dia menoleh ke arahku dengan tatapan mata yang tenang dan raut wajah yang kalem.

"Lancar saja, tidak ada kesulitan sama sekali."

"Benarkah? itu sangat bagus... aku tidak salah untuk memberikan tugas ini kepadamu!.."

"bagaimana? apakah kau senang dengan tugas ini?"

"Iya, aku merasa tenang karena suara alam dari kebun ini!.."

"Begitu tenang tanpa ada suara berisik yang menganggu sama sekali, bukan berarti aku tidak suka keramaian!..."

Sepertinya kata-kata Sada mulai santai dan terbiasa dengan diriku, tidak seperti pertama kali bertemu dengan perkataan yang singkat.

Dia terlihat lebih cerah dan bersinar wajahnya, tatapan matanya seperti memiliki sinar harapan berbeda dengan awal kami bertemu.

"Begitu... bagus kalau seperti itu, sebagai hadiah kerja kerasmu.. aku ingin kau mencoba buah mangga langsung dari pohonnya!.."

"Hmm, apa maksudmu?"

Sada bingung dengan kata-kataku, raut wajah bingung Sada sungguh imut walaupun terlihat kalem.

Aku mempercepat proses panen atau kematangan mangga di satu pohon mangga didekat kami.. pohon mangga tersebut memunculkan mangga yang banyak dan bagus kualitasnya.

"Wahh... mereka tumbuh!.."

Sada terpukau dengan apa yang aku lakukan, aku senang melihat dia terpukau. Aku mencabut salah satu buah mangga yang sudah matang.

Aku mengupas kulitnya dengan cepat dan memberikannya kepada Sada untuk mencobanya.

"Ini, kau cobalah!.. ini mangga murni dari pohon dan masih segar!.."

Sada terdiam sejenak dan mengambil buah mangga yang aku berikan kepadanya, dia mencobanya dan memakannya. terlihat lembut dan enak saat mengunyahnya dimulut.

"Hmm, enak asam-asam manis... aku menyukainya!.." Sada sedikit tersenyum saat menelan dan merasakan rasa mangga tersebut.

"Benarkah? syukurlah jika aku menyukainya!.."

"Aku teringat akan sesuatu saat memakan buah mangga ini!.. seperti mengingat kalau dulu pernah makan ini bersama seorang laki-laki!.."

"Entahlah, aku tidak terlalu ingat!.."

Makan bersama dengan seseorang? aku jadi teringat dulu saat aku makan buah mangga bersama Saori. kami saling menyuapi dan memasukkan ke mulut.. masa-masa yang indah.

"Begitukah? aku turut senang mendengarnya!.."

"Oh iya, sekarang waktunya istirahat dan makan siang!.. ayo kita kembali ke dalam rumah!.."

"Kau benar, kalau begitu aku akan memasak sesuatu untuk makan siang, sekaligus untuk tamu nanti yang akan dibawa Marina!..."

Hmm, benar juga apa yang dikatakan Sada... aku harus mempersiapkan sesuatu untuk tamu yang akan datang...

Kami berdua kembali ke dalam rumah, Sada langsung mengumpulkan bahan-bahan untuk memasak, sementara diriku mulai menyiapkan cemilan dan minuman untuk tamu nanti.

Kalau tidak salah kata Marina sebelum berangkat.... "Aku akan membawa 4 temanku ke sini, jadi aku harap kalian menyambut mereka dengan baik!..". Begitulah kata-katanya.

Setelah semua sudah disiapkan seperti makan siang, minuman, cemilan, dan sofa untuk menyambut tamu. Sada dan aku menunggu di teras rumah sambil duduk dikursi kayu di teras.

"Aku pulang!..." Teriak Marina yang terlihat sudah sampai di depan parit bersama 4 kucing lainnya.

Aku dan Sada bangun dari duduk kami dan berjalan menuju pintu gerbang pagar untuk menyambut mereka.

Aku membuka gerbang pagar untuk membiarkan mereka masuk, Marina dan 4 kucing tersebut masuk ke dalam halaman rumah.

"Selamat datang kembali, Marina!.." {Daichi-Sada}.

"Senang kau bisa kembali dengan selamat, dan sepertinya kau membawa tamu!.."

"Iya tuan, ini adalah teman-temanku!.. ayo semuanya!.. sapa tuan Daichi!."

Para kucing tersebut berbaris menyamping. Mereka terlihat imut dan menggemaskan, Apakah aku boleh memelihara mereka?

"Salam kenal, Daichi!.. kami adalah teman Marina dan berasal dari desa hewan atau disebut animal village."

"Wah, nama yang bagus... perkenalkan namaku Daichi, senang berkenalan dengan kalian!.."

"Oh iya, nama kalian siapa? supaya aku bisa memanggil kalian lebih mudah!.."

"Kami tidak memiliki nama, kami hanya memiliki sebutan saja untuk bisa memanggil satu sama lain seperti saya disebut belang perak karena bulu saya, dia sebelah kanan saya Oren, sebelah kiri saya putih bulan, dan sebelah Oren adalah hitam bayangan."

Wow, sebutan yang memang cocok untuk bulu mereka.. aku baru ingat kalau mereka tidak memiliki nama karena ciri khas ras inanital yang seperti itu...

Apalagi memberikan nama kepada mereka sama dengan mengeluarkan banyak energi yang disebut dunia ini LE. Sebagian besar LE yang memberikan nama kepada ras inanital bakal perpindah kepada ras inanital tersebut untuk berevolusi menjadi Half human selama

"Begitu yah, kalau begitu aku akan memberikan nama kepada kalian!.. supaya bisa lebih mudah memanggil kalian!.."

"Benarkah? kau akan memberikan kami nama!.. tapi apakah kau bakal baik-baik saja, jika memberikan namaku!..." {Putih bulan}

"Tenanglah... aku akan baik-baik saja! lagipula aku sudah banyak mengeluarkan LE beberapa hari ini aku!.. dan kalian bisa lihat aku baik-baik saja!.."

"Kau benar!.. kalau begitu, kami siap untuk diberikan nama!.." {Hitam bayangan}.

Mereka sudah siap untuk diberikan nama olehku, aku memikirkan nama yang cocok sesuai warna bulu mereka dan membayangkan Half human mereka sesuai gender mereka.

Aku sudah mendapatkan nama untuk mereka, kalau begitu akan aku berikan nama sesuai warna bulu mereka yang lebih gemes dan imut.

"Belang perak, bernama Silri, Oren bernama Oyani, Putih bulan bernama Mowhi, Hitam bayangan bernama Shablac!... itu nama kalian semua!..."

LE milikku terkuras banyak bahkan lebih banyak dari membangun kawasan rumah ini... aku merasa LE milikku seolah-olah seperti keluar dari tubuhku dan masuk kedalam tubuh mereka berempat dalam jumlah banyak..

Supaya perubahan mereka lebih cepat, aku menggunakan skill «Time» untuk mempercepat waktu mereka hingga 3-2 hari lebih cepat...

Mereka secara cepat menjadi Half human yang aku sudah imajinasi kan secara detail walaupun aku sedikit lupa dengan wujud manusiaku tapi aku masih ingat sedikit. Seorang laki-laki muda dewasa, rambut pendek hitam, memakai jas kantor layaknya CEO dan itu adalah diriku yang dulu bernama Hiroki Katashi.

Yah itu adalah diriku yang masih di bumi sebelum reinkarnasi ke dunia ini menjadi ras Absolute satu-satunya.

Mereka sudah berubah dengan Silri lebih dulu dengan wujud Half human muda, rambut perak, mata biru, dan jaket putih dengan sepatu. dia terlihat imut dan keren .

Sementara Oyani, memiliki tampilan perempuan rambut pendek Orange, mata orange, jaket Orange, dan wajah imut. Yah memang dia imut dalam hal ini.walaupun dia terlihat sedikit seksi karena sekilas seperti itu.

Mowhi juga seperti perempuan berambut putih lurus panjang, mata kuning bersinar lebar, pakaian putih, dan berwajah imut, lucu. dia sangat sopan dalam berpakaian karena memang aku yang menginginkannya.

Dan terakhir adalah Sablac... memiliki tampilan laki-laki muda berambut hitam pendek, mata hijau tajam, wajah yang senantiasa serius, jaket hitam dan tetap saja dia imut seperti yang lainnya.

Mereka semua sudah menjadi Half human, aku merasa senang mereka semua sudah berubah walaupun tidak ada yang mirip dengan diriku karena aku sedikit susah membuat imajinasi diriku karena jarang melihat diri dari cermin...

Biarkan saja dulu aku seperti ini, mungkin aku bisa mendapatkan seorang yang lebih cocok dengan diriku... aku merasa... ada seseorang yang bakal cocok untuk aku tiru wujudnya.