Chereads / Rise of The Heavenly Demon / Chapter 6 - Klan Ximen (1)

Chapter 6 - Klan Ximen (1)

*Ah iya benar juga, aku mengatakan aku ingin bekerja di Sini ya* Daegin

"I-iya Bu, aku ingin jadi Bekerja di Klan ini"

"Hmhm, Baiklah aku perlu melihat Kemampuan mu dulu" Halwa

"Kemampuan apa ya?"

"Menjadi Pelayan Sekalipun kau memerlukan Kemampuan yang Mencukupi lo, karena yang Di Utamakan oleh ku adalah Mencuci Baju dan Keahlian mu dalam Bergerak Cepat. Maka Ayo kita mulai Tes nya!" Halwa

"Eh, hari ini juga?"

"Tentu, Kenapa? Kau lelah Perjalanan? Anak zaman sekarang Lemah sekali hahaha" Halwa

*Heehh, padahal aku ingin berkeliling dan Mengingat seluk-beluk klan ini dulu, ya sudah lah* Daegin

"Kalau Begitu Ayo Bibi"

Halwa membawa dan Mengetes Kemampuan Mencuci Baju Daegin, namun Halwa Terkejut dengan Kammpuan Daegin yang ternyata sudah ahli, dia kebingungan...

*Bagaimana Anak yang bahkan terlihat Lusuh ini sudah ahli Mencuci Baju dengan Tingkat Kesulitan yang tinggi ini* Halwa

*Baju ini kan banyak Bagian Celah Kain dan Renda nya, tak mungkin dia langsung bisa melakukan hal ini, apa dia sudah sering melakukannya?* Halwa

"Hei Nak, apa sudah Bekerja sebagai Pencuci Baju juga sebelumnya?" Halwa

"Ah, saya sudah Pernah bekerja di Beberapa Tempat Sebagai Pencuci Baju, di Klan ***** dan di Penginapan ***"

"Hm begitu, Baiklah Kalau begitu kita Ke Sesi terakhir, Tes Keahlian Bergerak mu"

Halwa menggiring Daegin ke Tanah Kosong Belakang Manor Pelayan, dan membawakannya 3 Piring Makanan Di atas Nampan.

"Apa aku harus memakan ini semua?"

"Kata siapa! Cepat pegang nampak itu dengan Kedua tangan mu, dan Bergerak dengan Cepat Ke Arah Dapur! Dan Ingat jangan menumpahkan sedikit pun makanan itu" Halwa

"B-baik bibi" Daegin memegang Nampan itu dengan Serius dan Berjalan Cepat Biasa dengan Kakinya, namun...

Clek

"Kau menumpahkan setetes sup nya!, Kembali ulangi dari Awal!" Halwa

"Sial"

*Merepotkan, Aneh, rasa nya membawa Nampan ini dan Bergerak Cepat Ke Bangunan Lainnya rasa nya lebih sulit di bandingkan Aku menghindari Serangan para Peseni Bela Diri Berbintang* Daegin kembali ke Posisi Awalnya.

"Fuuhh"

*Baiklah, kurasa aku akan mencoba 'Itu' disini* Daegin

Teknik yang di Ciptakan Daegyom saat dia masih menjadi Murid Tingkat Menengah di Azure Dragon, Teknik Langkah Kaki di Tambah Perputaran Bagian Tubuh yang amat Halus bahkan sangat akrobatik. Dia namaku kan sebagai...

『Formless Moving Art』

Menggunakan 100 Persen Keseluruhan Bagian Tubuhnya, Kaki nya Bergerak dengan Cepat namun Tangannya tetap Fokus tidak membiarkan Seisi Nampan itu Tumpah sedikitpun.

Dalam Kurang dari sedetik pun dia sudah sampai ke Posisi Targetnya, karena Dapur hanya berjarak beberapa Belas Meter.

Tentu di Situlah Halwa Terkejut melihat pergerakan Daegin jauh lebih Halus di Bandingkan Sebelumnya, Rasanya seperti Hembusan Angin Lewat Saja.

"Bagaimana? Apa aku lulus?"

Daegin di Luluskan, dan dia di berikan kamar di Bagian Pojok Lantai ke-2 oleh Kepala Pelayan. Dia juga menerima 10 Koin Perak untuk membeli keperluan hidupnya...

*Kurasa Bibi itu mengkasihani diriku ya... apa jarang Baju sobek sobek ini?, haha*

*Kurasa Aku akan mandi dulu* Daegin menyadari dirinya lumayan bau ternyata

Setelah Mandi, Daegin membuka Lemari Kecil di Samping Pintu kamarnya yang berisi seragam Biru Yang di Beritahu oleh Kepala Pelayan yang ternyata Baju itu adalah seragam Pelayan Klan Ximen...

"Kurasa sementara aku pakai baju ini dulu"

Daegin berjalan keluar dan berjalan-jalan, dan di Tengah Perjalanan nya, di Lorong Manor Utama dia bertemu dengan Putra ke-2 Klan Ximen, Ximen Dochan...

*Siapa orang dengan tatapan menyebalkan ini?* Daegin

"Hei, jangan menghalangi jalan Tuan Muda!" Pelayan Pribadi (2)

"T-Tuan muda?!"

Daegin pun menyingkirkan dari Lorong itu dan Menundukkan Kepalanya ke Arah Orang tadi dan Membuat Pose Tangan Menghormati padanya, namun...

*wah Sialan, Dia Tuan Muda Klan Ximen ternyata* Daegin

*Hoho, apa dia baru?* Dochan Mendekat ke Daegin

"Hei Bocah, Apa kau baru disini?" Dochan

"Ah iya Tuan muda"

"Haha, seperti Kepala Pelayan belum menjelaskan banyak hal pada mu" Dochan sambil Menatap rendah

Plak - Plakk!

"Kau harus terus merendahkan Kepala mu pada Kami Klan Ximen selama kau bukanlah Pelayan Pribadi Kami" Dochan sambil Menampar Wajah Daegin sebanyak 2 kali.

"Sudahlah, Lebih Baik aku Berlatih Dari pada Meladeni mu" Dochan

Beberapa saat setelah itu ada yang mendekati Daegin lagi... seorang Pelayan Anak Kecil

"A-apa kau baik-baik saja?!, jangan menaruh dendam padanya ya, Orang itu memang menyeramkan" Pelayan

"Tidak kok, mana mungkin aku menaruh dendam pada Tuan muda"

Di saat yang sama...

*Bajingan itu, Akan Ku Bunuh dia Malam Ini* Daegin sambil membuat senyum tulus pada Pelayan Kecil di depannya

"Siapa nama mu adik kecil?" Daegin

"Adik?!"

*Ah iya, aku kan 11 Tahun ya* Daegin

"Ah maksudku Siapa Namamu Putri Kecil" Daegin

"Kau merubahnya sialan, Nama ku Jolha, aku Pelayan Pribadi Nona Muda Ximen Dwa, Sang Putri Bungsu Klan Ximen" Jolha

"Ah begitu ya, Hebat kau ya"

"Begini-begini Aku ini senior mu! Tunjukkan rasa hormat mu dong" Jolha

*Babi, Kenapa aku harus Menghormati Orang ini ya? Hadeh, dari pada aku ga bisa lanjut jalan-jalan*

"Hehe Maaf senior, Junior mu ini sangat menghormati mu kok, hanya saja aku sedang mencari jalan ke Kamar Kecil" Daegin

"Fuhaha, begitu, bagus, maka pergi lah" Jolha

Fwushh

Daegin pergi dengan Muka Kesal nya...

"Tapi bukannya Kamar Kecil Pelayan ada di dekat Manor Pelayan itu sendiri, kenapa dia bisa sampai sini? Aneh" Jolha

Daegin Bergerak Cepat Ke Arah Tembok yang dia Deteksi dengan Indra nya yang di Perkuat Qi tidak merasakan Penjaga yang menjaga Tembok ini, jadi dia melewati Tembok itu dan Pergi Ke Arah Distrik Perdagangan.

Sesampainya nya disana, dia melihat, Lebih Banyak pedagang di bandingkan Sore Tadi. Dia pergi ke Toko Baju Menghabiskan 2 Koin Peraknya untuk Membeli sepasang Baju Biasa yang tak terlihat mewah maupun tak tidak terlihat Kumuh juga, tapi ...

*Aku yakin sepasang Baju ini cukup untukku tapi, Jubah itu, kurasa aku memerlukannya*

"Kakak! Jubah ini Harganya Berapa?"

"Ah itu 3 Koin Perak Adik" Kakak Penjual

*Wah Sialan, kalau aku beli itu aku harus mengurangi barang lainnya*

"Kalau Benang Hitam dan Jarum Rajut itu, berapa Kak?"

"Benang Hitam nya 20 Koin Perunggu dan Jarumnya 10 Koin Perunggu saja Dik " Kaka Penjual

*1 Koin Perak = 100 Koin Perunggu, maka...*

"Kak aku Benang Hitamnya aku Beli 4, dan Jarum nya 2"

Setelah Menghabiskan 3 Koin Perak di Toko itu, Daegin keluar dari Toko itu dan Membeli beberapa Benda Lain...

"Hm? Itu" Daegin

"Paman, paman aku mau beli topengnya ya" Anak Kecil

"Haiyo, baiklah" Paman Memberikan Topeng itu pada anak kecil itu seharga 50 Koin Perunggu.

Daegin mendekati Orang itu...

"Anu Paman, Topeng itu Topeng apa?"

"Ah kau ga tahu?, Topeng itu katanya membentuk Wajah yang Mirip Dengan Tokoh Penjahat Pusat Aliansi Dataran Utama saat ini" Paman Penjual

"Siapa?"

"Hak Sa-Won, Mereka menyebutnya sebagai Iblis Pedang (Sword Demon), Entah kenapa beberapa waktu ini banyak sekali permintaan untuk Membuat Produk Topeng Wajah Orang itu, jadi aku membuat dan menjualnya, kau Beli tidak? Kalau Kau cuma bertanya pergi saja" Paman Penjual

"Haha, tentu tidak, maka aku beli satu"

Setelah membeli Topeng itu dia pergi Ke Toko senjata untuk Membuat Permintaan Membuat Senjata...

Krang! - Tang!! - Kang!

*Apa dia sedang sibuk?*

"Tunggu di situ" Penempa

*Dia bisa menyadari Keberadaan ku sambil menempa Senjata?!, Pak Tua ini, Menarik juga* Daegin

Setelah beberapa waktu...

"Jadi, apa kau ini ingin membuat senjata?" Penempa Sambil Mengusap Keringatnya

"Betul, kalau bisa di aku ingin selesai paling lama Besok paman" Daegin

"Kau langsung memberikan Batas waktu sebelum ka memberitahu ku seperti apa senjata yang ingin kau buat, Bocah, cepat katakan seperti apa senjata nya"

Daegin memberikan Beberapa Material Bijih Besi Aneh, yang satu Bijih Besi yang Ia bawa dari Awal dan yang satu Bijih Besi biasa yang di Juak seharga 1 Koin Perak.

"K-kau, dari mana kau mendapatkan Bijih Besi ini?!" Penempa Terkejut karena Bijih yang Ia lihat saat ini mengeluarkan Aura aneh

"Itu Rahasia sayangnya, aku ingin membuat ***"

Daegun memberitahu penempa Itu Membuat senjata Pedang Bersisi 1 padanya dan Daegin menggambarkan ukiran-ukiran yang ia Gambar dari kenangannya dengan Azure Dragon...

"Pedang Bersisi 1? Jadi maksudmu, sisi lain dari Pedangnya jadi mau di buat Tidak Tajam? Dengan Ukiran-ukiran yang kau gambar ini" Penempa

"Iya, dan Bijih Baja yang Biasa aku ingin kau membuat Pedang Normal saja, tanpa ukiran"

"Ah Baiklah, aku mengerti, kurasa ini akan jadi Besok Sore, Kembali lah lagi besok"

"Baiklah, terima kasih paman"

Daegin meninggalkan Tempat itu dan Di Tengah Jalan dia Rangkul oleh 2 Orang Dewasa dan Menariknya ke Dalam Gang disamping Restoran...

"Cih, kalian" Daegin

"Hehe, nak, aku yakin kau setidaknya memiliki beberapa Koin Perak, jadi serahkan itu dan kau tidak akan terluka, bagaimana?"

"Hyung pukul saja dulu anak itu!"

"Hehe, buka aku yang ngomong ya" Dia langsung memukul perut Daegin dengan Keras, Daegin tersungkur namun...

"Hehe...hehehe" Daegin

"Apa yang kau tertawakan?"

"Tidak, anggap saja ini kehormatan untuk kalian" Daegin

"Kau ini melantur apa Bocah, berikan Uang mu!"

"Sudah Lama sejak aku terpancing begini, bersiaplah keparat-keparat tolol" Daegin Berbicara Sambil Menerjang mereka semua setelah melompat tinggi ke Udara

"Kau? Bodoh ya! Kau takkan bisa menghindar di Udara!" Pencuri itu melancarkan Tinjunya... Namun....

Fwushh

*A-apa?! Apa Baru Anak Kecil ini menghindari Tinju ku di udara?!*

Daegin menghindari Tinju itu dengan Mudah dan Secara Tiba-tiba Berada di Atas Kepala Pencuri itu dengan Satu Tangannya yang Menopang Tubuhnya yang terbalik.

"Ka-kau!"

Brug! - Krek!

Daegin dengan Mudah menjatuhkan Pencuri itu dengan Menendangnya kuat Ke Tanah menciptakan Retakan Dalam pada Tanah itu,lalu...

"S-sialan, Hyung" kedua Pencuri

"Kau takkan selamat bocah!"

Kata Kedua Pencuri yang Menerjang Tinju ke Arah Daegin, Namun tentu Daegin menghindari Tinju-Tinju itu dengan Mudah dan dengan Cepat Berada di Belakang Mereka Berdua.

"Kalian Terlalu Lemah, Bahkan tidak pantas untuk Menjadu Pembukaan ku" Daegin

Tepat saat mereka Menengok ke Belakang, Wajah Mereka sudah terdapat Tangan Daegin yang menyeret Kepala Mereka Menghantam Tembok Kayu Restoran.

*Hadeh, aku malah terlalu lama di luar, aku harap tak ada yang menyadari Menghilangnya aku* Daegin

*Omong-Omong, Pencuri Seperti mereka pasti punya beberapa uang kan?*

Setelah mengambil Uang mereka, Daegin bergegas kembali ke Klan Daegin, dan saat sampai dia malah Hampir Ketahuan oleh Orang yang berjaga di Tembok yang sebelum nya.

Setelah sampai Kamarnya, dia menaruh Baju-baju nya ke Lemari Kecil itu dan Membawa 4 Benang Hitam dan 1 Jarum Nya ke Tempat Tidurnya...

"Kurasa aku tidak akan Tidur hari ini"

Daegin di Atas Kasurnya merajut Jubah Hitamnya sendiri, semalam ia tidak tidur sampai esok paginya.

Tentu di pagi harinya dia sudah menyelesaikan Jubah itu, Namun...

"Sialan, Mata ku Berat sekali"

*aku tak bisa membuang-buang waktuku hanya untuk tidur, Fuuhh, kurasa aku meditasi saja*

Dia bermeditasi untuk beberapa Menit untuk mengumpulkan kembali Energi nya yang tidak pulih karena tidak tidur...

*coba saja aku sudah memiliki Dantian ku yang dulu, aku bisa memulihkan Energi ku hanya dengan Bernafas, aku bahkan bisa dibilang hampir tak Memerlukan Tidur sama sekali*