[ Di Pagi Hari ]
Dug! - Dug! - Dug!
"Hei Nak! Apa kau tidak mau dapat Gaji?!"
*hm?, seseorang mengetuk Pintu kamar* Daegin
Membuka Matanya dan Melihat Nyonya Kepala Pelayan yang sudah ada di depan Matanya, Terkejut...
"Bwaahh!!"
"Hahaha, kau ini bermeditasi ya?, seperti Biksu saja, hahaha" Halwa
"Hehe, apa sudah masuk jam kerja ku bibi?"
"Iya, jadi cepat mandi dan palai seragam nya, waktu kamu tak banyak!" Halwa
"Siap Bibi!"
Daegin dengan Cepat Ke Sumur di belakang Bangunan, Mandi dan Pergi kembali Ke Kamar nya dan Memakai Seragamnya. Dia keluar dari Manor Pelayan dan Pergi ke Belakang Bangunan Manor Dapur, melihat Halwa yang sudah menaruh beberapa Ember Pakaian serta Sikat padanya, dia pun membawa 2 Ember ke Sumur Di Belakang Manor Pelayan sebelum nya. Dia Mencuci habis semua nya, dan mengeringkannya, mengambil ember-ember yang tersisa dan Melakukan hal ini berulang kali sampai bersih semuanya.
[ Di Siang Hari ]
Daegin sudah menyelesaikan Tugas Pagi nya, Dia dengan Pelayan-pelayan lain menerima makanan dari Dapur, dan Melihat Jolha yang sedang mengambil Makanan Juga...
*Wah ada si Bocah Berisik itu, aku harus menjauh dari si–*
"Junior!, Ayo makan bersama!"
Jolha tiba-tiba berteriak setelah melihat Daegin yang membelakangi nya, seluruh pelayan yang sedang makan jadi menengok ke Arah Daegin, Dia langsung Merangkul Daegin menyeret nya ke Meja Terdekat...
"Kau, kenapa tiba-tiba teriak, Bocah sialan"
"Hah? Lagian kau pura-pura tak melihat ku" Jolha
*hadeh*
"Nee~Nee Junior, Kau Sebenarnya kemarin malam kemana?" Jolha
*dari mana dia... tunggu, jangan panik*
"Apa maksudmu?"
"Lo, kan Toilet itu juga ada di Manor Pelayan, kenapa kau pergi ke Arah belakang Manor Utama?" Jolha
*Ah, kebohongan ku bodoh juga*
"Sebelum aku ke Toilet aku harus bertemu Seseorang dulu, dan dia memintaku bertemu di Manor Utama"
"Ooh, begitu, yaudah lah"
Mereka berdua lanjut makan bersama sampai selesai tanpa Mengobrol sejak Obrolan Awal tadi, setelah selesai Daegin bertanya...
"Hei, apa disini ada Semacam Ruang Buku"
"Maksudmu perpustakaan?" Jolha
"Iya"
"Ada kok, di Samping Lapangan Latihan yang di Samping Pintunya ada Meja sekaligus Penjaga Pintu Perpustakaan itu" Jolha
"Apa kau tahu bagaimana cara mengakses nya?"
"Dari Yang ku tahu sih cuma Para Anggota Klan ini yang boleh Mamsuki nya" Jolha
*hmm, Rumit ternyata*
"Terimakasih atas informasi nya, aku mau tidur sebentar"
"Oke!" Jolha
Daegin meninggalkan Jolha yang masih ingin berada disana untuk Mengobrol dengan Pelayan-pelayan lainnya, Daegin kembali ke Kamar nya...
"Sepertinya aku memang harus menyusup ya"
*tapi sebelum itu*
Daegin pergi ke Tempat Penempa yang Kemarin dia Datangi untuk Membentuk Pedang Baru nya yang terbuat dari Logam Aneh yang entah kenapa Menyerap Qi Kekacauan yang ada pada Hutan tempat dia *Bersatu sebelumnya.
[ Di Tempat Penempa ]
"Fyuh!, Aku tak terlalu Mahir mengukir Pedang, jadi aku tak bisa membuat Ukiran padanya, tapi... aku yakin ini sudah menjadi Monster Pertama yang aku buat selama Karirku"
Penempa Itu Terlihat Lelah, Matanya terdapat Kantung Mata yang Tebal, dan Tangannya Yang Mengeras.
Daegin Memegang Pedang tersebut, Lalu..
"Gagang Pedang nya tak spesial, hanya ku buat dari Kayu Hitam di sana, omong-omong... Mau kau beri nama apa Monster itu?" Penempa
"Hm"
Daegin merasa Cukup Bersemangat karena ini Pedang Pertamanya setelah Sekian Lama, Dia memberinya Nama...
"Seolhwa (Kisah), Nama yang bagus untuk mengawali kisah hidup baru ku ini" Daegin
"Omong-Omong aku membuat Sarungnya tak begitu Bercorak"
Penempa Itu memberikan Sarung Pedang Berwarna Hitam itu pada Daegin, Dia juga memberikan Pedang Biasa yang Daegin Minta Buatkan juga padanya. Setelah Menyelesaikan Urusannya, Daegin pergi kembali Ke Kamarnya.
Daegin pun bermeditasi dan mulai mengingat Semua Teknik Gerakan Pedang Azure Dragon yang ia Gunakan di Masa Lalu, Dia sempat Mengingat Teknik Tinju Dasar, namun dia berniat melupakannya...
*Aku tak Memerlukan Divine Fist, aku akan membuang nya, aku akan menciptakan Jalan Pedang ku Kembali.*
Daegun bermeditasi dan bukan hanya bermeditasi, dia juga melakukan Latihan Gerakan Pedang di dalam Pikirannya, Mulai Menebas Horizontal dari Atas ke Bawah dengan Kuat sebanyak 1000 Kali, dan menebas dari Bawah ke Atas sebanyak 1000 Kali. Beberapa Jam berlalu sampai sore hari, dia sudah mulai mengingat dan memahami kembali Jalan Pedang nya. Dia teringat oleh sesuatu...
*Fuhah! Hah!, Bukan Lelah Fisik, ini hanya lelah mental, Rasa Lelah ini hanya ilusi. Tapi seperti nya susah masuk saat jam kerja sore ku*
Daegin bangun...
"Kurasa Aku harus melakukan Nya di Malam Hari"
Daegin keluar dari kamar nya dan mulai Mencuci Baju kembali seperti sebelumnya, namun baju di Jam Sore tak begitu banyak, karena itu dia Melakukan Kerjaan ke-2 nya. Mengantarkan Makanan pada Para Anggota Klan, Entah itu Panatua dan Tuan Muda Pertama.
[ Di Depan Pintu Perpustakaan ]
*Aku harus mengantar Makanan Untuk Tuan Muda Pertama yang tidak memiliki Pelayan Pribadi, tapi Dia akan Makan di Perpustakaan? Aneh juga dia*
"A-anu tuan muda, apa anda disini?" Daegin
"Kemarilah, aku di Pojok Kanan!"
Daegin mengantar makanan itu dengan Selamat, sambil melihat lihat...
*Sudau ku duga, Klan dengan Wawasan Tertinggi, Buku nya juga sangatlah beragam, aku harus mengambil beberapa nanti malam*
"Silahkan Tuan Muda"
"Ya"
Daegin menaruh nya di Meja Baca Tuan Muda Pertama, dan menunduk Tubuhnya dan Pergi dari sana.
*Seperti nya kepribadian Tuan Muda yang ini tidak seluruh di Bangsat yang Tadi Malam, kurasa begitulah seharusnya Klan yang Bijaksana* Daegin
Setelah melakukan itu dia Bebas Melakukan Apapun karena jam kerja nya sudah selesai, dia pun Kembali ke Kamarnya dan Menggunakan Jubah Hitam nya dan Topeng Yang dia beli kemarin, namun Topeng itu dia cuci bersih hingga Ukiran Cat Air pada Topeng itu luntur dan hanya menyisakan Topeng berwarna Putih. Dia menggunakan『Formless Moving Art』 Agar bergerak Lebih Cepat dan Fleksibel, Loncat dari Jendela Kamarnya ke Atas Ruang Dapur dan melompati Beberaoa Bangunan berulang kali, dan sampailah dia di dekat Perpustakaan itu, dia menyusup kan Tubuhnya dengan Formless Moving Art Lewat Celah Atap, dan berhasil memasuki Perpustakaan Klan Ximen.
"Fyuh, kukira aku akan tersangkut tadi, Baiklah, Saat nya mencari"
Daegin bergerak kesana-kemari, dan mengambil beberapa buku, mulai dari Rak ke Rak lainnya. Setelah itu dia menaruhnya di dalam Baju nya, dan...
*Kurasa 3 Buku ini sudah cukup sementara*
Dia jalan melewati Rak Terakhir dan Berhenti... dan Kembali Mundur
*I-itu?! Reversal Qi Cultivating Art?!*
Dia mengambil Buku itu...
*Seni Kultivasi yang Ku butuhkan untuk Mengkonversi Qi Kekacauan ku Kembali Ke Qi Biasa*
Dia membawa ke-empat buku itu dan bergegas kembali ke Kamar nya dengan Cepat, beruntung dia melakukan itu di malam hari serta memakai pakaian Penuh Warna Gelap. Sesampainya diatas Tempat Tidurnya... dia membuka dan membaca Buku Reversal Qi Cultivating Art
*hm...hm... begitu, Aku harus menggunakan Seni Kultivasi Ke-2 agar Konversi nya lancar, maka langsung Saja*
Dia mempraktekkan Semua yang Buku itu Teorikan...
*Maka aku cukup menggunakan [ Reversal Qi Cultivating Art] Bersamaan dengan Gaya Kultivasi Azure Dragon di Masa Lalu, [ Devoid Framing Cultivating Art ]*
Kesatuan itu membuat Tubuh Daegin yang bermeditasi, mengeluarkan Qi Kekacauan dari Tubuhnya dan Mengelilingi Tubuhnya, untuk Beberapa Waktu bahkan Daegin sampai Melayang seperti Duduk di Udara.
*Ck, seperti memang Harus begini ya brengse–!!*
Daegin sedikit mengeluarkan Kotoran Di sertai Darah nya dari Tubuhnya lewat Mulutnya, Membuatnya terus-terus merasakan Rasa Sakit yang Terasa Tak Berujung, seperti Jarum yang Terus-terus Menusuk Bagian Dalam Daging nya ke Arah Luar Kulitnya. Sampai Akhirnya...
"Fyuuh!" Daegin
*Aku Harus mulai membangunnya*
Dia membuat Ulang Dantian Ke-2 Miliknya memberikan wadah pada Qi Yang Telah di Konversi olehnya, Qi Kekacauan Berwarna Hitam yang tadinya mengelilingi Nya menjadi Berwarna Biru Gelap Penuh Rasa Dingin yang Menusuk.
*Seperti nya Tahap 1 selesai, maka Saatnya Tahap ke-2*
Dia melihat dan membuka buku yang dia bawa dari Ke-tiga buku sebelumnya, buku itu berjudulkan [ 72 Paths of Sword Soul Cultivation ].
Sementara itu...
[ Di Aula Rapat Manor Utama ]
Di Ruangan itu terdapat Meja Persegi Panjang yang memanjang dari Tepat di Depan Pintu Masuk Ruangan sampai ke Ujung Ruangan, Di Sisi Samping Meja Terdapat para Panatua (4 Great Elder) yang masing-masing sisi di Tempati Oleh 2 Elder, dan yang Di Meja itu ada Sang Kepala Klan, Ximen Gung.
"Ini sudah larut malam, Panatua, Langsung saja ke Intinya" Ximen Gung
"Kami menerima laporan dari Desa yang Berada Di Bagian Utara Hebei sedang di serang Oleh Semacam Bandit, seseorang yang mengaku sebagai Penduduk Desa itu meminta Bantuan pada Kita." Ximen Gwa
"Aneh, kenapa Mereka meminta Bantuan ke Zhongshan, dan bukan ke Jiog, padahal Desa mereka lebih dekat Dengan Kota di Jiog" Ximen Gung
"Aku Yakin pasti ada Semacam Jebakan!" Ximen Don, "Betul Hoho, Firasatku tidak enak" Pong.
"Aku merasa ini ada Kaitannya seperti Insiden 11 Tahun Lalu" Ximen Seong, "Maksudmu Insiden Sekte White Witch itu?, bukankah itu karena White Witch yang sudah berlebihan sampai Menyerang Sekte Saingannya sampai Terjadinya Pembantaian, Lagi pula White Witch sudah menerima ganjarannya. Apa Kira-kira Kaitannya" Ximen Gwa.
"Sementara Kita Utus saja Pasukan Brigadir ke sana, dan Melihat Situasi setelahnya" Ximen Seong, "Suruh Bocah Hoosung itu Membawa 'itu'!" Ximen Don.
" 'Itu'? Kau serius?" Ximen Gwa, "Aku juga setuju, kurasa untuk berjaga jaga dia harus membawa 'itu' " Ximen Pong.
"Baiklah Kalau Begitu, Kita Bicarakan ini pada Kapten Brigadir Besok Siang" Ximen Gung.
[ Kembali ke Kamar Daegin ]
*Ku kira akan mudah menyerap Ilmu nya, ternyata tidak juga ya, Entah apa yang dipikirkan penulis Buku ini.*
Daegin sudah 30 Menit membaca Buku itu namun masih belum mengerti bagaimana Caranya, Namun...
"Hahhh.. Merepotkan, tapi di perlukan. Aku harus membangun Jalan Pedangku kembali agar menjadi Sekuat diriku dulu"
Dia membaca beberapa halaman lagi walau pada akhirnya dia menghabiskan puluhan Menit waktu nya untuk tak mendapatkan apa-apa, tapi...
*Rasa nya sia-sia, sialan, omong-omong, aku baru sadar sampul dengan isinya kenapa Terbalik (hurufnya) aku jadi perlu membalikkan Bukunya... tunggu, Bagaimana kalau sebenarnya tak perlu dib–*
Daegin memutar buku itu sesuai dengan Posisi Judulnya, dan Tiba-tiba...
Buku itu bercahaya Terang....
"Eh... Ehh!!!"
Buku itu mengeluarkan Tulisan-tulisan yang terbalik di Kertas itu yang tadi Daegin anggap Sia-sia karena Kalimat-kalimatnya yang abstrak, sekarang tulisan-tulisan itu masuk ke Kepala Daegin membuat Daegin tertidur pulas. Hingga...
[ Di Dalam Kepala Daegin ]
*Dimana aku, Apa ini? Gerbang? Kenapa ada Gerbang? Jangan-jangan... ah tidak mungkin*
Dia membuka Gerbang itu, Kekosongan adalah Isi Gerbang itu, dan Dia memasuki nya...
Beberapa Jam Kemudian...
[ Di Pagi Hari ]
Daegin telah terbangun dan Menyadari Sesuatu yang Luar Biasa...
*A-ah i-ini.. Proses Jalan ( Path's Process ) aku yang dulu di Panggil Jenius Saja Perlu Memakan Waktu sampai 5 Tahun untuk Membuka 3 Gerbang Awal, dan Memakan 8 Tahun Lainnya untuk Melewati 5 Gerbang Lainnya*
*T-Tapi tubuh ini, hanya butuh beberapa Jam untuk Melewati 2 Gerbang, Gila, Seberapa Berbakat sebenarnya Tubuh Ku Bertiga ini* Daegin
"Ehm, Ekhem"
"Kurasa sudah pagi ya"
Dia mandi dan Memakai Seragamnya seperti hari sebelumnya, dan keluar hanya untuk mendapati Kalau Ternyata Hari ini Dia hanya Kerja di Pagi Hari, Entah apa alasannya tapi karena itu tak merugikannya dia tak menanyakan apa-apa.
"Kalau Begitu Lakukan saja seperti biasa"
Dia Mencuci 3 Ember Baju, dan mengeringkannya, sampai di Siang Hari dia pergi Ke Kamar nya untuk Mengambil Beberapa Uang dari Pencuri-Pencuri yang sudah dia Habisi sebelum nya.
"Kurasa saat nya Aku Bersenang-senang sedikit"
Dia berjalan ke arah Jalan Utama Klan, Ternyata Jalan Utama sedang di Gunakan Oleh Anggota Brigadir yang Berjalan dari Manor Utama ke Luar Gerbang Klan.
*Mereka mau pergi kemana? Ada Semacam Acara kah?*
Daegin tak terlalu memerdulikan nya, dan terus berjalan ke Luar Klan ke Distrik Hiburan Kota Zhongshan, memasuki Manor Restoran Mewah di Sana, dia memesan 2 Menu, Tumis Babi Asam Manis dan Mie Kuah Merah. Suasana Yang Sangat berbeda seperti yang biasa ia Rasakan di masa lalu sebagai Shin & Gun...
"Seperti nya tidak buruk juga Hidup seperti ini"
Dia menghabiskan makanannya sambil Melihat pemandangan Indah Kota Zhongshan yang Terlihat Damai, Indah Tanpa adanya Pertarungan, Sampai...
Brukk! - Tsing! - Krakk!
"Bajingan! Kau berani Membohongi ku Bocah sialan!"
*Eh, Keributan Siang Bolong Begini, Hah¡* Daegin
"Begini saja Tuan, Kami Berikan yang Baru saja bagaimana Tuan?" Koki
"Baru bagaimana brengsek, Kami sudah bilang Sup nya Tanpa Wortel, dan Saat Bocah Ini menyajikannya bilang ini Tanpa Wortel. Coba lihat wajah Teman ku, dia alergi Kentang dan Memakan Kebohongan mu membuatnya berbintik-bintik!"
*Mana ada Alergi Wortel Membuat Kulit berbintik, mereka hanya Pembuat Masalah* Daegin
"Berani sekali membuat masalah di Hadapan ku, Paeng Goohun, perlu ku musnahkan Restoran mu ya?!" Paeng YW
*Pengunjung Lain
"Sudah ayo, tak baik terlibat dengan Keluarga Paeng, Ayo"
Pengunjung Lain merasa tak nyaman dengan keberadaan Orang ini, Keluarga Paeng terkenal karena sifat Buruknya. Walau begitu entah kenapa Mereka bisa berkuasa di Sebuah Kota tanpa adanya sanksi lanjut, lalu...
"Maaf Tuan"
"Kau in–!" Goohun
"Sudah sudah, kalian ini mengganggu Saja"
"Hakhh!? Siapa kau ini sialan!"
Bocah Paeng itu mendekati Orang yang Bicara tadi dan memmukul Mejanya, Lalu...
"T-Tunggu Tuan Muda Goohun, i-itu Lambang itu, B-Beliau Klan Ximen! Tuan Muda Pertama, Ximen Shauron"
*W-Wah, itu kan Tuan Muda Pertama, Ah Aku langsung pergi saja*
Daegin menyelinap Kabur dari Restoran itu setelah menaruh Uang Makannya, lalu...
"Ini lah kenapa aku benci Orang-orang tak beradab, Bahkan Memfitnah Seseorang bisa kau Lakukan dengan Mudah, Menjijikan"
"Aku tak peduli, kau hanya Keluarga Cecunguk yang tak bisa Bertarung, Aku Salah Satu Langit Dunia, Paeng Gahoon takkan Mundur karena Orang Lemah seperti mu!"
Gahoon menggunakan Qi nya untuk Mendominasi Ruangan Terbuka Restoran itu, lalu...
Sebenarnya Daegin belum Pergi dari sana, dia tertarik setelah Bocah Paeng itu menyatakan dirinya sebagai Langit Dunia.
*Hoho, Ini layak di Lihat* Daegin
*Hei Bocah* Shauron
*Eh Kok ada Suara di Kepala ku?* Daegin
*Ini aku, bagaimana kalau kau membantuku dulu* Shauron
*Eh, Membantu? Bagaimana?* Daegin
*di Bawah Meja Di Depan mu ada 8 Sumpit bukan?* Shauron
*Wah Anda bisa Langsung Merasakannnya, Keren* Daegin
*Kagumnya nanti saja, cepat taruh Sumpit-Sumpit itu di sekeliling Ruang ini, dan Jarak antar sumpitnya jangan sampai lebih dari 3 meter* Shauron
*Siap Tuan Muda*
Semburan Aura Qi dari Gahoon tak membuat Shauron Mundur, dia malah mulai bersiap menggunakan Teknik Array Sederhana nya dengan Menggunakan Sumpit sebagai Pilar Penanda nya.
"Kenapa kau diam saja?! Kau takut? Dasar Sampah, akan ku habisi saja sekalian disini, Klan Ximen juga akan hancur pada akhirnya!, hahaha"
Gahoon Menerjang Shauron dengan Cepat, dan menebas nya dengan Kekuatan Penuh. Namun Beberapa Jengkal sebelum Pedang itu Menyentuh Nya, Arrat sudah langsung Aktif Dengan Cepat yang menandakan Daegin sudah selesai. Lalu...
"A-Apa? Kemana Semua Orang, Apa-apaan Kabut ini?!" Gahoon
*Menyeringai
"Maka ini, Giliran ku"
Shauron menggunakan Kabut itu untuk Menutup Sempurna Pandangan Gahoon, membuat Gahoon menggunakan Teknik Pedangnya Ke Arah yang tidak jelas.
"Brengsek, Ximen sialan!"
『 Provenance of Almighty Sword Cloud Art 』
.
.
.
– 1st Technique : Violating the Unified Sword!
Gahoon menggunakan Tusukan Pedang Klan Paeng, yang membuat Pedang Gahoon Terselimuti Qi Yang Penghancur dan Merobek Array itu.
Namun, Justru itu...
"Hahahaha, Lihat itu, Bahkan Array mu itu tak bisa Bertahan dari Serangan ku!" Gahoon
"Haahh aku kalah, itu benar, tapi lihat di sekeliling mu" Shauron
"A-Apa yang terjadi?!"
Karena Kabut itu hanya Ilusi sedangkan Serangan Gahoon itu nyata, serangannya malah jadi Menyerang Pelayan nya Sendiri.
"Ka–Kau, kau pikir aku akan peduli Pelayan ku!" Gahoon
"Haha, Bukan kau, tapi Publik dasar bodoh"
*Kerumunan
"Wah, Gila ya Orang itu, Dia membunuh Pelayan nya Sendiri dengan Kejam. Setelah itu dia bahkan tak merasa bersalah, apa dia bahkan manusia?"
*Kerumunan
"Wah ini sih harus di Laporkan", "Wah iya, Ini sudah kelewatan", "Bahkan sampai merusak Properti Umum"...
"Kau, Menjebakku, bangsat!" Gahoon
Fwush
Tiba-tiba muncul seseorang berseragam Coklat dan Menggunakan Kain Menutup Separuh Wajah nya, dan menenangkan Gahoon dan membawanya.
"Kau, Unit Skuadron Penjaga Awan Kuno ya" Shauron
"Sebuah Kehormatan bisa di Kenal oleh Tuan Muda Pertama, Tuan Muda Shauron"
"Maka Saya dan Tuan Muda Gahoon Izin Pergi"
"Tunggu brengsek, aku belum selesai!" Gahoon
"Tidak Tuan muda, anda sudah selesai"
Dia menyerang titik Kesadaran Gahoon, membuat Gahoon tertidur dan Membuatnya mudah membawa nya.
Fwuhh
*Langkah Kaki yang seperti Angin Sepoi-Sepoi, setidaknya dia Seorang Middle Pathed (☆☆☆) Seorang Bintang 3 Yang kulihat pertama kali setelah Penyatuan (Fusion), kurasa Akan menyenangkan melawan Orang Selevel itu di Tubuh ini* Daegin
"Terima Kasih"
"Eh"
"Kau sudah membantu ku menyelesaikan masalah tak berguna ini" Shauron
"Tentu Tuan muda, Kehormatan ku bisa membantu anda" Daegin
"Hmm begitu, Hei Nak, apa kau Pernah Belajar Bela Diri?"
"Eh kenapa anda bertanya?" Daegin
"Tidak, Tidak jadi"
*Dia bisa menahan Aura Qi dari Gahoon, bahkan dengan Cepat dan Tepat Menanamkan Sumpit-Sumpit itu di tengah Hembusan Aura nya, Bocah ini... apa dia Berbakat?* Shauron
"Kalau Begitu Tuan muda, saya Izin kembali ke Kediaman"
Daegin Membuat Bentuk Gongshou dan pergi dari sana kembali ke Manor Pelayan...