[ Master, ada suatu energi yang menghalangi tempat ini. ]
[ Oh, salah satu dari orang berjubah itu sekarang ada di belakang anda. ]
"Nak, bisa kita bicara?"
Terdengar suara yang dingin dan menekan dari arah samping, membuat Rein sedikit menegang.
'Astaga, biarkan aku makan dengan tenang.'
Rein menghabiskan ayam tusuk terakhir, lalu menghadap ke arah pria di sampingnya.
"Katakanlah Tuan."
Orang berjubah itu membuka kain yang menutupi bagian kepalanya. Rambut merah darah terlihat saat penutup kepala di buka, saat sinar matahari menyentuh rambut merah darah itu terlihat seperti nyala api yang membara.
Pria rambut merah itu memiliki kulit yang sedikit kecoklatan, dan netra hijau emerald yang menawan tampak tidak tersentuh.
[ Master, pria rambut merah itu terlihat tampan. ]
Rein setuju dengan perkataan Croft. Pria di depannya ini terlihat tampan, namun yang membuatnya bingung kenapa pria ini memakai jubah di siang hari.
"Namaku Curran Crimson, putra dari Duke Crimson penguasa wilayah ini."
Curran memperkenalkan dirinya sesuai etiket bangsawan.
[ Master, kenapa anda memasang wajah bodoh lagi? ]
Rein segera memperbaiki ekspresi wajahnya menjadi datar. Serius, dia merasa kesal setiap kali Croft mengatakan hal itu.
Dan, tadi itu dia sangat terkejut. Bagaimana tidak, baru beberapa menit yang lalu dia berbicara tentang merampok dan pria ini langsung memperkenalkan dirinya sebagai putra penguasa wilayah ini.
Sungguh, pikiran Rein saat ini dipenuhi dengan kekhawatiran.
"Ada yang bisa saya bantu, Tuan?"
Rein bertanya dengan gugup.
"Aku mendengar perkataan mu."
"Anggap saja anda tidak mendengar apapun, Tuan."
Rein langsung membalas ucapan Curran. Seharusnya pria itu tidak perlu menganggap serius perkataannya, apalagi mereka tidak saling mengenal satu sama lain.
"Aku akan memberikan mu uang."
"Apa?"
"Dengan syarat, kau harus bertahan saat menyentuh tanganku selama lima menit."
"Hah."
"Tuan muda."
Rein mendengar seruan dari arah belakang. Tapi yang membuatnya bingung, kenapa nada suaranya terdengar panik?
[ Master, syaratnya terlalu mudah. ]
'Benar.'
Rein terdiam, dia mengingat perkataannya tentang merampok. Meskipun dia belum memiliki niat untuk melakukan hal itu, kemungkinan besar pria bernama Curran ini mengatakan hal tersebut untuk mencegahnya merampok.
Apalagi dia anak penguasa wilayah ini.
"Tuan, anda tidak perlu melakukannya. Saya tidak akan merampok."
Rein berkata dengan hati-hati dan sesopan mungkin.
"Benarkah?"
Curran menanggapi dengan ekspresi tidak percaya.
[ Master, saya minta maaf. ]
Rein mendengar suara Croft yang terdengar sedih. Dia pun menghela nafas.
'Tenang saja Croft, ini hanya 5 menit.'
[ Master .... ]
Croft melayang dan mendarat di kepala Rein.
"Hanya lima menit, kan?"
Rein bertanya untuk memastikan.
Curran mengangguk.
"Tuan muda."
"Tidak apa-apa Ken."
Curran menanggapi suara Kendrick yang bermasalah. Kemudian membuka sarung tangan putih yang membungkus tangannya, lalu mengulurkan tangannya di hadapan Rein.
Rein menyentuh telapak tangan Curran. Tak lama Rein merasakan sensasi rasa hangat saat menyentuh telapak tangannya.
"Tuan, tangan anda hangat."
Rein mengatakan yang sebenarnya. Rasa hangat yang dia rasakan sangat nyaman.
Seperti di dekat perapian.
"Benarkah?"
Curran merespon dengan terlambat. Dia begitu terkejut saat Rein mengatakan tangannya hangat, apalagi dia tidak melihat ekspresi kesakitan dari wajahnya.
Dan tangan mungil yang menyentuh telapak tangannya tidak terbakar. Curran memiliki kemampuan atribut api yang merupakan berkah sekaligus sebuah masalah untuknya.
Dengan kemampuan itu membuat dirinya kebal terhadap api dan mampu mengendalikan api. Tapi disisi lain, dia tidak bisa menyentuh orang lain begitu pun sebaliknya atau orang tersebut akan mengalami luka bakar yang serius.
Awalnya Curran ingin memberikan sebuah pelajaran agar anak kecil ini tidak memiliki niat untuk merampok, tapi dia tidak menyangka bahwa anak ini tidak memiliki masalah saat menyentuh tangannya.
'Menarik'
Rein merasa kedinginan di bagian belakang lehernya.
"Hei nak, siapa namamu?"
Curran bertanya pada Rein setelah membuat suatu keputusan.
Rein terdiam.
'Mengapa tiba-tiba pria ini menanyakan tentang namanya?'
[ Saya tidak tahu, saya baru lahir. ]
Rein menghiraukan tanggapan Croft yang tidak sesuai dengan pertanyaan yang diajukan. Lalu menjawab pertanyaan Curran.
"Rein, namaku Rein."
"Hm, kalau umurmu?"
"Delapan tahun."
"Begitu."
"Nah Tuan, ini sudah lima eh-"
Rein tidak bisa menyelesaikan ucapannya, karena merasa bingung saat tangannya di genggam oleh tangan Curran.
"Tuan-"
"Rein Crimson."
"Hah?"
Curran menghiraukan wajah Rein yang kebingungan dan lanjut mengatakan apa yang ingin dia katakan.
"Mulai sekarang namamu Rein Crimson."
"Apa?"
"Dan mulai saat ini kau adalah anakku."
"Hah? Anak siapa?"
Curran menghiraukan pertanyaan Rein. Dia menyentuh kening Rein, lalu memberikan sihir tidur padanya.
[ Master, pria rambut merah itu memberikan sihir tidur pada anda! ]
'Sial! Croft awasi ... Mereka.'
Rein meminta Croft untuk mengawasi pria rambut merah dan satu orang berjubah lainnya, sebelum akhirnya dia jatuh tak sadarkan diri.
[ Master, saya akan mengawasi mereka sesuai yang anda minta. ]
Croft melayang di sekitar Rein, dan mulai mengawasi gerak-gerik dua orang tersebut.
Curran menangkap tubuh Rein yang berada di bawah mantra tidur. Dia memegang tangan Rein dan tidak melihat luka bakar di tangan kecil tersebut.
"Aku memegangnya dan dia tidak terluka."
Seulas senyum tipis muncul di wajah Curran yang selalu datar dan dingin.
"Tuan muda Ran."
Kendrick membuka jubah yang menutupi bagian kepala, rambut coklat miliknya berkibar tertiup angin.
"Apa yang anda maksud dengan ucapan anda tadi?"
Kendrick mengajukan pertanyaan yang ada dalam pikirannya.
"Seperti yang kau dengar, mulai sekarang dia adalah anakku."
"Saya mengerti Tuan muda."
Curran mengendong Rein dan meletakkan kepalanya di pundak. Hatinya merasa tergelitik oleh rasa hangat saat dia memeluk tubuh kecil putra barunya.
Namun, dia langsung mengerutkan kening saat menyadari sesuatu. Tubuh milik putranya terlalu kecil untuk usia 8 tahun, belum lagi tubuh ini sangat ringan.
Dan, tangannya terlalu kurus dan rapuh. Mungkin dia bisa langsung terlempar saat terkena angin kencang
'Aku akan menggemukkan mu.'
"Kita kembali."
"Baik Tuan muda."
Kendrick mengambil gulungan kertas teleportasi lalu merobeknya menjadi dua dan tak lama mereka menghilang dari tempat tersebut.
* * *
"Tu-tuan muda Ran."
Salah satu dari kesatria yang menjaga gerbang kediaman Duke Crimson berkata dengan gagap saat melihat tuan mudanya muncul dengan mengendong seorang anak kecil.
"Buka gerbangnya."
Curran berkata dengan dingin dan menatap tajam kesatria tersebut.
Kesatria tersentak saat mendengar nada dingin dari tuan mudanya, dia pun menyadari kesalahannya.
"Maafkan saya Tuan muda, silahkan anda masuk."
Curran memasuki kediaman Duke Crimson, diikuti Kendrick di belakangnya.
Disana, seorang pria dewasa yang berumur 40-an datang dengan mata bergetar.
"Tu-tuan muda Ran."
"Mark."
Mark Welston, seorang kepala pelayan yang di tugaskan untuk melayani Curran saat dia masih kecil.
Mark yang mendapat tatapan tajam dari Curran, segera menekan perasaannya dan mengubah sikapnya menjadi tenang.
"Saya menghadap Tuan muda."
"Pergi, beritahu Marry untuk membuat banyak makanan dan kirim ke kamar ku."
"Saya mengerti."
Mark membungkuk sedikit, kemudian masuk ke dalam kediaman untuk melaksanakan permintaan Curran.
Curran yang ingin memasuki kediaman terhenti oleh sebuah suara.
"Dimana kau pungut anak itu."