Chapter 9 - Dimana makam ayah?

Matahari telah naik, masih berada di ruang makan rumah Yuki dan Yuko. Imowari melanjutkan untuk menceritakan tentang kematian dan pemakaman ayahnya.

"dimana sebenarnya makam ayah, ibu?"

Tanya Yuki pada ibunya, Imowari.

"Setelah ayahmu meninggal, arwah kakekmu turun ke dunia. tidak ada seorang pun yang mampu memindahkan batu itu, kemudian arwah Kakek Dazhiro mengangkatnya sendirian. lalu dia meminta izin padaku, membawa ayahmu naik ke khayangan. dan jazadnya pun juga dibawa. Setelah itu, seluruh warga ikut berdo'a yang kalian juga ikut pada saat itu ingat?"

Jelas imowari pada anaknya.

"Kenapa kami tidak tau saat turunnya arwah kakek dan pengangkatan jasad ayah?"

Yuki kembali bertanya lagi.

"benar, kenapa kami tidak tau?"

sahut Yuko juga penasaran.

"peristiwa itu terjadi dengan cepat, dan hanya sekejap. sehingga hanya beberapa orang yang sedang di dekatnya menyaksikannya, namun hanya sebentar. Tsunami yang begitu besar, jika kakekmu tidak turun, mungkin Hydroverst sudah tenggelam. namun berkatnya, Volume air yang begitu besar seketika turun drastis karena arwah kakekmu yang turun hendak menolong ayahmu dan kota ini dengan kekuatan abadinya."

"waktu itu kita sedang dimana ya kak?"

Tanya Yuko pada kakaknya.

"Kalian berada didalam rumah kita yang lama, kalian sedang terjebak, maafkan ibu yang tidak bisa segera menolong kalian. Grow lah yang ibu mintai untuk datang menjemput kalian, sementara ibu ikut menyaksikan pertolongan kakek Dazhiro untuk ayahmu, jujur saja saat itu ibu sudah tidak berdaya melihat ayahmu"

Jelas Imowari pada anaknya.

"dan setelah itu, kita berdo'a untuk seluruh korban yang meninggal?"

tanya Yuko.

"Benar, itu atas perintah kakekmu, untuk mendo'akan ayahmu dan masyarakat lainnya yang meninggal. itu sudah merupakan takdir mereka"

jawab Imowari.

"lalu? makam ayah yang katanya ada di pemakaman massal bencana Hydroverst?"

Sahut Yuko menanyakan tentang makam ayah mereka yang dirumorkan orang orang.

"makam itu palsu, didalamnya hanya ada pakaian ayahmu. disanalah tempat orang orang yang hendak datang dan menjenguk ayahmu seperti orang orang yang telah meninggal pada umumnya. kakekmu juga yang meminta untuk dibuatkan makam untuk sang mantan pemimpin Hydroverst. kakekmu meninggalkan pesan, dia mengangkat jasad bersama jiwa ayahmu ke langit karena jasadnya yang begitu istimewa, tidak menutup kemungkinan bahwa Abyss akan datang dan mencuri jasadnya. mereka sangat menginginkan manusia titisan dewa itu."

Jawab Imowari tentang makam Takahashi Igarasi yang dipalsukan.

"Kakek Dazhiro, bahkan dia melakukan itu sudah seperti dewa. kenapa bukan Mahadewa yang datang menjemput ayah?"

tanya Yuko yang merasa keheranan dan begitu penasaran akan Takahashi Dazhiro.

"Manusia setengah dewa, itulah istilah dan kata yang keluar dari mulut orang orang ketika mendengar nama kakekmu. maaf, ibu hanya tau bahwa kakekmu adalah orang yang paling dikagumi sebelum ayahmu, dia bak pemimpin yang derajatnya bahkan mungkin dianggap sama dengan dewa Biro Juzho. ibu tidak tau tentang sejarahnya. ibu tidak pernah mendengar cerita tantang sejarah kakekmu dengan begitu lengkap"

jawab Imowari.

"apakah ibu tau saat kakek masih hidup?"

Tanya Yuki pada ibunya yang juga penasaran.

"tentu, tapi saat itu kakekmu sudah seperti yang ibu ceritakan. dia tidak pernah memimpin negara Air. dia selalu yang meminta seseorang untuk memimpin. dan dewa Biro Juzho selalu menyetujuinya. entah bagaimana kisahnya sebelumnya, Dewa Biro Juzho sudah seperti teman yang sangat dekat dengan kakekmu. mintalah dia untuk bercerita, nanti kau akan mengetahui akan kisah sebenarnya kakekmu. dialah yang lebih mengetahui setelah yang paling mengetahui tentang kakekmu, begitu juga dengan ayahmu. mungkin masih banyak hal tentang kakek dan ayahmu yang ibu juga tidak mengerti. tapi ibu pastikan sang Dewa mengetahui. karena dialah yang telah hidup sejak dunia ini diciptakan hingga sekarang. dan dewa Biro Juzho lah yang paling dekat dengan kakekmu, bahkan lebih dekat daripada ayahmu."

Jelas Imowari.

"aaaaaaaa..... aku semakin tidak sabar untuk mendengar kisah kakek dan ayah dengan lebih lengkap"

sahut Yuko yang semakin penasaran tentang sang ayah dan kakek.

"tapi kita harus menemui Grand Master lebih dulu, dan kita juga punya janji dengan Akemi."

sahut Yuki mengingatkan adiknya.

"oh iya yaampun, aku lupa"

Jawab Yuko.

"iiihhhh.... dasar pelupa"

sahut Yuki.

"Jadwal kita begitu padaatttt, ayo segera berangkat kakak!!"

Jawab Yuko yang hendak ingin segera berangkat melanjutkan perjalanan mereka.

"kita akan ke makam ayah lebih dulu sebelum berangkat ke istana, Yuko!"

Sahut Yuki yang ingin menjenguk makam sang ayah, makam Igarashi terlebih dahulu.

"Baiklah"

Sahut Yuko.

"Ibu, Yuki mau berangkat, jadwal kami hari ini begitu padat"

Yuki yang meminta izin pada ibunya untuk segera berangkat.

"Yuko juga, kami tidak punya banyak waktu hari ini"

Sahut Yuko yang juga hendak segera berangkat.

"Waktu memang berjalan begitu cepat, hati hati dijalan nak, semoga tuhan melindungimu"

Jawab imowari meminta Yuki dan Yuko untuk berhati hati dalam perjalanan mereka.

"Baiklah, ibu"

Jawab Yuko sembari mencium tangan imowari.

"Siap, ibu"

Sahut Yuko yang juga mencium tangan ibunya.

Kemudian Yuki mengambil busur elemen airnya dan Yuko juga mengambil Pedang elemen Airnya. Senjata yang diberikan oleh Mona dari dewa Biro Juzho.

mereka-pun berangkat dengan terlebih dulu berjalan ke arah makam kota yang berada di pojok tembok istana. perjalanan dari rumah lumayan jauh, karena makam itu berada di dalam kota. yang dikelilingi oleh tembok batu yang indah dan sangat kuat. katanya tembok itu dibuat sejak kota Hydroverst didirikan.

sesampainya mereka datang di gerbang kota Hydroverst, mereka bertemu dengan penjaga gerbang bernama Tashimo Iwagare, dia merupakan pemuda ksatria kelas D yang diminta oleh Tamushi Dvalin untuk menjaga gerbang dan keamanan pintu masuk.

"Tunjukan kartu pengenal kalian!!"

Tegas Tashimo Iwagare.

Yuki memberikan kartu pengenal miliknya, dan memberikannya pada Iwagare. kemudian Iwagare mengecek-nya.

"Kalian baru pertama kali masuk ke kota dalam?"

Tanya Iwagare pada Yuki dan Yuko.

"emmm... sebenarnya kami pernah kesini dulu, bersama ayah. untuk pergi ke dalam istana waktu kecil, tetapi aku sudah lupa jika kamu ingin aku bercerita"

Jawab Yuki yang merasa pernah pergi ke dalam istana dengan ayahnya saat masih kecil.

"ehhh...!! Siapa ayahmu?"

Sahut Iwagare terkejut mendengar Yuki yang katanya pernah masuk ke dalam istana.

"ayahku?? tentu saja, namanya Takahashi Igarashi"

Jawab Yuki memberitahu Iwagare. Iwagare terkejut mendengarnya.

"Tuan Igarashi? kalian putra putrinya? cucu Tuan Daziro? Keluarga Takahashi??"

Sahut Iwagare yang terkejut serta terheran heran. Ksatria yang sedang berpatroli pun ikut terkejut melihat putra manusia Titisan dewa dan cucu dari manusia setengah dewa itu.

"tapi kenapa di kartu pengenalmu, tidak ada nama keluarga Takahashi?"

Tanya Iwagare.

"Ibu yang menghilangkannya, ibu menghapus nama keluarga Takahashi. kami tidak tau alasannya."

jawab Yuki.

"Kalian akan menemui tuan Dvalin?"

Tanya seorang Ksatria kelas C yang datang dari dalam.

"Benar, tapi kami ingin pergi ke makam ayah terlebih dulu"

Jawab Yuki.

"Makam Ayahmu ada di pemakaman utama belakang istana, beberapa hari lalu tuan Dvalin meminta untuk makam tuan Igarashi dipindahkan ke makam Nasional utama, bersebelahan dengan makam kakekmu, ikut aku biar kuantarkan kalian ke makam utama"

Jelas Ksatria kelas C itu.

"Baiklah, tolong antarkan kami"

Jawab Yuki, ksatria kelas C menyerahkan Yuki dan Yuko untuk diantar ke makam ayahnya kepada ksatria kelas B, dan kemudian mereka berangkat menuju makam Takahashi Igarashi.

Bersambung....

#Kenapa makam Igarashi dan makam Dazhiro ada di makam nasional utama?

See you in the next chapter guys...