Chereads / JuKaiDa : Petualangan dan kehidupan di dunia fantasi / Chapter 6 - Akemi dan Kembang Api Festival Musim Panas

Chapter 6 - Akemi dan Kembang Api Festival Musim Panas

Diseberang hutan dari kota Hydroverst, Negara Air. Berdiri sebuah desa tanah kelahiran Shimizu Akemi. Dari ujung jalan hutan diatas bukit, desa itu terlihat ramai dan indah. Dan jajaran rumah Minka yang begitu rapi menyejukkan pandangan.

Akemi mengajak Yuki dan adiknya berjalan menuju gerbang utama desa. lalu Akemi memperkenalkan Yuki dan Yuko pada penjaga gerbang pintu masuk desa bernama Chunjin. "Hai Chunjin, Perkenalkan ini temanku, Yuki dan adiknya, Yuko." Ucap Akemi pada Chunjin si penjaga pintu masuk desa. "Ohh… Hai Yuki, Yuko." Chunjin menyapa Yuki dan Yuko dan mengangkat satu tangannya (ekspresi menyapa). Lalu Chunjin melakukan Ojigi dan memperkenalkan dirinya. "Perkenalkan, Namaku Chunjin. Jika mau keliling sekarang, aku siap menemani. Tapi saat ini sedang persiapan malam Festival musim panas jadi rame banget", Ujar Chunjin. "Oh tidak perlu repot repot, Chunjin. Biar aku saja yang menemani mereka", sahut Akemi. "Terima kasih penawarannya, kak. Mungkin aku akan jalan jalan bersama Akemi dan adikku saja untuk saat ini", sahut Yuki sambil ojigi dengan satu tangan didepan dada menghormati Chunjin. "Oh baiklah, Silahkan nikmati perjalanannya dan hati hati", jawab Chunjin dengan sikap tangan mempersilahkan Yuki untuk melanjutkan perjalanan masuk ke desa. "Ya sudah, terimakasih Chunjin, Sampai jumpa lagi" Sahut Akemi sambil berjalan dan melambaikan tangan meninggalkan Chunjin.

Akemi dengan Yuki dan adiknya melanjutkan perjalanan melewati jalan utama desa. Banyak sekali penjual jajanan disepanjang jalan yang mereka lewati. "Pesta kembang api akan segera dimulai, ayo ikut aku keatas sana dan menyaksikan peluncuran kembang api, Yuki" ajak Akemi sambil menunjuk ke tempat yang tinggi diujung jalan utama Desa, tempat yang ditunjuk Akemi adalah atap sebuah bangunan yang cukup nyaman untuk menyaksikan kembang api.

Jalan untuk menuju tempat yang tinggi itu terlalu ramai orang, mereka harus melewati kerumunan yang panjang untuk menuju kesana. Akemi bilang, tempat itu adalah milik orang tuanya dari dulu. Jadi bisa dipastikan sepi karena bukan tempat umum. Setelah sampai, Yuki dan Yuko melihat sebuah tangga kayu dengan bentuk spiral menuju ke atap bangunan. "Lewat tangga itu, Ayo!!" Seru Akemi mengajak Yuki dan Yuko sambil bergegas mendekati tangga. Yuki dan Yuko pun mengikutinya hingga sampai ke atas.

Diatas, mereka melihat seorang pria muda yang tampan bersandar di tiang lampu pojok bangunan. "Aku berusaha menepati janjiku untuk pulang saat festival musim panas dimulai, Akemi". Ucap pria muda itu dingin. Awalnya Akemi terdiam, tiba tiba Akemi berlari mendekati pria itu. Mereka berpelukan dan menangis bahagia bak pertemuan dua insan yang sudah lama berpisah. "Aku sangat merindukanmu kakak!! Hk.. hk.. hk.." Ucap Akemi tersedak tangis dan masih begitu erat memeluk kakaknya. "Kenapa kita tidak pernah berpelukan?" Bisik Yuko di telinga Yuki. Yuki mengangkat tangan dan meletakkan jari telunjuknya di depan mulut sambil melotot pada Yuko (memberi isyarat untuk diam). Yuko membalasnya senyum dengan mata terpejam pada Yuki. Yuki mengabaikannya, dia kembali melihat Akemi dan kakaknya yang sepertinya sudah lama tidak bertemu.

Akemi dan kakaknya masih saling mengobati rasa rindunya. Ditengah kondisi Akemi yang masih memeluk erat kakaknya dengan tangis bahagia itu, meluncur banyak kembang api menghiasi langit diatas Desa Akemi. Kembang api terlihat sangat indah malam itu, dan peluncuran kembang api di malam pembukaan Festival musim panas menjadi saksi akan pertemuan Akemi dan kakaknya setelah sekian lama mereka berpisah. Air mata Akemi berhenti menetes dibawah sinar bintang dan langit yang terang ditengah meriahnya peluncuran kembang api itu. "Kembang api sudah diluncurkan" Ujar Akemi sambil melepaskan tangannya. "Festival musim panas telah dibuka, aku selalu berharap untuk tidak terlambat menyaksikan peluncuran kembang api malam ini bersamamu, Akemi". Sahut Kakak Akemi. "Aku juga selalu berharap begitu kakak" Sahut Akemi. Kemudian mereka bersama Yuki dan Yuko menyaksikan kembang api di atas langit bersama.

Peluncuran kembang api telah selesai. "Yuki, Yuko, Perkenalkan ini adalah kakakku, Shimizu Akio". Ucap Akemi memperkenalkan kakaknya pada Yuki dan Yuko. "Maaf, apakah kalian telah lama berpisah?" Tanya Yuko. "benar, aku melakukan pekerjaan di luar negeri dan sudah lama meninggalkan adikku. lima tahun yang lalu aku menerima tugas ke luar negeri. Setiap tahun aku mengirim surat kabar untuk pulang saat Festival musim panas. Tiga tahun pertama Akemi selalu membalas suratku, namun karena kesibukanku, aku tidak bisa pulang. surat keduaku di tahun yang sama dalam tiga tahun pertama selalu penuh kata permintaan maaf pada Akemi. Dia memaafkanku, akan tetapi saat genap empat tahun aku menjalani tugas, Akemi tidak lagi membalas suratku, kurasa dia lelah menungguku yang selalu memberi harapan palsu. Lima tahun dalam tugasku, aku sampai mengirim empat kali surat penuh permintaan maafku pada Akemi. Namun penantianku akan balasan Akemi tidak juga terbayarkan. Hingga akhirnya aku berjanji pada diriku sendiri untuk benar benar pulang tahun ini. Aku senang berada disini sekarang, tapi mungkin tidak akan lama. Tugasku begitu penting, aku selalu meminta maaf pada Akemi atas itu. ibu kami telah meninggal beberapa bulan sebelum aku berangkat bertugas. Dan sejak kecil, Kami belum pernah melihat wajah ayah kami. aku selalu percaya bahwa Akemi adalah Gadis yang kuat, kuukir rasa itu jauh didalam lubuk hatiku" Akio meneteskan air mata saat menceritakan itu semua. Akemi yang saat itu juga mendengarkannya juga kembali meneteskan air mata. "Sekarang mohon perkenalkan diri kalian" Lanjut Akio. "Oh iya maaf, Namaku Yuki, dan ini adikku Yuko. Kami adalah saudara kembar, Kami baru saja kenal dengan Akemi, Akemi menemui kami tepat saat perjalanan pulang setelah latihan kami bersama Mona tadi siang", Jawab Yuki. "Benar, dan inilah alasanku selalu ragu untuk bertemu kembali dengan Mona, sebenarnya Mona lebih dekat dengan kakakku. Kami bertiga lah yang dulunya selalu bersama, tetapi Mona pergi meninggalkan kami tepat satu tahun sebelum kakakku berangkat bertugas, dia berpamit pada kami untuk menjalani sebuah latihan. Dia pergi bersama pria gagah dan tinggi yang membawa sebuah pedang, seingatku dia kesini menjemput Mona dan katanya namanya adalah Biro. Kakakku kenal dengannya, katanya dia adalah seorang dewa. Dua tahun yang lalu aku melihat Mona bersama pria gagah itu di dekat pantai. Aku tidak berani medekat, aku takut dia sudah melupakanku, sejak saat itu Mona sering terlihat di seberang hutan sana. beberapa hari yang lalu sempat terpikirkan bahwa aku akan mengajak Mona membantu mencari kakakku. jadi aku sering keluar untuk melihatnya namun itu percuma karena aku tidak pernah berani mendekat, sungguh bagaikan gadis yang malang. lima tahun aku menjalani kehidupan sehari hari hanya dengan Citty, kucingku yang manis. Terimakasih pada tuhan karena kami telah kembali bersama, kurasa kalian tidak keberatan untuk menemaniku menemui Mona, aku ingin meski hanya sebentar untuk berkumpul kembali seperti dulu." Lanjut Akemi. "Tentu saja, kami akan bersedia untuk membantu, tapi besok. Untuk sekarang izinkan kami pulang, aku khawatir dengan ibuku yang sedang sendiri menunggu kami di rumah", Sahut Yuko. "Ini sudah terlalu larut, bukankah sebaiknya kalian beristirahat di rumah kami?" Tanya Akio. "Terima kasih, tapi kami harus pulang" Jawab Yuki. "Maafkan aku, ini salahku karena terlalu ambisius dan egois, aku telah menyita waktu kalian." Sahut Akemi meminta maaf. "Tidak masalah, kami hanya ingin melihat kembang api", Sahut Yuko. "Tunggu sebentar" ujar Akemi pergi meninggalkan mereka, "Ini, terimalah sebagai permintaan maafku dan oleh oleh untuk ibu kalian nanti" Akemi kembali dan memberikan beberapa jajanan sebagai oleh oleh untuk dibawa pulang Yuki dan Yuko. "Terima kasih, sampai jumpa besok" Jawab Yuki sembari meninggalkan Akemi dan Akio. "Tunggu!! Biarkan kami mengantarmu sampai atas bukit!" Sahut Akemi. "Dengan senang hati, ayo Akemi". Jawab Yuki. "Kurasa aku juga perlu berterimakasih pada kalian karena mau menemani adikku meski sejak tadi" Sahut Akio. "Iya benar, aku yang harus banyak berterima kasih pada kalian" Sahut Akemi. "Sudahlah, Ayo kami harus cepat" Sahut Yuki. "Baiklah, Ayo", Jawab Akemi sembari berjalan bersama menuju atas bukit untuk mengantar Yuki dan Yuko pulang. "Bagaimana jika kami temani sampai rumah kalian? Kurasa terlalu berbahaya jika kalian hanya berdua" Ujar Akio saat mereka sedang dalam perjalanan. "Tidak perlu, ini juga sudah terlalu larut. Bukannya kau baru saja pulang dari luar negeri, beristirahat sajalah", Jawab Yuki. "Terimakasih perhatiannya, maafkan kami" Jawab Akio. "Sudahlah jangan terlalu dipikirkan" Sahut Yuko. "Lihatt!! Kuharap aku bisa lebih lama disini untuk menikmati pertunjukan Bon-odori itu" Ujar Yuki. "Kembalilah besok, Festival musim panas desa kami di siang hari juga ada pertujukan tarinya loh" Sahut Akemi. "Baiklah, mungkin besok aku akan kembali kesini lagi" Jawab Yuki.

Mereka telah sampai di depan hutan, saatnya mereka berpisah. "Kurasa sudah waktunya untuk berpisah, Sampai jumpa besok, Akemi" Ujar Yuki. "Sampai jumpa besok, Terimakasih banyak lho" Jawab Akemi. "Hati hati di jalan, Yuki, Yuko", Ujar Akio. "Sama sama, Selagi kalian dekat habiskan sepanjang waktu untuk bersama ya!! Aku tau rasanya jauh dari seorang kakak loohhh!!!", Teriak Yuko sembari melambaikan tangan saat sudah berjalan meninggalkan Akemi dan Akio. "Baiklah Yuko, kami akan selalu bersama selagi bisa", Jawab Akio lirih dengan tersenyum. lalu Akio dan Akemi saling bertatap muka diujung jalan itu setelah Yuki dan Yuko jauh meninggalkan mereka. "Ayo beristirahat, adikku" ajak Akio pada adiknya. "Baiklah kak" Jawab Akemi dengan halus. kemudian mereka kembali turun menuju desa.

_____________________________________________________________

Haiii guysss!! Bagaimana kelanjutan kisah mereka?? Akankah besok mereka kembali untuk berkumpul?? Apakah dengan Mona?? Bagaimana perjalanan pulang Yuki dan Yuko ditengah hutan malam itu?? Akankah mereka bertemu sesuatu?? Dan bagaimana tanggapan si kembar tentang kisah Shimizu Akemi dan kakaknya?? Temukan jawabannya di bab selanjutnya readers!!! Thanks for reading and See you in the next chapter!!