Tak lama kemudian, Shou membuka mata di tengah malam, ia sudah memakai bajunya di ranjang dan Tuan Beom tertidur di sampingnya sambil memeluknya.
Shou tersenyum dan menatap sangat dekat, tapi di antara kakinya yang kebetulan menyentuh paha Tuan Beom. Ia menjadi terkejut kaku, ketika merasakan penis Tuan Beom keras dan ada di sela paha nya yang terjepit celana panjang nya.
Shou menatap bawah dan membuang selimut nya langsung membuat Tuan Beom perlahan membuka mata menatap nya.
Shou melihat benar, penis Tuan Beom memang tegang.
"Ahjussi....." Shou menyentuh penis itu dan menatap Tuan Beom yang juga menatap nya dengan tatapan datar.
"Ahjussi, ayo lakukan lagi," tatap Shou.
". . . Apa maksud mu? Ini sudah sangat malam."
"Um... Aku ingin melakukan nya lagi," Shou menatap. Lalu Tuan Beom bangun duduk dan menarik pinggang Shou mencium kepala Shou.
"Ahjussi, ayolah.... Lakukan lagi, aku tahu anda tegang dari tadi, pastinya itu akan meledak jika anda tidak melakukan nya, lakukan dengan ku, aku mohon... Malam ini masih panjang, jadi lakukan saja beberapa kali," kata Shou, di kalimat terakhir nya, ia mendekat naik menekan kaki Tuan Beom untuk mendekat dan mencium bibir bawah Tuan Beom.
"Baiklah," Tuan Beom membalas sambil memegang pinggang Shou. Lalu Shou tersenyum senang dan mereka saling mencium bibir.
--
"... Ahjussi, tunggu," Shou menatap mendorongnya.
Tuan Beom mencium lehernya sambil mendorong pelan ke ranjang dengan tubuhnya. Ia menatap Shou yang berwajah merah.
Lalu membelai pelan pipi Shou. "Jika kau menolak sekarang, apa yang akan dikatakan besok," tatap Tuan Beom membuat Shou terdiam.
Lalu Tuan Beom melihat bekas di tubuh Shou yang kemarin di buat Tuan Beom di tubuhnya. Ia memegang pelan dan menekan nya di buah dada Shou.
"Kulitmu begitu sensitif, luka sekecil ini akan terus berbekas dan sepertinya aku membuatmu seperti ini," tatap Tuan Beom.
". . . Ti... Tidak, aku justru menyukainya," tambah Shou. Lalu Tuan Beom tersenyum kecil dan memegang paha Shou, membukanya membuat Shou terkejut menutup wajahnya dengan tangan nya. "Akh.... Jangan dilihat terlalu lama!"
Tuan Beom menatap dengan alis terangkat, lalu mendekat menggigit paha Shou di bagian dekat selangkangan. Terbekas beberapa kali di sana.
"Ah.... Ahjussi, tunggu!" Shou mendorong kepala Tuan Beom. Tapi tangan Tuan Beom menahan kedua tangan Shou sekaligus, di saat itu juga. Ia memasukan lidahnya ke vagina Shou.
"Ahhh!!!" Shou terkejut. "Ah..... Ahjussi, jangan di sana!! Ah... (Pikiran ku kembali kacau,)" Shou beberapa kali bernafas panas.
Lalu Tuan Beom menarik kepalanya dan menjilat lidahnya sendiri, maju mencium bibir Shou.
"Ahjussi, kita tak punya banyak waktu," tatap Shou dengan wajah lemas.
"Apa maksudmu, malam ini masih panjang," tatap Tuan Beom. Ia membuka resleting celananya, seketika muncul 'miliknya' yang besar.
Ia mengambil satu kotak kondom di rak dekat ranjang dan mengambil satu, melempar kotak itu ke bagian lain ranjang dan merobek bungkus kondom itu dengan giginya sambil menatap seringai ke Shou.
"Shou, kau siap untuk menghabiskan satu kotak kondom?" tatap Tuan Beom sambil memakai kondomnya, lalu memasukan jarinya terlebih dahulu di vagina Shou.
"Ah..... Uhm..... Ahjussi.... Ini tidak akan berhasil," Shou menatap.
Lalu Tuan Beom mengambil pelumas seks dan memberikan nya pada tangan nya dan kembali memasukan dua jarinya ke vagina Shou.
"(Aku tidak bisa membayangkan bagaimana dan apa yang dilihat Ahjussi, ketika dia memasukan jarinya dan terus menggerakan nya di dalam, rasanya sangatlah nyaman dan harus kuakui ini enak, jarinya sangat lengket di dalam...) Uhm.... Ahjussi... Ah!"
Tuan Beom mengeluarkan jarinya dan memegang pinggang Shou, ia mendekatkan penisnya di vagina Shou, perlahan mendorongnya dan memasukan nya.
"Ahhhh..... Ahjussi, kau tidak bisa.... Ah.....!!"
Tuan Beom tetap mendorong perlahan hingga setengah dari penisnya berhasil termakan.
"Ah..... Ahjussi, terlalu dalam," Shou memegang tangan Tuan Beom yang memegang pahanya.
Ketika Tuan Beom mendorong, kuku jari Shou melukai tangan Tuan Beom, hal itu tidak akan bisa di rasakan oleh Tuan Beom dan tidak akan mengganggu.
Di jam 1 malam, Tuan Beom masih bergerak dan Shou juga masih terdesah. Di bawah, ada 3 kondom bekas.
"Uhm..... Ah.... Ahjussi, aku benar benar tidak bisa..." tatap Shou dengan lemas dan bibirnya kering.
Tuan Beom mendekat mencium bibirnya, ia lalu berhenti dan mengangkat punggung Shou. Berdiri dengan masih memasukan penisnya.
"Ah!!" Shou terkejut, ia takut akan jatuh karena Tuan Beom berjalan dengan membawanya dengan posisi masih termasukan.
Shou bahkan memeluk Tuan Beom dengan kencang. "Tidak!! Jangan jatuhkan aku," ia gemetar.
Tuan Beom terdiam, ia bahkan tidak bermaksud melakukan itu. Ia berjalan ke dapur dan meletakan Shou di meja wastafel.
"Ah.... Ahjussi, berhenti," Shou menatap panas.
Di saat itu juga, Tuan Beom 'cum' membuat nya berhenti dan mencabutnya.
"Ahk...." Shou terkejut ketika penis itu tercabut, ia bernapas panas dan Tuan Beom kembali menggendong nya.
Ia membuang kondom bekas itu di tempat sampah. Lalu membuka lemari pendingin itu dan mengambil air mineral. Meminumnya dan mencium Shou. Ia melakukan hal sama ketika menyuapi air untuk Shou dari sebuah ciuman.
Shou menelan air yang tersalur itu hingga menetes dari dagunya. "Ah.... Hah, hah... Ahjussi, aku ingin lagi," tatap nya. Lalu Tuan Beom melakukan hal yang sama lagi.
Hingga Tuan Beom masih tegang kembali.
"Ahjussi, masukan lagi," tatap Shou yang memeluknya erat dengan tangan maupun kaki.
Tuan Beom terdiam datar, ia lalu berjalan ke ranjang meletakan Shou, dan mengambil satu kondom lagi. Total yang ia pakai adalah 5 kondom.
Ia memasang nya dan memasukan nya kembali ke Shou. Ia mendorong dengan pelan juga.
"Ah..... Ahjussi, ah... Aku menyukai nya!!" teriak Shou.
Tuan Beom terus bergerak hingga ia cum dengan waktu yang lama.
"Ung..... Ahjussi..." tatap Shou dengan lemas.
Sementara Tuan Beom bernapas cepat dan membelai pipi Shou.
"Kau benar benar membuat ku melakukan nya sangat banyak malam ini," kata Tuan Beom dengan senyum kecilnya dan mencium bibir Shou.
Ia kembali bergerak dengan menghisap puting Shou.
"Ungh.... (Ketika aku merasakan ini, tubuhku tidak terkendali, aku mencoba rileks untuk waktu yang lama dan kini, aku berhasil merasakan rasa nyaman nya, sedikit yang aku tahu soal ini... Aku ingin terus melakukan nya bersama Ahjussi, tapi punggung ku tidak kuat, rasanya pasti akan sakit ketika kita berhenti nanti, meskipun melakukan beberapa kali... Aku tidak bisa merasakan Ahjussi memasukan semua penis nya ke dalam ku, mungkin hanya setengah... Mungkin aku harus bertanya,)" pikir Shou, ia masih bisa berpikir setelah pikiran nya kacau karena hubungan itu.
Lalu Tuan Beom berhenti bergerak dan mengambil napas perlahan. Lalu di antara itu, tangan Shou terangkat dengan gemetar membuat Tuan Beom menatap nya.
"Hng.... Ahjussi... Kenapa anda... Tidak memasukan semuanya?" Shou menatap, tatapan nya benar benar sangat lemas.
Lalu Tuan Beom memegang tangan Shou itu dan mencium nya, memasukan nya dalam mulutnya dan menggigit nya perlahan membuat Shou terkejut. "Ah!!"
". . . Jika aku memasukan nya semuanya, kau tidak akan bisa menerima ini, jika aku bisa masuk dalam, kenapa aku harus memasukan nya setengah, apa kau paham?" tatap Tuan Beom.
Seketika Shou paham maksud nya. "Anda... Apakah penis Anda yang aku telan setengah, itu sudah mencapai ujung dari dalam nya vagina ku?" tatap Shou.
"Itu benar, ini tidak bisa masuk lagi, kecuali itu masuk ke dalam dindinh rahim."
"Tapi aku ingin Ahjussi memasukan semuanya... Aku ingin menelan semuanya," Shou merengek dan meneteskan air mata.
Lalu Tuan Beom tersenyum kecil dan berbisik pada Shou. "Itu bisa masuk semuanya, jika aku bisa cum di dalam mu," bisiknya membuat Shou terdiam.
Tiba tiba saja, Tuan Beom bergerak lagi dengan penis yang masih masuk.
"Ah.... Ah...." Shou berteriak terkejut. Tuan Beom bergerak hingga ia cum lagi dan bernapas pelan.
"Ahjussi....." Shou memanggilnya dengan rintih membuat Tuan Beom menatap dari bernapas panas nya.
"Aku.... Aku suka padamu..." kata Shou. Seketika Tuan Beom terkejut membuka mata lebarnya.
Tapi, Shou sudah menutup mata dan tertidur dengan lemas dan pulas. Bahkan Tuan Beom masih terkaku lalu memeluk Shou.
Hingga pagi, Shou bangun dan Tuan Beom sudah memeluknya saat tidur.
Shou menatap ke jam dinding menunjukan pukul 6 pagi.
"(Umh.... Rasanya aku tidak ingat apa apa semalam,)" pikirnya. Lalu ia merasakan Tuan Beom bergerak dan menyingkirkan tangan nya dari tubuh Shou.
"Kau sudah bangun?" Tatap Tuan Beom padanya.
"Un, ya... Aku... Aku akan ke kampus hari ini, um.... Ngomong ngomong apa aku melakukan sesuatu yang aneh semalam," tatap Shou dengan khawatir.
". . . Tidak ada."
"Fyuh, syukurlah, karena aku tidak ingat apapun tadi malam."
"Hm? Kau tidak ingat, bahkan ketika kau minta lagi, mendesah beberapa kali, berteriak 'Aku menyukai nya' kau masih bilang kau tidak ingat," tatap Tuan Beom. Seketika wajah Shou memerah dan langsung duduk membelakangi nya, ia duduk di samping ranjang dengan tubuh yang telanjang.
"A.... Aku tidak... Aku tidak bermaksud begitu," balasnya dengan nada kesal. Tapi ia tiba tiba merasakan bahwa pinggang nya sakit membuatnya memegang nya. "(Ah.... Kenapa rasanya sangat sakit.)"
Lalu ia merasakan tangan Tuan Beom memegang nya dan rupanya, ia memeluk Shou di samping ranjang itu.
"Kita melakukan nya lebih dari 5 kali, kau yang menginginkan nya, tapi aku lebih ingin 12 kali."
"Hah, apa?! 12 kali!? (Itu setara dengan satu kotak kondom,)" Shou menatap terkejut.
"Shou...." panggil Tuan Beom membuat suasana diam. Lalu Tuan Beom mencium kepala belakang Shou dan mengatakan hal yang membuat Shou bermata besar. "Aku juga suka padamu."
Shou tak percaya yang ia dengar, ia lalu membuang wajah. "Apa maksud Ahjussi.... Um...." Shou berwajah sangat merah. Lalu Tuan Beom membelai nya dan mencium kepalanya.
"Aku hanya membalas nya," kata Tuan Beom dan sekarang ekspresi Shou menunjukkan bahwa ia tak ingat apapun.