"Ugh."
Terdengar suara erangan kecil dari bibir mungil seorang anak laki-laki yang tengah bersandar pada pohon.
Kelopak mata yang tertutup itu bergetar pelan sebelum dengan perlahan terbuka menampilkan netra biru yang menawan.
Hutan. Itulah hal pertama yang disimpulkan oleh anak kecil itu saat melihat sekilas pemandangan tempatnya berada.
"Dimana ini? Ah."
Sebuah gelombang ingatan menghantam anak kecil itu, membuat dirinya meringis kesakitan hingga memegang kepalanya dengan kedua tangannya.
Setelah beberapa menit berlalu rasa sakit perlahan memudar dengan ingatan yang diperoleh.
Anak kecil itu terengah-engah saat mengatur nafasnya, dan kemudian dia mulai mengeluarkan tawa kosong.
"Hahaha."
Rein Croft, seorang pria berusia 28 tahun. Mati karena sebuah kecelakaan yang di sengaja dan jiwanya merasuki tubuh anak kecil berusia 8 tahun.
"Aku tidak menyangka kita memiliki nama yang sama dan takdir yang sama, namun dengan cara yang berbeda."
Rein berbicara dengan senyum pahit di wajahnya.
Tubuh yang dia rasuki bernama Rein. Seorang anak kecil yang memiliki mata biru shappire dan rambut berwarna pink.
Sejak kecil dia tinggal di panti asuhan dan mendapatkan pembullyan karena wajahnya yang tampan. Karena tidak tahan dengan perlakuan yang diperoleh, dia pun melarikan darinya.
Entah nasibnya yang sial atau anak ini memang sial, setelah melarikan diri dari panti asuhan dia tertangkap oleh orang yang menjualnya ke pasar budak.
Namun anak ini entah bagaimana berhasil kabur dari tempat itu. Sayangnya kebebasan itu berlaku untuk selamanya, anak ini mati karena kelaparan dan luka yang dia terima.
Rein merasa miris karena memiliki nasib yang sama dengan anak ini, mati saat baru saja merasakan sebuah kebebasan.
"Haruskah aku bersyukur?"
Rein bertanya-tanya haruskah dia bersyukur karena masih hidup meski di tubuh yang berbeda.
"Ya, aku harus."
Rein dengan cepat membuat keputusan. Dia akan hidup dan menikmati sebuah kebebasan yang telah diperoleh di dunia ini.
Tak berselang lama, tubuh Rein dikelilingi oleh cahaya terang yang bersinar dengan lembut. Semua luka-luka yang ada di tubuh dan rasa laparnya menghilang secara perlahan.
Ditengah kebingungan tentang apa yang baru saja terjadi padanya, terdengar suara mekanik monoton yang berbicara di pikirannya.
[ Penyelarasan telah selesai. ]
[ Halo Tuan, selamat datang di dunia lain. Saya sistem yang akan membantu anda disini, mohon kerjasamanya. ]
"Apa? Sistem?"
[ Ya Tuan, saya ditugaskan untuk membantu anda disini. ]
Rein memilah pikirannya tentang beberapa hal yang baru saja terjadi padanya.
Mati.
Pindah tubuh.
Dan sekarang sistem.
Beberapa hal aneh telah terjadi padanya setelah terbangun di tubuh ini, jadi dia punya firasat kalau akan ada kejadian aneh lain yang akan terjadi menimpanya.
Rein mengangguk setelah mengambil keputusan.
[ Tuan. ]
"Ya."
[ Tolong beri saya nama. ]
"Sekarang?"
[ Benar Tuan, sekarang. ]
Apa hanya perasaan Rein atau memang suara mekanik yang ada dalam pikirannya terdengar mendesak dirinya.
"Croft, itu namamu."
Rein mal- sudah lelah berpikir jadi dia menggunakan nama belakang miliknya untuk suara mekanik yang menyebut dirinya sebagai sistem.
Cahaya keemasan muncul di hadapan wajahnya, sedikit demi sedikit membentuk sebuah bola cahaya berukuran kecil lalu terdengar suara ceria dari sana.
[ Halo, saya Croft, sistem yang akan membantu anda. ]
Rein mengerutkan keningnya. Itu karena suara dari bola cahaya terdengar oleh telinganya, bukan suara mekanik monoton yang ada dalam pikirannya.
"Kau sistem yang tadi?"
Rein mencoba bertanya dengan nada ragu-ragu.
[ Ya itu saya. ]
[ Saat anda telah memberi saya nama, saya pun lahir dan memiliki wujud seperti ini. ]
"Lahir? Dari pikiran?"
[ Benar. ]
[ Dan ada apa dengan wajah bodoh anda? ]
Rein segera memperbaiki ekspresi wajahnya menjadi datar setelah mendengar pertanyaan yang mencemooh wajah tampannya.
"Jadi, bantuan apa yang akan kau berikan padaku?"
[ Oh pertama-tama, mari kita lihat biodata anda terlebih dahulu. ]
Ting.
*
Nama: Rein
Umur: 8 (28) tahun
Level: 0
Kesehatan: 15%
Kekuatan: 10%
Sihir: bintang 0
Atribut alam: pemulihan (F) resistensi racun (F) suara (F)
Skill: Alchemist (B) memasak (B) melempar (B) menembak (B) hacker (A)
Points: 5.000
*
Sebuah layar tembus pandang muncul di hadapan Rein, dan beberapa informasi tentang dirinya terlihat pada layar tersebut.
[ Nah saya akan menjelaskan informasi yang terkait dari layar. ]
Rein menekan kekaguman yang dia rasakan saat melihat layar tembus pandang di hadapannya. Dia memfokuskan perhatiannya pada Croft yang akan memulai penjelasan.
[ Mulai dari nama dan umur akan menjadi identitas anda mulai sekarang. ]
Rein mengangguk. Dia sudah menerima tentang fakta itu.
[ Level yang tertera disini, itu terkait dengan saya. ]
Croft melayang mendekat ke arah kata Level.
[ Karena saya baru saja lahir, jadi masih level nol.
Anda membutuhkan 100.000 poin untuk menaikkan level saya. ]
[ Kesehatan dan kekuatan terkait dengan tubuh fisik anda. Anda bisa meningkatkannya dengan cara berolahraga atau poin.
1000 poin untuk 1% ]
Rein melihat kedua tangannya yang berkulit putih pucat dan kurus, tidak, tangan ini terlalu kurus seperti ranting.
Rein mengepalkan tangannya dan bertekad untuk menjadi kuat agar bisa menikmati kebebasannya.
[ Sihir. Perlu anda ketahui, dunia yang anda tempati saat ini di penuhi sihir, ilmu pedang, dan monster.
Namun, karena anda baru saja terlahir kembali. Jadi, para atasan saya memberikan sebuah perlindungan untuk anda agar tidak ada monster yang mendekat.
Tapi, perlindungan itu akan hilang saat anda tiba di kota terdekat. ]
Rein tidak bisa membayangkan apa jadinya kalau saat dia sadar sudah ada monster di hadapannya. Mungkin dia akan langsung mati untuk kedua kalinya, sebelum bisa membela diri. Apalagi dengan tubuhnya saat ini.
[ Atribut alam adalah kemampuan pasif yang sudah dimiliki oleh pemilik tubuh ini sebelum anda. ]
Rein tersenyum pahit mengingat ingatan yang di alami oleh anak ini. Anak ini mendapatkan kemampuan atribut alam setelah menerima pembullyan yang terjadi di panti asuhan.
Rein merasa tidak enak menerima kemampuan yang diperoleh dari rasa sakit dan penderitaan yang dialami oleh anak kecil ini.
Meskipun kemampuan atribut alam memiliki tingkat terendah, namun itu masih cukup berguna atau sangat berguna untuk Rein.
Rein mengepalkan tangannya.
'mari kita bahagia bersama anak kecil'
[ Skill ini adalah kemampuan yang anda miliki di kehidupan sebelumnya. Dan poin ialah mata uang yang akan anda gunakan. ]
[ Ada pertanyaan? ]
"Croft."
[ Ya Master. ]
Rein mengerutkan keningnya.
"Master?"
Croft terbang mendekat ke arah Rein.
[ Ya, itu nama panggilan saya untuk anda. Ada masalah? ]
Rein menggeleng pelan.
"Ada satu pertanyaan yang ingin aku tanyakan padamu."
[ Silahkan Master. ]
"Bagaimana kalau poin yang ku miliki habis?"
Rein mengajukan pertanyaan yang ada dalam benaknya. Setelah mendengar penjelasan dari Croft, dia membutuhkan banyak poin untuk menaikkan status yang ada di layar tersebut.
[ Pertanyaan yang bagus Master. ]
[ Bila poin anda habis, anda hanya perlu menambahkannya dengan emas. ]
"Apa?"
[ Karena dunia ini menggunakan emas dan perak sebagai mata uang.
1 koin emas setara dengan 1000 poin, sedangkan 1 koin perak setara dengan 100 poin. ]
"Apa itu artinya aku harus mengumpulkan uang untuk menaikkan status mereka?"
Rein bertanya untuk memastikan, meskipun dia sudah menebak jawabannya.
[ Master, anda sangat pintar. ]
"Hah."