Chereads / Rise of The Heavenly Demon / Chapter 10 - Klan Ximen (5) |

Chapter 10 - Klan Ximen (5) |

"Ketemu"

"Awas! Di Belakang mu!" Dwa

*Tch!"

Frush!!

Salah satu pengejar melihatnya, dan menebasnya dari Belakang tapi Dwa Berteriak memperingati Daegin membuat Daegin Sadar dan Melompat ke Depan, namun juga membuat Pengejar Lain sadar Akan Lokasi Ximen Dwa..

"Brengsek!" Daegin

"Jangan Dendam Nak, ini hanya Pekerjaan"

Frush!

Pengejar itu kembali menebas Daegin Tepat di Leher nya..

"Heuk"

Kretk!

Daegin terjatuh karena Kakinya sendiri, Namun Kesalahan Kakinya itu membuat dirinya selamat..

"Hoho, Maka tak ada Kesalahan Lain!"

Tsring!!

Penjaga itu kembali akan Menusuk Daegin yang Terjatuh di Tanah, tapi.. Daegin takkan menyerah semudah itu..

*Jangan Meremehkan ku!*

Tsring!

Daegin masih cukup kuat untuk Menangkis Hentakan Pertama, namun..

"Bocah sialan, matilah!"

*Aku harus membuat Celah!, tapi bagaimana?..* Daegin

*I-Itu?*

Daegin Terkejut, melihat Jolha ternyata sudah bangun dan berniat Mengejutkan Si Pengejar dari Belakang, Namun...

"Kau kira aku tidak sadar!"

Grek!

"Ahh!!"

Si Pengejar itu memutar Tubuhnya dengan Cepat dan Menangkap Jolha, Namun.. disitu Celah Terlihat!

*Celah*

*Gunakan itu"

Tsettt!!!

Daegin memakan Sesuatu yang di Dalam Kantong Bajunya...

[ Saat Masih di Dalam Kamar Gung ]

"Itu adalah Pil Invincible Shinning Core yang mampu meningkatkan Tenaga Internal mu dengan Pesat, Gunakan itu hanya di saat-saat kau bisa beristirahat, karena bila tidak cepat ditampilkan. Dantianmu akan terkena Imbasnya, Entah itu Hancur atau Bahkan langsung merusak seluruh Syaraf mu" Gung

"Kalau Begitu akan ku terima"

[ Kembali Ke Masa Kini ]

"Fuuh..Hahh~!"

Energi Dalam Jumlah Besar Terserap ke Dalam Tubuh Daegin, membuatnya bisa kembali Normal seolah-olah dia tak banyak mengeluarkan energi di hari ini..

"Ka-kau"

"Jangan Bicara, Cukup Lihat Pedang ku ini"

Tepat setelah itu Pengejar melihat Bilah Blue Moon, dan Tepat pada saat itu juga..

『Moon Edge Seperating Blade』

Tsrett!!

Bruak!

Daegin dengan Instan menebas Kepala Pengejar itu, Membuat Darah Mengucur Deras dari Leher yang Masih Terlihat Tulang dan Daging Merah nya...

"Hoekk!!"

Jolha Langsung Muntah di Tempat, Wajahnya langsung Terlihat Pucat karena melihat Pemandangan itu...

Tapi masalah masih ada satu lagi..

[ Di Sudut Pandang Ximen Dwa ]

"Mau Kemana Kau Lari kau takkan bisa Bersembunyi"

Pengejar itu Sudah Menangkap Ximen Dwa, Menggenggam Pergelangan Tangan nya dan dia Tarik hingga Ximen Dwa Bergelantungan.

"Kalau di Lihat-lihat kau ini cukup Cantik bukan begitu?"

Pengejar itu terlihat menjijikan memandang Dwa dengan Tatapan Nafsu..

*Ba-Bagaimana aku selamat dari sini?, apa aku akan berakhir di sini? Laki-laki Cabul ini.. Aku harap dia mati saja.. Anak Laki-Laki tadi, T..o..lo..ng aku..* Dwa

*Apa i.. tu* Dwa

Tsrett!

Daegin dengan Cepat Menusuk Pengejar itu yang sedang membuka Pakaian milik Dwa yang sudah hampir Terbuka Tali nya..

"K-kau?! Bagaimana bisa..?!"

"Kalian Pikir Sampah-Sampah seperti kalian bisa Mengalahkan ku?, Mimpi Kalian Terlalu Tinggi ya?" Daegin

"Breng–"

Mati.. Pengejar terakhir sudah mati, Yang Tersisa adalah..

*Aku terlalu Ceroboh..Hah..hah.. Aku harus menstabilkan Dantian ku*

Daegin teringat dengan Dantiannya yang sedang Dalam Gejala Penyimpangan Qi, Dia langsung Bermeditasi untuk Menenangkan Dantiannya... tapi..

"Sialan! Regu 1 Tewas! Cari mereka! CEPAT!"

Daegin kembali mendengar suara, suara yang mengharuskan mereka bertiga Pergi secepat Mungkin dari sana..

"Tch!"

"Kita Pergi dari sini, ayo!"

Daegin langsung menggenggam Tangan Jolha dan Menggendong Dwa yang sudah Kehilangan Kesadaran..

Setelah melewati Puluhan Meter Dari Tempat Awal mereka Daegin melihat.. Adanya Semacam Goa, Daegin menaruh Dwa ke Bagian Dalam Goa dan Menyuru Jolha berjaga di dalam sana..

Daegin pergi ke Luar,...

"Coba Lihat, Bocah itu baru saja keluar dari sana, pasti Ad Si Tuan Putri di sana.. Jangan Menunda.. Serang dia Sekaligus!"

Mereka semua langsung Menerjang Daegin dengan Kekuatan Penuh Mereka..

Tsett – Tsett – Tsett

Daegin berhasil beberapa kali menghindari Serangan mereka..

Tsrett!!

"A–Ahh!!!!"

Dan berhasil menebas Tangan Salah Satu dari mereka..

"Bocah yang Menarik" ??? (Di Balik Pohon)

"Brengsek! Serang dia dengan Formasi!"

『 8 Sword of Ruthless Strike 』

"Haaaaaaa!"

Daegin menggunakan Teknik nya kembali untuk Membuat Perlawanan..

『 Moon Edge Seperating Blade 』!!!

Boom!! – Gwar!!

Memang, Daegin berhasil Melindungi Nyawanya, Tapi Dia sudah tetap terkena luka parah dengan Tebasan Dalam di Bagian Perut Kiri dan Paha Kanannya, dan Bahu Kiri nya yang Tertusuk..

"Tak ada yang akan menyangka Bocah yang bahkan belum berkenalan dua bisa menyulitkan seperti ini.. Bila Di Biarkan, Dia adalah Bibit Masalah"

Salah Satu Pengejar itu langsung Berniat Menusuk Daegin Namun..

"Kekekek, Tak Ku Sangka, Anak itu setidaknya berada di Bintang 2 (☆☆) bukan begitu.. Kekeke" ???

Seseorang.. Berubah Hitam, Bertopi Jerami, Membawa Sepasang Sabit Pendek yang biasa di gunakan untuk Bersawah yang di Kaitkan ke Tangannya dengan Rantai yang melilit Tebal..

"K-kau?! Siapa kau?!"

*Aku tak bisa menyadari Keberadaan nya sama sekali.. Sampai dia berbicara aku tak menyadari nya sama sekali!!!*

"Kekeke, 'Orang itu' sudah menduga akan ada Peristiwa Penjebakan yang terjadi di Zhongshan, tapi Ternyata Klan Ximen yang terkena Serangan Aliansi nya Sendiri ya, Kekeke, Orang Sepintar Mereka pun akan hancur karena Bajingan yang Mengontrol Dunia" ???

"Kau ini mengoceh apa sialan!"

Belasan Anggota Regu Pengejar itu langsung Menerjang Orang itu, namun..

"Keke, Dasar Anjing-anjing Bodoh.. Berani nya kalian Menunjukkan Taring Kalian pada ku"

Wung!

Tsrett!!

Orang itu hanya satu kali mengayunkan Sabit nya itu 360°, Namun Jangkauan nya Sangatlah Luas di karenakan Rantainya, membuat.. Dirinya langsung menebas Kepala Belasan Pengejar itu dalam Sekejap..

"Kekekekekeke, Itu lah 『 Phantom Severance 』" ???

Si Kepala Regu yang tadi Menanyakan Identitasnya hanya bisa terjatuh Ketakutan..

"A-Apa sebenarnya yang aku hadapi disini?!!!?!!?!?!?!?!"

Orang itu mendekatinya, dimana berkata...

"Kekeke.. Anjing Lemah seperti kalian tak berhak untuk Mengetahui Identitas ku"???

Tsreettt

Dia langsung membunuh Orang itu dalam Sekejap Mata, Dia melihat ke arah Goa, Melihat Jolha yang Sedikit demi sedikit tapi pasti Menarik Tubuh Daegin ke dalam Goa selama Orang itu masih meladeni Para Pengejar..

"Hei Gadis Kecil, Kau ini sedang apa?! Bawa Bocah itu Kemari" ???

"T-Tapi"

"Sudah kemarikan saja!" ???

"Hup!"

Jolha Ketakutan dan malah langsung menyerah Tubuh Daegin kembali pada Orang itu...

Orang itu Menyentuh Perut Daegin..

*Bocah ini, Dia sedang Mengolah Qi Dantiannya ya, tapi Dia malah mengalahkan saat situasi mendesak seperti tadi.. kekeke, dia bisa melakukan 2 Hal Sulit bersamaan untuk Seukurannya* ???

"Hei Bocah Kecil" ???

"Iya Pak!"

"Berhenti Menutup mata mu sialan, Lihat aku"

"Siap pak!"

Jolha sedikit demi sedikit membuka mata nya untuk melihat Orang itu, namun baru sempat melihat Mata Orang itu dia langsung Hilang Kesadaran..

"Hah~ Bocah-bocah Sialan, Padahal Biasanya tak begini.. Brengsek, dan.. Kau gadis kecil.. Keluarlah.. aku yakin kau Ini Berbeda dari yang ini" ??

Ternyata Ximen Dwa sudah sadar, dan langsung keluar setelah mengobservasi Keadaan di Luar Goa..

"Anda siapa Tuan?"

Ximen Dwa Menundukkan Kepalanya..

"Kekeke, Kau.. Ketenangan ini.. Klan Ximen ya.. Apakah Keturunan Ximen?" ??

"Benar Tuan, Saya Putri Bungsu, Ximen Dwa"

"Hoho Begitu, Tidak sopan kalau tidak memberitahu nama ku kembali ya, Nama ku Oak Jong-an." ?

"Ximen Dwa Berterima-kasih pada Sang Penyelamat, Tuan Jong karena sudah membantu Kami keluar dari Kejaran para Prajurit Shim"

"Kekeke, Kau sepertinya sudah Mendapatkan Kembali Ketenangan mu setelah melihat Klan Mu di Hancurkan ya... Toh aku Punya Penawaran yang takkan bisa kau tolak.."

"Sepertinya saya tak punya pilihan lain bukan begitu?" Dwa

"Kekee, benar, jadi.."

...

...

[ Seminggu Kemudian ]

*Hm? Ini?*

Daegin Terbangun di di Atas tempat Tidur Di Ruangan yang Asing untuknya...

"Keuk!, dimana aku?"

"Kau sudah bangun ya Bocah?" Jong

"K-Kau?!... siapa?"

Daegin melihat Jong sedang Berdiri Menyender pada Pintu Kamar itu, Seseorang Berjubah Hitam berkulit Pucat.. Tentu dia Terkejut akan Apa yang Ia Lihat..

"Hah~ Ku Sarankan jangan Terlalu banyak bergerak, Tubuh mu masih dalam Proses Pembersihan dan Pembesaran Dantian" Jong

"Pembersihan?"

*Tunggu ini?*

Dia memeriksa Inti Dantiannya, dan merasakan.. Dantiannya Semakin Besar dan Qi Murni yang Ia miliki jadi semakin Kuat dan Deras..

"Apa Anda yang menyelamatkan ku Tuan?"

Daegin langsung membentuk Gongshou dan Bertanya pada Jong..

"Kekeke, anggap saja begitu.. tapi apa kau ingin di Selamatkan oleh ku?" Jong

"Apa Maksud anda?"

"Kekeke, Lihat saja sendiri"

Jong membukakan Pintu Ruangan itu, membuat Daegin melihat Ke Luar, Papan Nama Besar di Pintu Goa Besar. Bertuliskan "Terpujilah Sang Iblis Surgawi"...

*I-Iblis Surgawi?!?!?!?*

*Aku pernah membaca sedikit Legenda Soal sebuah Kultus yang Menyembah Iblis Surgawi (Heavenly Demon) Bukankah itu Dark Heaven?!*

*T-Tapi aku tak boleh Berprasangka Buruk, walau Legenda mereka selalu soal hal-hal buruk tapi orang ini menyelamatkan ku–, Tunggu?!*

"Tuan! Apa anda lihat 2 Orang Gadis Kecil yang bersama ku?!"

"Tidak Perlu mengkhawatirkan mereka Bocah, mereka Bangun Lebih Cepat di bandingkan dengan mu" Jong

*Syukurlah*

"Ayo jalan-jalan sedikit"

Jong mengajak Daegin keluar dari Gubuk itu, dan Membawa nya keluar, Membuat Daegin melihat..

"I-Ini"

*Mereka sama sekali tidak terlihat seperti Iblis?*

"Mereka adalah Orang-orang dari Dataran Rendah yang kami Dark Heaven Tampung, mereka adalah Korban Peperangan Para Raja dan Langit di Wilayah Pedesaan di Dekat Hangzhou, mereka semua di anggap Hama oleh Pemerintah Hangzhou, mereka tidak di terima sebagai Pengungsi di Buang ke Tempat lain, dan disitu lah, Skuadron Dark Heaven menemukan mereka yang sudah hampir mati dan menyelamatkan mereka."

"Akhinya mereka kami pekerjaan disini, sebagai Pelayan, Kuli Bangunan dan Mereka diberikan kesempatan memulai hidup Baru di sini, di Un-nam." Jong

*Ekspresinya tidak terlihat berbohong*

Setelah Penjelasan Penuh Keheningan itu.. ada yang Berlari ke Arah Jong dan Memeluk Kakinya..

"Paman Jong!, apa Paman bawa Oleh-oleh?"

"Bocah.. aku bukan pergi ke Kota tapi hanya mengunjungi Bocah ini"

Jong menunjuk ke Daegin sambil Menjelaskan pada Bocah yang Memeluk Kaki Jong..

"Eeh begitu, Paman Jong kalah sama Paman Jo, Paman Jo tadi Pagi Memberikanku Manisan dong. Bleee~"

Bocah itu membandingkan Jong dan Orang Bernama Jo itu dan mengecek Jong..

"Kekeke, apa perlu ku Bilangi Kakakmu kau makan Manisan Pagi-pagi?" Jong

"Dih, Udah ah, kabuurr!"

Bocah itu lari dari sana meninggalkan Jong dan Daegin kembali dalam Keheningan..

"Apa.. Bocah itu Salah Satu Korban Perang?"

"Ya.. Orang Tua nya terbunuh di Malam hari oleh Prajurit Perang Aliansi Pusat yang sedang berburu pembekalan Makanan dari Warga Desa sekitar, ternyata mereka malah Membunuh Mereka semua dan sebelum mereka sempat Membunuh Bocah tadi dan Kakaknya, Teman ku, Jo membunuh mereka semua. Para Prajurit Aliansi, Jo Membunuh mereka karena pada Saat itu Jo sedang mendapatkan Misi untuk Bergerak Diam-diam menggoyahkan perang di sekitar Hangzhou" Jong

"Begitu, apa.."

"Kau.. Di mata mu aku melihat Tekad Bertarung, namun bukan hanya Tekad Bertarung, Tapi Juga Rasa Benci dan Dendam yang Kuat. Siapa sebenarnya Kau nak?" Jong

*Aura nya berbeda, tidak seperti sebelumnya yang Terasa Aneh tapi ini lebih ke.. Menusuk Dingin*

"Aku adalah Prajurit Khusus di bawah Perintah Sang Kepala Klan Ximen, Ximen Gung, Aku Daegin di Tugaskan untuk Menyelamatkan Ke-2 Gadis Kecik yang Kau Lihat Bersama ku sebelumnya "

"Prajurit ya? Di Umur segitu, tapi setelah Melihat Pertarungan mu di Malam itu aku tak bisa pura-pura tak melihat nya. Jadi Lah Murid ku" Jong

*Aku tak bisa melepaskan Bibit Penuh Potensial di Hadapan ku ini, dia mungkin akan menjadi Salah satu orang yang bisa memuaskan Hasrat ini..* Jong

"Eh? Murid??"

Tanpa sadar mereka berdua sudah berjalan-jalan sampai melewati Perbukitan dan Sampai di Area ke-2, yaitu Lembah Darah.

"Ayo" Jong

"Eh?, Ekhhh!"

Jong menarik Tangan Daegin dan Terjun ke dalam Lembah itu, yang tak di sangka adalah, Seisi Lembah itu penuh dengan Bangunan-bangunan unik yang menempel di Dinding-dinding lembahnya, Setelah Mendekat Ke Dasarnya. Jong langsung Menangkap Daegin dan Menaruh nya di Bahunya dan Jong mendarat dengan Selamat dari Lembah Sedalam Ratusan Meter itu..

"I-Ini.. Keren"

Daegin melihat, Bangunan-Bangunan Dengan Ukiran Detail, Anak-anak yang bermain bersama, Beberapa Prajurit berseragam Hitam Membagikan Makan Siang pada Mereka...

"Kalau Kau sering mendengar, Beberapa Pertanian di Barat Kota Sichuan Terkadang di Curi oleh Seseorang, Seseorang itu adalah Skuadron ku, Hantu Buas. Kami tak Menyesal, Satu-satu yang kami sekali adalah Kelemahan Kami. Kami masih terlalu lemah untuk Membuat Gerakkan Besar yang bisa langsung merubah keseluruhan Hidup Mereka tanpa perlu Melakukan Tindak Kriminal, Kami membutuhkan Kekuatan Lebih untuk Menggoyahkan Langit yang Menguasai Jianghu" Jong

*Legenda itu... sepenuhnya Bohong Ya*

"Kita akan Bertemu Beliau dulu" Jong

"Beliau itu?"

"Ya, Sang Iblis Surgawi, Cheo Yoonwo" Jong

Glek!

*Sang Iblis Surgawi?!*

Mereka Berjalan Menuju Sebuah Gerbang Besar di Ujung Lembah, Gerbang Besar Goa yang terdapat Papan bertuliskan Aula Utama...

Baru Berjarak 1 Li (500±m) Daegin langsung Merasakannya, Melihatnya.. Kekuatan Tak Berujung, Rasa Takut Tanpa Batas.. yang Ia Rasa dan Lihat..

*A-Apa I-Ini, Perasaan yang Asing.. Perasaan yang Tak Pernah aku Rasakan Bahkan di Kehidupan Daegyom.. Tekanan Tapa Ujung.. Sialan, A-Aku harus Menjaga Pikiran ku*

"Kekeke, Sudah ku duga kau memang Bocah Menarik, Anak-anak seumuranmu seharusnya tak bisa sedikitpun Aura ini"

"Kekek, ayo kita Lanjut" Jong

Mereka Berjalan dan Terus Berjalan Hingga Berada Tepat di Hadapan Gerbang Goa Beesar itu, Rasa Takut yang Daegin Rasakan Semakin Kuat, Rasanya seperti Di Hisap ke dalam Kegelapan..

Plak

"Kekeke, Tenanglah, Ada aku di samping mu. Aku Tertarik pada Keahlian mu, karena itu aku akan ada di sampingmu. Untuk Sekarang Coba lah agar tidak Terlalu Mencolok, aku tak ingin ada Saingan Kekeke" Jong

Jong Menepuk Punggung Daegin Pelan, dan Memberinya Beberapa Kata sebelum akhirnya mendorong Gerbang itu, Membuka Gerbang Menuju Aula...

Ngiik! – Brakk!

Gerbang yang tadinya Terdorong Pelan, Tiba-tiba Menjadi Kuat dan Membuat Suara Besar Hingga menggetarkan Goa..

Daegin melihat 5 Menara di Hadapannya, dan Sekeliling nya di Penuhi Tribun yang terbuat dari Batu..

*Tempat Ini Sangatlah Besar, Kurasa ini bahkan Jauh Lebih Besar dari pada Kediaman Sekte Ximen bila Di bandingkan, 100.. tidak, Tempat ini mungkin mampu mencakup 500 Orang..*

Bhush! – Bhush! – Bhush! – Bhush! – Bhush! – Bhush! – Bhush! – Bhush! – Bhush! – Bhush! – Bush! – Bhush!–

Obor Obor mulai Menyala Memperlihatkan Menara-menara itu memiliki Ketinggian Berbeda di Bandingkan Satu Menara di Tengah Mereka, Rasa Menara yang Di Tengah Lebih Tinggi Di Bandingkan yang di Tengah..

"Itu adalah Menara Untuk Para Petinggi Kultus, 4 yang sama Rendah nya itu untuk Para Jendral Iblis dan yang Tertinggi Untuk Beliau.. itu Beliau datang" Jong

*Heuk*

Seseorang Bertubuh Besar, Berkulit Pucat, Bermata Hitam dan Bertato Merah di Tangan Kanan di Samping Sang Heavenly Demon membuka Tirai Menara nya, Menunjukkan Heavenly Demon seutuhnya... Tatapan Sang Heavenly Demon Membekukan Tubuh Daegin..

*Jadi Ini Sang Heavenly Demon, Terlihat seperti Laki-laki yang belum berkepala 3, Berambut Hitam Panjang dan.. Mata yang Seperti Naga dengan Warna Keemasan. Aku tidak Boleh meremehkannya, Seseorang seperti ini bisa saja Berada di Ranah Awet Muda*

"Saya Oak Jong-an memberikan Hormat pada Yang Mulia Iblis Surgawi"

Jong menekuk Kaki Kiri nya, Berlutut dan Membentuk Gongshou untuk Sang Heavenly Demon...

"Cukup Formalitasnya"

Sang Heavenly Demon Berbicara, menggetarkan Mental Daegin..

*Kuk!* Daegin

"Jadi apa yang Kau lakukan Sebenarnya, Jong-an"

"Aku Yakin aku tak pernah memerintahkan mu membawa Anak Lainnya"

"Maafkan Saya Yang Mulia, Anak ini, Menurut Saya Layak untuk Dilatih oleh Saya" Jong

"Begitu.. Siapa Namamu?"

"Saya Han Daegin Tuan" Daegin

"Baiklah Nak, Aku dengar Kau dan 2 Anak Lainnya adalah Orang yang Bertahan Hidup dari Pembantaian Klan Ximen, Ceritakan. Ceritakan seluruhnya dengan DETAIL"

*Heukk!, Tekanan ini*

"Baik Tuan"

Daegin menceritakannya, Sesuai yang Ia dengar saat di Aula Utama Klan Ximen. Rencana Ximen Gung, Hingga Kekejian Aliansi Surgawi...

Ekspresi Jong berubah, dari Ekspresi Biasanya yang Memiliki Seringai Kecil di Wajahnya menjadi Wajah Serius tanpa Ekspresi sedikitpun..

"Begitu.., Memang Pada Akhirnya Begitu. Itulah Aliansi Pusat Halleon, tidak pernah berubah.."

"Gong, Buka Tirai Sisanya.."

"Baik Yang Mulia"

Fwush – Srett!

Dalam Satu Kali Kibasan tangan Orang itu, Tirai sisanya Terdorong Mundur, Hingga Terlihat Masing-Masing Dari Mereka..

"Kalian ku Perbolehkan untuk memberikan Kata–"

Tak Sampai Menyelesaikan Kata-kata nya, Daegin melihat.. Dia melihat Sosok tak Asing di Matanya. Berseragam Putih, Berambut Putih, Roda Cakram Tajam Mengkilap di Pinggangnya...

"Kau"

"Hm?" Jong Melihat Ke Daegin..

"KAU!!!!!!!!"