Chereads / I'm About Your's / Chapter 29 - Chapter 29 I'm About Your's

Chapter 29 - Chapter 29 I'm About Your's

Seoul, Korea Selatan, 13 Januari

Di kampus, Shou terdiam sambil berjalan kaki memikirkan malam kemarin.

"(Aku memang tidak bisa mengingat ingat dan apa yang aku katakan itu benar benar sangat aneh pada Ahjussi, ini seperti dia hanya diam dan membiarkan ku mengatakan apa yang seharusnya aku mau,)" pikirnya dengan terlihat banyak pikiran.

Sepulang kampus, Shou tidak menyangka bahwa ia akan bertemu Cha yang sedang berdiri sendirian menunggunya di balik pagar tembok universitas.

"N... Nona Cha?!" Shou menatap terkejut. Lalu Cha menoleh dan berjalan mendekat. "Ini kampusmu? Aku tahu betul kampus ini... Kampus projek digital nomor satu dan paling berpengaruh di dunia, kau pasti bisa menciptakan karya digital yang bagus, benar begitu?" tatap Cha dengan tatapan nya itu, sangat ramah dan percaya diri.

"Um... Ya begitulah, ngomong ngomong apa yang Anda lakukan di sini?"

"Menunggumu, membicarakan sesuatu dengan mu, aku tahu kau ingin tahu soal Beom Geunwo kan?" tatap Cha. Seketika mata Shou melebar dan antusias. "Aku ingin tahu soal nya."

"Haha, baiklah... Ayo ikuti aku," Cha memegang tangan Shou, seketika Shou terkejut dan berwajah merah.

Lalu Cha menuntun Shou ke kafe terdekat. Selama di jalan, Shou terus memandangi tangan Cha yang menggandeng tangan nya. "(Ini pertama kalinya tangan seorang wanita yang begitu cantik dan lentik itu menyentuh tangan ku, rasanya sangat netral di kulitnya... Ini juga akan membingungkan karena Nona Cha tidak bisa bertingkah begini bukan?)" pikir Shou.

Ketika sudah sampai, mereka tampak saling berhadapan. "Shou, apa yang ingin kau tanyakan padaku sekarang?" tatap Cha dengan santai.

"Um, Anda dan Ahjussi pasti sangat dekat, jika aku boleh tahu, aku ingin tahu banyak soal Ahjussi."

"Ah begitu ya, yah... Itu masa lalu juga untuk ku... Kau mungkin tidak akan menyukainya."

"Ti... Tidak, aku akan menyukainya, tak peduli itu buruk atau tidak, aku mohon katakan apapun yang menyangkut tentang Ahjussi."

"Baiklah... (Dia memohon sangat manis.) Itu sangat lama, ayah ku, Tuan Chanyeol sendiri merupakan seorang pembangun bisnis gangster dalam hidupnya. Dia mengangkat banyak orang orang berani yang akan dijadikan rekan oleh seseorang. Di saat itu ada beberapa banyak pria yang berbaring tegap menghadap nya, coba tebak.... Aku ada di salah satu mereka," kata Cha.

"Eh..... Bukankah anda wanita?"

"Haha, aku memang wanita tapi, ketika seseorang masuk, dia adalah Beom Geunwo sendiri, dengan tatapan khasnya dan rokok tergigit di mulutnya berjalan mendekat dengan tubuh besarnya. Ayah ku bertanya pada dia. 'Apakah ada seseorang yang cocok untuk dijadikan rekan mu?' ketika dia melihat ke arahku, dia langsung memilihku, di saat itu juga ayah ku dengan rasa bingung menatap padanya. 'Kenapa memilih wanita ini, masih ada banyak pria yang kuat bisa menjadi rekan mu?'

Tapi Beom Geunwo sendiri membalas. 'Aku memilihnya, karena dia sudah berani datang, sudah tahu tubuhnya tak bisa seperti yang lain nya tapi masih nekat masuk kemari, aku tahu dia putrimu tapi kau tidak seharusnya merendahkan nya' itulah yang dikatakan Beom Geonwo. Di saat itulah aku dan dia menjalin kerja sama dalam kontrak anggota yang hanya dimiliki oleh banyak gangster. Asal kau tahu, ketika dia berumur masih 25 an tahun, dia pastinya masih terlihat sangat dominan dengan wajah tampan nya tapi sayangnya kau bertemu dengan nya di umur segitu."

". . . Lalu, apa kalian pernah menjalin hubungan?"

". . . Pft hahaha, payah, aku bukan wanita yang suka pada dia, kecuali aku tahu dia bukan pria yang asik, kau beruntung jika kau suka pada pria itu, jika kau benar benar suka padanya, hanya perlu mengatakan apa yang seharusnya dikatakan karena jika kau terlambat mengatakan nya, yah... Begitulah..." kata Cha.

Lalu Shou terdiam sebentar. "(Jika Nona Cha tidak membangun hubungan, itu berarti bekas lipstik yang pernah aku lihat itu... Bukan miliknya....) Um... Apa Ahjussi juga membangun hubungan bersama orang lain?" tatap Shou.

". . . Hm.... Sebenarnya aku tak ingin melukai perasaan mu, tapi dia pernah tidur bersama wanita pilihan ayahku, jadi begini, ayah ku menganggapnya sudah seperti putranya sendiri, padahal dia hanya bawahan. Wanita pilihan ayah ku itu rupanya adalah pelacuran, dia tidak bisa di sebut pemilikan... Tapi itu terserah Beom Geonwo sendiri, dan tak hanya itu saja, banyak wanita yang telah ia tiduri tapi yang aku lihat... Mereka semua tak sama sepertimu... Kau mengerti maksud ku kan Shou?" tatap Cha.

"(Apa yang dia maksud, semua wanita itu tidak perawan?)"

"Mulai akhir akhir ini, aku tidak pernah melihatnya jalan dengan wanita lain dan yang aku lihat, kalian terlihat dekat yah, ini sangat jarang, Beom Geonwo tak pernah bersama dengan gadis perawan, aku yakin ini takdirnya bertemu dengan cintanya. Meskipun dia terlihat brengsek, Beom Geonwo ingat pada umurnya saat ini, benar benar pria tua yang aneh..." kata Cha sambil sedikit menyindir Tuan Beom.

Lalu Shou tersenyum dan tertawa kecil. "Aku mengerti, sepertinya di dunia ini ada pria unik seperti Ahjussi dan wanita seperti Nona Cha," tatap Shou. Lalu Cha juga ikut tersenyum kecil padanya.

Setelah selesai, Tuan Beom tepat sekali dan kebetulan menghubungi Shou. Shou menjadi mengangkatnya sambil berjalan pulang sendirian dari kafe tadi. "Ahjussi?"

"Shou, kau sekarang dimana?"

"Ah, aku sedang berjalan pulang, apa ada masalah?"

"Kau tidak bekerja di supermarket lagi?"

". . . Aku masih bekerja, tapi sementara ini libur, apa ada hal yang ingin Ahjussi beli di supermarket?"

". . . Tidak ada, hanya saja, aku akan menjemputmu di apartemen. Bersiaplah..." kata Tuan Beom. Seketika Shou terdiam kaku, belum sempat bertanya, Tuan Beom sudah mematikan ponselnya membuat Shou kembali terdiam.

"(Apa yang terjadi? Dia akan membawaku kemana?)"

Setelah sampai di apartemen, Shou segera mandi dan memakai baju nya. Terlihat ia berdiri di depan kaca dengan celana panjang nya dan baju kaus lengan pendeknya. "Hari ini adalah musim panas dari tadi, jadi pastinya akan panas jika aku memakai baju panjang. Meskipun celana ku tidak pendek, aku ingin tetap memakai celana panjang, baiklah aku siap," gumam nya sambil mengikat rambutnya menjadi kuncir kuda dan menggulung nya satu ikatan kuncir. Kini dia terlihat sangat manis dengan pakaian yang simple.

Tak lama kemudian, ada yang mengetuk pintu. Shou segera keluar dan membuka pintu, rupanya itu Tuan Beom. Sama seperti setiap hari, hanya memakai jas setelan hitam nya dan menatap datar Shou.

"Ayo pergi," tatap nya.

"Um... Sebelumnya apa aku bisa tahu, kemana Ahjussi akan membawaku," tanya Shou.

"Hanya, keluar, ada sesuatu yang ingin aku tunjukan padamu."

"Uhm.... Baiklah..." Shou kemudian mengikuti nya.

Tak lama kemudian...

"Ini..." Shou menatap terpesona pada sesuatu di depan nya, kedua lengan nya memegang pagar jembatan mengarah ke mana dia melihat. Di sampingnya, Tuan Beom juga ikut melihat dengan wajah biasanya. Rupanya mereka menatap matahari terbenam yang sangat indah. Matahari terbenam itu terlihat tertelan air laut yang tenang dan cantik.

"Sangat cantik, aku sudah lama tidak menyaksikan matahari terbenam di depan pantai," kata Shou dengan wajah terpesona nya.

Lalu Tuan Beom menatap Shou, ia menutup mata perlahan dan menghela napas panjang. Lalu mengeluarkan satu batang rokok dan meletakan nya di mulutnya sembari mencari korek api, tapi ia juga akan memanggil Shou.

"Shou-

"Ah, Ahjussi," Shou menyela. Mereka sama sama memanggil dan itu membuat Shou terdiam. "Ah, apa Ahjussi akan mengatakan sesuatu? Silahkan duluan saja."

"Tidak, aku hanya terbiasa memanggilmu, apa yang akan kau katakan?" tatap Tuan Beom.

"Um... Aku hanya ingin memberikan sesuatu pada Ahjussi," tatap Shou. Di sana, Tuan Beom tambah membisu dengan rokok yang masih belum menyala di mulutnya.

Shou mengeluarkan sesuatu dan menunjukan nya di kedua telapak tangan nya. Bentuknya kotak panjang dan sangat kecil, dari sana Tuan Beom sudah tahu bahwa itu adalah korek api bermodel korek api gas zippo. Di zaman sekarang, korek bermodel itu sudah lama tidak digunakan.

Model yang di bawa Shou juga terlihat unik, berwarna hitam dan terdapat ukiran di sana.

"Apa ini?" tatap Tuan Beom belum menerimanya. Ia bertanya seolah olah bertanya maksud dari Shou memberikan itu padanya.

"Uh um.... Ahjussi suka merokok jadi.... Jadi aku membelikan ini untuk Ahjussi, kupikir dengan korek api ini, anda akan lebih mudah menyalakan rokok."

"Kenapa kau memilih hal itu untuk di berikan kepadaku?"

". . . Um, sebenarnya, aku hanya ingin berharap ketika Ahjussi menyalakan rokok dengan korek ini, aku harap Anda tahu dan selalu ingat soal aku, jadi jika ingin bertemu seseorang, temuilah aku dengan ingat pada korek ini," kata Shou, ia tersenyum manis.

Lalu Tuan Beom terdiam dan mengulur tangan, Shou meletakan korek itu di tangan Tuan Beom.

"Baiklah, Terima kasih," tambah Tuan Beom. Lalu Shou tersenyum senang dan mengangguk. "(Ini perasaan ku saja atau aku baru pertama kali mendengar kata Terima kasih itu dari Ahjussi.)"

Lalu Tuan Beom menyalakan rokoknya dengan korek itu, tapi ia terdiam bingung karena korek itu tak mau menyala. Ia bahkan menekan nekan berkali kali.

Shou yang melihat itu menjadi terkejut. "(Apa yang?! Apa korek itu mati?!) Um... Ahjussi biarkan aku membantu," Shou menatap.

Tak lama kemudian, terlihat mereka duduk di bangku dekat parkiran pantai tadi. Shou memegang korek itu dan mengamatinya. Sementara rokok Tuan Beom masih ada di mulutnya ia menunggu dengan sangat lama.

"Baiklah, sepertinya tak ada masalah di sini, aku akan menyalakan nya, untuk jaga jaga, aku yang akan menyalakan rokok Ahjussi," kata Shou, ia lalu berdiri di depan Tuan Beom. Ia mendekat masuk ke antara kaki Tuan Beom yang terbuka.

Ketika Shou menekan korek itu, tampak api menyala membuat Tuan Beom terdiam hanya mengangkat satu alisnya.

"Ini dia," Shou menyalakan rokok itu dari bibir Tuan Beom langsung. Lalu mematikan korek itu dan memasukan nya di saku kemeja setelan Tuan Beom dan tersenyum manis.

"Itu akan lebih baik, tadi hanya kurang panas saja," kata Shou, ia lalu berjalan agak jauh dan melihat langit langit di depan Tuan Beom. Langit yang hampir malam itu akan segera memunculkan bintang bintang yang indah.

"Ahjussi," Shou menoleh. "Terima kasih, tempat ini sangat bagus, sore untuk matahari terbenam dan malam menjadi bukit bintang yang indah, ini benar benar sangat bagus," tambah Shou.