Chereads / I'm About Your's / Chapter 35 - Chapter 35 I'm About Your's

Chapter 35 - Chapter 35 I'm About Your's

Seoul, Korea Selatan 18 Januari

Shou keluar dari kamar mandi dengan adanya gulungan handuk yang menggulung rambut nya yang terkeramas. Ia memakai handuk kimono itu dan berjalan ke kamar. Sebelumnya ia menatap ke ponselnya. "(Aku sudah selesai datang bulan, aku bisa bebas kemanapun,)" ia menari dengan senang. Menari dengan ceria dan cerah tanpa adanya rasa suram khawatir pada dirinya, sekarang sudah bebas.

Tapi ada yang mengetuk pintu membuat nya menoleh ke pintu, lalu terdiam dengan masih memakai kimono. Ini seperti dia masih memakai handuk mandi. "(Hah, siapa sih yang selalu datang ketika aku selalu begini, ini membuat ku repot... Aku malas harus buru buru memakai baju, mungkin aku akan bertanya dulu.)"

Jadi dia memutuskan untuk bicara. "Siapa?" tanya nya di dekat pintu.

"Ini aku," balas suara itu yang rupanya Tuan Beom.

"Ahjussi?!" Shou tertatap senang lalu membuka pintu dengan cepat. "Ahjussi, kenapa datang pagi?" tatap Shou, ia melambai pelan dengan wajah senang nya dan manis nya.

Tuan Beom terdiam datar melihat tubuh Shou yang memakai handuk kimono itu.

". . . Kau ada kelas hari ini?" tatap nya.

"Ya, aku ada kelas hari ini dan sorenya, aku akan ke supermarket, aku sudah bisa mulai bekerja di sana, masa libur ku sudah habis."

"Bukankah di sana tempat berbahaya?"

"Ada Ahjussi yang selalu datang di saat yang sama," balas Shou dengan tersenyum. Suasana kini terdiam dan Tuan Beom menghela napas panjang. "Jam berapa kau berangkat, aku akan mengantarkan."

"Ah, sebenarnya aku berangkat jam 10, ini masih jam 7 jadi masih ada waktu."

"Apa yang akan kau lakukan selama itu?"

"Yah, mungkin scroll media sosial atau yang lain nya."

"Itu akan membosankan."

"Eh, yah memang membosankan, tapi itulah caraku ketika bersantai," tatap Shou. Lalu Tuan Beom terdiam sebentar, ia mengangkat tangan nya dan membelai pipi Shou dan memijat pelan telinga Shou dengan jarinya. "Biarkan aku membantumu mengeringkan rambutmu," kata Tuan Beom. Lalu Shou menjadi terdiam menatapnya.

Tak lama kemudian terlihat Shou duduk di ranjang membelakangi Tuan Beom yang berdiri mengeringkan rambutnya.

"Rambutmu sangatlah panjang, kau tidak ada rencana memotongnya?" tanya Tuan Beom, setelah mengeringkan, ia meletakan pengering rambut itu dan menyentuh rambut Shou yang lembut ketika kering lemas.

"Aku tak ada rencana sama sekali, aku ingin rambutku panjang dan juga, kakek lebih suka rambutku panjang, jadi ya... Aku tidak memotongnya."

"Rambut panjang akan susah dan merepotkan."

"Itu memang benar, karena itulah aku terkadang lebih memilih untuk mengikatnya kuncir kuda," kata Shou. Tapi di saat itu juga, kebetulan saja handuk kimono nya turun memperlihatkan buah dadanya yang putih lembut.

Tuan Beom yang melihat itu menjadi terdiam, ia memegang pipi Shou dan duduk di samping ranjang.

"Ahjussi?" tatap Shou dengan bingung.

"Shou, kemarilah sebentar," kata Tuan Beom mengulur tangan, Shou terdiam dan mengangkat tubuhnya memeluk Tuan Beom. Paha nya berhenti di tengah tengah kaki Tuan Beom. Lalu mereka saling menatap.

"Shou, katakan padaku apa kau ingin mochi lagi?" tatap Tuan Beom membuat Shou masih terdiam.

"Um, apa maksud Ahjussi?" ia menjadi memerah.

Mendadak, Tuan Beom mencium bibir nya membuat Shou terkejut. Tuan Beom mendorong Shou dan membuat Shou terbaring di ranjang dengan mereka yang masih mencium bibir.

"Umh.... Pwah.... Hah, hah, hah... Ahjussi..." tatap Shou dengan napas terangsang. Tuan Beom mencium leher Shou hingga ke buah dada Shou.

"Ah..." Shou terkejut menutup mulutnya.

Lalu Tuan Beom menggigit puting Shou. "Shou, kau lebih harum ketika setelah mandi," bisik Tuan Beom. Shou hanya terdiam menutup mata dengan napas panas.

Tuan Beom yang melihat itu menjadi mengangkat tubuhnya dan membelai pipi Shou membuat Shou terdiam menatap. "Aku akan pergi, maafkan aku," tatap nya yang akan menyingkir.

Tapi Shou menahan kerah Tuan Beom dan menariknya membuat mereka menatap sangat dekat. "Ahjussi, aku mohon jangan pergi... Gigit lah aku dimanapun, cium aku, belai aku dan lakukan apa yang membuat kita merasa nyaman," kata Shou memeluk Tuan Beom, kakinya menahan tubuh Tuan Beom untuk tidak pergi.

"Kau.... Membuat permintaan yang seperti ini," tatap Tuan Beom, ia tersenyum kecil dengan alis tebal membuat Shou tambah diam.

--

"Ah.... Ahjussi, umh... Ahhh!!" Shou berteriak dari tadi dengan Tuan Beom yang masih mencumbu nya. Kini yang telanjang Shou. Tampak banyak sekali bekas gigitan dan cupang di tubuh Shou.

Tuan Beom menjadi tegang dan itu menyentuh selangkangan Shou. Shou yang merasakan itu menjadi menatap Tuan Beom yang masih mencumbu nya.

"Ahjussi, masukkan," kata Shou membuat Tuan Beom terdiam. Lalu ia melepas jas dan kemeja nya yang selalu ia pakai dan melepasnya ke bawah ranjang. Sebelum melemparnya ke bawah, ia mengambil satu kondom di sana. "(Aku hanya punya satu kondom,)" Tuan Beom terkerut. Karena dia pasti akan berpikir bahwa pria sepertinya tidak akan cukup dengan satu ronde saja.

"Ahjussi, apa yang kau tunggu... Masukkan sekarang," tatap Shou.

"Baiklah, tapi ingatkan aku ketika satu ronde sudah berlalu," kata Tuan Beom.

"Eh apa?" Shou menjadi bingung, tapi belum apa apa. Tuan Beom sudah memasukan jarinya ke dalam lubang vagina Shou.

"Ah!!" Shou terkejut. Sembari membuka lubang Shou, ia memasang kondom nya di penisnya.

"Kau kembali ketat, apa ini karena aku belum memasukan nya selama satu minggu yang lalu?" tatap Tuan Beom dengan seringai.

"Ah!! Apa maksud Ahjussi, kita bahkan melakukan nya sudah dua kali semenjak kita bertemu."

"Itu belum sepenuhnya Shou, kau pikir lubang mu bisa menelan semua penis ku?" bisik Tuan Beom membuat Shou semakin memerah.

"(I...Itu karena punya Ahjussi lebih besar dari ukuran manapun.)"

Lalu Tuan Beom mengeluarkan jarinya membuat Shou bernapas sangat panas.

"Shou, apa kau benar benar bisa menerima ini?" tatap Tuan Beom. Lalu Shou menatap dan mengangguk pelan.

"Kau masih ingat, seberapa lubang mu hanya bisa menelan seperempat dari milikku, mari kita lihat, sampai berapa kau menelan nya," kata Tuan Beom, ia memegang penisnya dan memasukan nya perlahan membuat Shou terkejut meremas selimut di ranjang nya. "Akh.... Ah....!!"

Tuan Beom mengggertak giginya dengan wajah yang ikut sedikit sakit. "Relaks lah sebentar, aku yakin kau bisa melakukan nya," tambahnya, hingga ujung dari penisnya sudah masuk membuat mereka berdua sama sama bernapas berat.

"(Seumur hidup, aku tidak pernah menemukan lubang yang seketat ini, atau ini mungkin karena milikku yang besar?)" pikir Tuan Beom, ia kembali melanjutkan nya.

"Ah, Ahjussi.... Ini sakit... Sangat sakit... Hentikan ini... Hiks....Hiks...." Shou menatap kesakitan dan perlahan menangis. Lalu Tuan Beom mendekat mencium bawah mata miliknya.

"Bisakah aku bergerak, aku tidak akan memasukan nya lagi lebih dalam," tatap nya. Lalu Shou mengangguk pelan dan seketika Tuan Beom bergerak perlahan juga.

"Ah..... Akh.... Ahjussi... (Pikiran ku kacau... Aku tak bisa mengingat apapun, aku lelah... Sangat lelah,)" Shou menutup mata dan lemas, setelah itu Tuan Beom terdiam dari bergeraknya, ia menatap Shou yang menutup mata. "Shou?" tatap Tuan Beom, ia memegang pipi Shou tapi sepertinya Shou tertidur.

Tuan Beom menatap bawah bahwa ia masih masuk di lubang Shou, ia lalu menghela napas panjang.

Tak lama kemudian, Shou terbangun dengan lemas. Ia bangun duduk dan melihat Tuan Beom duduk di samping ranjang membelakangi nya. "Ahjussi," panggilnya.

Lalu Tuan Beom menoleh. "Kau sudah bangun?"

"Ahjussi, aku benar benar minta maaf, aku tidur duluan," tatap Shou dengan sedih dan kecewa meremas selimutnya.

"Tak apa, kita lakukan lain kali."

"Tapi, apa Anda sudah cum?"

"Tidak perlu bertanya, kembali tidurlah," kata Tuan Beom, ia akan berdiri tapi siapa sangka, Shou menahan lengan Tuan Beom dengan kedua lengan nya membuat Tuan Beom menatap padanya.

"Ahjussi.... Aku mohon lakukan lagi," Shou menatap memelas.

". . . Aku tidak ada kondom lagi."

"Hah?! Bukan nya saat itu Ahjussi membeli satu kotak, Anda baru menggunakan beberapa kali bersama ku?"

". . . Sisa nya ada di apartemen ku, aku akan mengambilnya.... Tunggulah di sini," kata Tuan Beom. Ia berdiri lalu berjalan pergi membuat Shou terdiam.

Tuan Beom masuk ke apartemen nya dan mengambil kotak kondom di rak meja di dalam kamar nya. Tapi saat mengambilnya, ponsel nya berbunyi dari sakunya. Ia lalu mengangkat nya, terdengar suatu suara yang hanya terdengar jelas setengah, yakni suara itu mengatakan. "Direktur Beom, Anda bisa datang kemari di hari jumat?"

". . . Aku akan coba," balas Tuan Beom langsung, ia bahkan langsung menutup ponselnya dan melemparkan pelan di ranjangnya, ia melirik ponsel itu dan berjalan pergi meninggalkan nya.

Ia meninggalkan nya seperti bermaksud agar ponsel itu tidak mengganggunya saat berbunyi dan Tuan Beom bisa tenang di apartemen Shou.

Sementara itu Shou menatap ponsel nya dan scroll media sosial di sana dan seketika ia menemukan sesuatu di sana, yakni sebuah konten yang mengarah ke tema ukuran penis seorang pria.

Shou melihat sekitar dan langsung mengamati konten itu. "Ukuran penis pria itu rata rata 15 cm."

"Ini baru ukuran rata rata, panjang milik Ahjussi mungkin lebih," gumam nya, di saat itu juga Tuan Beom membuka pintu kamar nya membuat Shou menyembunyikan ponsel nya.

Lalu Tuan Beom melepas baju atasnya dan masuk ke ranjang, mengambil satu kondom yang di buka giginya lalu memasangkan di penis nya sendiri dan mendekat ke Shou yang sudah telanjang dari tadi.

Shou menelan ludah dan memegang leher Tuan Beom. Mereka lalu mencium bibir dan Tuan Beom memasukan nya perlahan.

"(Aku kali ini akan mencoba rileks dan benar saja, meskipun sangat sakit, aku bisa merasakan kenyamanan ini,)" Shou bernapas mencoba pelan dengan napas panas nya.

Tuan Beom bergerak, meskipun penis nya belum masuk sepenuhnya, itu akan cukup memuaskan nya.

"(Aku ingin suka pada Ahjussi,)" pikir Shou dengan wajah yang sangat merah.