Di Perjalanan Kembali ke Kediaman Klan Ximen, Daegin menemukan Seorang Anak Kecil seumurannya yang sedang di Hajar oleh Beberapa Anak Remaja di sebuah Gang. Daegin mendekati...
*Anak-Anak Remaja
"Hahaha" Remaja (1), "Injak Dia" Remaja (2), "Dasar Sampah Jelata" Remaja (3), "Coba Lihat, bahkan di menatap ku seperti itu, hahaha. Hei Tolol kau pikir itu bisa merubah nasib mu hahah–" Remaja (4)
"Iya itu bisa"
Daegin mendekati mereka sambil Menyeringai...
"Hah, apalagi ini" Remaja (2), "Kau juga ingin Di Habisi ya, Bocah" Remaja (3) Sambil tersenyum Jahat
"Iya, Hehe... Aku ingin di Habisi nih" Daegin Menyeringai
"Haha..hah.ha..." Remaja (1)
"Kau pikir lucu bangsat!"
Remaja (1) Menerjang Ke Arah Daegin dengan Niat Meninju Daegin, Namun...
Daegin yang sudah berada di Proses Jalan - Gerbang Ke-2 sudah tak mungkin kalah dari Orang-orang tanpa dasar Bela Diri dan Emosi yang tak terkendali kan, lalu...
"Iya, Lucu, karena Mustahil bagi Cecunguk seperti kalian bisa menyentuh Wajah ku"
Sret - Brakk!!
Daegin bergerak dengan Cukup Lincah dan Menendang Tepat di bagian Belakang Kaki (Betis), yang membuat Remaja (1) Jatuh Ke Belakang dan Kepala nya Menghantam Tanah.
"Kemari Sisanya" Daegin Menyeringai 'Sedikit'
"Hyaa" Remaja (2) & (3) Menerjang dengan Tendangan dan Tinjuan, mereka bergerak dari Kanan dan Kiri.
*Hoo*
"Lumayan, Kalian punya pemikiran seperti ini ternyata, namun.. ini tidak lah cukup"
Brak!! - Krekk!
Daegin melangkah Mundur selangkah saja, membuat serangan Kepungan itu menjadi Meleset, Tendangan Dari Kanan Menyerang Wajah Remaja yang di Kiri dan Tinjuan yang di Kanan meninju Perut Kanan dari Remaja sebelah Kanan. Daegin Meloncat sedikit, dan Menggunakan Telapak Tangannya Menyerang Dagu Mereka dengan Cepat, membuat mereka tak sasaran diri.
"Kena!"
Remaja (1) mencoba Menyerang Daegin dari Belakang, bodohnya dia Menyerang sambil berteriak, Daegin langsung menghindari Serangan itu dengan Mudah.
"K-Kau"
Remaja (1) & (4) Bersatu Menyerang bersamaan, namun tak ada serangan mereka yang berhasil. Daegin dengan Santai Mendekati Bocah yang di Rundung itu, lalu...
"Apa kau hanya akan diam saja?, apa kau tak punya harga diri? Apa kau sebegitunya Suka di Rendahkan?" Daegin berbisik di Telinga Bocah itu
Bocah itu tak bisa berkata apa-apa, dia Termurung dan Mengingat Semua kejadian yang telah menimpa nya di masa lalu, Keluarga yang Pedagang Kecil yang Di Hancurkan Oleh Saingan Bisnis nya dengan Cara Di Bakar saat mereka semua tidur, dia kehilangan Orang Tuanya, Setelah itu dia sudah tak memiliki Apapun, Uang, Baju, Makanan, Kasih Sayang. Di Pukuli karena Mencuri Buah, Di Hajar karena Menatap Mata, Bahkan sudah tidak dianggap sebagai Manusia lagi.
"Apa kau ingin menang? Apa kau ingin Menjatuhkan mereka yang menjatuhkan mu? Apa kau Ingin Semakin Kuat? Apa kau Ingin Mendapatkan Kekuatan?" Daegin
Bocah itu menyeringai dan malah Mengeluarkan Air Liur dari Mulutnya, lalu...
"Iya iya Iya iya Iya iya Iya iya Iya iya Iya iya" Bocah
"Aku ingin menghabisi mereka semua"
"Bagus maka Habisi mereka semua, Bergerak lah sambil Berpikir Cepat, Bergerak tanpa berpikir Bukanlah Berani melainkan Bodoh, Lihat Titik Tumpu mereka saat ingin Menyerang, Analisis itu. Terkadang Berani dan Bodoh itu terlihat sama, Jangan Jadi Bodoh, Jadilah Bertekad."
Daegin menyemangati Bocah itu yang langsung Menerjang 2 Remaja sebelumnya dengan Ganas, namun Setiap Tendangan dan Tinjuan 2 Remaja itu tak ada yang mengenai, sebaliknya malah Serangan Pukulan Bocah itu malah Selalu Mengenai 2 Remaja itu dengan Total. Tidak sampai 1 Menit, Bocah itu sudah menjatuhkan Mereka berdua, lalu...
Prok!! Prok!! Prok!! Prok!!
"Hebat! Bagus! Itu Benar-benar layak dilihat, kerja bagus, kau sudah memuaskan Mata Ku. Sekarang aku pergi dulu, ini, aku ada beberapa Koin Perak sisa tadi. Belilah makanan, Nanti malam aku akan datang lagi ke Tempat ini, jangan kecewakan aku"
Daegin memberi beberapa Koin Perak untuk Bocah itu agar dia bertahan sampai nanti malam, lalu...
"Omong-Omong, Siapa Nama mu?" Daegin
"Aku tidak mempunyai nama, aku tak Memerlukan nama lama ku."
"Ah begitu lalu kau mau ku panggil apa?" Daegin
"Buatkan"
"Ha?" Daegin
"Tolong Buatkan aku nama"
*Hadeh, aku buruk dalam memberi nama pula* Daegin
"Baiklah, kau ku panggil Ye Long (Naga Malam)" Daegin
Bruk
"Eh?" Daegin
"Saya Ye Long akan mengabdikan Seluruh Hidup Saya untuk anda Masterku, Ye Long memberikan Nyawa saya pada Anda. Selain anda maka siapa yang pantas ku Junjung, anda yang memberi Pencerahan, Keberanian dan Kekuatan."
Ye Long Menekuk Kaki Kiri nya dan Berlutut dan memberikan sumpah nya pada Daegin...
Daegin Menyeringai...
"Maka Aku menerimamu sebagai Pedang Pertama ku, berdiri lah, Ye Long" Daegin
"Berikan saya perintah anda Master" YL
"Seperti yang ku bilang sebelumnya, tetap disekitar sini, dan belilah makan malam Siang mu, dan tunggu lah aku di malam hari, aku sendiri yang akan mencari mu" Daegin
Ye Ling memberikan Gongshou pada Daegin...
"Siap Tuan!"
Setelah itu Daegin Bergegas pergi dari sana ke Arah Klan Ximen...
*Tak ku sangka aku menemukan Kaki Tangan ku secepat ini, apa lagi Kasus Awal nya mirip sekali dengan Orang itu*
*Kira-kira Apa Kabar mu, Gook - Hyang* Daegin
Beberapa Waktu telah berlalu, Daegin sampai ke Klan Ximen, Menunjukkan Plat Kayu Pelayannya pada Penjaga Gerbang.
Dia kembali ke Kamar nya, Kembali Mendalami Proses Jalan yang Ia Tempuh sampai beberapa Jam, masuk ke Matahari Terbenam.
"Fuhahh, saatnya aku beraksi"
Daegin kembali memakai Jubah Hitam dengan Topengnya, Kembali ke Perpustakaan Dengan Metode dan Jalur yang sama.
Sesampainya dia di Sana dia menaruh kembali Buku-buku yang dia pinjam sebelumnya dan Mencari ke Rak Pertama...
*Aku membutuhkan Seni Kultivasi yang Cocok dengan Ye Long, Apa ya?*
Dia mencari cari menelusuri Sepanjang Rak Pertama, dan menemukan...
*Hm? Ini, [ Cruel Martial Reformation Cultivating Art ]*
*Walau aku tak tahu apa ini, tapi sepertinya ini Cocok untuk Petarung penuh kekerasan seperti Ye Long*
Dia memasukkan Buku itu ke kantong dalam bajunya, Dia mencari Lagi, Semacam Teknik Bela Diri...
*Tadi nya aku berniat mencarikannya Teknik Pergerakan namun kalo di Ingat-ingat Ye Long sudah Memiliki Mata dengan Analisis yang bagus hanya karena Nasihat ku, kurasa itu tidak diperlukan sementara*
*Bela Diri ya? Teknik apa yang Cocok untuk Ye Long*
Dia mencari-cari ke sekeliling Rak (1), (2) & (3), sampai akhirnya...
*Buku Aneh apa ini? Kenapa Ada di Bawah Rak?, Namanya? 『 Inevitable White Dual Fang 』, kenapa Banyak Sayatan?*
*Ah Ku Bawa Saja, seperti nya ini Keren*
Daegin membawa Ke-2 Buku itu namun saat perjalanan keluar perpustakaan dia melihat satu buku yang menarik...
*I-Ini, Buku Pengetahuan Mendalam soal Array, Ah ku bawa saja sekalian*
Daegin pergi membawa ke-3 Buku itu dan Pergi ke gang sebelumnya dia menemukan Ye Long, lalu...
Sesampainya nya di sana dia melihat Ye Long sedang Memukuli Seseorang...
"Yo, sepertinya kau sibuk" Daegin
Dia melepas Orang itu, dan Memberi Gongshou pada Daegin...
"Selamat malam Master"
"Tidak perlu terlalu formal, Aku punya hadiah untukmu"
Daegin mengeluarkan Buku-buku yang ia dapatkan sebelumnya (selain Pengetahuan Array), dia mengatakan pada YL sambil menunjuk dengan Jari Buku Seni Kultivasi lalu Seni Bela Diri Berurutan.
"I-Ini"
"Ini kau Harus baca dari yang ini terlebih dahulu, buat lah dasar nya dulu, lalu Setelah Mengerti dasar dan sudah Bisa Melakukan Dasar-dasar kultivasi itu tanpa melihat buku, aku akan ambil kembali buku seni kultivasi itu, dan kau mulai Tahap ke-2. Pelajari Seni Bertarung Buku ini, tenang saja, aku akan memberikan mu senjata Dasarnya besok. Jadilah lebih Kuat, untuk Mencapai Langit Bersama ku" Daegin
"Siap!"
"Omong-Omong orang yang kau Pukuli ini dia kenapa?" Daegin
"Dia Mencoba membuang makanan yang saya beli pakai Uang Anda, jadi saya habisi dia setelah menangkap nya"
"Ah begitu, Aku tidak akan memberikan Uang padamu, jadi ambil saja Semua Miliknya, Toh pada akhirnya yang kuat lah yang mengambil semua yang lemah" Daegin
"Siap!"
"Seminggu sekali aku akan datang ke gang ini mulai dari hari ini, untuk mengecek perkembangan mu. Jadi, buatlah Nama mu terkenal di antara para Petarung, dan ku Perintah kan pada mu, jangan ada Kata Darah, Iblis, atau Gila pada Nama mu." Daegin
"Baik, Terima Kasih Banyak Master"
Daegin pergi dari sana, Kembali ke Klan Ximen diam-diam melewati Tembok yang sebelum nya dia lewati. Sesampainya dia kamarnya...
Fluk...
Daegin langsung Jatuh ke Pelukan Tempat Tidur karena sudah cukup lelah tentang semua hal yang terjadi seharian...
*Hahh, Hidup ku ternyata sudah mulai Berubah, yang sebelumnya tidak teratur, mabuk-mabukkan sampai Terlibat Kematian. Sekarang Hidup ku sudah cukup damai, semoga Semua Kedamaian ini berlangsung Selamanya.
Di Malam itu Ia Tertidur Pulas sampai besok, Keesokan hari, Ia Melakukan Hal yang sama seperti sebelumnya, Mencuci Baju Di Pagi Hari, Bertemu dengan Jolha di Siang Hari saat makan, di Hari ke-3 nya di Klan Ximen dia mulai di Ajak Ngobrol dengan para Pelayan Lain. Di Sore sampai malam hari dia berlatih Jalan Pedangnya, Tertidur sampai keesokan harinya, di hari-hari setelahnya semuanya tampak sama, Dia menepati Kata-katanya. Setiap Minggu, dia datang ke gang itu tempat sementara Ye Long, Melihat Perkembangannya, di minggu pertama dia datang dia membawakan Senjata Semacam Katana yang di berikan 2 Buah padanya, karena Seni Pedangnya dan Merupakan Seni 2 Pedang. Rutinitas mingguan itu berada di Puncak nya setelah 1 tahun penuh ...
[ Di Malam Hari di Gang yang Sama ]
"Kau, sudah Jauh lebih Kuat dari sebelumnya" Daegin
"Berkat Anda Master"
"Maka Seharusnya, kau bisa menyentuh ku seharusnya"
Daegin menyeringai saat menantangnya...
"Mohon Bantuannya, Master" Ye Long
Fwush
Tak Memakai Waktu Lama, Ye Long Tak Memberikan sedikitpun Waktu untuk Daegin Bereaksi. Namun, tentu itu tidak lah Berhasil.
Disaat Ye Long berkembang yang pemahaman Seni Pedang nya sudah setara Bintang 2 (☆☆), Daegin selama Setahun penuh itu juga Melatih Jalan Pedang dan Formless Moving Art Milik Nya dengan Terus Menerus mencoba memahami Proses Jalan yang terus-terusan memberikannya Gerbang, dan dari yang Tertulis, Di Buku 72 Jalan Pedang Jiwa, Kita Harus melewati 8 Gerbang, yang masing-masing Gerbang berisi Sebuah Tes yang langsung menguji Seberaoa Terampil kita. Selama setahun ini dia sudah berumur 12 Tahun, dan Daegin sudah berada di Gerbang Ke-5, yang bahkan Daegyom dulu membutuhkan bertahun-tahun untuk Melewati 3 Gerbang, sedangkan dalam waktu 1 Tahun lebih beberapa hari saja Daegin sudah melewati Gerbang Ke-5. Dan sudah kembali menguasai penuh Tentang Teknik Bergerak dulu.
Boom!! - Frukkk!!
Terhantam Serangan Ye Long, namun Daegin hanya menggunakan Kayu Bekas di Tempat Sampah di Gang itu. Dan berhasil menahan serangan Ye disaat itu, Lalu...
"Seperti yang saya Tebak dari Master, Serangan Normal seperti itu takkan menembus pertahanan anda" Ye Long
"Kau Sudah sangat berkembang di bandingkan dulu, Gunakan seluruh Kekuatanmu!"
Daegin mendesak Dengan Menebas dengan Kekuatan penuhnya ke Arah Ye Long yang langsung Menahan serangan itu dengan Kedua Pedang nya, walau dia tetap harus terlempar beberapa meter dari Posisi Awalnya.
Fwush!
Ye Long menggunakan salah satu teknik yang ia Pelajari dari Buku Seni 2 Pedang sebelumnya di beri oleh Daegin...
『 Overbursting Dual Slash 』
Dengan Memuncakkan Langkah Kakinya, dia bergerak Sangat cepat dan langsung Menyerang Daegin dengan Sangat Keras...
Broom!!! - Krek - Bruakk!!
Sehingga membuat Bebatuan Pondasi Jalan di Gang itu menjadi Retak, Namun Daegin hanya sedikit Bergetar karena serangan itu...
*Mengerikan, Kau memang Layak untuk di Besarkan, Ye Long!* Daegin
"Kau sudah jadi Sekuat ini... maka aku takkan menahan diri!"
Ye Long Terkejut dan Langsung Terkagum, Daegin menggunakan Qi nya Yang Berwarna Biru Terang Menyelimuti Pedang nya, Lalu...
*Dia benar-benar menjadi sangat Kuat untuk seumurannya, dia layak!, walau begitu aku tak perlu menggunakan Pedang 'itu'*
"Cobalah untuk Menghindari ini"
Daegin memfokuskan Seluruh Indra nya ke mata nya dan...
『 Moon Edge Seperating Blade 』
Tzet!
Dengan Cepat menggunakan Formless Moving Art dalam Satu langkah itu membuatnya untuk Teknik itu dia bergerak Berkali-kali lipat lebih cepat dari langkah Awalnya, Menggunakan Qi dalam Jumlah Cukup Besar (untuk saat itu) dan Bergerak langsung melewati Ye Long bersamaan dengan Menebas Lehernya. Tentu Tidak begitu
Tsring!
Dalam sekejap Pedang Daegin sudah berada di Leher Ye Long bahkan Ye Long Tak bisa Bereaksi Sama Sekali...
"Saya Masih Tidak sedikitpun mengurangi Jarak di antara Saya dan Anda seperti nya" Ye Long
"Buhaha Jangan Bercanda, Jenius Seperti mu suatu hari akan Mendekati ku, Ye, Dan ku Harap pada saat itu Aku pun sudah cukup Kuat untuk Menyentuh Langit "
Daegin mengatakan hal itu sambil Menatap Ke Langit...
Semua nya berjalan Lancar, sama seperti sebelumnya, Tanpa ada Halangan dan Keributan.
Hingga Akhirnya 1 Tahun lagi kembali Berlalu
[ Di Pagi Hari ]
Daegin Menghabiskan Hari Seperti biasanya, dan mengakhiri Malam dengan Bermeditasi sampai Pagi. Lalu...
*Seperti yang di Harapkan dari Tubuh Ku, Menyelesaikan Jalan Pedang dalam 2 Tahun, Rasanya seperti aku sudah menjadi Anak Kecil Terkuat di Dunia ini* Daegin (13 Tahun)
Daegin keluar dari Kamar dan Tak Bekerja, karena kemarin Kepala Pelayan (Halwa) Entah kenapa menyuruh semua Pelayan Selain Pelayan Pribadi Keturunan, di berikan Hari Libur di Hari ini. Karena Itu Daegin ingin keluar ke Distrik Perdagangan untuk membeli sesuatu lewat Jalur Utama, Namun disitu Jalur Utama di Kelilingi Banyak Orang, yang menyambut kembali kedatangan Brigadir Ximen yang sebelumnya Pergi 2 Tahun Lalu. Namun...
*Kenapa Wajah Kapten Hoosung dan Bawahannya Seperti itu, Kebingungan, Rasa Takut, Tanda di Bawah natal seperti Bekas Air Mata memenuhi Wajah Brigadir, apa yang sebenarnya mereka temukan di Ekspedisi itu* Daegin
Kepala Keluarga (Ximen Gung) dan Ke-Empat Elder (Great Elder) juga menyambut mereka dengan Berdiri di Sekitar Tangga Manor Utama, Dan Langsung Meminta Mereka masuk ke Dalam Ruang Depan. Tempat sebelumnya Hoosung dan Daegin melapor...
Seperti biasa, Ximen Gung duduk tepat di hadapan Para Brigadir dan Para Elder mengelilingi mereka di Ruangan itu... lalu...
"Bicaralah" Ximen Gung
"M-Maaf kan Tuan ku!"
Hoosung dan Semua Anggota Brigadir Bersujud, ke Arah Ximen Gung.
"Apa yang Kalian Lakukan?, Melaporlah!" Ximen Gung
"K‐Kami" Hoosung
[ Di Tengah Perjalanan ]
"Kapten, kurasa Entah Kenapa Hutan ini semakin Dingin Rasanya" Yujae
"Benar, Aneh, Ini kan Siang Hari bagaimana bisa se dingin ini" Mirae
"Benar, maka buatlah Kemah sementara, Mirae & Woonsa (Anggota Brigadir Pengguna Tombak) ikut aku" Hoosung
"Kita akan kemana Kapten" Woonsung
"Karena kalian berdua lah yang terkuat di Brigadir selain aku, aku ingin memberitahukan sesuatu"
"Hal apa yang kau ingin Kapten Bicarakan sampai membutuhkan kami berdua" Mirae
"Sebenarnya Firasatku mengatakan kita sedang Di Intai Oleh sesuatu, Sesuatu yang Lebih Kuat dibandingkan dengan Iblis Waktu itu" Hoosung
"Di Intai? Oleh Yang lebih Kuat dari Iblis Hutan itu?" Woonsung
"Kapten, Menurut anda Kapan Mereka Menyerang" Mirae
"Kuras–" Hoosung
Tiba-Tiba...
"Aakkkkhhhhhjhhh!!!!!!, Serangan!!!"
Mereka bertiga langsung terlihat oleh Suara Anggota Brigadir yang berteriak Kencang, dan...
Tsring!
Frurr!!
Hoosung menahan Serangan 3 Orang yang tiba-tiba muncul dari Balik Semak mereka berkumpul tadi, dan...
"K–Kapten" Mirae & Woonsung
"Pergilah, Bantu Anak-anak yang lain, aku akan mengurus Tiga Tikus ini"
"Baik!"
Mereka berdua Meluncur langsung ke Arah Teriakan tadi, Hoosung berkata...
"Hehe, sialan kalian ini, menyusahkan ya!"
『 Teknik Kapak Baja Hitam – Spiral Destruction 』
Hoosung menekan Kembali mereka bertiga, sampai membuat mereka terpental Beberapa Meter. Merobek Baju Bagian Leher mereka, Menemukan Tato Iblis yang di Lilit Ular di Lehernya. Namun...
*Mereka bahkan tidak Terlihat Kaget ataupun Takut..*
*Kurasa ini Akan Lebih Menyusahkan dibandingkan yang ku duga*
[ Kelompok Kemah ]
"Sialan, Sejak Kapan Mereka Mengikuti kita, Hantu Keparat"
Mereka semua bertarung habis-habisan bahkan mengalahkan satu dari Orang-orang itu saja sangat sulit bagi mereka, dan Tiba-tiba Lah Mirae dan Woonsun...
"K-Kau!" Prajurit (1)
Tzreng!!
*Ah Brengsek, aku berakhir disini ya?* Prajurit (1)
"Hukh!"
『 Heavy Bash 』
Mirae muncul dari Samping Penyerang Berbaju Hitam dan Bermasker Hitam itu,dan langsung Menebas mereka dengan Goloknya di sertai Teknik nya yang memperkuat Kuda-kuda kaki datang akan memperkuat tebasan pengguna kuda-kuda itu.
Mirae dan Woonsung juga membantu beberapa Anggota lainnya, dan berhasil Membunuh beberapa dari Lusinan Penyerang tadi, dan mengusir Sisanya.
Hoosung muncul kembali...
"Apa kalian sudah selesai? Ayo kita Pergi, Desa yang di Maksud oleh Orang itu seperti nya sudah di Dekat sini"
Hoosung mengajak mereka untuk Kembali Melanjutkan Perjalanan karena yang ternyata Desa itu sudah dekat dan tak perlu berkemah si luar, Namun...