Chereads / Suddely Became A Child / Chapter 4 - 04 Keponakan

Chapter 4 - 04 Keponakan

"Dimana kau pungut anak itu."

Seorang gadis yang memiliki rambut merah panjang dan mata hijau, berdiri mencegat langkah Curran.

"Apa yang kau katakan adik?"

Rosaly Crimson, seorang gadis berusia 16 tahun. Anak kedua dari Duke Crimson, dia baru lulus dari Royal Academy setahun yang lalu dan akan mewarisi wilayah Duchy Crimson di bawah kepemimpinannya.

Dia mendengar bahwa kakaknya datang dengan membawa seorang anak kecil ke kediaman.

Terkejut? Tentu saja.

Kakaknya yang tak tersentuh dan menjaga jarak dari banyak orang, bahkan dengan keluarganya sendiri agar tidak melukai mereka karena kemampuannya datang dengan mengendong seorang anak.

Rosaly perlu memastikan dengan matanya sendiri kebenaran hal itu. Itulah sebabnya dia berada disini.

"Aku bertanya dimana kau pungut anak itu?"

Rosaly tanpa sadar mengeraskan suaranya saat tatapannya tertuju pada seorang anak berambut pink yang tengah tertidur di pundak Curran.

"Haruskah aku menjawabnya disini adik?"

Curran bertanya dengan nada penuh tekanan.

Dia sama sekali tidak senang saat adiknya melakukan hal ceroboh dengan menanyakan hal itu di hadapan para kesatria dan pelayan yang sedang memperhatikan mereka.

"Tentu saja."

Curran menggertak giginya dan menjawab dengan nada dingin.

"Aku bertemu dengannya di jalan."

"Siapa orang tuanya?"

"Aku yang akan menjadi orang tuanya."

"Siapa nama anak itu?"

"Rein Crimson."

"Begitu."

Seulas senyuman muncul di wajahnya yang cantik.

"Sepertinya aku akan punya keponakan."

Rosaly berkata dengan senyuman yang menghiasi wajahnya.

"Minggir."

"Tentu kakak."

Rosaly menyingkir dari jalan yang akan di lalu oleh Curran.

"Tunggu hukuman mu adik."

Curran berbisik saat melewati Rosaly.

"Saya menantikannya kakak."

Rosaly menjawab dengan tenang. Dia sudah menebak hukuman apa yang akan diberikan oleh kakaknya. Mungkin dia akan diberi racun di makanannya.

Wajah yang penuh senyuman segera terhapus menjadi wajah datar dan menatap tajam ke arah para kesatria kediaman Duke Crimson.

"Dengar semuanya! Mulai sekarang Rein Crimson adalah bagian dari keluarga ini. Tanamkan hal itu di otak kalian dan bubar."

"Siap My Lady."

Rosaly mengangguk puas dengan respon para kesatria.

"Emma."

Rosaly memanggil pelayan pribadi miliknya.

"Saya menghadap Nona muda."

Emma menjawab panggilan Rosaly dengan membungkuk sedikit tubuhnya.

"Hadiah apa yang cocok untuk keponakan ku?"

"Bagaimana dengan pedang?"

"Hm."

Rosaly merenungkan usulan dari pelayanannya.

* * *

Curran membaringkan tubuh Rein dengan hati-hati, lalu memandangi wajahnya yang damai saat tertidur.

Tok tok tok.

"Masuk."

Pintu kamar terbuka dan terlihat Mark dengan pakaian kepala pelayan.

"Saya menghadap Tuan muda."

"Katakan."

"Anda di panggil ke ruang kerja milik Tuan besar sekarang."

Mark berkata dengan nada dan wajah tenang.

"Mark."

"Ya Tuan muda."

Mark segera menanggapi panggilan dari Tuan mudanya.

"Jaga anakku."

"Saya mengerti Tuan muda."

Mark membungkuk sedikit tubuhnya untuk menanggapi perintah yang di berikan.

Curran berjalan keluar dari kamarnya diikuti Kendrick di belakangnya.

Mark melihat pintu kamar yang sudah tertutup. Lalu dia memandangi wajah Rein yang sedang tertidur.

"Saya berharap dengan kehadiran anda membawa kebahagiaan untuk Tuan muda Ran."

Setelah mengatakan apa yang ingin di katakan, dia pun berbalik keluar dari kamar dan berjaga di depan pintu.

[ Master, anda sendirian sekarang. ]

Rein membuka matanya setelah mendengar suara Croft yang memastikan keadaan sekitar.

"Sialan!" desis Rein.

Sebenarnya dia sudah sadar saat mendengar suara keras dari seorang gadis yang menyebutkan bahwa dirinya di pungut, itu terjadi berkat kemampuan pemulihan yang dia miliki membuatnya cepat tersadar dari mantra tidur yang di berikan padanya.

Setelah itu dia berpura-pura masih di bawah mantra tidur untuk memastikan keadaan sekitarnya.

Croft juga sudah menjelaskan situasi yang terjadi.

Dan kesimpulannya, pria bernama Curran ini memiliki kemampuan yang membuat dirinya tidak bisa melakukan kontak fisik dengan orang lain atau orang tersebut akan mengalami luka bakar.

Tapi!! Dia meminta seorang anak untuk melakukan kontak fisik dengannya yang baru saja bertemu dalam beberapa menit.

"Berengsek! Aku akan memukul kepalanya."

Rein berkata dengan marah namun pelan. Agar pelayan yang berjaga di pintu tidak menyadari bahwa dirinya sudah bangun.

[ Master, anda harus tenang. Lagipula pria itu kaya. ]

Rein menghela nafas panjang. Dia sudah mulai merasa tenang dan mulai mengatur langkah apa yang akan dia lakukan.

[ Master, kita bisa meminta banyak uang padanya. Jadi, anda tidak perlu bekerja untuk mendapatkannya. ]

Memang benar pria bernama Curran ini kaya. Belum lagi dia sudah di akui bagian dari keluarga ini, bahkan pelayannya saja berharap padanya.

Rein bisa saja memanfaatkan tiga poin itu. Sayangnya, dia tidak ingin melakukannya.

Dia tidak ingin menggantungkan hidupnya pada orang lain, apalagi berusaha menyenangkan hati seseorang untuk terus hidup.

Dia lelah.

Rein sudah pernah melakukan hal itu di kehidupan sebelumnya, dan tidak ingin melakukan hal sama lagi.

Di kehidupan ini, Rein ingin melakukan apa yang dia inginkan dengan usaha dan kemampuannya sendiri untuk bertahan hidup.

Agar suatu saat dirinya di buang, dia tidak perlu merangkak meminta belas kasihan atau di tusuk dari belakang.

"Croft."

[ Ya Master. ]

"Aku tidak ingin bergantung pada keluarga ini."

[ Saya mengerti Master. ]

"Tapi ... Aku akan memanfaatkannya sebaik mungkin."

[ Hehehe. ]

Rein melihat bola cahaya itu berputar-putar mengelilingi dirinya.

Rein sudah mengambil keputusan dan langkah apa yang akan dia lakukan.

* * *

Tok tok tok.

"Ayah, ini aku Curran."

"Masuk."

Setelah mendengar sahutan dari arah dalam ruangan, Curran membuka pintu dan menutupnya kembali.

Di sana terlihat seorang pria dewasa berusia 40-an yang masih terlihat tampan.

Gilbert Crimson, seorang penguasa wilayah Duchy Crimson yang menjaga wilayah barat. Wilayah terdekat dengan Ibukota kerajaan Xinlaire.

Rambut merah panjangnya tampak berkilau, netra hijau miliknya terlihat tajam. Tubuhnya yang kekar di balut dengan pakaian hitam yang menampilkan sosok seorang tiran.

"Ayah memanggil," ucap Curran.

Gilbert mengambil kacamata yang terpasang di wajahnya, lalu menyimpannya.

"Curran, apa kau yakin dengan keputusan mu?"

Gilbert langsung bertanya tentang keputusan Curran yang ingin mengadopsi seorang anak. Tentu saja, dia akan menyetujui keputusan putranya.

Gilbert akan melakukan apapun untuk kebahagiaan putranya, sebab hal ini juga karena kesalahannya di masa lalu yang lalai dalam menjaga dan melindungi putranya.

"Aku yakin Ayah."

Curran menjawab dengan tegas, keputusannya sudah bulat dan dia yakin akan hal itu. Dia sudah melepas perasaannya untuk menikah karena itu mustahil. Jadi, dia mendedikasikan hidupnya untuk melindungi wilayah Duchy ini dari monster.

Namun, tanpa di sangka dia bertemu seorang anak yang bisa berkontak fisik tanpa terluka. Hal itu membuat dirinya yakin bahwa dia bisa menjadi orang tua tanpa harus berhubungan dengan seorang wanita.

Jadi, dia berniat untuk mengadopsi anak tersebut.

"Baiklah, Ayah akan membuat surat adopsi untukmu."

"Terimakasih Ayah."

"Curran, siapa nama cucuku?"

"Rein Crimson."

"Begitu, pastikan kau membawanya saat makan malam."

"Baik Ayah."

"Curran."

Gilbert memanggil dengan nada yang dalam.

"Ya Ayah," jawab Curran dengan tenang.

"Ayah mint-"