Chapter 3 - bab 2 : tunangan lucas

1 bulan telah berlalu sejak lucas bereinkarnasi kembali ke dunia novel, dan saat ini dia telah membuat hubungan yang baik dengan ibunya, sesuatu hal yang tidak pernah bisa dia lakukan di kehidupannya yang sebelumnya, dan dia sesali sampai sekarang.

'ibu terlihat sangat bahagia,' pikir lucas yang merasa jika semua hal yang telah dia lalui selama ini membuahkan hasil, tentu dia tidak kembali ke dunianya yang asli, tapi itu tidak masalah karena ada orang yang lebih membutuhkannya disini daripada di tempat itu.

"nak, apa ada sesuatu yang kau pikirkan, ?" tanya lisia kepada lucas.

"tidak apa-apa bu, aku hanya memikirkan sesuatu saja," kata lucas kepada ibunya.

"baiklah, jika ada sesuatu yang menganggumu tolong beritahukan ibu," kata lisia kepada lucas yang hanya mengangguk sambil memberikan senyuman hangat kepada ibunya.

"ya," kata lucas yang ketika itu memikirkan dan dia merasa jika akan lebih baik jika dia dan ibunya untuk tidak berada di tempat ini, lagipula di kediaman ini, satu-satunya orang yang selalu membantu mereka adalah elsa, pelayan yang selalu membantu lucas dan menyediakan kebutuhan mereka setiap hari, dia sendiri seperti sosok seorang kakak untuk lucas.

Sedangkan untuk yang lain, mereka terkadang hanya menghiraukan atau mengejek mereka dari belakang, jujur bagi lucas itu tidak masalah karena dia telah terbiasa dengan semua itu, tapi yang membuatnya marah adalah ketika mereka menghina ibunya dengan sebutan-sebutan yang sangat buruk, memikirkan hal itu membuat lucas marah karena meskipun dia berhasil membalas mereka, tapi mereka masih akan terus mencoba untuk memberitahukan hal ini kepada istri sang duke yang merupakan ayah dari lucas.

tentu lisia tahu jika dia mendapatkan hinaan dari belakangnya, tapi dia tidak pernah mencoba untuk membalasnya dan membiarkan mereka, lucas tahu jika sumber dari semua itu adalah istri dari pemilik kediaman yang mereka tinggali saat ini, dan karena itu dia akan menahan hal itu untuk sementara, dia hanya perlu menunggu sampai dia cukup kuat untuk bisa bertindak.

lagipula dari sudut pandang mereka, sudah pasti jika anak dari seorang pelayan yang melahirkan anak seorang duke merupakan suatu penghinaan, hal itu membuat mereka sangat kesal dengan fakta itu.

terlebih anak mereka yang selalu disuruh oleh ibu mereka untuk mengganggu lucas, mungkin karena hal itu lucas menjadi karakter yang begitu jahat, sampai dia menjadi monster tidak berperasaan di novel yang dia baca, dia tidak disayangi oleh ayahnya, ibunya tidak bisa melakukan apa-apa untuk melindungi, saudara-saudaranya selalu menghina dan memukulinya untuk dijadikan sebagai bahan pelampiasan.

Dalam 1 bulan ini, dia selalu menerima pukulan mereka tanpa mencoba untuk membalas atau membela dirinya, lagipula tidak ada gunanya untuk melawan karena pada aokhirnya dia akan berkahir pada situasi yang sama jika dia mencoba untuk melakukan sesuatu.

'tapi sekarang tidak lagi,' pikir lucas yang ketika itu berada di ruangannya dan mencoba untuk mengeluarkan sihirnya dan sepertinya memang benar, jika dia masih bisa menggunakan sihirnya, walaupun jauh lebih lemah dari ketika dia berada dalam keadaan primanya.

'satu-satunya alasan kenapa ibu tetap berada di kediaman ini adalah karena diriku, aku tahu jika ibu tidak memiliki apapun untuk bisa dilakukan di tempat ini, hanya aku satu-satunya alasan kenapa ibu memutuskan untuk tinggal disini, karena dia menyayangiku,' pikir lucas yang ketika itu sempat menggigit bibirnya, karena rasa kesal.

"besok adalah harinya, aku akan memutuskan semuanya pada hari itu," kata lucas yang telah bertekad untuk menyelesaikan semua urusannya dengan orang-orang yang berada di kediaman ini.

Di pahi hari lucas bangun seperti biasa, dan melakukan beberapa aktivitas seperti mengunjungi perpustakaan dan berbagai hal lainnya, karena mungkin ini adalah hari terakhirnya untuk bisa ada di kediaman ini.

lucas pun mulai membaca mengenai berbagai mengenai pengetahuan umum, monster, kerajaan dan lain sebagainya, karena mungkin dia membutuhkannya ketika waktu itu datang.

"tuan muda, saya membawakan teh dan cemilan, silakan dicicipi" kata elsa yang ketika itu masuk dan menaruhnya di depan lucas yang dia terima denhan senag hati.

'selama 1 bulan ini, tuan muda lucas terlihat berbeda dari yang sebelumnya, apa mungkin karena nyonya lisia dia seperti itu, tapi meski begitu saya senang jika tuan mida telah berubah menjadi lebih baik,' pikir elsa yang ketika itu keluar dan meninggalkan lucas yang masih terlalu fokus membaca buku untuk bisa menyadari keberadaannya.

Lalu sore pun telah tiba dimana ketika itu lucas telah menyelesaikan semua persiapan yang telah dia lakukan selama 1 bulan sejak reinkarnasinya.

Dia pun segera kembali ke kamar untuk mengganti pakaiannya, dimana ketika itu dia dipanggil untuk makan malam bersama dengan anggota keluarganya yang lain.

'diriku yang sekarang, sudah jelas tidak mungkin untuk mengalahkan orang itu dan seluruh pasukannya, karena itu akan lebih baik jika aku menyembunyikan kekuatanku sampai waktunya tiba,' pikir lucas yang telah sampai di ruang makan dimana dia melihat keenam saudaranya, dan 3 ibu tirinya sedang duduk dan melihat ke arahnya, bahkan ada beberapa dari mereka yang sama sekali tidak mencoba untuk menymebunyikan wajah jijiknya ketika melihat lucas.

Tapi lucas tidak pedlu dan dengan segera mengambil tempat duduk yang disediakan dan mulai memakannya bersama dengan yang lain.

"lucas, sekarang umurmu telah mencapai 11, apa aku benar, ?" tanya pria di umurnya yang ke-40 yang melihat ke arah lucas, dia memiliki penampilan yang cukup menakutkan dengan rambut coklat gelap dan mata biru.

"ya, itu benar," kata lucas kepada ayahnya.

"itu berarti sudah waktunya bagimu untuk memiliki seorang tunangan," kata ayahnya kepada lucas yang ketika itu tidak memperdulikan apa yang ayahnya katakan dan mulai mengunyah makanan yang telah disiapkan untuknya.

sedangkan untuk yang lain yang mendengar sempat terkejut karena mendengar jika ayah / suami mereka mengatakan hal itu, terlebih lagi kepada lucas, anak perusak nama keluarga wilson.

Sedangkan untuk ibu lucas, ketika itu dia sedang berdiri bersama dengan pelayan yang lain, karena istri dari tuannya menyuruhnya untuk melakukan itu, dan melihat apa yang akan mereka lakukan pada ayahnya.

setelah beberapa waktu akhirnya lucas melihat ke arah ayahnya, "lalu ada urusan itu denganku, ?" tanya lucas dengan nada yang sama sekali tidak tertarik untuk mendengarkan apa yang dikatakan oleh ayahnya dan memutuskan untuk menyelesaikan makan malamnya.

"sepertinya kau sudah mulai berani untuk bicara denganku, baiklah aku berencana untuk membuat koneksi dengan duke renant dengan menggunakanmu sebagai tunangan untuk dinikahkan kepada anaknya yang bernama elysia renant," jelas ayah lucas kepada lucas yang sama seperti seperti sebelumnya, tidak tertarik.

Sedangkan untuk yang lain mereka terkejut dengan tawaran ayah mereka, karena membiarkan pengecut tidak berguna seperti lucas untuk menjadi tunangan dari elysia renant, wanita yang dikenal karena kecantikan dan bakatnya.

'jadi begitu, sama seperti dulu ya,' pikir lucas yang ingat jika dulu ketika reinkarnasi awalnya, dia harus menerima tawaran itu dan mulai terlibat dengan salah satu heroine dari novel ini, tapi karena dia sudah terbebas, dia tidak berniat untuk terlibat lebih jauh lagi dari novel ini.

'terlebih lagi, aku yakin jika dia akan lebih senang jika dia tidak mengenalku,' pikir lucas yang ingat dengan perbuatan apa saja yang dia lakukan selama hidupnya kepada elysia, tentu jika hal itu memang karena paksaan dari sistem, tapi itu bukan berarti jika apa yang dia lakukan itu bisa dimaafkan terlepas dari paksaan atau tidak, lucaslah yang melakukan itu.